Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN

OLEH:

NAMA : MARIA YOSEFINA YESTI BANO

NIM : 191111062

KELAS :B

SEMESTER :5

PRODI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG 2021
1. Perbedaan pengertian ekonomi positif dan ekonomi normative :
- Ekonomi Positif mengacu pada ilmu yang didasarkan pada data dan fakta.
Ekonomi normatif digambarkan sebagai ilmu yang didasarkan pada pendapat,
nilai, dan penilaian.
- Ekonomi positif bersifat deskriptif, tetapi ekonomi normatif bersifat preskriptif.
- Ekonomi positif menjelaskan hubungan sebab dan akibat antar variabel. Di sisi
lain, ekonomi normatif memberikan penilaian nilai.
- Perspektif ekonomi positif adalah objektif sedangkan ekonomi normatif memiliki
perspektif subjektif.
- Ekonomi positif menjelaskan 'apa adanya' sedangkan ekonomi normatif
menjelaskan 'apa yang seharusnya'.
- Pernyataan ekonomi positif dapat diuji, dibuktikan, atau dibuktikan secara ilmiah,
yang tidak dapat dilakukan dengan pernyataan ekonomi normatif.
- Ekonomi positif jelas mendefinisikan masalah ekonomi. Tidak seperti ekonomi
normatif, di mana solusi disediakan untuk masalah ekonomi, berdasarkan
penilaian nilai.
2. Ciri khusus tersebut antara lain:
- Kejadian penyakit tidak pernah direncanakan;
- Consumer Ignorance. Ketidaktahuan konsumen tentang jenis pelayanan yang
akan diminta. Providerlah yang menentukan.
- Sehat dan pelayanan kesehatan adalah suatu hak.
- Ekternalitas effect. Dampak akan dirasakan oeang lain jika seseorang jatuh sakit.
- Non proffit motive. Tujuan utama pelayanan kesehatan adalah sehat yang
maksimal.
- Mixed output. Pelayanan kesehatan kepada pasien merupakan suatu paket
pelayanan terpadu.
- Konsumsi dan produksi terjadi secara bersamaan.
- Restriksi berkompetisi. Terdapat regulasi yang sangat ketat untuk mengatur
mekanisme pasar pelayanan kesehatan.
3. Kebutuhan(Needs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan.
Keinginan (Wants) adalah segala kebutuhan berlebih terhadap sesuatu yang dianggap
kurang. Pada dasarnya, keinginan tidak bersifat mengikat dan kita tidak punya keharusan
untuk segera memenuhinya.
Penawaran (Demand) adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual
pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
4. SKN terdiri dari beberapa subsistem berdasarkan Perpres No. 72/2012, yaitu:
- Upaya kesehatan
- Penelitian dan pengembangan kesehatan
- Pembiayaan kesehatan
- Sumber daya manusia kesehatan
- Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
- Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
- Pemberdayaan masyarakat

SKN sebagaimana telah disebutkan sebelumnya terdiri dari enam subsistem, yaitu:
Upaya kesehatan; Pembiayaan kesehatan; Sumberdaya Manusia kesehatan; Obat dan
perbekalan Kesehatan; Pemberdayaan masyarakat; Manajemen kesehatan. Fungsi
stewardship/regulasi nampaknya diwakili oleh manajemen kesehatan di mana
didalamnya secara eksplisit disebutkan tentang hukum kesehatan. Namun penjelasan
dalam dokumen SKN menunjukan kurang kuatnya pemahaman peran
stewardship/regulator. Untuk itu, bila membahas keterkaitan antara subsistem dengan
pendekatan SKN, penting memperhatikan adanya kelemahan tersebut.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan :


- Man
Sumber daya manusia yang menyediakan layanan kesehatan baik langsung
maupun tidak langsung. Contoh: dokter, dokter spesialis, bidan, perawat,
farmasis, tenaga administrasi, dan lain sebagainya.
- Money
Biaya yang muncul dalam penyediaan layanan kesehatan. Contoh: biaya
operasional, biaya investasi dan biaya lain-lain.
- Material
Material yang berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan. Misal: obat, alat
suntik, bahan dasar obat, dan lain sebagainya.
- Method
Manual atau SOP yang ada pada fasilitas layanan kesehatan (rumah sakit, klinik
dan laboratorium klinis). Misal: Standar Pelayanan Minimal (SPM), prosedur
tindakan medis dan lain-lain.
- Machine
Peralatan yang digunakan dalam penyediaan layanan kesehatan. Misal: peralatan
laboratorium, peralatan medis (utama dan penunjang) seperti dental chair, dan
lain-lain.
- Market
Wilayah kerja pelayanan kesehatan.
- Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
- Time
Waktu yang digunakan dalam pemberian layanan kesehatan.
- Informasi
Informasi terkait dengan layanan kesehatan dalam bentuk media internet, pamflet
dan leaflet.
6. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan:
- Berapa besar kontribusi perawatan kesehatan , tingkat pendapatan, pendidikan,
keadaan lingkungan masyarakat;;
- Berapa besar nilai yang diberikan pada sektor kesehatan dan bagaiman a cara
mengukurnya;
- Apa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan; tarif, pendapatan
masyarakat, tempat pelayanan, perilaku provider;
- Bagaimana karakteristik pelayanan kesehatan (penawaran); Biaya produksi, tarif,
tenaga kerja;
- Apakah hasil dari interaksi antara supply dgn demand dengan konsekuensinya
pada biaya, sistem pembayaran, dan siapa yang mendapat pelayanan
7. Penyedia Pelayanan Kesehatan (Health Provider), adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan, maka dilihat pengertian ini
bahwa biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan adalah persoalan utama pemerintah
dan ataupun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan menyelenggarakan upaya
kesehatan. Besarnya dana bagi penyedia pelayanan kesehatan lebih menunjuk kepada
seluruh biaya investasi (investment cost) serta seluruh biaya operasional (operational
cost).
Pada sisi tertanggung (pasien): adanya kecenderungan untuk memaksimalkan pelayanan
kesehatan karena semua biaya akan ditanggung asuransi, dan kecenderungan untuk tidak
melakukan tindakan preventif

Anda mungkin juga menyukai