Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Pada Masa Dewasa Awal (Semua aspek: Fisik-Kognitif & Psikososial)

Hurlock mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 - 40 tahun. Pada masa ini ditandai
dengan perkembangan fisik yang optimal. Pada aspek psikososial, masih banyak individu yang
melakukan eksperimen dan eksplorasi atas peran-peran sosialnya, seperti eksperimen dan eksplorasi
pada bidang karir dan kehidupan keluarga.

KRITERIA DEWASA AWAL:

Ada dua kriteria yang untuk merujuk pada status dewasa, yakni kemandirian ekonomi dan bertanggung
jawab atas konsekuensi dari tindakannya sendiri.

1. Di negara maju, seseorang dikatakan dewasa jika memiliki pekerjaan menetap dan penuh
2. Di negara berkembang, pernikahan seringkali dijadikan pertanda kedewasaan seseorang

 Perkembangan Fisik
- Perkembangan kekuatan fisik
Puncak performa fisik diraih sebelum usia 30 tahun, seringkali terjadi antara usia 19 hingga 26
tahun. Puncak performa fisik tidak hanya terjadi pada muda mudi namun juga pada atlet
terkemuka diusia yang berbeda . Dimasa dewasa awal tidak hanya meraih puncak performa
fisik tetapi performa fisik juga mulai menurun, kesehatan dan otot mulai memperlihatkan
tanda-tanda penurunan diusia 30 tahun.
- Kesehatan
Angka kematian individu ketika beranjak dewasa dua kali lebih besar dari remaja. Sebuah studi
longitudinal mengungkapkan bahwa sebagian besar kebiasaan yang merugikan terbentuk pada
masa remaja lalu semakin melekat pada masa beranjak dewasa. Ketika beranjak dewasa
beberapa individu mulai berhenti memikirkan bagaimana gaya hidup mereka mempengaruhi
kesehatan . Banyak mengembangkan pola tidak sarapan ,makan tidak teratur ,dll. Gaya hidup
ini terkait dengan kesehatan yang buruk dan mempengaruhi kepuasan hidup. Kepuasan hidup
positif orang dewasa muda berhubungan dengan tidak merokok , berolahraga secara teratur.
- Pola makan dan Berat Tubuh
Kegemukan biasanya terjadi pada orang usia dewasa di karenakan masa ini biasanya suka
makan makanan ringan kebanyakan terjadi pada wanita.
- Olahraga secara teratur
Olahraga yang dilakukan secara cukup dan teratur dapat memberi keuntungan fisik maupun
psikologis. Olahraga yang rutin memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Dikarenakan
metabolisme dalam tubuh dapat berjalan lancar, penyerapan serta distribusi nutrisi dapat
bekerja dengan efektif dan efisien.
- Penyalahgunaan obat
Perilaku mabuk-mabukan mencapai puncaknya pada usia sekitar 21 sampai 22 tahun kemudian
menurun pada rentang usia dua puluhan. Mabuk-mabukan dan narkotika masih banyak terjadi
pada masa ini dikarenakan kontrol dari orang tua sudah tidak terlalu ketat lagi sehingga
kebebasan dan ingin mencoba hal yang baru tidak bisa dihalangi. Apabila sudah kecanduan
maka ingin berhentipun tidak mudah.

 Perkembangan Kognitif
1. Tahap-Tahap Kognitif
Menurut Piaget, berpikir formal oprasional seperti usia remaja (11-15 tahun), yaitu cara
berpikir yang lebih logis, abstrak, dan idealistik, namun dari segi kuantitas jumlah pengetahuan
orang dewasa lebih besar dibandingkan remaja sehingga mereka berpikir lebih sistematis dan
terampil.
Pada usia remaja, cara berpikirnya sudah mampu menyusun rencana dan hipotesis, sedangkan
pada masa dewasa awal lebih sistematis dan juga terampil.
Masa dewasa awal memiliki fase-fase dalam kognitif:
1) Tahap mencari prestasi (achieving stage)
- Terjadi pada masa dewasa awal
- Berkaitan dengan perencanaan di masa depan (karir dan perolehan pengetahuan)
2) Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
- Dimulai sejak masa dewasa awal
- Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk, pemenuhan kebutuhan pasangan dan
turunan
2. Kreativitas
Puncak kreativitas diraih di masa dewasa, seringkali di usia empat puluhan, setelah itu
menurun. Meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil kreatif tentang
hidup seseorang.
3. Perkembangan karier
Di sisa masa dewasa awal, mereka berusaha memulai dan meniti kariernya. Mereka mencari
kestabilan karier awal dibidang tertentu, meningkatkan karier dan memperbaiki keadaan
finansial. Perkembangan karier adalah aspek penting di masa dewasa awal dan bekerja menjadi
aspek sentral dalam hidup kebanyakan orang dewasa.
 Perkembangan Psikososial

Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa
dewasa. Masa dewasa awal terjadi peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang empati.
Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Tugas perkembangan
dewasa awal diantaranya adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah
tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara,
membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan.

1. Karakteristik Perkembangan pada Masa Dewasa Awal :

a) Membina Hubungan Percintaan : Attraction, Love & Close Relationship

Kehidupan percintaan adalah aspek psikososial yang paling mendominasi tema-


tema kehidupan masa dewasa awal, sehingga aspek ini merupakan hal yang penting
bagi individu dewasa awal. Aspek ini berkaitan dengan tugas perkembangan pada masa
dewasa awal. Keberhasilan seseorang dalam aspek ini dapat memengaruhui kepuasan
dan kebahagiaan individu.
Dalam proses menjalaninya, memerlukan banyak kecakapan sosial. Oleh
karenanya, setiap orang yang berada di masa dewasa awal perlu memahami
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk memenuhi tugas perkembangannya.
Kehidupan percintaan sangat mewarnai kehidupan orang dewasa awal. Dalam proses
ini, orang mulai memiliki minat untuk menjalin relasi dekat dengan orang-orang
tertentu. Namun, ada juga individu yang gagal menjalani proses percintaan, sehingga
mengalami kesepian (Loneliness). Pada masa dewasa awal, kehidupan percintaan
tercipta dalam rangka mencari pasangan yang tepat, yang selanjutnya mengarah pada
pembinaan kehidupan perkawinan dan berkeluarga.

b) Membangun Kehidupan Pernikahan & Berkeluarga (Marriage – Parenting & Family Life)

Membina kehidupan pernikahan dan berkeluara merpan karakteristik perkembangan


pas dewasa awal. Sayangnya, untuk menjalani kehidupan perkawinan dan keluarga tidak
semua orang dewasa menjalaninya dengan mulus, bahkan banyak yang berakhir dengan
kegagalan yaitu (perceraian).

c) Mengembangkan Intimitas, Kebergantungan dan pengaruh gender dalam keluarga


Dalam menjalin relasi dengan pasangan dan kehidupan keluarga perlu dapat terbina
intimitas. Intimitas merupakan bentuk cinta yang lebih didasarkan pada perasaan
emosionalitas tentang kehangatan, kedekatan dan adanya kesediaan untuk berbagi
dalam hubungan. Intimitas dapat memengaruhi kepuasan hubungan dengan pasangan
dan terciptanya kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai