PERUNDANG-UNDANGAN &
STANDAR YANG BERKAITAN
DENGAN K3
2
PRINSIP K3
UUD 1945 PASAL 27 AYAT (2):
POKOK2
TENAGA KERJA
Pasal 3, 9 dan 10 UU No.14 Tahun 1969
UU No.13
Keselamatan
Kerja
th 2003
UU No.1 Tahun 1970
Ketenagakerjaan
Peraturan
Pelaksanaan
PELAKSANAAN K3
A. KEWAJIBAN
PENGURUS
1. Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik
dari tenaga kerja yang akan diterima maupun akan dipindahkan.
2. Memeriksakan kesehatan tenaga kerja secara berkala
3. Kepada tenaga kerja baru wajib menunjukan dan menjelaskan:
a. Kondisi-kondisi dan alat-alat perlindungan yang dapat timbul di
tempat
kerja.
b. Semua pengaman dan alat-alat perlindungan yang diharuskan di
tempat
kerja.
c. Alat pelindung diri bagi tenaga kerja
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.
UU No. 1/1970
A. KEWAJIBAN PENGURUS…….
4. Tenaga kerja dapat dikerjakan bila telah yakin bahwa ybs
memahami syarat-syarat K3
5. Menyelenggarakan pembinaan K3 bagi semua tenaga kerja
6. Memenuhi semua syarat-syarat dan ketentuan
7. Melaporkan kecelakaan
8. Secara tertulis menempatkan syarat-syarat K3 dan sehelai
UU. No. 1 Tahun 1970
9. Memasang gambar-gambar K3
10. Menyediakan secara cuma-cuma alat pelindung diri bagi
tenaga kerja dan bagi orang lain yang memasuki tempat
kerja.
UU No.
1/1970
B. KEWAJIBAN
TENAGA KERJA
1. Memberikan keterangan yang benar
2. Memakai alat pelindung diri yang
diwajibkan
3. Memenuhi dan mentaati semua syarat-
syarat K3 yang diwajibkan
4. Meminta kepada pengurus agar
melaksanakan syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
UU No.1/1970
Bab II pasal 2
Ruang Lingkup
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
UU No. 13/2003
Pasal 87 UU No.13/2003
Ps 2 :
Asbes atau bahan yang mengandung
asbes tidak boleh digunakan dengan
cara menyemprotkan
Ps 3 :
setiap proses atau pekerjaan yg
menggunakan atau pemakaian asbes
biru dilarang
Permenaker No.03/Men/1986 tentang Syarat
K.3 ditempat kerja yang mengelola Pestisida
Ps 2 :
(1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau
pengurus wajib membentuk P2K3
a. Tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih
b. Tempat kerja dengan pekerja kurang dari 100 orang tetapi
mempunyai resiko yang besar
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA,
No. Per.04/Men/1987
Pasal 3
(1) Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja
yang susunannya terdiri dari
Ketua, Sekretaris dan Anggota.
(2) Sekretaris P2K3 ialah ahli Keselamatan Kerja dari
perusahaan yang bersangkutan.
(3) P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang
ditunjuknya atas usul dari pengusaha atau
pengurus yang bersangkutan.
Pasal 4
(1) P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan
pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah
keselamatan dan kesehatan kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut ayat (1), P2K3
mempunyai fungsi:
a. Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat
kerja;
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya
disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Ps 3 :
1. Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100
orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,
kebakaran, pencemaran dan PAK wajib menerapkan SMK.3
2. SMK.3 wajib dilaksanakan oleh Pengurus, Pengusaha dan seluruh
tenaga kerja sebagai satu kesatuan
PP.50 thn 2012
PERMENAKER NO. 05/MEN/1996
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA,
TRANSMIGRASI DAN KOPERASI
No. Per.01/Men/1976
tentang :
KEWAJIBAN LATIHAN HIPERKES
BAGI DOKTER PERUSAHAAN
PASAL 2 :
PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBELUM BEKERJA
MELIPUTI :
PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP, KESEGARAN JASMANI, RONTGEN PARU-PARU (BILA
MUNGKIN) DAN LABORATORIUM RUTIN, SERTA PEMERIKSAAN LAIN YANG DIANGGAP
PERLU.
PASAL 3 :
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA
MELIPUTI :
PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP, KESEGARAN JASMANI, RONTGEN PARU-PARU (BILA
MUNGKIN) DAN LABORATORIUM RUTIN, SERTA PEMERIKSAAN LAIN YANG DIANGGAP
PERLU.
Ps. 4 :
PAK yang ditemukan harus dilaporkan oleh pengurus
selambat-lambatnya 2 x 24 jam ke Disnaker Propinsi melalui
Disnaker setempat
Bentuk Pelaporan dengan bentuk B2/F5, B3/F6, B88/F7
(Kepmenaker No.511/Men/1985)
Laporan medik disampaikan dalam amplop tertutup dan
bersifat rahasia untuk dievaluasi oleh dokter penasehat
i. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, pemilihan APD dan gizi serta
penyelenggaraan makanan di tempat kerja
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau
PAK
k. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja
yanng mempunyai kelainan tertentu dalam
kesehatannya
l. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan
kesehatan kerja kepada penngurus
Pasal 5 :
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dipimpin dan
dijalankan oleh seorang dokter yang ditetapkan oleh
Depnakertrans
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN NO.SE.07/BW/1997 TENTANG
PENGUJIAN HEPATITIS B
DALAM PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
Ps. 2 :
Pengusaha atau Pengurus yang menggunakan , menyimpan,
memakai, memproduksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya
ditempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Kepmenakertrans
No.68/Men/IV/2004
tentang
Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja
PASAL 5
PELAKSANAAN PROGRAM :
A. MENGKOMUNIKASIKAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEPADA
SEMUA PEKERJA
B. MELAKSANAKAN PROGRAM PENYULUHAN, PENDIDIKAN DAN
LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PEKERJA
C. MENGEMBANGKAN PROGRAM BANTUAN KONSULTASI BAGI
PEKERJA
D. MELAKSANAKAN EVALUASI KEBIJAKAN DAN PROGRAM
SECARA BERKALA
PERMENAKER
No.PER.05 tahun 2018
tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja
Perpres R.I.
Nomor : 7 tahun 2019
Tentang :
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
T e R i M
A
K a s i h