1. DASAR HUKUM
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak;;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
e. Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat Hidup Sehat
2. GAMBARAN UMUM
Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator
diantaranya adalah AKI, AKB, AKABA dan prevalensi gizi Buruk Balita. AKI dan AKB adalah salah
satu indikator derajat kesehatan negara karena AKI dan AKB menunjukkan kemampuan dan
kualitas pelayanan kesehatan. Angka kematian ibu ( AKI ) di indonesia saat ini telah berhasil
diturunkan dari 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007 (SDKI,2007 ). Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penyebab
AKI, AKB, AKABA antara lain untuk kematian ibu adalah perdarahan postpartum (20%), hipertensi
dalam kehamilan (preeklampsi/eklampsi (32%), partus lama (1 %), abortus (4%) perdarahan
antepartum (3%) komplikasi peurpurium (31%), kelainan amnion (2%), lain-lain (7%). Sedangkan
kematian AKB dan AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu
hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, sosial ekonomi serta sebagai alat untuk
mengetahui permasalahan kesehatan anak balita, dan mengetahui tingkat keberhasilan
pelayanan KIA/posyandu, maupun menilai kondisi sanitasi lingkungan.
Oleh karena itu, puskesmas Durian Depun melakukan inovasi kegiatan guna mencapai
penurunan AKI, AKB, AKABA yaitu dengan melakukan pendekatan baik individu maupun
masyarakat dimulai dari kesehatan ibu yaitu Pendataan dan pemetaan sasaran bumil,bersalin dan
nifas,Orientasi e-kohort,rapat koordinasi validasi dan evaluasi data PWS KIA,Penyeliaan fasilitatif
pustu dan bidan desa,pelaksanaan penyeliaan fasilitatif KIA bagi puskesmas dan PBM,MOU Ke
KUA dan KIE KESPRO terpadu calon pengantin kita(konter cantik) di KUA,orientasi P4K bagi bidan
dan pertemuan koordinasi pengutan p4k pembentukan forum peduli kia dalam mendukung p4k
didesa,kelas ibu hamil,kunjungan rumah dan pembinaan dan monev antenatal bagi bidan.
Sedangkan untuk kesehatan anak yaitu pelaksanaan otopsi verbal kematian maternal dan
neonatal, pendataan dan pemetaan sasaran bayi dan balita, pelacakan kasus hipotiroid
kongenital, orientasi e-kohort, , pelaksanaan kelas ibu balita, pemantauan faktr resiko/komplikasi
terhadap bayi dan balita , pembinaan monev pada KN Lengkap, dan pelaksanaan SDIDTK di
Posyandu dan di PAUD.
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro
dan kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein. Masalah gizi makro adalah
masalah gizi yang utamanya disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan
energi dan protein. Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat
gizi mikro.
Untuk pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan tips sebagai berikut :
1. Memperbaiki pola makan dan mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan
2. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam foalt untuk
mencegah cacat tabung saraf
3. Memastikan anak mendapat asupan gizi yang baik khususnya pada masa kehamilan
hingga 1000hari anak
4. Meningkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan akses air bersih di
lingkungan rumah.
Di indonesia angka stunting cukup tinggi yaitu sebesar 35,6 persen dikabupaten
kepahiamg stunting sebesar 15,6 persen,di wilayah puskesmas durian depun sendiri
sebesar dengan status pendek 4,5 % dan sangat pendek 12,7 % dari 794 sasaran yg
diukur.Oleh karena itu akan dilakukan pengukuran untuk memvalidasi data stunting di
wilayah kerja puskesmas durian depun.
NO RINCIAN MENU KEGIATAN URAIAN
Upaya Penurunan AKI, AKB
Pelacakan kasus kematian merupakan kegiatan untuk melakukan pelacakan terhadap
1 maternal neonatal dan balita penyebab kematian baik ibu, bayi, dan balita sehingga
mengetahui kronologis kematian.
