Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Model
Menurut Trianto “Model merupakan pendekatan yang luas dan menyeluruh serta
dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaks (pola urutannya), dan sifat
Sedangkan menurut Rusman bahwa “Model diartikan sebagai pola dari sesuatu yang
akan dibuat atau dihasilkan. Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan. Model dapat dipahami sebagai suatu
tipe atau desain, suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses
suatu visualisasi yang tidak dapat langsung diamati, suatu desain yang disederhanakan dari
suatu sistem kerja, dan penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan sifat bentuk
Model pembelajaran dapat diartikan dengan istilah sebagai gaya atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam
penerapannya itu gaya yang dilakukan tersebut mencakup beberapa hal strategi prosedur agar
tujuan yang ingin dikehendaki dapat tercapai. Banyak para ahli pendidikan mengungkapkan
Model pembelajaran tidak terlepas dari kata strategi atau model pembelajaran identik
dengan istilah strategi. Model pembelajaran dan strategi merupakan satu yang tidak dapat
dipisahkan. Keduanya harus beriringan, sejalan, dan saling mempengaruhi. Istilah strategi itu
sendiri dapat diuraikan sebagai taktik atau sesuatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efesien. Selain itu strategi dalam pembelajaran dapat didefenisikan sebagai suatu perangkat
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama, terpadu untuk
menciptakan prestasi belajar yang diinginkan guru pada peserta didik. Agar tujuan
pendidikan yang telah disusun dapat secara optimal tercapai, maka perlu suatu motode yang
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi
peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan
keadaan atau kondisi peserta didik, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada
agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan dan menunjang
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Hal ini berarti bahwa model belajar
merupakan model guru yang dapat membantu peserta didik untuk mendapatkan atau
memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri.
Menurut winarno surakhmad “Model adalah cara yang didalam fungsinya merupakan
alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru maupun bagi peserta didik.
Makin baik model yang dipakai makin efektif pula pencapaian tujuan” (winarno surakhmad,
2009:3). Sedangkan fungsi model pembelajaran menurut trianto adalah: “sebagai pedoman
bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran” (trianto,
2007:2)
2. Pengertian Pembelajaran
pendidik menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik di kelas. Bahan pelajaran yang
tenaga pendidik berikan itu akan kurang memberi dorongan kepada peserta didik bila
model pembelajaran justru akan mempersulit bagi tenaga pendidik dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Karena itu metode atau model pembelajaran adalah suatu cara yang memiliki
tenaga pendidik dengan peserta didik, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap
muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media” (Rusman,
dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan
Jadi model pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar yang harus dirancang
dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru. Istilah model pembelajaran atau proses
model pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar dimana
didalamnya ada interaksi guru dan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
Menurut Spencer Kagan “Numbered Head Together adalah salah satu tehnik dari
model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang tepat. Selain itu, model NHT ini juga mendorong peserta didik untuk
setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada
pemisahan antar peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain dalam satu kelompok
untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Spencer Kagan adapun Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran
1) Peserta didik dibagi dalam kelompok. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok
mendapat nomor.
d. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil keluar dari
e. Tanggapan dengan teman yang lain, kemudian guru menunjukkan nomor yang lain.
f. Kesimpulan.
c) Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai.
d) Terjadi interaksi secara intens antar peserta didik dalam menjawab pertanyaan.
e) Tidak ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok karena ada nomor yang
membatasi.
a) Tidak terlalu cocok diterapkan dalam jumlah peserta didik banyak karena
b) Tidak semua anggota kelompok di panggil oleh guru karena kemungkinan waktu
yang terbatas.
4. Pengertian Jigsaw
Jigsaw adalah salah satu dari metode-metode kooperatif yang paling fleksibel. Model
pembelajaran jigsaw merupakan salah satu variasi model collaborative learning yaitu proses
belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap,
pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling
dimana peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara
heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut
Pada model pembelajaran jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli
Kelompok asal yaitu kelompok induk peserta didik yang beranggotakan peserta didik dengan
kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan
gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok peserta didik yang terdiri dari
anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami
topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk
Menurut zaini mengatakan bahwa: “model pembelajaran jigsaw adalah strategi yang
menarik untuk digunkan jika materi yang akan di pelajari dapat dibagi menjadi beberapa
bagian dari materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampean” (Zaini, 2008).
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bahan atau
mareri mareka
e. Setelah selesai diskusi tim ahli setiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian menjelaskan kepada teman satu tim mereka tentang bahan atau materi
yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-
sungguh.
b) Hubungan antara guru dengan peserta didik berjalan secara seimbang dan
memungkinkan suasana belajar menjadi sangat akrab sehingga memungkinkan
harmonis.
dan individual.
a) Jika guru tidak mengingatkan agar peserta didik selalu menggunakan keterampilan-
c) Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi
dengan baik sehingga perlu waktu untuk mengubah posisi yang dapat menimbulkan
kegaduhan.
1) Pengertian Prestasi
Istilah prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha atau prestasi adalah hasil yang dicapai.
Menurut Nana Sudjana :“prestasi adalah suatu akibat dari proses belajar dengan
menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana baik tes
tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan” (Nana Sudjana, 2010:276). Menurut Sumadi
perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan / prestasi belajar
peserta didik selama masa tertentu. Jadi prestasi adalah hasil usaha peserta didik masa
tertentu melakukan kegiatan” (Sumadi Suryabrata, 2004:20).
Menurut Muhibin Syah: “prestasi adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mencapai tujuan dalam sebuah program” (Muhibin Syah, 2010:141). Prestasi merupakan
kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan
pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai peserta didik
2) Pengertian Belajar
yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung
bagaimana proses belajar. Perkembangan dan pendidikan merupakan gejala yang berkaitan
dengan pembelajaran. Belajar dilakukan oleh peserta didik secara individu. Perkembangan
dialami oleh individu, sedangkan pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan
interaksi tersebut, pendidikan atau guru bertindak mendidik peserta didik menjadi mandiri.
Belajar merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam hidup dan
arahnya. Untuk mencapai hidup dan mengembangkan diri dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Tanpa belajar manusia akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan tuntutan hidup, kehidupan dan penghidupan yang senantiasa
berubah. Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri yang dilakukan secara formal,
Belajar merupakan perilaku yang kompleks dimana kondisi internal belajar dan
kondisi eksternal belajar bersifat interaktif. Oleh karena itu guru selayaknya mengatur cara
pembelajaran yang sesuai dengan fase-fase belajar dan hasil belajar yang dikehendakinya.
Misalnya guru mendinamiskan belajar berkenaan dengan kesiapan peserta didik menghadapi
bahan belajar, penciptaan suasana belajar yang menyenangkan, mengoptimalkan media dan
sumber belajar dan memaksimalkan peran sebagai pembelajar. Sejalan dengan pendapat
tersebut muhibin mengatakan bahwa “belajar adalah suatu tahapan perubahan tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
Dengan demikian bagaimana terjadinya proses belajar akan menentukan hasil belajar
seseorang. Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan
sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta aspek-aspek lainnya.
sehingga tercapai belajar yang diharapkan. Perilaku belajar ditandai dengan adanya
perubahan ciri-ciri perubahan tersebut antara lain sebagai berikut: (1) belajar menyebabkan
pada proses belajar selanjutnya, (2) belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat
individual, (3) belajar merupakan kegiatan ysng bertujuan yaitu arah yang ingin dicapai
melalui proses belajar, (4) belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan
keseluruhan tingkah laku secara integral, (5) belajar belangsung dari yang paling sederhana
sampai kompleks.
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, ditujukan dengan
nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.” Istilah prestasi dalam kamus umum
dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru” (Sardiman AM, 2006:48). Sumardi
Suryabrata menjelaskan bahwa: ”prestasi belajar adalah sebagai nilai yang merupakan bentuk
perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar
Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa : prestasi belajar adalah hasil
belajar yang dicapai seseorang peserta didik terhadap sesuatu yang telah dipelajari, hasil yang
dicapainya mungkin berupa ilmu pengetahuan, sikap, tingkah laku, keterampilan sesuai
Prestasi yang dicapai oleh peserta didik dalam belajar merupakan sumber informasi
untuk mengambil keputusan. Jadi untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan
memuaskan tergantung pada peserta didik itu sendiri. Jika peserta didik menginginkan
prestasi belajar yang baik maka harus belajar diikuti dengan sikap ketekunan, perubahan
keuletan serta keinginan untuk belajar. Akan tetapi perlu diingat bahwa prestasi belajar yang
diperoleh peserta didik tidak semuanya sama, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik
adalah masyarakat heterogen, selain itu tidak terlepas dari model pembelajaran yang
Prestasi belajar yang telah dicapai peserta didik untuk selanjutnya diwujudkan
kedalam suatu nilai tertentu sehingga akan diketahui kedudukan peserta didik didalam
kelasnya. Karena nilai yang diberikan mencerminkan kemampuan peserta didik itu sendiri
maka peneliti ini sering disebut prestasi belajar. Proses yang sistematis misalnya seseorang
dikatakan sudah belajar berhitung apabila sebelumnya ia tidak mengetahui cara menghitung
suatu jumlah. Setelah ia belajar maka ia dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat melalui suatu penilai dan
evaluasi. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa besar adanya perubahan yang terdapat
dalam diri setiap individu. Hasil daripada pengukuran maupun penilaian yang dilakukan
a. Faktor Internal
1) Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang
2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas
3) Faktor kelelahan, baik jasmani maupun rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan untuk
b. Faktor Eksternal
1) Faktor keluarga, diantaranya adalah :cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
2) Faktor sekolah, diantaranya adalah :metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik yang lain, disiplin sekolah,
3) Faktor masyarakat, terdiri atas : kegiatan peserta didik dalam masyarakat, teman
bergaul dan lain sebagainya.
