Makalah Hukum Internasional - PDF1
Makalah Hukum Internasional - PDF1
HUKUM INTERNASIONAL
Oleh
Jassica Friske Kumontoy
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia dengan Judul
“Hukum Internasional”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, support, kritik dan saran
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….4
1.2 Tujuan …………………………………………………………......................5
BAB II PERMASALAHAN
2.1 Identifikasi Masalah …………………………………………………………..6
2.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Hukum Internasional ……………………………….......................7
3.2 Bentuk Hukum Internasional …………………………………………………8
3.3 Asas-asas Hukum Internasional ………………………………………………9
3.4 Subjek Hukum Internasional ………………………………………………...10
3.5 Sumber Hukum Internasional ……………………………………………….10
3.6 Masyarakat dan Hukum Internasional ………………………………………12
3.7 Sejarah dan Perkembangannya ……………………………………………...13
3.8 Ciri-Ciri Masyarakat Internasional ………………………………………….16
3.9 Tokoh Hukum Internasional ………………………………………………...17
3.10 Sebab-Sebab Sengketa Internasional ………………………………………18
3.11 Penyelesaian Sengketa Internasional ………………………………………18
3.12 Peranan Mahkamah Internasional Terhadap Pelanggaran HAM …………..19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan
pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian
meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan
perilaku organisasi internasional dan, pada batas tertentu, perusahaan
multinasional dan individu.
Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan
dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu.
Hukum antar bangsa atau hukum antar negara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa atau negara. Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan
atau pola perkembangan yang khusus berlaku di suatu bagian dunia (region)
tertentu : (1) Hukum Internasional regional : Hukum Internasional yang
berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum Internasional
Amerika / Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf)
dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living
resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di Benua Amerika sehingga
menjadi hukum Internasional Umum. (2) Hukum Internasional Khusus : Hukum
Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-negara
tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan,
kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari
bagian masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui
proses hukum kebiasaan.
4
Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat
internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam
arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain
sehingga merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara anggota masyarakat
internasional yang sederajat.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia
2. Agar lebih mengetahui dan memahami apa itu Hukum Internasional dan
segala sesuatu mengenai Hukum internasional
5
BAB II
PERMASALAHAN
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
2. Hukum Publik Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur
negara yang satu dengan lainnya dalam hubungan internasional (Hukum
Antarnegara)
8
Hukum Internasional Khusus
Hukum Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi
negara-negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai
cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas
yang berbeda-beda dari bagian masyarakat yang berlainan. Berbeda
dengan regional yang tumbuh melalui proses hukum kebiasaan.
9
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
Sebagian Ahli mengatakan bahwa pemberontak pun termasuk bagian dari subjek
hukum internasional.
10
Adanya masyarakat-masyarakat Internasional sebagai landasan sosiologis
hukum internasional.
11
Negara dikatakan berdaulat (sovereian) karena kedaulatan merupakan
suatu sifat atau ciri hakiki negara. Negara berdaulat berarti negara itu
mempunyai kekuasaan tertentu. Negara itu tidak mengakui suatu
kekuasaan yang lebih tinggi daripada kekuasaannya sendiri dan
mengandung 2 (dua) pembatasan penting dalam dirinya:
12
Kedua gejala ini menunjukkan bahwa disamping mulai
terlaksananya suatu masyarakat internasional dalam arti yang benar dan
efektif berdasarkan asas kedaulatan, kemerdekaan dan persamaan derajat
antar negara sehingga dengan demikian terjelma Hukum Internasional
sebagai hukum koordinasi, timbul suatu komplek kaedah yang lebih
memperlihatkan ciri-ciri hukum subordinasi.
13
menurut konsep ini merupakan suatu tertib hukum subordinasi. Dalam hukum
kuno mereka antara lain Kitab Perjanjian Lama, mengenal ketentuan mengenai
perjanjian, diperlakukan terhadap orang asing dan cara melakukan perang.Dalam
hukum perang masih dibedakan (dalam hukum perang Yahudi ini) perlakuan
terhadap mereka yang dianggap musuh bebuyutan, sehingga diperbolehkan
diadakan penyimpangan ketentuan perang.
Abad pertengahan
14
berdaulat dan Tahta Suci, kemudian sebagai pewaris kebudayaan Romawi dan
Yunani.
Perjanjian Westphalia
15
Perjanjian Westphalia meletakkan dasar bagi susunan masyarakat
Internasional yang baru, baik mengenai bentuknya yaitu didasarkan atas negara-
negara nasional (tidak lagi didasarkan atas kerajaan-kerajaan) maupun mengenai
hakekat negara itu dan pemerintahannya yakni pemisahan kekuasaan negara dan
pemerintahan dari pengaruh gereja.
16
Hugo Grotius mendasarkan sistem hukum Internasional atas berlakunya hukum
alam. Hukum alam telah dilepaskan dari pengaruh keagamaan dan kegerejaan.
Banyak didasarkan atas praktik negara dan perjanjian negara sebagai sumber
Hukum Internasional disamping hukum alam yang diilhami oleh akal manusia,
sehingga disebut Bapak Hukum Internasional.
Fransisco Vittoria (biarawan Dominikan – berkebangsaan Spanyol Abad XIV
menulis buku Relectio de Indis mengenai hubungan Spanyol dan Portugis
dengan orang Indian di AS. Bahwa negara dalam tingkah lakunya tidak bisa
bertindak sekehendak hatinya. Maka hukum bangsa-bangsa ia namakan ius
intergentes.
Fransisco Suarez (Yesuit) menulis De legibius ae Deo legislatore (on laws and
God as legislator) mengemukakan adanya suatu hukum atau kaedah obyektif
yang harus dituruti oleh negara-negara dalam hubungan antara mereka.
Balthazer Ayala (1548-1584) dan Alberico Gentilis mendasarkan ajaran
mereka atas falsafah keagamaan atau tidak ada pemisahan antara hukum, etika
dan teologi.
Tokoh-Tokoh lain mengenai Pengertian Hubungan Internasional
17
hal ini terjadi karena tidak adanya kejelasan batas wilayah suatu negara
dengan negara lain sehingga masing-masing negara akan mengklaim wilayah
perbatan tertentu. contoh : Tahun 1976 Indonesia dan Malaysia yang
memperebutkan pula sipadan dan ligitan dan diputuskan oleh MI pada tahun
2003 dimenangkan oleh malaysia, perbatasan kasmir yang diperebutkan oleh
india dan pakistan.
3.11. Penyelesaian Sengketa Internasional
Penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
1. Dengan cara damai, terdiri dari :
18
3.12. Peranan Mahkamah Internasional Terhadap Pelanggaran
HAM
Mahkamah Internasional (MI) merupakan salah satu badan perlengkapan
PBB yang berkedudukan di Denhag (Belanda). MI memiliki 15 orang hakim yang
dipilih dari 15 negara dengan masa jabatan 9 tahun. Selain memberikan
pertimbangan hukum kepada Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB MI
pun bertugas untuk memeriksa dan menyelesaikan perselisihan-perselisihan yang
diserahkan kepadanya. dalam mengadili suatu perara MI berpedoman pada
Traktat-traktat dan kebiasaan -kebiasaan Internasional.
Prosedur Penyelesaian Kasus HAM Internasional
Penyelesaian kasus pelanggaran HAM oleh mahkamah internasional dapat
dilakukan melalui prosedur berikut :
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Asas Teritorial,
2. Asas Kebangsaan,
3. Asas Kepentingan Umum,
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
20
DAFTAR PUSTAKA
[http://Hukum%20HAM%20Internasional:%20Sebuah%20Pengantar%20Kontek
stual
http://books.google.co.id/books?id=vH7xe16WSw0C&lpg=PP1&hl=id&pg=PP
1#v=onepage&q&f=false
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasional
http://manalor.wordpress.com/2010/04/14/hukum-internasional/
21