SKRIPSI Futsal
SKRIPSI Futsal
FUTSAL
SKRIPSI
Disusun oleh:
WIRA PANCA NUGRAHA
4322317050022
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH LATIHAN PERMAINAN SASARAN TARGET TERHADAP
KETEPATAN MENENDANG DENGAN MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN BOLA FUTSAL DI CLUB BIBING
FUTSAL
Diketahui Oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
ii
LEMBAR PENGUJIAN SIDANG SKRIPSI
PENGARUH LATIHAN PERMAINAN SASARAN TARGET TERHADAP
KETEPATAN MENENDANG DENGAN MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN BOLA FUTSAL DI
EKSTRAKURIKULER SMK PGRI RANGKASBITUNG
TIM PENGUJI
iii
PENGARUH LATIHAN PERMAINAN SASARAN TARGET
TERHADAP KETEPATAN MENENDANG DENGAN MENGGUNAKAN
KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN BOLA FUTSAL DI
EKSTRAKURIKULER SMK PGRI RANGKASBITUNG
Pembimbing I Tanggal Tanda Tanggan
iv
MOTTO
Mengakhiri”
saling bertemu”
v
PENGARUH LATIHAN PERMAINAN SASARAN TARGET TERHADAP
KETEPATAN MENENDANG DENGAN MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN BOLA FUTSAL DI CLUB BIBING
FUTSAL
Oleh :
ABSTRAK
vi
Kata Kunci : latihan permainan target, ketepatan shooting
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 4322315050051
Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis oleh
orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan
mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.
Penulis
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seiring doa dan rasa syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karya ini
dipersembahkan untuk :
2. Kedua orangtuaku, Bapak dan Ibu terimakasih atas kasih sayang yang telah
4. Seluruh Staff Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP Setia Budhi
6. A Rifo Haryanto Putra dan Teh Maya Sumantri Jayabaya yang selalu support,
skripsi ini.
serta memberikan arahan kepada saya agar menjadi lebih baik lagi.
ini
viii
10. Almamaterku tercinta STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
KATA PENGANTAR
skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Latihan Permainan Target Terhadap
shooting dengan menggunakan kaki bagian dalam pemian futsal Bibing Futsal
Club.
Disadari bahwa skripsi ini apabila tanpa bantuan dari berbagai pihak
tidak dapat terwujud. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
Rangkasbitung.
3. Bapak Dedi Ariyadi, M.Pd dan Bapak Iman Sampurna, M.Pd., selaku
ix
4. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan yang
5. Orang tua yang selalu memberikan doa, bimbingan, motivasi serta kasih
dukungan.
7. Seluruh staf pelatih dan para pemain futsal Club Bibing Futsal yang telah
8. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak
maupun materil.
Kami menyadari dengan sepenuh hati, bahwa skripsi ini masih perlu
banyak masukan dan tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun akan diterima dengan
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di
Penulis
WPN
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
MOTTO........................................................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
xi
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 6
C. Batasan Masalah........................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah...................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 7
G. Hipotesis masalah...................................................................................... 8
A. Deskripsi Teori.......................................................................................... 9
C. Kerangka Berpikir..................................................................................... 39
B. Desain Penelitian....................................................................................... 41
xii
D. Difinisi Operasional Variabel.................................................................... 43
F. Analisa Data............................................................................................... 45
A. Deskripsi Data......................................................................................... 45
A. Kesimpulan............................................................................................. 63
B. Saran........................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
permainan futsal mulai dikenal masyarakat. Istilah futsal berasal dari bahasa
Spanyol atau Portugis yaitu futbol dan sala, berarti “sepak bola” dan “ruangan”
jadi futsal merupakan permainan sepak bola dalam ruangan. Meskipun demikian,
permainan ini dapat dilakukan di ruangan terbuka tergantung situasi dan kondisi
yang ada.
Futsal berasal dari Montevideo, ibu kota Uruguay pada 1930, oleh Juan
Carlos Ceriani yang pada saat itu sedang menyelenggarakan pesta menyepak kulit
bundar 5 lawan 5. Kejuaraan ini diikuti oleh pemain muda di lapangan yang mirip
xvii
tahun 1854. Selanjutnya, permainan ini dikembangkan oleh Juan Carlos Ceriani
semakin banyak di Indonesia. Permainan ini dilakukan oleh 5 orang setiap tim,
setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya lebih kecil dibandingkan ukuran
xviii
19
yang digunakan dalam sepakbola. Peraturan olahraga futsal dibuat oleh FIFA agar
permainan ini berjalan dengan fair play dan juga untuk menghindari cidera yang
terjadi.
(menggiring bola).
lapangan, terdapat berbagai kombinasi teknik dan gerakan yang dimiliki pemain
passing cepat antar pemain dan kemampuan shooting yang bagus contohnya pada
tim futsal yang sudah professional, tim futsal dapat menguasai bola sangat baik,
aliran bola cepat passing yang bagus, dribble yang baik, shooting yang akurat,
saling mendukung rekan satu tim, membuka ruang untuk pergerakan kerjasama
yang solid dan juga skill individu yang dimiliki pemain membuat tim menjadi
yang bagus.
yaitu mengoper dan menembak atau shooting. Shooting adalah tendangan kearah
konsentrasi dan ketetapan sasaran agar shooting yang kita lakukan menjadi sebuah
gol. Dalam futsal shooting merupakan senjata paling ampuh untuk mencetak gol,
20
shooting dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan kaki
bermain futsal. Kemampuan pemain menguasai teknik dasar bermain futsal dapat
melakukan shooting dengan baik dan tepat pada sasaran bagi pemain bukan
sekolah maupun antar umum, shooting menggunakan kaki bagian dalam lebih
sering digunakan. Pemain dalam menembak bola kearah gawang dan banyak yang
berbuah gol dengan teknik shooting menggunakan kaki bagian dalam untuk
gawang.
khususnya di kalangan anak-anak dan remaja, karena futsal menjadi minat dan
bakat bagi para remaja salah satunya di sebuah club futsal di Rangkasbitung yang
Bernama BIBING FUTSAL. Sejak awal berdirinya sampai sekarang Club Bibing
pengamatan saya selama jadi pelatih Club Bibing Futsal Rangkasbitung terdapat
21
masalah ketika bertanding yaitu pemain sering sekali dalam melakukan shooting
tidak tepat sasaran yang dinginkan, bahkan tidak menutup kemungkinan bolanya
TNT Futsal CUP di Aweh Futsal, para pemain Club Bibing Futsal tidak bisa
mistar gawang atau terbentur pemain bertahan dari lawan sehingga terjadi
Pemberian materi dari pelatih untuk tim dinilai kurang menarik dan
kucingan, satu lawan satu lalu game. Sehingga pemain kurang mengasah finishing
pada saat latihan. Selain itu, pemberian materi shooting sering dikesampingkan
oleh pelatih. Karena shooting dianggap tidak terlalu penting dalam permainan
futsal. Pada kenyatannya shooting yang tepat pada sela-sela pemain bertahan
lawan atau tempat yang menyulitkan penjaga gawang untuk meraihnya bola akan
Adanya masalah diatas dibutuhkan sebuah cara belajar yang baik dan
tepat yaitu dengan metode pendekatan bermain. Pada dasarnya pemain senang
dan dapat dilakukan secara sukarela. Didalam penelitian ini permainan target
22
bagian dalam.
ketepatan, serta akurasi yang tinggi. Jadi berbagai pemasalahan diatas penulis
Kaki Bagian Dalam pada Permainan Bola Futsal di Club Bibing Futsal”.
B. Indentifikasi Masalah
berikut :
bermain futsal.
c. Metode latihan permainan target belum pernah dicoba atau diteliti dalam
C. Batasan Masalah
Kaki Bagian Dalam pada Permainan Bola Futsal di Club Bibing Futsal”.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Masalah
ingin dicapai dalam penelitian ini untuk melihat sejauh mana “Pengaruh Latihan
Kaki Bagian Dalam pada Permainan Bola Futsal di Club Bibing Futsal”.
24
F. Manfaat Penelitian
perkuliahan.
a. Bagi pemain Club Bibing Futsal dengan adanya metode ini dapat
G. Hipotesis Masalah
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Futsal
a. Sejarah Futsal
Futsal berasal dari bahasa Spanyol, futbol berarti sepak bola dan sala
berarti ruangan. Futsal pertama kali diperkenalkan secara tidak sengaja oleh
seorang pelatih sepakbola bernama Juan Carlos pada tahun 1930. Penemuan ini
sepakbola yang licin akibat hujan tidak disangka latihan di dalam ruangan itu
jumlah lima orang. Ide ini juga mendapat sambutan positif diberbagai kalangan
lapangan. Oleh karena itulah futsal mulai berkembang dan mulai digemari di
Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Afrika. Futsal pertama kali diprakarsai oleh
Federasi Futsal Amerika Serikat (FIFUSA). Pada tahun 1989, FIFA secara resmi
mengakui futsal sebagai bagian dari cabang sepakbola. Menurut Justin Lhaksana
b. Pengertian Futsal
25
26
jenis permainan yang dimainkan dengan segala aspek yang lebih sederhana
lebih kecil dari lapangan sepakbola dan dengan jumlah pemain yang lebih sedikit
dari masing-masing tim. Futsal dapat diartikan sebagai suatu permainan olahraga
yang dimainkan oleh dua tim yang berbeda. Masing-masing tim beranggotakan
lima orang pemain yang memainkan pertandingan dalam dua babak. Olahraga
Menurut R. Aulia Narti (2009: 1), Futsal adalah permainan bola yang
permainan ini sama dengan permainan sepak bola, yaitu memasukkan bola
dimainkan secara cepat dengan ukuran lapangan yang kecil, dimainkan oleh 5
orang pemain dan memiliki bola yang ringan. Futsal juga menjadi sarana untuk
menyerang.
27
adalah permainan sepak bola yang dimainkan oleh dua regu, permainan yang
kebersamaan dan kerjasama tim sangat diperlukan dalam sebuah tujuan yaitu
yaitu lapangan, keputusan dan penegasan yang akan diuraikan sebagai berikut :
1. Lapangan
Panjang : 25 - 42 m
Lebar : 15 - 25 m
2. Tanda Lapangan
lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis pembatas lapangan (touched
line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
c. Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik
3. Daerah Penalti
berikut :
gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing 10 seperempat
29
sepanjang 3.16 meter. Garis ini membentang sejajar dengan garis gawang.
4. Titik Penalti
6. Tendangan Sudut
ditandai pada setiap sisinya dengan sebuah garis yang memotong garis pembatas
pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.
30
8. Gawang
gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang yang sama dari masing-masing
sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara
horizontal. Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian
bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m. Kedua tiang gawang dan palang
gawang memiliki lebar dan dalam yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari
nilon atau goni yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibagian belakang
yang diberi beban. Jarak penjagaan gawang pada penjagaan minimal 80 cm pada
9. Keselamatan
selama permainan.
penggunaan bahan kayu. Bahan dari beton atau bata harus dihindari.
Keliling bola tidak kurang dari 62 cm dan tidak lebih dari 64 cm.
Berat bola minimal 400 gram dan maximal 440 gram pada saat pertandingan
dimulai.
31
Memiliki tekanan yang sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfer atau sama dengan 400
Dalam suatu pertandingan jika bola tersebut pecah atau menjadi cacat,
maka :
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan, seperti
a. Pemain
masing-masing tim terdiri dari 5 pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga
gawang.
Dalam permainan ini, ada pemain utama dan pemain cadangan. Pemain
pemain yang telah digantikan dapat kembali bermain ke lapngan sebagai pemain
Pergantian pemain dilakukan pada saat bola masih berada di dalam atau
di luar lapangan. Pemain yang meninggalkan lapangan atau pemain yang akan
32
peringatan dan diberi kartu kuning, 4. Permainan dilanjutkan kembali dengan bola
dan diberi kartu kuning, 3. Permainan dilanjutkan kembali dengan bola berada
lainnya.
33
a. Perlengkapan utama
Celana pendek.
Pengaman kaki.
Sepatu. Jenis sepatu yang diperbolehkan adalah sepatu kanvas atau kulit
lembut. Selain itu, sepatu gymnastic dengan alas yang terbuat dari karet atau
bahan sejenisnya.
sebagai berikut :
yaitu :
Harus terbuat dari bahan yang layak, seperti karet, plastik atau bahan lainnya.
Pakaian penjaga gawang memiliki warna yang berbeda dengan pemain lainnya
Jika ada seorang pemain menggantika seorang penjaga gawang, maka pakaian
seragam penjaga gawang harus ditandai dengan nomor punggung pemain itu
sendiri.
persyaratannya sudah dilengkapi dan harus lapor kepada salah satu wasit dan
seorang memeberikan operan atau umpan pendek kepada salah satu rekan
timnya.
d. Chipping (mengumpan lambung) teknik dasar dalam bermain futsal untuk bisa
agar tujuan menjauhkan bola jauh dari gawang dan memasukan bola ke
gawang.
f. Dribbling (menggiring bola) teknik membawa bola dari satu tempat ke tempat
a. Pengertian Shooting
dengan keras ke gawang guna mencetak gol. Teknik shooting yang baik dilakukan
dengan kaki bagian dalam karena shooting merupakan bagian tersulit sehingga
perlu kematangan dan kecerdikan pemain dalam menendang bola agar tidak bisa
adalah proses menendang bola dengan keras dan akurat serta kunci kekuatan
shooting ada pada kekuatan tungkai kaki dan sudut pengambilan tendangan yang
Teknik shooting adalah (1) ada awalan sebelum tendangan, (2) Posisi
pemain membentuk sudut kurang lebih 30 derajat disamping bola, (3) Penempatan
kaki tumpu sesaat setelah shooting disamping hampir sejajar dengan bola, (4)
Sesaat akan menendang, kaki ayun menarik ke belakang dan selanjutnya gerakan
melepas ke depan, (5) Perkenaan bola adalah kaki bagian dalam atau biasa disebut
plessing, (6) Pandangan mata sesaat impact melihat bola selanjutnya mengikuti
arah sasaran, (7) Setelah melepas tendangan masih ada lanjutan (follow through).
Shooting adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain,
teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol, karena seluruh pemain futsal
permainan.
tendangan.
Lalu bola ditendang tepat pada bagian tengah bola dengan menggunakan kaki
bagian dalam, dimana untuk menentukan akurasi bisa mengukur arah dari kaki
sama halnya dengan shooting menggunakan punggung kaki, hanya bedanya pada
saat melakukan shooting perkenaan kaki tepat di ujung sepatu atau ujung kaki.
Ada lima teknik yang perlu diperhatikan dalam melakukan shooting atau
Lalu bola ditendang tepat pada bagian tengah bola dengan menggunakan ujung
sepatu.
harus lebih diutamakan dari pada kekuatan tendangan. Adapun teknik atau sasaran
gawang ada dua macam yaitu : (1) Menembak bola dengan posisi bola rendah atau
menyusur tanah dan (2) Menembak bola dengan posisi bola dijauhkan dari
penjaga gawang. Teknik shooting dalam penelitian ini adalah menendang bola
dengan sekuat-kuatnya menuju sasaran target yaitu gawang lawan. Jadi tendangan
ini merupakan alat vital untuk menciptakan sebuah goal untuk timnya.
shooting. Menurut Widi Astuti (2015: 17), ketepatan dapat diartikan sebagai
dengan kematangan sistem syaraf dalam memproses input atau stimulus yang
datang dari luar, seperti tepat dalam menilai ruang dan waktu, tepat dalam
sederhana, maka latihan ketepatan dapat diberikan kepada anak-anak yang asih
sudah memasuki masa remaja, latihan ketepatan sudah boleh diberikan dengan
dalam melakukan shooting yang mana ketepatan shooting dalam futsal merupakan
gawang lawan agar mendapatkan skor atau gol. Karena ketepatan berhubungan
dengan keinginan seseorang untuk memberi arah kepada sasaran dengan maksud
untuk mengarahkan shooting ke gawang lawan dengan arah yang tepat. Ketepatan
shooting sangat diperlukan dalam permainan futsal karena dengan tepatnya arah
a. Pengertian Latihan
pada latihan. Menurut Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan (2015: 47), “Latihan
adalah suatu aktivitas olahraga yang dilakukan secara sistematis dalam waktu
yang lama ditingkatkan secara progresif dan individual mengarah kepada ciri- ciri
fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”.
yang berisi materi teori dan praktek, menggunakan metode dan aturan
terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai pada waktunya.
perubahan kearah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik,
ilmiah dan juga sebuah proses pengulangan kegiatan fisik yang disusun secara
antinya bisa diadaptasi oleh tubuh melalui pendekatan ilmiah yang berdasar pada
b. Ciri-Ciri Latihan
42
Menurut Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan (2015: 48), proses latihan
1. Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam
2. Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif. Teratur maksudnya latihan
bersifat progresif maksudnya materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang
sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit (komplek), dan dari yang ringan
3. Pada setiap satu kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan) harus memiliki
4. Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar pemahaman dan
kemampuan dan kesiapan latihan atlet dalam memcapai puncak prestasi. antara
43
lain untuk (1) meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh, (2)
mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik yang khusus, (3) menambah dan
menyempurnakan teknik.