Pendataan dan pemetaan sasaran Merupakan pendataan dan pemetaan terhadap jumlah
2 bumil,bersalin bayi dan balita sasaran pada bumil ,bersalin,bayi maupun balita yang ada di
lingkungan puskesmas Durian Depun
Pemeriksaan Skrining Hypertiroid Suatu kegiatan dengan mengambil sampel darah pada
3 kongenital (SHK) setiap bayi baru lahir dengan usia 48-72 jam di tumit kaki
bayi
Orientasi e-kohort kepada bidan Merupakan kegiatan orientasi e-kohort kepada seluruh
puskesmas , bidan desa dan bidan bidan di lingkungan puskesmas Durian Depun yang
4 BPM melakukan pertolongan persalinan tentang cara menginput
data baik bayi baru lahir, neonatus, bayi maupun balita di
aplikasi e-kohort
Biaya pengiriman ke lab rujukan Merupakan biaya pengiriman sampel SHK ke RSCM Jakarta
5 melalui ekspedisi J&T dengan hitungan per 1 kg setiap sekali
pengiriman
Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Merupakan pelaksanaan forum kelas ibu balita yg terdiri dari
6 20 orang bayi atau balita dengan memberikan materi tentang
kesehatan bayi balita
Pemantauan faktor resiko / Merupakan kegiatan kunjungan rumah untuk memantau
7 komplikasi terhadap bayi dan balita faktor resiko/ komplikasi terhadap bayi dan balita yang ada di
lingkungan puskesmas Durian Depun
Pembinaan monitoring dan Merupakan kegiatan pembinaan monitoring dan evaluasi
8 evaluasi pada kunjungan neonatal terhadap penolong persalinan/bidan desa dalam kunjungan
lengkap (KN Lengakap) neonatal Lengkap (KN Lengkap) pada usia 28 – 35 hari
Orientasi e kohort
9 Merupakan kegiatan pertemuan pembahasan e kohort
Rapat koordinasi validasi dan Merupakan kegiatan pertemuan rapat koordinasi,validasi dan
10
evaluasi data PWS KIA evaluasi tentang data PWS KIA
Penyeliaan fasilitatif pustu dan Merupakan kegiatan penyeliaan fasilitatif pustu dan bidan
11
bidan desa desa
Pelaksanaan penyeliaan fasilitatif Merupakan kegiatan pelaksanaan penyeliaan fasilitatif KIA
12
KIA bagi puskesmas dan PMB bagi puskesmas dan PBM diwilayah kerja
MOU keKUA
13 Merupakan kegiatan MOU keKUA
KIE KESPRO terpadu calon
Merupakan kegiatan KIE kespro terpadu terhadap calon
14 pengantin kita (konter cantik)di
pengantin di KUA
KUA
Orientasi P4K pengelola dan Merupakan orientasi P4K pengelola dan bikor kepada bidan
15
BIKOR kepada bidan puskesmas dan bidan desa
Pertemuan koordinasi penguatan
Merupakan pertemuan koordinasi pengutan dan
P4K dan pembentukan forum
16 pembentukan kelompok pedulo KIA dalam mendukung P4K
peduli KIA dalam mendukung P4K
didesa
didesa
Pelaksanaan Kelas ibu hamil Merupakan pelaksanaan kelas ibu hamil dan keluarga yang
17
ada dilingkungan puskesmas
Pemantauan ibu hamil dan ibu
Merupakan pemantauan terhadap ibu hamil,nifas
18 nifas resiko tinggi/komplikasi oleh
resti/komplikasi oleh bidan diwilayah puskesmas
bidan
Pembinaan monitoring dan Merupakan kegiatan pembinaan monitoring dan evaluasi
19
evaluasi pada kunjungan antenatal terhadap kunjungan antenatal
UPAYA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
1 Pelacakan kasus ibu hamil KEK Merupakan pendataan kasus ibu hamil KEK dengan LILA
kurang dari 23,5cm, dengan mendatangi rumah pasien untuk
mendapatkan data sebenarnya,untuk menggali data riwayat
pasien.
2 Pelacakan kasus gizi kurang atau Merupakan pendataan kasus anak balita yang bermasalah
BGM dengan status gizi nya baik berdasarkan BB/U,TB/U,atau
BGM ke rumah pasien untuk mendapatkan data
sebenarnya,untuk menggali data riwayat pasien.
3 Pelacakan kasus gizi buruk Merupakan pendataan kasus anak balita yang bermasalah
dengan status gizi nya baik berdasarkan BB/TB, ke rumah
pasien untuk mendapatkan data sebenarnya,untuk menggali
data riwayat pasien.
4 Monitoring kasus ibu hamil KEK Merupakan pemantauan secara berkala selama 3 bulan
berturut-turut dengan kasus ibu hamil KEK dengan LILA
kurang dari 23,5cm, dengan mendatangi rumah pasien serta
memberkan PMT bumil KEK,dengan harapan anak lahir
tidak BBLR dan stunting.
5 Monitoring kasus gizi kurang atau Merupakan pemantauan secara berkala kasus anak balita
BGM yang bermasalah dengan status gizi nya baik berdasarkan
BB/U,TB/U,atau BGM ke rumah pasien dan pemberian PMT
selama 4 bulan berturut-turut. Dengan harapan BB balita
bisa naik dan tidak menjadi kasus gizi buruk.
6 Monitoring kasus gizi buruk Merupakan pemantauan secara berkala kasus anak balita
yang bermasalah dengan status gizi nya baik berdasarkan
TB/BB ke rumah pasien dan pemberian PMT selama 4 bulan
berturut-turut. Dengan harapan BB balita bisa naik dan bisa
berubah status gizi nya menjadi normal.
7 Pelacakan kasus BBLR Merupakan pendataan kasus BBLR dengan berat lahir
rendah dibawah 2500gr dengan kunjungan ke rumah pasien
untuk mendapatkan data sebenarnya,untuk menggali data
riwayat pasien.
8 Pendataan sasaran Balita Merupakan pendataan sasaran balita yang ada desa untuk
memvalidasi data,sehingga diharapkan data valid dan tidak
ada kehilangan data.kasus.
9 Sweeping balita yang tidak datang Merupakan penimbangan ke rumah bayi balita yang tidak
posyandu datang ke posyandu,dengan harapan bisa menaikkan D/S di
setiap desa.
10 Edukasi Asi Ekslusif ke ibu hamil Adalah pembelajaran dan konseling tentang pentingnya asi
dan ibu balita ekslusif pada bayi 0-6bln ke pada ibu hamil dan ibu
menyusui,sehingga diharapkan seluruh bayi 0-6 bulan hanya
diberikan ASI saja.
11 Pembentukan Kelompok ASI Merupakan Pertemuan untuk membentuk Kelompok ASI
didesa sehingga nantinya kader dan ibu balita bisa
mengedukasi rekan nya atau ibu hamil yang lain.
12 Pembinanaan kelompok ASI Merupakan Pertemuan untuk membina Kelompok ASI yang
sudah tebentuk sebelumnya, didesa sehingga nantinya
kader dan ibu balita bisa mengedukasi rekan nya atau ibu
hamil yang lain.
13 Distribusi Vitamin A Merupakan peberian vitamin a ke bidan desa atau pustu
sesuai sasaran yang diberikan,diharapkan bisa memberikan
vitamin a 100%.
14 Pembinaan kader gizi desa Merupakan pertemuan kader gizi desa yg telah ditunjuk desa
untuk memantau status gizi bayi balita serta penimbangan
diposyandu,diharapkan setelah pembinaan ini tidak ada lagi
kesalahan dalam penimbngan,serta pengisian KMS.
15 Penimbangan rutin balita Adalah penimbangan rutin diposyandu untuk mengetahui
status gizi bayi balita diposyandu.
16 Pelaksanaan SDIDTK di Posyandu Merupakan pemeriksaan stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang pada bayi dan balita yang ada di wilayah
puskesmas Durian Depun
17 Pelaksanaan SDIDTK di PAUD Merupakan pemeriksaan stimulasi deteksi dini tumbuh
kembang pada anak pra sekolah yang ada sekolah
PAUD/TK di wilayah puskesmas Durian Depun
18 Bulan Penimbangan Adalah penimbangan di bulan yg ditentukan,untuk
meningkatkan d/s sehingga bisa mencapai target.
19 Pemberian ttd rematri Merupakan pemberian tablet tambah darah rutin setiap bulan
disekolah smp dan sm kepada guru UKS,,untuk mencegah
anemia serta mencegah resiko stunting nantinya.
20 Monitoring ttd rematri Merupakan pemantauan pemberian tablet tambah darah
disekolah smp dan sm kepada guru UKS,,untuk mencegah
anemia serta mencegah resiko stunting nantinya
21 Sosialisasi Isi Piringku Berupa penyuluhan tentang isi piringku di sekolah SMP dan
SMA,diharapkan agar siswa mengerti tentang gizi seimabng
B. PENERIMA MANFAAT
H. MUTOHARI, S.ST. MH
NIP. 19780515 200604 1019