Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
EKI MUSTOFA (211119054)
FATRIKHA PUTRI M (211119051)
NISYA NADIATUL A (211119073)
SHIMA ENDANG N (211119074)
SYIFA AZAHRY (211119058)
DEFITRI MELANI (211119066)
E. Pencegahan
Nyamuk Aedes Aegypti tersebar luas baik di rumah-rumah maupun di tempat-tempat
umum, maka untuk memberantas penyakit DBD diperlukan peran serta masyarakat
khususnya dalam memberantas nyamuk penularnya, guna mencegah dan membatasi
penyebaran penyakit. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
1. Lingkungan
Adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan menyebabkan manusia menjadi
lebih mudah terpapar baik secara langsung maupun tak langsung dengan nyamuk
Aedes Aegypti. Gaya hidup masyarakat akan menciptakan keadaan lingkungan yang
sesuai dengannya dan akan menimbulkan penyakit yang sesuai pula dengan gaya
hidupnya tadi. Pada penyakit DBD ini air pun mempunyai peranan penting yaitu
sebagai sarang nyamuk penyebar penyakit. angka kejadian kasus penyakit DBD
meningkat mulai bulan november dan mengalami puncak tertinggi pada bulan
februari seiring dengan meningkatnya tinggi curah hujan pada bulan november
sampai dengan bulan april. perbedaan bulan antara peningkatan kasus penyakit DBD
dengan tinggi curah hujan disebabkan karena nyamuk aedes aegypti memerlukan
lingkungan hidup yang ideal untuk berkembang biak. Metode lingkungan untuk
mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk
hasil samping kegiatan manusia dan perbaikan desain rumah.
2. Biologis
melaksanakan pengendalian lingkungan yang bertujuan mengurangi atau
menghilangkan vektor antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
kepala timah, ikan adu/ikan cupang) dan bakteri (Bt. H-14).
3. Kimiawi
Pengendalian ini menggunakan bahan bahan kimia, antara lain dengan cara -
Pengasapan/ Fogging massal, 2 siklus berjarak satu minggu. (dengan menggunakan
malathion dan fenthion ) - Abatisasi, memberikan bubuk abate (temephos) pada
tempat-tempat penampungan air.
4. Pendidikan
Memberikan penyuluhan kesehatan, agar masyarakat benar-benar mengerti apa
penyakit DBD itu, dan menyadari betapa pentingnya pencegahan penyakit DBD.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara diatas yang disebut dengan “3M Plus” yaitu menutup,
menguras dan menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara
ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,
memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa
jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/32214/187032015.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/1665/6/6.%20BAB%20II.pdf
https://asuransi-harta.co.id
https://repository.unsri.ac.id/24058/1/EPM_JANUARI_2016_.pdf
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1897/1/89404-AHMAD
%20NUR%20HIDAYAH-FKIK.pdf