Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI LINGKUNGAN RT 8 DAN 9 KELURAHAN SAMBINAE KOTA BIMA
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I

1. CHANDRA IRAWAN
2. EVI RAHMAWATI
3. FITRAH
4. IRA PUSPITASARI
5. M.FAZRIANSYAH
6. NURUL SYAHRAENI
7. RYAN EKO PURNOMO SIDDIK
8. SITI HAJARWATI
9. SRI MULYANTI
10. AGUSTINI WULANDARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDIN
BAGU LOMBOK TENGAH
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI LINGKUNGAN RT 8 DAN 9 KELURAHAN SAMBINAE KOTA BIMA
TAHUN 2021

Kelompok I Stase keperawatan Komunitas:


1. Chandra Irawan
2. Evi Rahmawati
3. Fitrah
4. Ira Puspitasari
5. M.Fazriansyah
6. Nurul Syahraeni
7. Ryan Eko Purnomo Siddik
8. Siti Hajarwati
9. Sri Mulyanti
10. Agustini Wulandari

Ttd Pembimbing
1. Ns. Reza Indra Wiguna.,S.Kep.,M.Kep

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Profesi Ners
Universitas Qamarul Huda Badaruddin, Bagu - Lombok Tengah

Ns. Muhammad Amrullah, S.Kep.,M.Kep


KATA PENGANTAR

Asslamualaikum wr, wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha kuasa dimana berkat limpahan taufik
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI LINGKUNGAN RT 8 DAN 9
KELURAHAN SAMBINAE KOTA BIMA TAHUN 2021. Tak lupa pula kami ucapkan
shalawat serta salam kepada nabi besar muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang
baik bagi umatnya sehingga dapat membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju alam yang
terang-benerang seperti saat ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada pihak-pihak terkait yang memiliki peran
dalam upaya penyelesaikan laporan ini, dalam hal ini adalah teman-teman kelompok yang turut
bahu-membahu dalam penyelesaian laporan ini. Ucapan terimakasih tak lupa kami haturkan pula
kepada dosen pembibing yang telah meluangkan  waktunya untuk membimbing kami baik mulai
dalam proses pembuatan sampai hasil akhir dari laporan kami..
Kami menyadari bahwa baik mulai dari proses pembuatan hingga hasil akhir laporan
kami masih sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangatlah  kami harapkan. Agar kedepannya makalah kami menjadi lebih baik
lagi.Kami juga sangat mengharapkan makalah kami dapat berguna bagi diri kami sendiri dan
masyarakat luas.
Akhir kata kami mengucapkan  wabillahi taufik walhidayah wassalamu alaikum wr.wb.

Bima, Februari 2021

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan....................................................................................................................i
Kata pengantar..............................................................................................................................ii
Daftar isi........................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Tujuan............................................................................................................................6
C. Manfaat..........................................................................................................................6

BAB II Asuhan Keperawatan Komunitas Di Lingkungan Kelurahan Sambinae Kota Bima


A. Pengkajian.....................................................................................................................8
B. Analisa Data..................................................................................................................16
C. Intervensi..................................................................................................................... 21
D. Implementasi............................................................................................................... 25
E. Evaluasi....................................................................................................................... 31

BAB III Penutup


A. Kesimpulan....................................................................................................................33
B. Saran..............................................................................................................................33

Daftar Pustaka
Lampiran

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap orang meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat,
swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk mencapai
Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan
perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia
agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan
sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.
(Depkes RI, 2006)
Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk
meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk
bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan
daerah.
Dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal, telah diupayakan berbagai pelayanan kesehatan melalui
Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem Pelayanan
Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran
serta masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan kesehatan
masyarakat antara lain adalah : PelayananKesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan
Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular,
Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan
sebagainya.

4
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan dukungan dan
peran serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas
khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan
Penyakit Menular, Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan
Usia Lanjut, dan sebagainya.
Selain itu, diperlukan upaya perawatan kesehatan masyarakat melalui penerapan konsep
keperawatan komunitas, salah satunya konsep pemberdayaan masyarakat dengan sasaran
perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang mempengaruhi kesehatan keseluruhan penduduk, meliputi : peningkatan
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan
keperawatan berkelanjutan melalui suatu pendekatan yang komprehensif.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan langsung yang
berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola
perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan
lingkungan (bio, psiko, sosial, kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas
yang dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi primer
yang pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan
prevensi tersier.
Sehubungan dengan itu Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Kesehatan
Universitas Qamarul Huda Badarudin melaksanakan praktek keperawatan komunitas dari
tanggal 8 Februari s.d. 14 Maret 2020. Kegiatan praktek keperawatan komunitas dilakukan di
kelurahan Sambinae kecamatan Mpunda yang merupakan salah satu wilayah di Kota Bima
Nusa Tenggara Barat, luas wilayah kelurahan Sambinae 563 Ha. Adapun yang menjadi
lingkungan binaan dalam praktek keperawatan komunitas adalah lingkungan dan Lingkungan
RT 8 dan RT 9 dengan jumlah KK terkaji sebagai sampel adalah 50 KK dan jumlah warga
144 jiwa. Kondisi lingkungan Sambinae merupakan wilayah pegunungan.
Perawat sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat. Rencana
asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak faktor, terutama faktor
masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana untuk

5
pemecahan masalah yang ada, dan perawat hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam
menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri.
Oleh karena itu, untu mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun
kegiatan dan membuat rancangan pembangunan masyarakat di bidang kesehatan maka kami
membuat rancangan ashuan keparawatan komunitas melalui laporan ini yang meliputi
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan dan perencanaan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas secara profesional dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di
lingkungan kelurahan sambinae kota bima
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian masalah kesehatan
masyarakat di lingkungan kelurahan sambinae kota bima
c. Mahasiswa mampu menganalisis masalah dan merumuskan diagnosa
keperawatan komunitas di lingkungan kelurahan sambinae kota bima
d. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan komunitas
berdasarkan masalah keperawatan di lingkungan kelurahan sambinae kota bima
e. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi keperawatan
untuk mengatasi masalah keperawatan komunitas di lingkungan kelurahan sambinae
kota bima
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mampu memahami konsep keperawatan komunitas serta mampu
mengaplikasikan asuhan keperawatan komunitas dengan baik dan benar di
masyarakat. Selain itu juga melatih mahasiswa mengelola manajemen keperawatan
komunitas secara efektif dan efisien.

6
2. Bagi Masyarakat
Membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk mampu
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai referensi tentang penerapan asuhan keperawatan
komunitas.
4. Bagi Profesi Kesehatan khususnya Keperawatan
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi
kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna
meningkatkan dan mengembangkan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.

7
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 08 DAN RT 09 KELURAHAN
SAMBINA’E KECAMATAN MPUNDA KOTA BIMA

A. Pengkajian
Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan pada 50 KK di RT 08 dan RT 09
Kelurahan Sambina’e Kecamatan Mpunda, didapatkan data sebagai berikut:
1. Data Geografi
a. Alamat daerah binaan : Lingkungan Kelurahan Sambinae, Kecamatan Mpunda Kota
Bima, RT 8 dan 9 yang merupakan wilayah RW 4 dan 5 . Wilayah kerja Puskesmas
Mpunda.
b. Lingkungan kelurahan Sambinae terdiri dari 615 kepala keluarga, dan sampel yang
diambil adalah 50 kepala keluarga yang berada di RT 8 dan 9 yang merupakan
wilayah RW 4 dan 5
c. Batas-batas wilayah lingkungan kelurahan sambinae
1) Sebelah utara : Kelurahan Sadia
2) Sebelah Timur : Kelurahan Panggi
3) Sebelah Selatan : Kec. Belo Kab. Bima
4) Sebelah Barat : Kelurahan Dara
2. Data Demografi

Tabel 1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di RT 08 dan RT 09 Kelurahan


Sambinae Kota Bima Tahun 2021

Persentase
Jumlah
Jenis Data
Responden

Balita 17 12%
Anak 8 6%
Remaja 34 24%
Dewasa 61 42%
Lansia 24 17%
Jumlah 144 100%

8
Interpretasi:
Berdasarkan tabel 1 dari 144 responden diperoleh data jumlah responden dengan usia
terbanyak yaitu usia dewasa sebanyak 61 responden (42%), usia remaja sebanyak 34
responden (24%), usia lansia sebanyak 24 responden (17%), usia balita sebanyak 17
responden (12%), dan usia anak sebanyak 8 responden (6%).

Tabel 2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di RT 08 dan RT 09


Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2021

Jenis
Jumlah Responden Persentasi
Kelamin
Laki-Laki 75 52%
Perempuan 69 48%
Jumlah 144 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 2 dari 144 responden diperoleh data responden dengan jenis kelamin
terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 75 responden (52%).

Tabel 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di RT 08 dan RT 09


Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020

Jenis Data Jumlah Responden Persentasi

SD 41 28%
SMP 13 9%
SMA 65 45%
Perguruan Tinggi 8 6%
Tidak/Belum Sekolah 17 12%
Jumlah 144 100%

9
Interpretasi
Berdasarkan tabel 5 dari 144 responden diperoleh data responden terbanyak yaitu
pendidikan SMA dengan jumlah 65 responden (45% ).

Tabel 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan Di RT 08 dan RT 09


Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020

Penghasilan Jumlah Responden Persentasi

< Rp 1.000.000 43 86%


> Rp 1.000.000 5 10%
> Rp 2.000.000 2 4%
>Rp 5.000.000 0 0%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 5 dari 50 KK diperoleh data keluarga berdasarkan penghasilan
terbanyak yaitu < Rp. 1000.000 sebanyak 43 KK (86%).

Tabel 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit di RT 08 dan RT 09 Kelurahan


Sambinae Kota Bima Tahun 2020

Penyakit Jumlah Responden Persentasi


Hipertensi 20 71%
Kolesterol 1 4%
Asam Urat 6 21%
Diabetes 1 4%
Jumlah 28 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 5 dari 28 responden diperoleh data responden terbanyak yaitu
responden dengan penyakit Hipertensi sebanyak 20 responden (71% dan asam urat
sebanyak 6 responden (21%)

10
Tabel 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Masakan di RT 08 dan RT 09
Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020

Jenis Masakan Jumlah Responden Persentasi


Goreng 22 44%
Bersantan 5 10%
Berkuah 18 36%
Tumis 5 10%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 6 dari 50 KK diperoleh data responden terbanyak yaitu penduduk
dengan jenis masakan yang digoreng sebanyak 22 KK (44%).

Tabel 7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Selera Masakan di RT 08 dan RT 09


Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Selera Masakan Jumlah Responden Persentasi
Pedas 8 16%
Asin 35 70%
Manis 7 14%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 7 dari 50 KK diperoleh data responden terbanyak yaitu selera
masakan asin sebanyak 35 KK (70%).

Tabel 8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum di RT 08 dan RT 09


Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Sumber Air Jumlah Responden Persentasi
Minum
Diolah Sendiri 41 82%
Isi Ulang 9 18%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 8 dari 50 KK diperoleh data keluarga terbanyak yaitu penduduk
dengan sumber air minum dimasak sendiri sebanyak 41 KK (82%).

11
Tabel 9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Penampungan Air di RT 08 dan
RT 09 Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Kondisi Jumlah Responden Persentasi
Penampungan
Air
Terbuka 26 52%
Tertutup 24 48%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 9 dari 50 KK diperoleh data keluarga terbanyak yaitu keluarga
dengan kondisi penampungan air terbuka sebanyak 26 KK (52%).

Tabel 10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Yang Membawa Keluarga


Yang Sakit ke Fasilitas Kesehatan di RT 08 dan RT 09 Kelurahan
Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Keluarga Yang
Membawa
Keluarga Yang Jumlah Responden Persentasi
Sakit ke Fasilitas
Kesehatan
Ya 38 76%
Tidak 12 24%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 10 dari 50 KK diperoleh data keluarga yang membawa keluarga
yang sakit ke fasilitas kesehatan sebanyak 38 KK (76%).

Tabel 11 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia di RT 08 dan RT 09


Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020

Kegiatan Lansia Jumlah Responden Persentasi


Posyandu Lansia 1 50%
Senam Lansia 1 50%
Jumlah 2 100%

12
Interpretasi
Berdasarkan tabel 11 diperoleh data responden yang mengikuti Posyandu Lansia
sebanyak 1 responden (50%) dan yang mengikuti Senam Lansia sebanyak 1
responden (50%).

Tabel 12 Distribusi Penduduk Berdasarkan Fasilitas Kesehatan Sekolah di RT 08


dan RT 09 Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Fasilitas Jumlah Responden Persentasi
Kesehatan
Sekolah
UKS 1 100%
Dokter Kecil 0 0%
PMR 0 0%
Total 1 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 12 diperoleh data Fasilitas Kesehatan Sekolah sebanyak 1 yaitu
UKS di SDN 60 Kota Bima.

Tabel 13 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Tempat Sampah di RT 08 dan


RT 09 Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Kondisi Tempat Jumlah Responden Persentasi
Sampah
Terbuka 22 44%
Tertutup 28 56%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 13 dari 50 KK diperoleh data keluarga dengan tempat sampah
tertutup sebanyak 28 KK (56%) dan keluarga dengan tempat sampah terbuka
sebanyak 22 KK (44%).

13
Tabel 14 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kandang Ternak di RT 08 dan RT 09
Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Kandang Ternak Jumlah Responden Persentasi
Ya 20 40%
Tidak 30 60%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 14 dari 50 KK diperoleh data Keluarga yang memiliki kandang
ternak sebanyak 20 KK (40%).

Tabel 15 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Kandang Ternak di RT 08 dan


RT 09 Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Jarak Kandang Jumlah Responden Persentasi
Ternak
<1 meter 8 40%
1 meter 8 40%
>1 meter 4 20%
Jumlah 20 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 15 diperoleh data jarak kandang ternak terbanyak yaitu <1 meter
sebanyak 8 KK (40%) dan 1 meter 8 KK (40%).

Tabel 16 Distribusi Penduduk Berdasarkan Riwayat Penyakit Keturunan di RT 08


dan RT 09 Kelurahan Sambinae Kota Bima Tahun 2020
Keluarga Jumlah Responden Persentasi
Memiliki Penyakit
keturunan
Ya 14 28%
Tidak 36 72%
Jumlah 50 100%

Interpretasi
Berdasarkan tabel 16 diperoleh data keluarga yang memiliki penyakit keturunan
sebanyak 14 KK (28%) dan Keluarga yan g tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan sebanyak 36 KK (72%).

14
B. Analisa Data

No. Data Penyebab Masalah

2. DS : Kurangnya Kurang pengetahuan


1. 18 orang lansia dan 2 terpapar tentang perawatan
orang usia dewasa yang informasi Hipertensi
mengatakan dirinya
menderita penyakit
hipertensi dan kurang tahu
tentang penyakit
Hipertensi yang
dideritanya
2. Keluarga mengatakan
Tidak adanya perawatan
lanjut yang dilakukan oleh
lansia yang mengalami
Hipertensi
3. Masih banyak keluarga
yang mengatakan
menyukai konsumsi
makanan yang digoreng
dan asin/gurih

DO:
1. Pada saat pengkajian 5
dari 18 lansia yang
menderita hipertensi
memiliki tekanan darah
diatas 160 mmHg.
2. Keluarga yang memiliki
kebiasaan konsumsi
makanan yang digoreng
sebanyak 22 KK (44%)
dan asin sebanyak 35 KK
(70%)
3. Kesadaran klien
composmentis

15
FORMAT PRIORITAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
NO MASALAH KESEHATAN/
A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1 Kurang pengetahuan pengetahuan tentang
penyebaran dan pencegahan penyakit covid-19
5 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 33
berhubungan dengan kurang terpapar informasi

2 Kurang pengetahuan tentang Hipertensi


5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 48 Prioritas
berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan kurangnya prilaku 4 2 2 1 1 4 4 2 1 2 3 26
masyarakat dalam memelihara kesehatan.

KETERANGAN :

A : Resiko terjadi D : Minat Masyarakat G : Tempat J : Fasilitas kesehatan


B : Resiko keparahan E : Kemungkinan diatasi H : Waktu K ; Sumber Daya
C : Potensial untuk dicegah F : Sesuai dengan Prog Pemerintah I ; Dana

NILAI BOBOT :
1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Cukup 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan tentang Hipertensi berhubungan dengan kurang terpapar informasi

16
C. Intervensi Keperawatan

Tujuan
Masalah
No Tujuan Jangka Intervensi
Keperawatan Tujuan Jangka Pendek
Panjang
1 Kurang Masyarakat dapat Setelah mengikuti Penyuluhan tentang
pengetahuan mengetahui penyuluhan 1x45 menit penyakit Hipertensi dan
tentang tentang penyakit diharapkan masyarakat : edukasi tentang
Hipertensi hipertensi dan a. Mengetahui apa yang hipertensi dengan
berhubungan cara dimaksud penyakit Booklet Dia Napas Aku
dengan kurang mengendalikan Hipertensi
terpapar tekanan darah b. Mengetahui faktor
informasi risiko Hipertensi
c. Mengetahui tanda dan
gejala Hipertensi
d. Mengetahui diet
untuk penderita
Hipertensi
e. Mengetahui cara
mengendalikan
tekanan darah dengan
cara relaksasi (napas
dalam)
f. Mengetahui cara
mengendalikan
tekanan darah dengan
cara akupresure
g. Mampu
menerapkan/melakuk
an teknik relaksasi
dan akupresure untuk
mengendalikan
tekanan darah

17
PLAN OF ACTION (POA)
Tabel Plan of Action (POA) Pembinaan Masyarakat di RT 8 & 9 Kelurahan Sambina’e Kecamatan Mpunda Kota Bima

Penanggung
N Hari/Tgl/
Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat jawab Ket.
O Waktu

1 Jum’at, Penyuluhan tentang Masyarakat Masyarakat Lingkungan RT 8 Kelurahan Kelompok I


26 Februari penyakit Hipertensi dapat di RT 8 Sambina’e
2021 mengetahui Kelurahan
09.00 tentang Sambina’e
WITA – penyakit
Selesai Hipertensi

2 Jum’at, Edukasi tentang Masyarakat Masyarakat Lingkungan RT 8 Kelurahan Kelompok I


26 Februari hipertensi dengan mengetahui di RT 8 Sambina’e
2021 Booklet Dia Napas Aku dan mampu Kelurahan
09.30 menerapkan Sambina’e
WITA – edukasi yang
Selesai diberikan
18
3 Jum’at, Penyuluhan tantang Meningkat Masyarakat Lingkungan RT 8 Kelompok I
26 Februari tentang penyebaran dan pengetahuan di RT 8 Kelurahan Sambina’e
2021 pencegahan penyakit masyarakat Kelurahan
10.30 covid-19 serta tentang Sambina’e
WITA – pembagian masker dan penyebaran
Selesai hand sanitizer dan
pencegahan
penyakit
covid-19

19
D. Impelementasi
Masalah Hari / Tgl/
No Implementasi Respon Hasil
Keperawatan Jam
1. Kurang pengetahuan Jum’at, 26 1. Memberikan penyuluhan kesehatan a. Evaluasi Struktur
tentang Hipertensi Februari 2021 tentang penyakit hipertensi 1. Tersedia Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
berhubungan dengan sebelum pelaksanaan kegiatan.
kurang terpapar 09.00 WITA - 2. Waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan
informasi selesai telah ditetapkan.
3. Tempat dan perlengkapan acara telah
disiapkan.
b. Evaluasi Proses
1. Masyarakat yang hadir berperan aktif
dalam diskusi.
2. Masyarakat antusias mengikuti jalannya
acara.
3. Masyarakat dapat mengikuti acara sampai
selesai
4. Acara dapat berjalan lancar sesuai
rencana.
c. Evaluasi hasil
1. Masyarakat memahami materi yang telah
disampaikan: masyarakat dapat
mengetahui apa yang dimaksud dengan
penyakit hipertensi
2. Masyarakat dapat mengetahui faktor
risiko penyakit hipertensi

20
3. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan
gejala hipertensi
4. Msyarakat dapat mengetahui diet untuk
penderita hipertensi
5. Masyarakat bersedia untuk
meyebarluaskan informasi mengenai
penyakit hipertensi
6. Jumlah peserta 18 orang
Jum’at, 2. Edukasi tentang hipertensi dengan a. Evaluasi Struktur
26 Februari Booklet Dia Napas Aku 1. Tersedia Booklet Dia Napas Aku
2021 sebelum pelaksanaan kegiatan.
09.30 WITA - 2. Waktu pelaksanaan penyuluhan
Selesai kesehatan telah ditetapkan.
3. Tempat dan perlengkapan acara telah
disiapkan.

b. Evaluasi Proses
1. Masyarakat yang hadir berperan aktif
dalam diskusi.
2. Masyarakat antusias mengikuti
jalannya acara.
3. Masyarakat dapat mengikuti acara
sampai selesai
4. Acara dapat berjalan lancar sesuai
rencana.

c. Evaluasi hasil
1. Masyarakat dapat mengetahui diet yang

21
sehat untuk penderita hipertensi
2. Masyarakat dapat mengetahui cara
mengendalikan tekanan darah dengan
cara relaksasi (napas dalam)
3. Masyarakat dapat mengetahui cara
mengendalikan tekanan darah dengan
cara akupresure
7. Masyarakat bersedia untuk
meyebarluaskan informasi mengenai
penyakit hipertensi
8. Jumlah peserta 18 orang

22
E. Evaluasi

No EVALUASI
1 S:
- Lansia mengatakan siap menerima informasi tentang hipertensi
- Dari 18 warga yang jadi sasaran pendidikan kesehatan rata-rata mereka
mengatakan paham dengan materi tentang hipertensi

O:
- Rencana pendidikan kesehatan berjalan dengan cukup baik
- Para mahasiswa melakukan pendidikan kesehatan ke lansia dengan metode
ceramah yang berpusat di lingkungan RT 8 dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan.
- Para warga mampu menjelaskan pengetahuan tentang hipertensi walaupun
masih kurang
- Para warga mampu menjawab pertanyaan yang di ajukan mahasiswa walaupun
jawabannya masih kurang
- Para warga rata-rata bisa membaca dan memahami apa yang sudah dijelaskan
A:
- Masalah kurang pengetahuan tentang hipertensi teratasi
P:
- Perencanaan/intervensi keperawatan komunitas dihentikan

F. Faktor Yang Mempengaruhi


1. Peran aktif masyarakat
Pelaksanaan merupakan kelanjutan dari perencanaan yang bertujuan untuk
pemecahan dari masalah yang telah ditemukan, melibatkan masyarakat di dalamnya
dan dilaksanakan sesuai dengan POA yang telah disusun. Pelaksanaan dari
perencanaan yang telah disepakati bersama masyarakat dilaksanakan mulai tanggal 26
Februari 2021 dengan metode melibatkan tokoh masyarakat, kader dan masyarakat
bersama mahasiswa secara aktif dalam setiap kegiatan. Secara umum kegiatan yang
direncanakan dapat dikatakan berhasil (80%), penilaian tersebut didapatkan saat
evaluasi respon positif dan antusiasme masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang
direncanakan.
Evaluasi merupakan tahap akhir dan tahap penilaian dari apa yang telah
dilaksanakan, dalam evaluasi ini merupakan evaluasi yang bersifat jangka pendek,
karena masalah yang kami temukan lebih banyak masalah yang berhubungan dengan
perilaku, dan dimana untuk mengubah perilaku suatu masyarakat memerlukan waktu
yang tidak singkat. Evaluasi dilakukan setiap akhir dari pelaksanaan kegiatan. Dari
sudut pandang mahasiswa praktek profesi ners komunitas di RT 8 Kelurahan

23
Sambina’e Kecamatan Mpunda dapat dikatakan berhasil terlaksana, dengan bukti
respon positif tokoh masyarakat dan masyarakat dari seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan, serta sasaran dari setiap kegiatan >50%.
2. Permasalahan dan hambatan pelaksanaan kegiatan serta rencana tindak lanjut
a. Permasalahan dan hambatan:
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, kami menemukan kurangnya
partisipasi masyarakat terutama laki-laki untuk hadir mengikuti penyuluhan.
Masyarakat mengatakan tidak hadir ke kegiatan penyuluhan karena sibuk
bekerja.
b. Rencana tindak lanjut:
1) Melakukan koordinasi Ketua RT 8 Kelurahaan Sambina’e dan kader
untuk bersedia mengusahakan upaya berupa ajakan-ajakan untuk
menerapkan metode relaksasi (napas dalam) dan akupresure untuk
mengendalikan tekanan darah kepada masyarakat terkait cukup
banyaknya masyarakat yang menderita penyakit hipertensi di
Lingkungan RT 8 Kelurahaan Sambina’e berdasarkan pengetahuan yang
telah diperoleh dari kegiatan penyuluhan dan edukasi yang telah
diberikan.
2) Menghimbau masyarakat yang hadir pada setiap kegiatan untuk bersedia
menyebarluaskan informasi yang diperoleh selama penyuluhan kepada
masyarakat lain.
3) Menghimbau kepada masyarakat RT 8 Kelurahaan Sambina’e agar
menerapkan apa yang sudah diberikan dalam penyuluhan.
4) Untuk lebih mengingatkan dan menyadarkan masyarakat kami juga
membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat yang hadir
dikegiatan penyuluhan.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada BAB sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum
pelaksanaan praktek profesi ners yang dilaksanakan di RT 8 & 9 Kelurahan Sambina’e
Kecamatan Mpunda Kota Bima oleh Mahasiswa Universitas Qamarul Huda Baddarudin
dapat terlaksana sesuai dengan tujuan, yaitu mampu menerapkan asuhan keperawatan
komunitas secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan antusiasme masyarakat dan respon positif masyarakat di setiap
kegiatan yang dilaksanakan.

B. Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan Praktik Profesi Ners Keperawatan Komunitas
dan perkembangan keperawatan sendiri maka disarankan :
1. Optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya pembinaan dan
bimbingan yang intensif pra terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah
terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-
konsep Keperawatan Komunitas sendiri.
2. Memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi sehingga mempermudah
mahasiswa dalam pelaksanaan Praktik komunitas.
3. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal tentang
konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam
melaksanakan Praktik Komunitas.
4. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang pengorganisasian
masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan, sehingga akan lebih
mempermudah pelaksanaan di masyarakat.
5. Diharapkan optimalisasi peran kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kepala
dusun di setiap kegiatan yang dilaksanakan kepada masyarakat, sehingga
mempermudah pengorganisasian masyarakat dan meningkatkan kepercayaan
masyarakat.

25
DAFTAR PUSTAKA

Herlambang. 2013. Menakhlukkan Hipertensi Dan Diabetes. Jakarta Selatan : PT. Suka Buku.

Hartanti dkk. (2016) Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipe
rtensi Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX (1) Pekalongan

Khalifah, S. N. (2016). keperawatan gerontik . Jakarta selatan: pusdik SDM kesehatan.

Pratiwi. (2019). konsep dasar teori hipertensi. repository.poltekes-denpasar.ac.id.

Ridjab, D. 2005. Pengaruh Aktifitas Fisik Terhadap Tekanan Darah. Jurnal Kedokteran Atma
jaya 4(2):73

Triyanto, Endang . 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Warlin & Pranata. (2017) Pengaruh Penekanan Titik Akupresur Taixi (Ki3), Sanyinjiao (Sp6)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di PSTW Jem
ber. Jurnal Kesehatan dr, Soebandi Vol 6 (2) , 01-08

26

Anda mungkin juga menyukai