d. Prinsip-Prinsip Latihan
Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan
melatih. Adapun prinsip latihan tersebut menurut Apta Mylsidayu dan Febi
Individual, (3) Adaptasi, (4) Beban lebih (Overload), (5) Progresif (Peningkatan),
(Warm-Up dan Cooling Down), (9) Latihan Jangka Panjang (Long Term
permainan ini karena tercipta pada masa yang lama berlalu disebut
disebut permainan modern.
mendapatkan skor apabila bola atau proyektil lain yang sejenis dilempar atau
dipukul dengan terarah mengenai sasaran yang telah ditentukan dan semakin
sedikit pukulan menuju sasaran semakin baik. Permainan ini sebenarnya menjadi
memiliki target atau goal yang dijadikan sasarannya. Misalnya, permainan bola
Ahmad Rithaudin & Saryono (2010: 4), Yoyo Bahagia & Andang Suherman,
(2000: 24-31) menjelaskan bahwa TGfU memiliki ciri khas dalam pengelolaan
permainannya yang setiap bentuk permainan memiliki ciri khas dan karakteristik
permainan, yaitu:
mendapatkan skor apabila bola atau proyektil lain yang sejenis dilempar atau
dipukul dengan terarah mengenai sasaran yang telah ditentukan dan semakin
memisahkan area permainan dengan dibatasi dengan net dengan tinggi yang
sudah ditentukan.
dilakukan oleh tim dengan cara memukul bola atau proyektil, kemudian
oleh tim dengan memasukan bola atau yang sejenis ke dalam gawang atau
keranjang.
Target games adalah salah satu klasifikasi dari bentuk permainan dalam
A Mitchell, Judit L. Oslin, dan Linda L Griffin (2003: 21) dalam Aris Fajar
Pambudi (2011: 37),, menjelaskan “in target games, players score bythrowing or
penyampaian objek pada sasaran atau target. Tujuan permainan ini adalah akurasi
penyampaian objek pada sasaran. Skill yang dilibatkan dalam permainan ini pada
umumnya dilakukan secara pasif atau cenderung bersifat close skill. Close skill
kemampuan pembuatan keputusan saat hal ini menjadi orientasi utama dalam
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia oleh Aris Fajar Pambudi (2007: 38), melalui
didalamnya. Nilai yang diharapkan muncul adalah (1) kemandirian sikap, (2)
Sifat perhatian, konsentrasi, ketenangan, fokus pada sasaran, dan akurasi yang
tertentu. Didalam penelitian ini ada beberapa macam permainan target yang
a. Goalling
Permainan ini menggunakan bola futsal dengan sasaran botol aqua yang
di letakkan pada sisi sisi gawang. Pemain menendang bola ketarget dengan jarak 6
m dan 10 m. Jika bola mengenai sasaran target maka mendapat poin 5 dan jika
tidak mengenai sasaran maka tidak mendapat poin atau 0. Tujuan permainan ini
yang akan bergiliran menjadi penendang dan penjaga bola di belakang sasaran
target.
2. Pemain berdiri pada garis berjarak 6 m atau 10 m yang sudah di ukur dari
sasaran target.
48
3. Saat aba-aba peluit dari pembina atau pelatih siswa mulai menendang bola
kesasaran sebanyak 3x. Setelah melakukan 3x, bergantian dengan pemain yang
selesai.
menuju sasaran target menggunakan kaki bagian dalam dengan cara menggiring
shooting dilakukan pada jarak penalti 6 m dan 10 m dengan sasaran target yang
disediakan (botol) atau (kaos rompi) atau (cones). Jika bola mengenai botol maka
mendapat poin 5, jika tidak mengenai maka tidak mendapat poin atau 0.
yang akan bergiliran menjadi penendang dan penjaga bola di belakang sasaran
target.
49
2. Pemain berdiri pada garis berjarak 6 m atau 10 m yang sudah di ukur dari
sasaran target.
3. Saat aba-aba peluit dari pembina atau pelatih, siswa mulai menendang bola
kesasaran sebanyak 3x. Setelah melakukan 3x, bergantian dengan pemain yang
selesai.
c. Zig-Zag Goal
pemain melewati cone yang sudah disusun zig-zag, setelah melewati zig-zag
pemain melakukan shooting menggunakan kaki bagian dalam arah sasaran target
berjarak 6 m dan 10 m.
yang akan bergiliran menjadi penendang dan penjaga bola di belakang sasaran
target.
50
2. Pemain berdiri pada garis berjarak 6 m atau 10 m yang sudah di ukur dari
sasaran target.
3. Saat aba-aba peluit dari pembina atau pelatih, pemain mulai menendang bola
kesasaran sebanyak 3x. Setelah melakukan 3x, bergantian dengan pemain yang
selesai.
d. Bolbal Shoot
melakukan shooting dengan kaki bagian dalam jika mendapat operan dari teman
dari samping dan belakang dengan cara balik badan. Jika bola mengenai sasaran
mendapat nilai 5, jika tidak mengenai sasaran tidak mendapat poin atau 0.
yang akan bergiliran menjadi penendang dan penjaga bola di belakang sasaran
target.
2. Pemain berdiri pada garis berjarak 6 m atau 10 m yang sudah di ukur dari
sasaran target.
3. Saat aba-aba peluit dari pembina atau pelatih, pemain mulai menendang bola
kesasaran sebanyak 3x. Setelah melakukan 3x, bergantian dengan siswa yang
selesai.
8. Kegiatan Ekstrakulikuler
peserta didik sekolah atau universitas, umumnya diluar jam belajar kurikulum
kepribadian dan kegiatan lainnya yang bertujuan positif untuk kemajuan dari
peserta didik itu sendiri. Contohnya olahraga sepak bola, bola voli, bola basket,
futsal, bulu tangkis, bela diri silat, taekwondo, judo, karate, vokal grup, paduan
kagiatan kurikuler. Kegiatan eskul ini banyak ragam dan kegiatannya antara lain
52
paduan suara, paskibra, pramuka, olahraga, kesenian, panjat tebing, pecinta alam
dan masih banyak kegiatan yang dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan
sekolah, berupa kegiatan siswa, optimasi pelajaran terkait, menyalurkan minat dan
lancar. Kegiatan ini dilakukan dengan perencanaan kegiatan anak, yaitu kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan selama bersekolah dalam rangka pencapaian tujuan
penelitian ini adalah kegiatan yang merupakan diluar jam pelajaran akademik di
sekolah yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat bagi para peserta
sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Kegiatan ini dikembangkan oleh sekolah
membentuk watak dan kepribadian peserta didik, karena dalam kegiatan ini
sangat erat kaitannya dengan pembentukan pribadi peserta didik. Oleh karena itu
eskul ini perlu ditangani dengan serius, agar menghasilkan sesuatu sesuai dengan
guna mendukung kajian teoritis yang telah digunakan sebagai landasan pada
ini adalah :
Punggung Kaki Bagian Dalam dan Punggung Kaki Penuh Terhadap Ketepatan
kaki bagian dalam dan punggung kaki penuh terhadap ketepatan shooting di
dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu
atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau
lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai konisi perlakuan. Penelitian ini
Posttest Design”, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi
diberi perlakuan (Sugiyono, 2007: 64). Pretest bertujuan untuk membagi dua
latihan selama 16 kali sudah dapat dikatakan terlatih, sebab sudah ada
perubahan yang menetap (Tjaliek Soegiardo, 1991: 25). Hasil Penelitian ini
latihan shooting dengan punggung kaki bagian dalam untuk kelompok A dan
punggung kaki bagian dalam dan punggung kaki penuh terhadap ketepatan
C. Kerangka Berpikir
negara-negara lain di dunia, mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa.
Salah satu teknik dasar dalam permainan futsal yang mejadi unsur terpenting dan
harus dikuasai oleh setiap pemain futsal adalah Shooting. Hal ini dikarenakan
shooting merupakan cara pemain futsal untuk mencetak gol dan menciptakan
angka.
Rangkasbitung ini terutama dalam teknik shooting menjadi salah satu penyebab
menjadi bosan sehingga tidak dapat memaksimalkan kemampuan yang ada pada
memasukan bola ke gawang perlu adanya peningkatan motivasi dari pemain itu
sendiri. Diperlukan sebuah metode pelatihan yang lebih efektif dan efisien.
pemain. Pemain akan merasa bebas dan leluasa dalam melakukan latihan. Prinsip
sesuatu yang dipelajari, dalam hal ini merupakan latihan ketepatan. Dari uraian di
bertanding agar lebih menguntungkan bagi timnya dan semakin baik pula
Serta tidak ada lagi shooting yang melebar ataupun terbentur pemain bertahan
lawan.
57
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat
2. Waktu Penelitian
dilakukan selama 16 (enam belas) pertemuan dengan 2 (dua) kali latihan dalam
satu minggu.
B. Desain Penelitian
dipilih suatu desain yang tepat untuk dijadikan suatu pegangan dalam
diadakan tes awal atau pre-test, kemudian sampel diberikan perlakuan atau
treatment. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir atau post-
test. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun,
diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil
hasil perlakuan. Untuk lebih jelas desain penelitian tersebut, Sugianto (2015:111).
Desain Penelitian :
O1 X O2
Gambar 3.9. Desain Eksperimen the one group pretest-posttest design
Sumber: Sugiyono (2015: 111)
Keterangan :
O1 = Nilai pretest (sebelum diberi diklat)
X = Pemberian perlakuan, yakni menggunakan latihan permainan target.
O2 = Nilai posttest (setelah diberi diklat)
1. Populasi Penelitian
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
memiliki kemampuan dan juga meiliki karakter untuk dipelajari dan di ambil
59
2. Sampel Penelitian
(2016: 118), menjelaskan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
menurut Sugiyono, bagian dari karakter yang mempunyai jumlah bagian dari
sebuah subjek (populasi). Sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, yaitu
seluruh populasi dijadikan sebagai sampling dengan jumlah Club Bibing Futsal.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat,
dapat melatih ketepatan menendang untuk mencetak gol bagi seorang pemain
futsal.
target yang diinginkan ke gawang lawan agar mendapatkan skor atau gol.
E. Instrumen penelitian
1. Instrument
Agar penelitian jadi lebih kongkrit, maka perlu ada data. Data tersebut
diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen
sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan
yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Untuk menjaga hasil validitas dari
hasil pengukuran yang diperoleih tepat dinamanakan membuat laporan dari pada
melakukan penelitian.
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
shooting ke sasaran pada lapangan permainan futsal yang sudah ditandai dan
diberi angka. Tujuan dari tes tersebut untuk mengukur kemampuan ketepatan
dalam oleh para pemain Club Bibing Futsal Rangkasbitung. Maka dilakukan tes
awal (Pretest) dan tes akhir (Posttest) menggunakan instrumen yang telah
disebutkan. Gambar untuk tes ketepatan shooting dengan kaki bagian dalam.
3m
61
10 m
Gambar 3.10. Lapangan Tes Ketepatan Shooting dengan Kaki bagian dalam ke
Sasaran Gawang dengan Jarak 10 meter.
Sumber : Arki Taupan Maulana (2009 : 36)
ketepatan shooting. Data akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data pretest
dilakukan selama dua bulan dimulai dari bulan Oktober 2019 sampai bulan
Desember 2019, latihan dilaksanakan (dua) kali dalam 1 (satu) minggu, yaitu hari
dengan hasil penelitian bertujuan untuk membantu dalam hal analisis agar
menjadi lebih baik. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Hipotesis dilakukan dengan uji t dua sample berkolerasi menggunkan
bantuan SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version, rumus uji Paired Sample T
Test. Dalam uji Paired Sample T-Test terdapat tiga tahap pengujian yaitu :
a. Uji Normalitas
sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jadi kesimpulan nya untuk
normal tidaknya suatu sebaran adalah jika ρ > 0,05 (5%) sebaran dinyatakan
b. Uji Homogenitas
lebih. Pada uji homogenitas kriteria yang digunakan untuk mengetahui homogen
tidaknya suatu tes adalah jika ρ > 0,05 dan F hitung < F tabel test dinyatakan
63
homogen, jika ρ < 0,05 dan F hitung >F tabel test dikatakan tidak homogen. Jadi
kesimpulan nya uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam
c. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis untuk menjawab hipotesis dari dua data tersebut apabila H O
ditolak atau diterima dengan membandingkan t hitung dan t tabel. Uji t dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan variable anatara pretest dan posttest
pada kelompok eksperimen. Hasil analisis dinyatakan terdapat perbedaan jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (ρ < 0,05). Data yang diperoleh dari tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest) akan dianalisis secara statistik diskriptif
atau 0,05. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh latihan
A. Hasil Penelitian
dilaksanakan dua kali per minggu selama 16 kali pertemuan yaitu pada hari Selasa
dan hari Kamis. Pengambilan pretest atau test awal dilaksanakan pada tanggal 23
Juli 2019 dan posttest atau test akhir dilaksanakan pada tanggal 19 September
2019, sedangkan proses latihan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019 hingga
Data yang dikumpukan dan dianalisis adalah data tes ketepatan shooting
dengan kaki bagian dalam (pretest dan posttest) yang diperoleh dari sampel
bagian dalam akan diuji sesuai dengan hipotesis penelitian. Adapun hipotesis
kaki bagian dalam pada permainan bola futsal di ekstrakurikuler futsal SMK
64
65
Tabel 4.1 Hasil Pretest Shooting Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada Pemain
Futsal SMK PGRI Rangkasbitung.
NO TENDANGAN
NAMA JUMLAH
. 1 2 3
1 RF 3 1 0 4
2 FS 0 2 4 6
3 MA 3 2 2 3
4 WW 2 5 0 7
5 A 2 3 1 6
6 MS 2 1 2 5
7 Y 2 4 0 4
8 RG 0 1 5 6
9 A 2 0 2 5
10 IS 2 3 0 4
11 A 2 4 1 7
12 F 0 0 3 3
13 A 4 0 2 5
14 E 2 3 1 6
15 S 0 0 5 5
16 A 1 2 4 6
17 MA 0 4 3 7
18 AY 3 0 1 4
19 AY 3 3 1 7
20 F 0 2 3 5
Untuk memperjelas data di atas, yaitu data hasil dari pretest ketepatan
futsal SMK PGRI Rangkasbitung. maka data yang dipaparkan di atas dianalisis
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Descriptive Data Pretest Shooting Menggunakan Kaki Bagian
Dalam Pada Pemain Futsal SMK PGRI Rangkasbitung.
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 20
Sebelum diberikan perlakuan permainan sasaran target, dapat dilihat bahwa Nilai
Mean 5.25, Std. Deviation 1.293, Minimum 3.00, dan Maximum 7.00. berikut
Table 4.3 Distribusi Frekuensi Data Pretest Shooting Menggunakan Kaki Bagian
Dalam Pada Pemain Futsal SMK PGRI Rangkasbitung.
Pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4.4 Hasil Posttest Shooting Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada
Pemain Futsal SMK PGRI Rangkasbitung.
TENDANGAN
NO. NAMA JUMLAH
1 2 3
1 RF 3 2 4 9
2 FS 5 3 3 11
3 MA 2 5 2 9
4 WW 0 4 4 8
5 A 5 3 1 9
6 MS 3 4 3 10
7 Y 0 5 3 8
8 RG 5 3 1 9
9 A 3 1 4 8
10 IS 0 3 4 7
11 A 2 5 4 11
12 F 0 3 5 8
13 A 3 0 4 7
14 E 2 3 4 9
15 S 2 5 3 10
16 A 4 3 2 9
17 MA 4 4 3 11
18 AY 3 4 0 7
19 AY 5 4 1 10
20 F 2 4 3 9
Untuk memperjelas data di atas, yaitu data hasil dari pretest ketepatan
futsal SMK PGRI Rangkasbitung. maka data yang dipaparkan di atas dianalisis
69
berikut:
Tabel 4.5 Hasil descriptive data dari Posttest ketepatan menendang ke sasaran
target dengan menggunakan kaki bagian dalam.
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 20
Sebelum diberikan perlakuan permainan sasaran target, dapat dilihat bahwa Nilai
Mean 8.95, Std. Deviation 1.276, Minimum 7.00, dan Maximum 11.00. berikut
Table 4.6 Distribusi Frekuensi Data Posttest Shooting Menggunakan Kaki Bagian
Dalam Pada Pemain Futsal SMK PGRI Rangkasbitung.
Posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
bahwa dengan nilai rata-rata berjumlah 8.95 dari nilai posttest. Itu artinya dapat
Tabel 4.7 Hasil Ketepatan Shooting Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada
Pemain Futsal SMK PGRI Rangkasbitung.
71
NO
NAMA PRETEST POSTTEST
.
1 RF 4 9
2 FS 6 11
3 MA 3 9
4 WW 7 8
5 A 6 9
6 MS 5 10
7 Y 4 8
8 RG 6 9
9 A 5 8
10 IS 4 7
11 A 7 11
12 F 3 8
13 A 5 7
14 E 6 9
15 S 5 10
16 A 6 9
17 MA 7 11
18 AY 4 7
19 AY 7 10
20 F 5 9
JUMLAH 105 179
RATA-RATA 5,25 8,95
MEDIAN 5 9
MODUS 5 9
NILAI TERTINGGI 7 11
NILAI TERENDAH 3 7
Dari table tersebut dapat dilihat bahwa sampel yang ada mengalami
Terbukti dengan pembandingan skor ketepatan antara prettest dan posttest yaitu
lebih besar posttest dari pada pretest yang artinya skor ketepatan tendangan
dalam lebih baik posttest dari pada pretest, karena telah diberikan perlakuan.
B. Analisis Data
para peneliti, karena mustahil peneliti akan mendapatkan kesimpulan yang berarti
tanpa didahului oleh kegiatan pengolahan data. Analisis data dimaksudkan untuk
1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari hasil tes sebenarnya mengikuti pola sebaran normal atau tidak. Uji
signifikan 5% yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 Jika
diperoleh signifikan hitung yang lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal, sebaliknya jika diperoleh signifikan hitung yang lebih kecil
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal.
Berikut ini hasil pengujian normalitas data tes kemampuan heading pretest dan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
data tes ketepatan menendang menggunkan kaki bagian dalam pada pemain futsal
menggunakan program komputer SPSS 16.0, diperoleh hasil bahwa, data pretest
sebesar 0.082 dan data posttest ketepatan menendang menggunkan kaki bagian
0.084 lebih besar. Dari data di atas, semuanya memiliki signifikan hitung lebih
besar dari 0,05 yang merupakan batas toleransi uji normalitas Shapiro Wilk pada
taraf signifikan 5% dengan bantuan program komputer SPSS 16.0, Maka dapat
disimpulkan bahwa semua data yang ada dalam penelitian ini berdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini, uji homogenitas juga merupakan salah satu uji
prasarat yang bertujuan untuk mengetahui apakah data memiliki kesamaan varians
test pada taras signifikan 5% yang dilakukkan dengan bantuan program komputer
74
SPSS 16.0. Apabila signifikan hitung lebih besar dari 0,05 berarti data tersebut
kurang dari 0,05 berarti data tersebut tidak memiliki kesamaan varians atau
homogen, adapun hasil pengujian homogenitas mengenai data hasil pretest dan
POSTEST
.564 4 15 .693
data ketepatan menendang menggunkan kaki bagian dalam pada pemain futsal
menggunakan program komputer SPSS 16.0, diperoleh hasil bahwa data hasil
pretest dan posttest pada data ketepatan menendang menggunkan kaki bagian
memiliki signifikan hitung sebesar 0.693. Dari data tersebut, semuanya memiliki
signifikan hitung lebih besar dari 0,05 yang merupakan batas toleransi uji
homogenitas levene’s test pada taraf signifikan 5% dengan bantuan program SPSS
16,0 yaitu (0,693 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.
75
menggunakan kaki bagian dalam pada pemain futsal ekstrakurikuler SMK PGRI
perlu dianalisis menggunakan paired sample t test atau uji t dependent dengan
taraf signifikansi 5%, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pretest dan
posttest. Dalam penelitian ini pengujian paired sample t test atau uji t dependent
Jika diperoleh signifikansi hitung yang kurang dari 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan yang
diperoleh signifikansi hitung yang lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak atau dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan yang
Berikut adalah hasil pengujian paired sample t test pada data hasil
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t Df tailed)
Pair 1 POSTEST -
3.700 1.218 .272 3.130 4.270 13.582 19 .000
PRETEST
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh latihan permainan sasaran target terhadap ketepatan
Berdasarkan data hasil uji paired sample t test pada data hasil pretest dan
posttest, terlihat bahwa diperoleh hasil nilai t sebesar 13.582 dengan signifikansi
hitung sebesar 0,000 < 0,05. berdasar pada hasil uji paired sample t test tersebut
dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima atau hipotesis yang
Subjek penelitian ini adalah tim futsal SMK PGRI Rangkasbitung yang berlatih
PGRI Rangkasbitung.
penelitian sebelum diberikan perlakuan memiliki nilai rata-rata 5,25 dan setelah
diberikan perlakua nmemiliki nilai rata-rata 8.95 yang berarti frekuensi dalam tes
bagian dalam dengan menggunakan program latihan yang disusun dari pretest
menggunakan kaki bagian dalam pada pemain futsal SMK PGRI Rangkabitung
meberikan dampak yang positif dilihat dari hasil yang telah diteliti bahwa terdapat
13.582.
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa latihan menendang dengan arah sasaran terus menerus dapat
berdasarkan analisis data, adanya pengaruh yang signifikan dari model latihan
kaki bagian dalam pemain futsal SMK PGRI Rangkasbitung dilihat dari nilai hasil
pretest dan posttest yaitu dengan nilai rata-rata pretest 5.25 dan nilai posttest
8.95, setelah diberikan tindakan ada kemajuan 3.70, dengan demikian penelitian
B. Saran
waktu pelaksanaan penelitian juga besar biaya selama penelitian dan kesehatan
penelitian.
79
80
khususnya para pelatih futsal, terlebih lagi bagi pelaku olaraga futsal yaitu pelatih
dan pemain. Bagi pelatih, sebagai sarana untuk mengevalusi keberhasilan dalam
latihan lebih intensif teknik shooting yang dibutuhkan oleh pemain dan bagi
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
Justinus Lhaksana dan Ishak H. Pardosi. (2008). Inspirasi dan Spirit Futsal.
Arki Taupan Maulana. (2009). Perbedaan Ketepatan Shooting dengan Kaki bagian
Persada.
Laskar Aksara.
Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan (2015). Ilmu Kepelatihan Dasar. Bandung:
Alfabeta.
Remaja Rosdakarya.
id.123dok.com/document/wq2015vrz-pengertian-permainan-target-
Rita Nora (22 Juni 2018, 2:11 am) Cara Menendang Bola Futsal dengan Keras
https://olahragapedia.com/cara-menendang-bola-futsal-dengan-keras
Abdi (19 Juni 2019) Futsal (Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan, Ukuran
Juni 2019)
Kang Ikal (13 Agustus 2017) Pengertian Latihan (Training) Olahraga Terbaru
TENDANGAN
NO. NAMA JUMLAH
1 2 3
1 RF 3 1 0 4
2 FS 0 2 4 6
3 MA 3 2 2 3
4 WW 2 5 0 7
5 A 2 3 1 6
6 MS 2 1 2 5
7 Y 2 4 0 4
8 RG 0 1 5 6
9 A 2 0 2 5
10 IS 2 3 0 4
11 A 2 4 1 7
12 F 0 0 3 3
13 A 4 0 2 5
14 E 2 3 1 6
15 S 0 0 5 5
16 A 1 2 4 6
17 MA 0 4 3 7
18 AY 3 0 1 4
19 AY 3 3 1 7
20 F 0 2 3 5
86
TENDANGAN
NO. NAMA JUMLAH
1 2 3
1 RF 3 2 4 9
2 FS 5 3 3 11
3 MA 2 5 2 9
4 WW 0 4 4 8
5 A 5 3 1 9
6 MS 3 4 3 10
7 Y 0 5 3 8
8 RG 5 3 1 9
9 A 3 1 4 8
10 IS 0 3 4 7
11 A 2 5 4 11
12 F 0 3 5 8
13 A 3 0 4 7
14 E 2 3 4 9
15 S 2 5 3 10
16 A 4 3 2 9
17 MA 4 4 3 11
18 AY 3 4 0 7
19 AY 5 4 1 10
20 F 2 4 3 9
87
NO
NAMA PRETEST POSTTEST
.
1 RF 4 9
2 FS 6 11
3 MA 3 9
4 WW 7 8
5 A 6 9
6 MS 5 10
7 Y 4 8
8 RG 6 9
9 A 5 8
10 IS 4 7
11 A 7 11
12 F 3 8
13 A 5 7
14 E 6 9
15 S 5 10
16 A 6 9
17 MA 7 11
18 AY 4 7
19 AY 7 10
20 F 5 9
JUMLAH 105 179
RATA-RATA 5,25 8,95
MEDIAN 5 9
MODUS 5 9
NILAI TERTINGGI 7 11
NILAI TERENDAH 3 7
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
88
1. Uji Normalitas
Descriptives
Median 5.00
Variance 1.671
Minimum 3
Maximum 7
Range 4
Interquartile Range 2
Median 9.00
Variance 1.629
Minimum 7
Maximum 11
Range 4
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
2. Uji Homogenitas
POSTEST
.564 4 15 .693
Sig. (2-
Paired Differences t Df tailed)
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper
Pair 1 POSTEST –
3.700 1.218 .272 3.130 4.270 13.582 19 .000
PRETEST
91
3m
10 m
Lapangan Tes Ketepatan Shooting dengan Kaki bagian dalam ke Sasaran Gawang
dengan Jarak 10 meter.
Sumber : Arki Taupan Maulana (2009 : 36)
A. Cara melakukan :
3. Gawang
4. Tali raffia
B. Pelaksanaan :
dalam. Shooting dilakukan dan titik penalti kedua dengan jarak 10 m dari gawang
dan bola menuju gawang futsal yang di berikan tanda sasaran (Arki Taupan
1. Testee menendang dengan kaki bagian dalam yang dilakukan dengan awalan
2. Shooting dilakukan oleh kaki yang terkuat atau biasa digunakan oleh testee.
3. Shooting dilakukan dari titik kedua dengan jarak 10 m dari gawang dan bola
ditendang menuju sasaran yang berupa gawang futsal dengan ukuran tinggi 2m
dan lebar 3m. kemudian dibagi menjadi 9 bagian dan setiap bagian berukuran
C. Penilaian :
1. Skor 1 untuk sasaran E, skor 2 untuk sasaran D, skor 3 untuk sasaran C, skor 4
2. Jika tendangan membentur tiang gawang dan tidak masuk maka tidak
RUBRIK PENILAIAN
No Nilai Sasaran
Keterangan
. Target
latihan
3 Passing control 10 menit X X Passing kontrol saling
berbentuk kotak berhadapan dengan
X X jarak 6 m dan 10 m
4 Latihan inti: 6 rep x 5 Pemain melakukan
Shooting ke set ( 20 shooting
target yang telah menit) menggunakan kaki
ditempatkan bagian dalam
pada atas dan diarahkan sasaran
bawah gawang 6 m dan 10 m pada sudut atas dan
kanan kiri, jarak Keterangan: bawah kanan kiri
10 meter. : target botol gawang berjarak 10
: bola m. Pemain menerima
: arah bola operan dari belakang
Target dan dari samping lalu
control balik badan
dan pemain segera
shooting. Jika
bolamengenai target
maka mendapat poin 1
jika tidak mengenai
tidak mendapat point
atau 0
5 Game 15 Menit X X
XXX XXX
X X
6 Cooling down 5 Menit Mengendorkan otot
yang kencang
7 Evaluasi Latihan 3 Menit P Membahas program
XXXXX yang sudah di
XXXXX jalankan
104
di dalam.
4 Latihan inti: 6 rep x 5 Pemain menggiring
Shooting ke target set ( 20 bola terlebih dahulu
yang telah menit) dari jarak 15 m
ditempatkan pada namun setelah
bagian tengah sampai di jarak 10 m
gawang kanan kiri, 6 m dan 10 m dan 6m pemain
dari jarak 6 meter Keterangan: melakukan shooting.
dan 10 meter dengan : target botol Diarahkan ke bagian
menggiring bola : bola atas gawang kanan
dahulu. Shooting ke : arah bola kiri dan pemain
4 sudut atas dan target melakukan dribble
bawah berjarak 10 zig-zag melewati
meter dan 6 meter cone dari belakang
dengan awalan lalu melakukan
dribble zig-zag. shooting diarahkan
ke bagian atas dan
bawah gawang
kanan kiri. Jika bola
mengenai target
maka mendapat poin
1 jika tidak
mengenai tidak
mendapat point atau
0.
5 Game 15 Menit X X
XXX XXX
X X
6 Cooling down 5 Menit Mengendorkan otot
yang kencang
7 Evaluasi Latihan 3 Menit P Membahas program
XXXXX yang sudah di
106
XXXXX jalankan
I. DATA DIRI
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Phone : 089638624686
E-mail : nurfauzibadrulmubin13@gmail.com
II. PENDIDIKAN