DISUSUN OLEH:
Nim: PO7120119009
DIII KEPERAWATAN
T/A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula
dalam penyusunan makalah ini, yang memiliki kekurangan. Oleh karena itu mohon
maaf atas segala kekurangannya.
Kata Pengantar…………………………………………………1
Daftar isi………………………………………………………...2
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………3
a) Rumusan Masalah…………………………………..…….4
b) Tujuan penelitian………………………………………....4
c) Manfaat penulisan…………………………………….…..4
A. Hasil………………………………………………….….5
B. Pembahasan ……………………………………..……...6
Daftar Pustaka…………………………………………….……9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a) Rumusan Masalah
Adapun manfaat dari penulisan ini yaitu untuk memperluas wawasan bagi
pembaca tentang konsep keselamatan pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen, pada ruangan sudah ada
yang menggunakan format untuk pelaporan kejadian tentang keselamatan pasien.
Fasilitas Rumah Sakit untuk program keselamatan pasien di ruangan berdasarkan
wawancara mendalam dan observasi sudah cukup,apalagi untuk gedung yang baru
sudah menuju standar keselamatan pasien. Sementara itu, untuk keadaan
lingkungan berdasarkan wawancara mendalam dan observasi, semua informan
menyatakan bahwa lingkungan Rumah Sakit sudah cukup baik.
Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian ini, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
B. Pembahasan
Leape, Lucian, Lawthers, Brennan, Troyen (1993 dikutip dari IOM, 2000)
menyebutkan ciri jenis kesalahan yang mengakibatkan cedera;
Oleh karena itu budaya sangatlah penting untuk diketahui karena dalam setiap
budaya memiliki aturan dan adat yang berbeda-beda,maupun dalam hal segi positif
dan negatif,karena budaya menjadi salah satu faktor utama keselamatan
pasien,seperti salah satu penelitian,walaupun budaya Clan disinyalir sebagai tipe
budaya yang kondusif bagi keselamatan pasien , namun jika dikaitkan dengan
kondisi di RSIA Budi Kemuliaan, dimana insidens keselamatan pasien masih
belum menurun, yang dalam beberapa kasus bahkan merupakan kejadian yang
mirip dan berulang, maka tipe budaya Clan yang terlalu dominan tampaknya tidak
selalu memberikan pengaruh positif bagi keselamatan pasien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Bea, IF. Gambaran Budaya Keselamatan Pasien di RS.Unhas Tahun 2013. Makassar:
Universitas Hasanuddin Makassar; 2013.
Bawelle, (2013). Jurnal Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Pelaksanaan
Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kandage Tahuna.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ejournal
keperawatan (e-Kp), Manado.
Depkes RI. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety):
Utamakan Keselamatan Pasien. Jakarta: Depkes RI
Dirjen Bina Upaya Kesehatan. (2012). Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di
Rumah Sakit, Bulletin BUK Edisi 1, Jakarta.
Gallagher, T. H., Waterman, A. D., & Ebers, A. G. (2003). Patients’ and physicians’
attitudes regarding the disclosure of medical errors. Journal of the American Medical
Association, 289. Retrieved on November 16, 2008.
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3. Afrisya Iriviranty, Analisis Budaya
Organisasi dan Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Langkah Pengembangan Keselamatan
Pasien di RSIA Budi Kemuliaan, Tahun 2014.
Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Melalui Timbang Terima pasien
Berbasis Komunikasi Efektif: SBAR.
UU No. 44 Tahun 2009. tentang Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.