Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MENGANALISA KASUS TINDAK KORUPSI

1. Di susun oleh : Kelompok 3


2. Rahmat R. Amulah (20141003)
3. Aslan Lantemona (20141002)
4. Tri Hikmawan Trimo (20141006)
5. Fajar Abdul Rodjak (20141008)
6. Putri Wahyu ummi Antoni (20141004)
7. Anastasya Lasahido (20141005)

ANALISIS KASUS
Pasal 2 UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun:
(1). Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4(empat) tahun
dan paling lama 20(dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00(dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00( satu miliar rupiah).
(2). Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dalam keadaan
tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan.

No Unsur tindak Fakta perbuatan yang dilakukan dan Alat bukti


pidana kejadian yang mendukung

1. Setiap orang Setya novanto selaku mantan ketua DPR -KTP Setnov
-SK pengangkatan Setya
novanto sebagai ketua
DPR
-Keterangan dari
terdakwa Setnov
2. Memperkaya - Proyek pengadaan KTP Elektronik (e- -Keterangan dari
diri sendiri, KTP), tersangka
orang lain -Keterangan dari petugas
atau korporasi KPK
-Bukti berkas pengadaan
proyek KTP
Elektronik(e-KTP)

3. Dengan cara - Setnov terbukti melakukan korupsi - Keterangan dari KPK


melawan proyek pengadaan KTP Elektronik (e- - Keterangan dari Hakim
hukum KTP) Jaksa
- Di menja hakim Setnov terbukti - Dokumen yang
melanggar pasal 3 Undang-Undang berhubungan dengan
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaiman pengadaan KTP
telah diubah dalam Undang-Undang Elektronim(e-KTP)
Nomor 20n Tahun 2001 tentang
pemberantasan tindakan pidana korupsi
juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

4. Dapat Negara dirugikan sebesar Rp 2,3 triliun. - Keterangan dari Ahli


merugikan dari BPKP
keuangan - Surat berupa laporan
negara atau hasil perhitungan
perekonomian kerugian keuangan
negara negara

KESIMPULAN:
Komisi pemberantasan korupsi (KPK) telah menetapkan Tn. Setya Novanto atau Setnov
sebagai tersangka, karena terbukti telah melakukan tindak korupsi atas proyek pengadaan
KTP Elektronik (e-KTP). Akibat perbuatannya itu membuat Negara mengalami Kerugian
sebesar Rp2,3 triliun. Maka dari itu, ia dianggap telah melanggar Pasal 2 UU No.31 Tahun
1999 jo. UU No.20 Tahun 2001. Sehingga membuat saudara Setnov dituntut untuk dipidana
penjara selama 15 tahun penjara dan denda Rp500 juta.

Anda mungkin juga menyukai