Anda di halaman 1dari 4

Nama : Maria Yosefina Yesti Bano

Nim : 191111062

Kelas :B

Semeter : 2

Prodi : Keperawatan

Asuhan Keperawatan Transkultural Nursing

A. Pengkajian

1. Faktor Teknologi

Klien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan di sana, Klien mendapat
informasi tentang kehamilan dari mertua, Klien mengeluh mengalami pusing, lemas dan pucat selama 3
hari. Klien biasa berobat ke dokter, Klien masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib pada saat wanita itu
hamil.

2. Faktor agama dan filosofis

a) Agama yang dianut yaitu agama islam


b) Kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan menurut aturan yang dibuat oleh
pemuka agama dan para santri bahwa bagi para laki-laki yang istrinya hamil dilarang
membunuh binatang.
c) Klien dan keluarga percaya bahwa membunuh binatang pada saat hamil bisa membuat nantinya
anaknya cacat (lahir tidak sempurna) klien merencanakan akan berobat ke dokter. Klien masih
mempercayai adanya hal-hal mistik, seperti tidak boleh memakan ikan laut, sedangkan
suaminya pantang untuk membunuh binatang.

3. Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan

a) Nama lengkap : Ny. Y


b) Nama panggilan : Ny.Y
c) Umur : 23 tahun
d) Jenis kelamin : perempuan
e) Status : sudah menikah
f) Tipe keluarga : intim (tinggal sekeluarga tanpa ada keluarga lain)
g) Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : ada pada pihak laki-laki
4. Faktor nilai-nilai kebudayaan dan gaya hidup

a) Makanan pantangan yaitu ikan laut. Ny.Y makan habis dengan 1 porsi 3x sehari. Ibu jarang
makan buah. Ibu sesekali minum jamu agar anaknya tidak bau amis pada saat melahirkan. Ny.Y
pergi ke dukun bayi untuk membenahkan keadaan kehamilannya yang letak sungsang. Suaminya
tidak boleh membunuh binatang yang mengakibatkan anaknya lahir cacat (tidak sempurna)
b) Persepsi sehat sakit berhubungan dengan aktifitas sehari-hari, yaitu:
 Pasien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan disana. Pasien
jarang minum vitamin, pasien jarang berolahraga.
 Pasien mengeluh mengalami pusing, lemas dan pucat selama 3 hari, pasien dianjurkan untuk
mengurangi aktivitas yang berlebihan, sering berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan untuk
melakukan senam hamil, istirahat yang cukup dan diberi obat atau vitamin penambah darah (Zat
Besi).

5. Faktor politik Kebijakan dan peraturan RS, yaitu:

a) Alasan mereka datang ke RS Karena pasien mengeluh pusing, lemas, dan pucat selama 3 hari.
b) Kebijakan yang didapat di RS Klien di periksa keadaannnya seperti tensi, berat badan, tinggi
badan, lingkar panggul, USG, cek darah dan disuruh untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan,
sering berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan untuk melakukan senam hamil, istirahat yang cukup
dan diberi obat atau vitamin penambah darah (Zat Besi).

6. Faktor ekonomi

a) Pekerjaan Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga


b) Sumber biaya pengobatan Klien dan keluarga telah menyiapkan tabungan untuk persalinan klien
c) Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien, Klien menggunakan tabungannya untuk biaya
bersalin

7. Faktor pendidikan

a) Pendidikan Ny.Y adalah SMP dan suaminya adalah SMA. Pekerjaan Ny.Y adalah sebagai ibu
rumah tangga dan suaminya sebagai wiraswasta (penjaga toko).
b) Setelah di diagnosis anemia dan keadaan bayinya sungsang. Klien tidak menerima dan
merencanakan akan pergi ke dukun bayi. Kemampuan klien masih minim karena masih percaya
hal-hal gaib daripada medis.
B. Analisis Data

No Data Masalah
1. DS : Ketidakpatuhan dalam pengobatan
Klien mengatakan bahwa klien lebih
memilih untuk pergi ke dukun bayi dan
minum jamu daripada minum obat setelah
disarankan untuk minum vitamin secara
teraturmengurangi aktivitas yang berat,
mengikuti senam hamil. Ny.Y menganggap
bahwa minum jamu itu agar anaknya tidak
bau amis dan pergi ke dukun bayi untuk
membenahi perutnya agar anaknya tidak
sungsang.
DO : -

2. DS : Gangguan interaksi sosial


1. Klien mendapat informasi tentang
kehamilan dari mertuanya.
2. Klien percaya ibunya melanggar
pantangan dalam sesaji.
3. Hubungan kekerabatan yang lebih
dominan adalah laki-laki.
4. Aturan dan kebijakan lebih diatur
oleh pemuka agama dan para
santri.
5. Makanan pantangan untuk
perempuan adalah makan ikan laut.
6. Suami klien tidak boleh membunuh
binatang.
DO : -

C. Diagnosa :

Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultur

D. Rencana Keperawatan

N Tujuan Rencana Kegiatan


o
1. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama Melakukan pendekatan dengan cara Cultural
(1x24 jam) diharapkan Klien tidak mengalami Care Accomodation/ Negotiation :
gangguan interaksi sosial. Dengan Kriteria Hasil: 1. Bersikap tenang dan tidak terburu-
1. Klien dan keluarga tidak mengalami buru saat interaksi dengan klien,
kesalahpahaman dalam hal kepercayaan. mencoba memahami kebudayaan
2. Klien dan keluarganya dapat memahami klien sepanjang tidak memperburuk
perbedaan persepsi yang mendukung kesehatan proses intra natal klien.
klien. 2. Perawat bisa menggunakan bahasa
yang mudah di pahami oleh
Ny.Yseperti bahasa sehari-harinya.
3. Kemudian dalam perencanaan
perawatan, perawat bisa melibatkan
keluarga Ny.Y seperti suami,ibunya
atau mertua Ny.Y.
4. Jika konflik tidak terselesaikan,
lakukanlah negosiasi dengan Ny.Y
berdasarkan pengetahuan biomedis
perawat tersebut. Misalnya :
 Ikan Laut yang kaya akan Zat besi
yang berguna untuk pembentukan
myoglobin, yang membawa oksigen
ke jaringan otot dan hemoglobin yang
memberi oksigen ke darah dan
menjaga asupan yang cukup.
 Pergi ke dukun bayi, hal ini tidak di
benarkan karena memijat perut pada
saat kehamilan dapat mengakibatkan
hal yang membahayakan bayi yang
ada di dalam perutnya.
 Minum jamu, hal ini tidak
dibenarkan karena jamu mengandung
campurancampuran / ramuan-ramuan
yang berbahaya yang bisa
mengakibatkan bayi menjadi kuning
bahkan meninggal dalam kandungan.

Anda mungkin juga menyukai