6. Pengertian ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos dan nomos.
Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti tata aturan. Dengan demikian secara sederhana
ekonomi dalam pengertian secara bahasa berarti tata aturan rumah tangga. Ekonomi menurut
kamus besar bahasa Indonesia berarti segala hal yang bersangkutan dengan penghasilan,
dengan setiap tindakan atau proses yang harus dilaksanakan untuk menciptakan barang-
barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia. Secara
lebih spesifik istilah ini dipakai untuk menyebutkan efesiensi relative proses produksi,
Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial yang mempelajari hubungan
antar manusia. Defenisi ekonomi menurut Paul A. Samuelson adalah “studi mengenai
sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk menghasilkan berbagai jenis barang danjasa dan
1) Pengertian Permintaan
Sri Sudarmi dan Waluyo menjelaskan bahwa :Permintaan adalah jumlah barang atau
jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat, harga, waktu, dan tempat tertentu. Permintaan
akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah sama, karena masing-masing
Jika harga makin tinggi, maka permintaan akan makin rendah. Sebaliknya jika harga
2. Pendapatan masyarakat
permintaan akan barang dan jasa. Makin tinggi pendapatan seseorang, maka makin besar
daya beli yang ia miliki, akibatnya permintaan akan barang dan jasa pun meningkat.
Sebaliknya, orang yang berpenghasilan rendah daya belinya pun rendah, akibatnya
3. Selera masyarakat
Tinggi rendahnya selera masyarakat terhadap suatu barang akan berpengaruh terhadap
permintaan barang tersebut. Jika selera masyarakat meningkat, maka permintaan pun
meningkat pula. Demikian sebaliknya, selera masyarakat sering disebut sebagai mode.
4. Kualitas barang
Pada umumnya orang menghendaki barang yang berkualitas baik, maka makin tinggi
barang tersebut makin besar. Bahkan sering terjadi bahwa masalah mampu tidaknya
Adakalanya barang tertentu memerlukan barang lain sebagai pelengkap dan sebagai
pengganti (substitusi). Misalnya sebagai bahan bakar, arang lebih murah daripada minyak
tanah, maka orang akan beralih dari minyak tanah ke arang, sehingga permintaan akan
dibandingkan dengan hari-hari biasa. Misalnya setiap menjelang hari raya permintaan
terhadap sembako meningkat. Demikian pula setiap menjelang tahun ajaran baru permintaan
7. Jumlah penduduk
Makin besar angka pertambahan jumlah penduduk, maka permintaan terhadap suatu
barang dan jasa akan meningkat pula. Misalnya keluarga yang semula hanya terdiri dari
suami istri kemudian memiliki anak, maka kebutuhan akan bahan pangan pun mengalami
peningkatan.
Adanya pengetahuan terhadap sesuatu hal yang akan terjadi pada waktu akan datang
akan berpengaruh terhadap permintaan suatu barang. Misalnya, pada saat pemerintah
mengumumkan akan terjadi kenaikan harga BBM, maka sebelum hari penetapan kenaikan
tersebut masyarakat berbondong-bondong membeli BBM hingga terjadi antrian yang sangat
panjang.
b. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menerangkan sifat hubungan permintaan barang dan jasa dengan
harganya. Hukum permintaan adalah :Jika makin rendah harga suatu barang, maka makin
banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya jika makin tinggi harga barang,
maka jumlah barang yang diminta makin berkurang.” Jadi, hubungan antara harga
barang dengan permintaan berbanding terbalik. Hal ini dapat kita amati dalam kehidupan
sehari-hari, bahwa makin tinggi harga suatu barang, maka makin sedikit permintaan terhadap
barang tersebut. Sebaliknya makin turun harga suatu barang, maka permintaan pun akan
meningkat.
c. Macam-macam Permintaan
barang dalam waktu tertentu yang dibutuhkan seseorang. Kebutuhan setiap orang
yang tidak sama mengakibatkan permintaan individual terhadap suatu barang tidaklah
sama. Misalnya, Ardi setiap hari memerlukan 2 liter premium, sedangkan Lukman
2. Permintaan pasar, adalah permintaan terhadap suatu barang di pasar pada waktu dan
menunjukkan banyak sedikitnya orang yang memerlukan barang yang sama dalam
waktu yang sama. Misalnya perhitungan banyaknya premium yang terjual disuatu
1. Permintaan efektif, adalah permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan.
tetapi belum terjadi transaksi. Dalam hal ini permintaan potensial menunjukkan hasrat
suatu barang. Misalnya orang-orang kaya yang menghadiri penawaran suatu produk
untuk memiliki suatu barang sangatlah besar. Situasi yang demikian ini merupakan
peluang besar bagi pengusaha yang menawarkan penjualan barang dengan sistem
kredit/angsuran.
