Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) Suralaya mampu membangkitkan listrik

berkapasitas 3400 MW dengan menggunakan tenaga uap. Tetapi perlu diketahui

bahwa di dalam proses pembangkitan listrik itu sendiri, setiap beban komponen

pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

Sehingga sebagian listrik yang dihasilkan oleh PLTU Suralaya tidak semuanya

ditransmisikan tetapi ada sebagian listrik yang digunakan sendiri untuk kebutuhan

beban pendukung proses produksi listrik. Penggunaan listrik kebutuhan beban

sendiri sebagai pendukung proses produksi listrik inilah yang disebut sebagai

jaringan pemakaian sendiri.

Salah satu peralatan penting yang terdapat di dalam sistem jaringan

pemakaian sendiri adalah switchgear. Switchgear pada unit 5 memiliki fungsi yang

sangat vital mengingat sebagian besar seluruh beban-bebannya terhubung melalui

peralatan ini. Di dalam switchgear terdapat breaker yang berfungsi memutus arus

lebih apabila terjadi gangguan dengan cara membuka saluran yang terhubung

dengannya. Breaker akan membuka salurannya apabila mampu mendeteksi arus

yang melebihi dari rating yang telah ditetapkan. Incoming breaker pada switchgear

unit 5 memperoleh aliran tegangan 10,5 kV dari trafo UST (Unit Service

Transformer) atau SST (Station Service Transformer).

1
2

Pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 telah terjadi gangguan berupa

terbakarnya Vacuum Circuit Breaker (VCB) 2B2B di switchgear 10,5 kV incoming

breaker UST B Unit 5. Breaker bertipe Siemens 15-GMI-1000 tersebut panas dan

meleleh yang kemudian mengakibatkan turbin generator trip. Apabila ini terus

dibiarkan, maka akan mengurangi jumlah suplai listrik PLTU Suralaya sebanyak

600 MW. Jumlah suplai listrik ini tidak sedikit dan akan sangat berdampak pada

terganggunya sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali. Pentingnya penggunaan listrik

dalam kehidupan perekonomian sehari-hari dan dampak yang ditimbulkan dari

terbakarnya VCB membuat penulis memilih tema analisis gangguan Vacuum

Circuit Breaker pada switchgear di Jaringan Pemakaian Sendiri Unit 5 PT.

Indonesia Power UP Suralaya.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan utama yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah terbakarnya VCB 2B2B yang berlokasi di daerah switchgear 10,5 kV

incoming breaker UST B Unit 5 diakibatkan kesalahan pemilihan rating

hubung singkat breaker?

2. Apakah VCB 2B2B yang dipasang di switchgear 10,5 kV incoming breaker

UST B Unit 5 telah sesuai dengan rating peralatan yang seharusnya?


3

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penyusunan tugas akhir diperlukan adanya pembatasan masalah agar

penjelasan masalah yang dimaksudkan menjadi tidak menyimpang dari tema

utama. Pembatasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Penelitian difokuskan pada Jaringan Pemakaian Sendiri Unit 5B PT.

Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya mulai dari Generator – Unit

Service Transformer B – Switchgear B 10,5 kV – Beban Motor 10,5 kV –

Auxiliary Transformer 3,3 kV – Switchgear B 3,3 kV – Beban Motor 3,3 kV

– Auxiliary Transformer 400 V – Beban Motor 400 V.

2. Analisis gangguan Vacuum Circuit Breaker (VCB) difokuskan di jaringan

pemakaian sendiri tepatnya pada breaker 2B2B yang terhubung dengan trafo

UST 23/10,5 kV.

3. Penelitian ini menggunakan bantuan software ETAP (Electric Transient and

Analysis Program) untuk keperluan pembuatan single line diagram, simulasi

jaringan pemakaian sendiri unit 5 PT. Indonesia Power UP Suralaya dan

sebagai pembanding untuk menentukan kesesuaian spesifikasi standar VCB

yang telah dipasang.

4. Simulasi yang digunakan pada ETAP adalah load flow analysis dan short

circuit analysis. Simulasi hubung singkat difokuskan pada gangguan hubung

singkat 2 fasa dan 3 fasa.

5. Hasil penelitian ini berupa evaluasi VCB 2B2B berdasarkan hasil simulasi

load flow analysis dan short circuit analysis saat terjadinya gangguan hubung
4

singkat di jaringan pemakaian sendiri unit 5B PT. Indonesia Power Unit

Pembangkitan Suralaya.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mampu menyimulasikan load flow dan short circuit di jaringan pemakaian

sendiri Unit 5 PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya

menggunakan software ETAP 12.6.0.

2. Mengetahui kedekatan nilai perbandingan antara hasil simulasi ETAP 12.6.0

dengan hasil perhitungan manual.

3. Mampu mengevaluasi ketahanan hubung singkat VCB di 10,5 kV Switchgear

Bus B Incoming Breaker 2B2B UST 5B.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri atas lima bab dengan penjelasan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.


5

BAB 2 Dasar Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung terhadap tema tugas akhir

penulis. Teori yang dimaksud adalah penjelasan switchgear, teori perhitungan

impedans rangkaian ekuivalen, teori arus hubung singkat, penjelasan pemilihan

rating circuit breaker dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh ETAP 12.6.0 yang

berkaitan dengan tugas akhir penulis.

BAB 3 Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan cara penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas

akhir. Cara tersebut meliputi bagaimana penulis mendapatkan sumber data,

mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir, metode

simulasi yang digunakan dan cara penulis melakukan penelitian tahap demi tahap

yang dijelaskan dalam bentuk diagram alir penelitan.

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang analisis gangguan di VCB 2B2B incoming breaker

switchgear 10,5 kV UST 5B berdasarkan sumber data yang telah didapat.

Pembahasan gangguan VCB 2B2B dimulai dari analisis gangguan VCB 2B2B

sesuai data kronologi, analisis perhitungan manual gangguan, analisis gangguan

menggunakan simulasi ETAP 12.6.0 dan evaluasi ketahanan hubung singkat VCB

2B2B berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi di jaringan pemakaian sendiri

unit 5 PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya.


6

BAB 5 Penutup

Bab ini memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai