Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI MAKRO

“Sumber – Sumber Pendapatan danFaktor Produksi Indonesia”


Dosen Pengampu : Dr. F. R. Poylema, M. Si

Disusun Oleh :

Nama : Derla Febrianti Putri

Kelas :A

Stambuk : 19 110 038

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN


INDONESIA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan dan semangat kepada penulis untuk menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro, yang dipandang perlu
untuk dikuasai oleh mahasiswa dalam rangka membekali diri agar dapat bekerja sesuai
dengan tugas masing – masing.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah Ekonomi Makro yang telah membimbing
penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kepada teman – teman dan
sumber – sumber lain yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih.
Dengan adanya keterbatasan, baik kemampuan maupun kesempatan, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran, sumbangan pemikiran dari pembaca sebagai bahan masukan yang membantu
untuk penyempurnaan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Makassar, 25 November 2020

Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab II Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Sumber Keuangan atau Pendapatan Negara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Faktor Produksi Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab III Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu negara tentu saja membutuhkan suatu penerimaan
pendapatan kedalam kasnya. Hal ini untuk kesejahteraan negara itu sendiri. Sumber
Keuangan Negara Republik Indonesia semuanya yang berhubungandengan
penerimaan dan pengeluaran Negara Republik Indonesia. Sumber
keuangantersebut berdampak besar terhadap perekonomian negara kita secara
keseluruhanAda beberapa sumber keuangan negara Indonesia saat ini, baik itu yang
berasaldari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Hal ini kemudian
menjadi salahsatu dasar dalam pembuatan Anggaran Penerimaan Serta Belanja
Negara (APBN).Pemerintah Republik Indonesia harus dapat mengelola keuangan
negara secaracermat dan teliti serta menggunakannya dengan penuh
tanggung jawab karenadampaknya akan sangat besar dan jangka panjang bagi
masyarakat. Disinilah kita akanmembahas dari mana saja Sumber Keuangan Negara
itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber keuangan atau pendapatan negara?
2. Apa saja sumber – sumber keuangan negara
3. Bagaimana Sumber Keuangan Negara dari Luar Negeri?
4. Bagaimana Sumber Keuangan Negara dari Dalam Negeri?
5. Apa yang dimaksud dengan sumber produksi negara
6. Apa saja sumber – sumber produksi negara

C. Tujuan
1. Mengetahui sumber keuangan negara
2. Mengetahui Sumber Keuangan Negara Dari Luar Negeri
3. Mengetahui Sumber Keuangan Negara Dari Dalam Negeri
4. Mengetahui sumber – sumber produksi negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber – Sumber Keuangan atau Pendapatan Negara
Sumber Keuangan Negara Republik Indonesia adalah semuanya yang
berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran Negara Republik Indonesia.
Sumber keuangan tersebut berdampak besar terhadap perekonomian negara
kita secara keseluruhan.
Sumber Keuangan Negara Keuangan negara akan selalu menarik
untuk diperbincangkan, bagaimana tidak, keuangan negara digunakan untuk
membiayai dan menjalankan setiap program-program pemerintahan. Artinya,
keuangan negara akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
Keuangan negara merupakan suatu hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang dan segala yang dalam bentuk uang ataupun barang dapat
dijadikan hak milik negara. Pengertian keuangan negara menurut Pasal 1 UU No. 17
Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara adalah keuangan negara bisa
dimaknai sebagai suatu kekayaan pemerintah yang didapat dari penerimaan,
hutang, pinjaman pemerintah atau dapat pula dari pengeluaran pemerintah, kebijakan
fiskal dan kebijakan moneter.
Kegiatan produksi membutuhkan input-input yang disebut faktor produksi.
Meskipun tidak terdapat kesepakatan baku, tetapi faktor produksi biasanya terdiri atas
alam, modal, tenaga kerja dan kewirausahaan. Permasalahan pokok dalam faktor
produksi ini adalah: (1) bagaimana hubungan antar satu faktor produksi dengan
lainnya, termasuk menentukan apa yang lebih penting dan yang lebih dahulu berperan
dalam produksi, dan (2) bagaimana menentukan harga, yaitu harga faktor produksi itu
sendiri maupun kaitan antara faktor produksi dengan harga output.

I. Tujuan pengelolaan keuangan negara


Terdapat tujuan dalam pengelolaan keuangan negara antara lain sebagai berikut:
 Berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
 Menjaga kestabilan ekonomi
 Merelokasi sumber-sumber ekonomi
 Mendorong retribusi pendapatan

II. Lingkup keuangan negara


Ruang lingkup keuangan negara menjadi penentu substansi yang
didalam keuangan negara. Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2013
mengenai Keuangan Negara dalam pasal 2 yang mengatur tentang Ruang
Lingkup Keuangan Negara. Keuangan Negara yang dimaksud dalam pasal 1 angka
1 meliputi :
 Hak negara dalam pemungutan pajak, mengedarkan dan
mengeluarkan uang dan melakukan pinjaman
 Kewajiban negara dalam penyelenggaraan tugas pelayanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan dari pihak ketiga
 Penerimaan dan pengeluaran negara
 Kekayaan negara atau kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain dalam bentuk uang, surat berharga, piutang, barang dan juga hak-
hak lain yang bisa dinilai dengan uang. Termasuk didalamnya kekayaan
yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah
 Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan atau kepentingan umum
 Kekayaan pihak lain yang didapat dengan memanfaatkan fasilitas yang
diberikan pemerintah

III. Landasan Hukum Keuangan Negara


Landasan hukum atau dasar hukum dalam pengelolaan keuangan negara
antara lain yakni :
a) Landasan umum
 UUD 1945
 Ketetapan MPR tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
b) Landasan khusus
 Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia stbl. 1925 Nomor
448 dan telahdiperharui dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 mengenai Badan Pemeriksa
Keuangan
 Undang-Undang Tentang APBN
 Peraturan Perundang-Undangan tentang pajak, bea dan cukai
 Peraturan Pemerintah, Keputusan/Instruksi Presiden dan
Peraturan/KeputusanMenteri Keuangan Negara (termasuk Kepres
Nomor 14A tahun 1980)

Ada beberapa sumber keuangan negara Indonesia saat ini, baik itu yang
berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Hal ini kemudian
menjadi salah satu dasar dalam pembuatan Anggaran Penerimaan Serta Belanja
Negara (APBN). Pemerintah Republik Indonesia harus dapat mengelola keuangan
negara secara cermat dan teliti serta menggunakannya dengan penuh tanggung
jawab karena dampaknya akan sangat besar dan jangka panjang bagi masyarakat.
Seperti yang disebutkan di awal paragraf, sumber penerimaan Negara Republik
Indonesia berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Berikut ini penjelasannya secara
ringkas:
1. Sumber keuangan dalam negeri
Berikut ini adalah beberapa sumber penerimaan negara Republik Indonesia
yangberasal dari dalam negeri dan contohnya:
a) Pajak
Pemungutan pajak merupakan instrumen fiskal yang digunakan oleh
pemerintah untuk membiayai pembangunan. Pajak ini sifatnya memaksa dan
tercantum dalam konstitusi dimana semua wajib pajak, baik perorangan
maupun badan usaha, harus memberikan kontribusi kepada negara. Pajak
merupakan sumber pemasukan utama negara yang digunakan sebesar-
besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Walaupun pemungutan pajak tersebut
bersifat memaksa, wajib pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung
atas pembayaran pajak yang dilakukannya. Berikut beberapa contoh pajak:
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Pajak Hotel dan Restoran (PHR)
Pajak Reklame
b) Retribusi
Retribusi adalah pungutan atau tarikan yang dilakukan pemerintah
daerah sesua perutaran daerah tersebut. Pungutan retribusi juga bersifat
memaksa, dan pihak pembayarnya mendapatkan imbalan langsung dari
pemerintah setempat. Contoh retribusi diantaranya:
Retribusi Parkir Jalan
Retribusi Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah
Retribusi Terminal Angkutan Kota
Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan
c) Keuntungan Dari BUMN / BUMD
Pemerintah memiliki unit usaha untuk menambah pemasukan negara,
yaitu BUMN dan BUMD. Sebagian dari keuntungan Badan Usaha tersebut
akan diberikan kepada pemerintah sebagai pemilik BUMN dan BUMD.
Keberadaan Badan Usaha milik pemerintah, selain untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat, juga untuk mengendalikan harga komoditas agar
tidak dikendalikan para pemilik modal.
d) Denda dan sita
Pemberian denda dan sita merupakan bentuk penegakan hukum agar
masyarakat lebih disiplin dengan memberikan hukuman finansial bagi
parapelanggar aturan. Pemberian denda dan sita aset dilakukan bagi mereka
yang melanggar peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah.
e) Pencetakan uang
Pemerintah bisa saja mengalami defisit, dan jika hal ini terjadi maka
salah satu cara untuk menutup defisit tersebut adalah dengan mencetak uang
lebih banyak. Namun, jumlah uang yang dicetak harus dikendalikan dengan
baik oleh pemerintah karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak dapat
mengakibatkan inflasi.
f) Pinjaman uang
Ketika terjadi defisit, selain mencetak uang pemerintah juga dapat
melakukan pinjaman, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Kelemahannya adalah, pemerintah harus membayar hutang berikut dengan
bunganya. Sumber pinjaman uang ini bisa didapatkan dari institusi perbankan,
institusi non perbankan, pemerintah, maupun individu.
g) Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
Pemerintah Indonesia bisa mendapat sumbangan, hadiah, maupun
hibah dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Tidak seperti pinjaman yang harus dikembalikan beserta bunga, sumbangan/
hadiah/ hibah tidak wajib untuk dikembalikan.
h) Penyelenggaraan Undian Berhadiah
Undian berhadiah ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia
dengan menunjuk salah satu institusi sebagai pelaksananya. Keuntungan yang
diperoleh pemerintah adalah selisi dari penerimaan uang undian dikurangi
biaya operasional dan hadiah yang diberikan kepada pemenang.
2. Sumber Keuangan Negara dari Luar Negeri
Berikut ini adalah beberapa sumber keuangan negara Republik
Indonesiayang berasal dari luar negeri:
a) Pinjaman program
Negara Indonesia bisa mendapatkan penerimaan keuangan dari pihak
asing dalam bentuk pinjaman program. Pinjaman program ini adalah
seluruhnya berasal dari pihak luar negeri yang dapat dicairkan dalam bentuk
uang dan digunakan untuk keperluan pembangunan

b) Pinjaman proyek
Indonesia juga bisa memperoleh penerimaan keuangan dalam
bentukpinjaman proyek. Pinjaman proyek adalah pinjaman yang
sebagian besarnyaberasal dari reaksi komitmen pinjaman proyek dari tahun-
tahun sebelumnya
I. Bumi, Air, dan Kekayaan Alam
Pasal 33 UUD 1945 mengatur bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandungdidalamnya dikuasi oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat sebesar- besarnya. Selanjutnya Pasal 1 ayat 2 Undang-undang Pokok
Agraria menegaskan bahwa bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dalamwilayah Republik Indonesia sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa. Bumi, air, dan ruangangkasa milik Bangsa Indonesia
merupakan kekayaan nasional. Yang termasuk pengertianmenguasai adalah
mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan, dan
pemeliharaannya,menentukan dan mengatur yang dapat dimiliki atas bagian dari
bumi, airdan ruang angkasa dan mengatur hubungan hukum antara person (subjek
hukum) dan pembuatan-pembuatan hukum yang mengenai bumi, air, dan ruang
angkasa .
Negara hanya menguasai bumi, air dan ruang angkasa. Dengan demikian
dapat dipahani bahwa negara tidak dapat menjual tanah kepada pihak swasta,
sebagaimana yang terjadi padazaman pemerintahan Hindia Belanda di mana tanah
dijual oleh Pemerintah kepada pihak partikelir (swasta), sehingga banyak
diketemukan tanah partikelir. Baru sesudah berlakunyaUU Pokok Agraria 1960
tanah-tanah partikelir ini dihapuskan.

I. Pajak-Pajak, Bea dan Cukai


Pajak-pajak, bea dan cukai merupakan peralihan kekayaan dari sektor swasta
ke pemerintah,yang diharuskan oleh UU dan dapat dipaksakan, dengan tidak
mendapat jasa timbal(tegenprestatie) yang langsung dapat ditunjuk, untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannegara. Pajak adalah sumber terpenting dari segi penerimaan
negara. Hal ini dapat kita lihatdi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Struktur APBN memperlihatkan bahwasumber penerimaan terdiri dari berbagai jenis
pajak, bea masuk, bea keluar dan cukai.Penerimaan pajak dari tahun ke tahun makin
meningkat. Bea dibagi atas dua yaitu:
a. Bea masuk ialah bea yang dipungut dari jumlah harga barang yang
dimasukkan ke daerah pabean dengan maksud untuk dipakai dan dikenakan
bea menurut tarif tertentu yangditetapkan dengan UU dan keputusan Menteri
keuangan.
b. Bea keluar ialah bea yang dipungut dari jumlah harga barang tertentu yang
dikirim keluardaerah Indonesia dihitung berdasarkan tarif tertentu berdasarkan
UU.
Daerah Pabean ialah daerah yang ditentukan batas-batasnya oleh pemerintah
yang digunakansebagai garis untuk memungut bea-bea. Cukai ialah pungutan
yang dikenakan atas barang- barang tertentu berdasarkan tarif yang sudah
ditentukan misalnya tembakau, gula, dan bensin.

II. Penerimaan Negara Bukan Pajak (Non-Tax)


Dalam pasal 2 UU No.20 tahun 1997 terdapat 7 jenis penerimaan negara
bukan pajak (PNBP)yaitu:
a. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah yang
terdiri:
 Penerimaan jasa giro,
 Penerimaan sisa anggaran pembangunan (SIAP) dan sisa
anggaran rutin (SIAR).
b. Penerimaan dari pemanfaatan SDA terdiri:
 Royalti bidang perikanan,
 Royalti bidang kehutanan
 Royalti bidang pertambangan, kecuali Migas
Royalti adalah pembayaran yang diterima oleh negara
sehubungan dengan pemberian izinatau fasilitas tertentu dari negara
kepada pihak lain untuk memanfaatkan atau mengolahkekayaan
negara.
c. Penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan
terdiri:
 Bagian laba pemerintah,
 Hasil penjualan saham pemerintah,
 Deviden: pembayaran berupa keuntungan yang diterima oleh
negara sehubungan dengankeikutsertaan mereka selaku
pemegang saham dalam suatu perusahaan.
d. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilakukan pemerintah terdiri:
 Pelayanan pendidikan,
 Pelayanan kesehatan,
 Pemberian hak paten, hak cipta, dan merk.
e. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan yang terdiri:
 Lelang barang,
 Denda,
 Hasil rampasan yang diperoleh dari kejahatan.
f. Penerimaan berupa hibah.
g. Penerimaan lain yang diatur dengan UU

III. Hasil Perusahaan Negara


Yang tergolong dalam perusahaan negara adalah semua perusahaan yang
modalnyamerupakan kekayaan negara dengan tidak melihat bentuknya. Selain itu ada
perusahaannegara yang berada dalam lapangan hukum perdata yang berbentuk PT
yang sahamnyaseluruhnya berada ditangan pemerintah atau kementerian yang
bersangkutan.

IV. Sumber-Sumber Lain


Yang termasuk dalam sumber-sumber lain ialah pencetakan uang (deficit
spending). Sumberterakhir ini oleh beberapa negara sering dilakukan. Pemerintah
Indonesia pernahmelaksanakannya dalam rangka memenuhi kebutuhan akan investasi
negara untukmembiayai pembangunan yang tercermin dalam Anggaran Belanja dan
Pembangunan. Secarateoritis sebenarnya dapat saja dilakukan oleh Pemerintah kapan
saja. Tetapi cara ini tidalah populer karena membawa akibat yang sangat mendalam di
bidang ekonomi. Oleh karena itudefisit tersebut ditutup dengan melalui pinjaman atau
kredit luar negeri yang berasal darikelompok negara donor, yang dalam Anggaran
Belanja Negara penerimaan dari pinjamantersebut merupakan penerimaan
pembangunan yang sebenarnya juga merupakan uang muka pajak yang kelak
dikemudian hari menjadi beban bagi generasi mendatang.
Sumber-sumber lainnya dari penerimaan negara adalah Pinjaman Negara, baik
yang berasaldari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Pinjaman dari
dalam negeri dapatdibedakan dalam dua bagian, yakni jangka pendek dan jangka
panjang. Pinjaman jangka pendek dengan cara pemberian pembukaan uang muka oleh
Bank Indonesia kepada Pemerintah sebelum penerimaan negara masuk ke kas negara.
Pemberian uang muka iniuntuk mencegah kevakuman dalam rangka Pemerintah
melakukan pengeluaran-pengeluaran.Pinjaman atau pemberian uang muka ini dijamin
dengan Kertas Perbendaharaan negara, dan pinjaman ini akan dilunasi setelah ada
penerimaan negara, seperti pajak dan penerimaannegara bukan pajak sudah masuk
dalam kas negara. Pinjaman dalam negeri yang berjangkaPanjang dilaksanakan
dengan cara menerbitkan uang kertas berharga (obligasi) berjangkawaktu. Penjualan
obligasi berjangka ini ditujukan kepada seluruh masyarakat dan hasil penjualannya
digunakan untuk membiayai pembangunan.
Mengenai Pinjaman Luar Negeri, umumnya berjangka panjang. Sifat pinjaman
Luar Negerihanya merupakan faktor pelengkap dan tidak mempunyai komitmen
dengan masalah politikdan ideologi. Pinjaman Luar Negeri terdiri dari 2 macam:

 Bantuan Program, yaitu bantuan keuangan yang diterima dari Luar


Negeri berupa devisakredit. Devisa kredit ini kemudian dirupiahkan ke
dalam kas negara sehingga kas negara bertambah yang akan digunakan
untuk pembiayaan pembangunan.
 Bantuan Proyek yaitu bantuan kredit yang diterima Pemerintah dari
negara donor berupa peralatan dan mesin-mesin untuk membangun
proyek tertentu, seperti: proyek tenaga listrik, jembatan, jalanan,
pelabuhan, telekomunikasi dan irigasi. Sebagian dari bantuan proyek
inidiberikan dalam bentuk jasa konsultan dan tenaga teknisi yang
membantu merencanakan pembangunan proyek.

B. Faktor Produksi Indonesia


Faktor Produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun
pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi
seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh
perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain
itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor
produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini
Namun demikian seringkali pula ditemui adanya berbagai kendala dalam proses
peningkatan produksi pertanian. Menurut Gomes (dalam Soekartawi, 1980), maka
beberapa kendala yang sering mempengaruhi prosuksi pertnian diklasifikasi menjadi:
a) Kedala yang mempengaruhi Yield Gak I yang terdiri dari variable di luar
kemampuan manuasia, sehingga ia sulit melakukn transfer teknelogi yang
disebabkan kerena perbedaan agromaklimat dan teknologi yang sulit diadopsi
b) Kendala yang mempengaruhi yield gap ii yang terdiri dari variable teknis-
biologis (Bibit, Pupuk, obat-obatan, lahan dan lain-lain) dan variable social-
ekonomi (harga, resiko, ketidak pastian, kredit, adat dan lain-lainnya).

1. Optimalisasi penggunaan Faktor Produksi


Prinsip Optimalisasi penggunaan factor produksi pada prinsipnya adalah
bagaimana menggunakan faktor produksi tersebut digunakan secara seefisian
mungkin. Dalam termonologi ilmu ekonomi, maka pengertian efisien ini dapat
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
1) Efisiensi teknis
Menurut Samsubar Saleh (2000) ada tiga kegunaan mengukur
efisiensi. Pertama, sebagai tolok ukur untuk memperoleh efisiensi relatif,
mempermudah perbandingan antara unit ekonomi satu dengan lainnya.
Kedua, apabila terdapat variasi tingkat efisiensi dari beberapa unit
ekonomi yang ada maka dapat dilakukan penelitian untuk menjawab
faktor-faktor apa yang menentukan perbedaan tingkat efisiensi, dengan
demikian dapat dicari solusi yang tepat. Ketiga, informasi mengenai
efisiensi memiliki implikasi kebijakan karena membantu pengambil
kebijakan untuk menentukan kebijakan yang tepat. Dalam ekonomi publik,
efisiensi yang terjadi mengacu pada kondisi pareto optimal, yaitu suatu
kondisi perekonomian dimana tidak ada satu pihak pun yang dapat
menjadi lebih baik tanpa merugikan pihak lain (Guritno, 1993). Ada tiga
faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu apabila dengan input yang sama
menghasilkan output yang lebih besar, dengan input yang lebih kecil
menghasilkan output yang sama, dan dengan output yang lebih besar
menghasilkan output yang lebih besar.
2) Efisiensi alokasi
Model yang biasa digunakan untuk analisis pada kasus distribusi dua
konsumen adalah Edfeworth box. Model ini dibangun dari penggabungan
dua panel konsumen yang berbagi dua produk. Setiap titik dalam kotak
Edgeworth ini mewakili distribusi kedua produk pada kedua konsumen.
Sudut kiri bawah mewakili distribusi seluruh output ekonomi pada
konsumen pertama. Sebaliknya, sudut kanan atas mewakili distribusi
seluruh output ekonomi pada konsumen pertama tanpa menyisakan bagian
pada konsumen kedua.
3) Efisiensi ekonomi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan
output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang
dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan
penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa
yang telah diselesaikan.
Dan menurut Soekartawi (1989:29), mengemukakan bahwa efisiensi
pemasaran akan terjadi jika :
Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan
Pemasaran dapat lebih tinggi
Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan
produsen tidak terlalu tinggi.
Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
Mengoptimalkan Produksi adalah upaya meningkatkan nilai dari
suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah
produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb

2. Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor


 Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya
yang tersedia. Di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan
pengalokasian factor – factor produksi yang optimal harus dijalankan.
Tindakan itu akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk
mengalokasikan sumber – sumber daya dalam perekonomian secara
efisien. Keuntungan & ketahanan (survival ) perusahaan tergantung pada
kemampuan perusahaan untuk menggunakan factor – factor produksi yang
dapat diperolehnya secara efisien.
 Pendapatan Faktor Produksi & Distribusi Pendapatan
Setiap factor produksi dalam perekonomian adalah milik
seseorang. Pemiliknya menjual factor produksi tersebut kepada para
pengusaha, & sebagai balas jasa, mereka akan memperoleh pendapatan.
Tenaga kerja mendapat gaji & upah. Tanah memperoleh sewa. Modal
memperoleh bunga & keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan.
Pendapatan yang diterima masing – masing factor produksi tergantung
harga & jumlah yang digunakan.
Harga adalah jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai factor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Hasil penjualan adalah jumlah dari
seluruh pendapatan factor produksi yang digunakan. Pendapatan nasional adalah
nilai seluruh barang & jasa yang diproduksi oleh perusahaan – perusahaan yang
ada di dalam negera tsb, & merupakan jumlah pendapatan berbagai factor
produksi yang ada dalam perekonomian.
Analisis mengenai permintaan ke atas factor produksi tidakk hanya akan
menjelaskan tentang penentuan harga factor produksi tapi juga pendapatan dari
masing – masing factor produksi & distribusi pendapatan ke berbagai jenis factor
produksi. Teori tentang penentuan harga factor produksi = teori distribusi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber Keuangan Negara Republik Indonesia adalah semuanya yang
berhubungan dengan penerimaan dan pengeluara Negara Republik Indonesia.
Sumber keuangan tersebut berdampak besar terhadap perekonomian negara kita
secara keseluruhan. Sumber Keuangan Negara Keuangan negara akan selalu menarik
untuk diperbincangkan, bagaimana tidak, keuangan negara digunakan untuk
membiayai dan menjalankan setiap program-program pemerintahan. Artinya,
keuangan negara akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan
kesejahteraan seluruh rakyat.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang
untuk memenuhi kebutuhan dan Teori Produksi Bagaimana melihat hubungan antar
input (faktor produksi) dan, output (hasil poduksi) serta Terdapat tiga pola hubungan
antara input dan output yang umum digunakan dalam
pendekatan pengambilan keputusan usahatani yaitu:
 hubungan antara input-output, yang menunjukkan pola hubungan
penggunaan berbagai tingkat input untuk menghasilkan tingkat output
tertentu (dieksposisikan dalam konsep fungsi produksi)
 hubungan antara input-input, yaitu variasi penggunaan kombinasi dua atau
lebih input untuk menghasilkan output tertentu (direpresentasikan pada
konsep isokuan dan isocost)
 hubungan antara output-output, yaitu variasi output yang dapat diperoleh
dengan menggunakan sejumlah input tertentu (dijelaskan dalam konsep
kurva kemungkinan produksi dan isorevenue)

B. Saran
Demikian makalah yang dapat penyusun paparkan, tentunya dalam
penyusunanmakalah ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas
ataupun dalampenyajiannya yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata
sempurna, makakritik dan saran sangatlah penyusun harapkan untuk menjadikan
pelajaran pada masamendatang.
DAFTAR PUSTAKA

http://alissyahstiem.blogspot.com/2015/02/blog-post_13.html
https://www.researchgate.net/publication/337945433_MAKALAH_SUMBER_KEUANGAN
_NEGARA#pf5

Anda mungkin juga menyukai