2) Pengertian Penawaran
menawarkan barang dagangannya kepada kita. Berbagai cara mereka lakukan untuk
menarik konsumen agar barang yang ditawarkan mengundang pembeli. Sri Sudarmi dan
Waluyo Menjelaskan bahwa :”penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat
1. Biaya produksi
Semua biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk pengadaan barang dan jasa
disebut biaya produksi. Besar kecilnya biaya produksi berpengaruh terhadap banyak
sedikitnya barang dan jasa yang ditawarkan. Pada umumnya, produsen akan mengurangi
kegiatan produksi yang menelan biaya besar, sehingga barang yang dihasilkan pun
terbatas. Akibatnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang. Sebaliknya, jika biaya
produksinya rendah, produsen akan menghasilkan barang dalam jumlah besar, sehingga
penawaran pun bertambah. Misalnya untuk memproduksi sebuah mobil mewah memerlukan
biaya yang besar, maka barang yang dihasilkan terbatas, sehingga penawaran barang mewah
2. Proses produksi
merupakan bentuk penerapan teknologi. Kegiatan produksi yang hanya mengandalkan
sedangkan kegiatan produksi yang menggunakan tenaga mesin atau menerapkan teknologi
tinggi mampu menhasilkan barang dalam jumlah besar. Banyaknya hasil produksi
tinggi teknologi yang dipergunakan dalam proses produksi, maka makin banyak pula
penawaran barang/jasa.
Ketika minyak tanah dan gas harganya melambung bahkan langka di pasaran, banyak
ibu rumah tangga yang beralih menggunakan arang sebagai bahan bakar alternatif. Akibatnya
penawaran arang pun meningkat. Arang merupakan bahan pengganti (substitusi) bagi
4. Tujuan perusahaan
milik Negara yang bertujuan bukan sekedar mencari keuntungan, melainkan demi melayani
tujuan pokok mencari keuntungan sebesar-besarnya, jika perusahaan tersebut merugi, maka
penawaran swasta pun akan berkurang, bahkan kemungkinan tidak lagi memberikan
b. Hukum Penawaran
Jika kita mengadakan pengamatan tentang keadaan barang dan harga di pasar, maka
akan kita temukan bahwa barang-barang yang harganya murah mudah ditemukan dimana-
mana, sedangkan barang-barang yang mahal hanya terbatas jumlahnya. Hal ini sesuai dengan
hukum penawaran, dimana hukum penawaran menerangkan adanya hubungan antara
penawaran barang dan jasa dengan harganya. Hukum penawaran menyatakan bahwa:”jika
harga barang yang ditawarkan naik, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan
bertambah, dan sebaliknya, jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan
C. Kerangka Berpikir
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting” (Sugiyono, 2009:65).
Berdasarkan uraian kerangka deskriptif diatas bahwa sangat berperan aktif dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Tingkat pengetahuan dan kemampuan guru dalam
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan merupakan pengaruh yang sangat
pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas
kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antar peserta didik yang satu dengan peserta
didik yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan
yang lainnya. Melalui model pembelajaran ini peserta didik diharapkan saling bekerja sama
dan memberikan ide atau pendapat agar penggunaan model NHT pada saat pembelajaran
Sedangkan model pembelajaran Jigsaw adalah proses belajar kelompok dimana setiap
seluruh anggota.
menentukan model pembelajaran yang cocok untuk digunakan, sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Model pembelajaran NHT (numbered head together) dan model
Sehubungan dengan itu adapun kerangka berfikir penulis dalam melakukan penelitian
ini adalah :”Perbandingan model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan model
pembelajaran Jigsaw terhadap prestasi belajar bidang studi pekeraan dasar teknik otomotif
(pdto) peserta didik di kelas X SMK NEGERI 4 PADANGSIDIMPUAN.
Sejalan dengan kerangka berfikir penulis membuat skema gambar kerangka berfikir
dibawah ini:
Model pembelajaran
NHT (numbered head
together)
Prestasi belajar
( Variabel X1 )
Model pembelajaran
jigsaw ( Variabel Y )
( Variabel X2 )
D. Hipotesis
Pengujian hipotesis sangat perlu untuk tujuan penelitian, sehingga data-data yang
menyatakan bahwa :” Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara
dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah yang sudah diuji kebenarannya
dari suatu penelitian yang dilaksanakan serta memenuhi persyaratan.
”Ada perbandingan model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan model
Jigsaw terhadap prestasi belajar bidang studi pekeraan dasar teknik otomotif (pdto) di kelas X