Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS

OLEH :

MOREN SYANE LILIPORY

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA


PROFESI NERS
2021
A. DEFINISI
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Aktivitas menurut Heriana (2014) adalah suatu energi atau keadaan bergerak
dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu
tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti
berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari
keadekuatan sistem persarafandan musculoskeletal.Aktivitas sendiri sebagai suatu
energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan hal tersebut agar dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kebutuhan aktivitas istirahat merupakan suatu kesatuan yang saling


berhubungan dan saling mempengaruhi (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Jadi dapat
diartikan bahwa gangguan aktivitas merupakan ketidakmampuan seseorang untuk
melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. EPIDEMOLOGI/ INSIDEN KASUS


Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut tentang
kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri.
Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko tinggi
terjadi gangguan mobilisasi adalah pada orang yang lanjut usia, post cedera dan post
trauma.

C. ETIOLOGI / PENYEBAB
a. Kelainan Postur
b. Gangguan Perkembangan Otot
c. Kerusakan Sistem Saraf Pusat
d. Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular
e. Kekakuan Otot

D. Proses Kebutuhan Manusia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas.


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhan oleh manusia
dalam mempertahankan kehidupan dan kesehatan salah satunya adalah kebutuhan
aktivitas. Kebutuha aktifitas atau pergerakan, istirahat dan tidur merupakan satu kesatuan
yang saling berhubungan dan saling memengaruhi. Tubuh membutuhkan aktifitas untuk
kegiatan fisiologi, serta membutuhkan istirahat dan tidur untuk pemulihan (Tarwoto &
Wartonah, 2015).
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia hierarki maslow terdiri dari kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa nyaman, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
rasa cinta, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan tersebut
sangat penting untuk dapat terpenuhi salah satunya kebutuhan fisiologis yang mencakup
masalah gangguan kebutuhan aktivitas. Terpenuhinya kebutuhan aktivitas membuat
tubuh akan menjadi sehat, sistem pernapasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi dengan
baik, dan metabolisme tubuh dapat optimal. (Haswita dan Sulistyowati, 2017).
Ganguan yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan aktivitas adalah intoleransi
aktivitas dan gangguan mobilitas fisik. Adapun gangguan intoleransi aktifitas itu sendiri
adalah ketidakcukupan energi fisiologis atau pisikologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin/harus dilakukan.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya intoleransi aktifitas yang dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari seperti makan, minum dan personal hygiene. Keadaan ini akan
membuat klien mengalami ketergantungan dengan orang lain dan takut untuk melakukan
aktifitasnya sendiri. Bila keadaan ini terjadi terus menerus maka fungsi tubuh akan
menurun dan sirkulasi tubuh serta metabolisme tubuh akan terganggu.

E. Pathway

Penuaan (65 tahun) Kehilangan masa otot dan cadangan makanan

penurunan metabolisme tubuh Penurunan suhu tubuh

Penurunan energi Kelemahan Intoleransi aktifitas

F. PATOFISIOLOGI terjadinya PENYAKIT


a. Kaki tidak mampu menopang berat badan
b. Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
c. Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri
d. Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri

G. GEJALA KLINIS
” Tidak mampu bergerak secara mandiri”

H. Faktor – faktor yang mempengaruhi


a. Pengobatan
b. Terapi pembatasan gerak
c. Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
d. IMT diatas 75% sesuai dengan usia
e. Kerusakan sensori persepsi
f. Nyeri, tidak nyaman
g. Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
h. Depresi mood dan cemas
i. Keengganan untuk memulai gerak
j. Gaya hidup menetap, tidak fit
k. Malnutrisi umum dan spesifik
l. Kehilangan integrasi struktur tulang
m. Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial
n. Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
o. Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat
disesuaikan dengan umur.

I. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleran aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan
psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-sehari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. kelemahan umum
b. bedres yang lama (Imobilisasi)
c. motivasi yang kurang
d. pembatsan pergerakan
e. nyeri
2. Keletihan
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan secara
terus- menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang
dengan istirahat
Kemungkinan b.d:
a. menurunnya produksi metabolisme
b. pembatasan diet
c. anemia
d. ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara mandiri.
Kemungkinan b.d:
a. gangguan persepsi kognitif
b. Imobilisasi
c. Ganguan neuromuskuler
d. Kelemahan
e. Pasien dengan traksi
J. Rencana Tindakan dan Rasional
1. Dx. Keperawatan Intoleransi aktivitas
intervensi :
- Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
- Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sendiri
- Catat tanda vital
- Kolaborasi dengan dokter
- Lakukan aktivitas yang adekuat
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
- Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas

2. Dx. Keperawatan
Keletihan Intervensi :
- Monitor keterbatasan aktivitas
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
- Catat tanda vital sebelum dan sesuadah aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktivitas
- Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
- Berikan pendidikan kesehatan
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
- Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
3. Dx. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik
Intervensi :
a. Pertahanan body alignment dan posisi yang nyaman
b. Cegah pasien jatuh
c. Lakukan latihan aktif maupun pasif
d. Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
e. Tingkatkan aktivitas
Rasional :
f. mencengah iritasi dan komplikasi
g. mempertahankan keamanan pasien
h. meningkatkan sirkulasi dan mencengah kontraktur
i. meningkatkan fungsi paru
DAFTAR PUSTAKA

Gordon, Marjory dkk. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2001-2002.
Philadelphia: USA Johnson,

Marlon, M.Maas, S. Moorhead. 2000. Nusing Outcomes Classification ( NOC) Second edition.
Mosby: USA.

Kozier, Barbara, G. Erb, K. Blais. 1995. Fundamental of Nursing Concept, Process and
Practice. Addison-Wesley: California McCloskey. 1996.

Nursing Intervention Classification ( NIC). Mosby: USA

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3.
Salemba Medika: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai