Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Informasi Tempat Penelitian Dan Informan

Madrasah Aliyah Negeri 3 Agam yang berlokasi di Kubang Putih kecamatan

Banuhampu, yang berbatasan lansung dengan Kota Bukittinggi. Kecamatan Banuhampu

kabupaten Agam merupakan wilayah pertanian dan daerah pergunungan dengan luas

wilayah, dan jumlah Penduduk, mata pencarian penduduk pada umumnya adalah bertani,

tukang dan buruh.

1. Adapun identitas MAN 3Agam sebagi berikut:

1. Nama Madrasah : MAN 3 AGAM /MAN KUBANG PUTIH


2. NSM : 131113060004
3. Tahun didirikan : 1993
4. Alamat Madrasah
Jalan : Kubang Putih
Jorong/Nagari : Kubang Putih
Kecamatan : Banuhampu
Kab/ Kota : Agam
Telepon : (0752) 7835654
5. SK. Pendirian
Nomor : 244 Tahun 1993
Tanggal : 25 Oktober 1993
6. Lokasi Sekolah : Nagari Kubang Putih
7. Jarak dari Ibu Kabupaten : 86 + Km

Adapun visi dan misi sekolah MAN 3 Agam adalah sebagai berikut:

I. VISI
“ SEHAT, KREATIF, BERPRESTASI, BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG

ISLAMI “

II. MISI :

Untuk mencapai visi madrasah dengan dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Agam sebagai berikut :

1. Melaksanakan kegiatan jumat bersih sekali satu bulan

2. Memeriksa kebersihan dan kesehatan peserta didik setiap apel pagi

3. Memeriksa kesehatan peserta didik secara berkala dengan bantuan puskesmas

4. Melakanakan pembelajaran yang paikem dan ekskul

5. Menemukan gagasan baru dalam pengembangan mutu madrasah

6. Mengolah sampah organik menjadi kompos dan an organik menjadi barang

berguna

7. Melaksanakan bimbingan akademis 1 guru untuk 7 siswa

8. Melaksanakan bimbingan mata pelajaran

9. Mengikuti berbagai cabang lomba akademik & non akademik

10. Bekerjasama dengan alumni untuk bimbel

11. Mengelola sampah dan limbah sampai ke TPA

12. Menanam tanaman produktif di lahan kosong madrasah

13. Melaksanakan k6 di lingkungan madrasah

14. Melaksanakan shalat dhuha, sedekah/infaq dan tadarus, hafidz setiap hari

15. Melaksanakan shalat zuhur berjamaah

16. Ikut serta melaksanakan penyelenggaraan jenazah di lingkungan masyarakat

sekitar madarasah

17. Membaca doa disetiap awal dan akhir kegiatan

18. Mebudayakan 5S dan 1I ( senyum, salam, sapa, sopan, santun dan ikhlas)
19. Melaksanakan muhasabah dua kali satu tahun

Melaksanakan Pengajian rutin PHBI

2. Data Pendidik dan Kependidikan


a. Data Guru Tetap MAN Kubang Putih Tahun 2016/2017
MASA
SERTIFIKASI PENDIDIKA

Jenis Kelamin
KERJ
PROFESI N
A
NO NAMA/ NIP

JAM JUMLAH
MATA

T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Drs. Nuruddin. L Fiqih 6 STAIN S.1

19580603198512 1 001

2 Maswiti, S.Ag P Bahasa Inggris 16 21 STAIN S.1

196305261987032001

3 Drs. EFRI L Aqidah 4 14 STAIN S.1


Akhlak
196302271994031001

4 Dra. Esi Suweti P Fisika 12 12 UNP S.1

196405131999032001

5 Armiyya, S.Pd L Sosiologi 8 8 UNP S.1

197605042003121002

6 Aswaldi, S.Ag L Qur-an Hadist 6 9 IAIN S.1

197311162007011013

7 Sulasmi, S.Pd P Kimia 12 8 UNP S.1

198004052006042031

8 Afrijal, SH L Sosiologi 4 12 UMSB S.1

196611092007011021

9 Elza Defiwisyandra, P SKI 3 9 IAIN S.1


S.Ag
MASA
SERTIFIKASI PENDIDIKA

Jenis Kelamin
KERJ
PROFESI N
A
NO NAMA/ NIP

JAM JUMLAH
MATA

T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8

197410032007012020

10 Denti Elfira, S.Ag P SKI 3 9 STAIN S.1

1977032820077012020

11 Asmira, S.Ag P Bahasa Arab 20 8 IAIN S.1

197708252007102001

12 Arni Novita, SE P Ekonomi 4 7 STIEKB S.1


P
198002102007102004

13 Masyuning Artati, A.Md P Seni Budaya 8 15 UNP S.1

196902022007012036

14 Novilaili, S.Pd. P Ekonomi 4 6 UNP S.1

197611122007102002

15 Dra. Nurmiyetti P Geografi 10 17 IKIP S.1

150404748

16 Ermawati, S.HI. P Fiqih 4 6 STAIN S.1

197801142007102005

17 Helmi Fatmiwati, S.Pd. P Biologi 12 6 UNP S.1

197807132007102005

18 Delni Yanti, S.Pd. P Matematika 4 2 STKIP S.1

198106232009012008

19 Husna Fitrina, S.Ag P Fiqih 2 7 STAIN S.1

197609162007102003

20 Irzal, S.Pd P Matematika 14 17 IKP S.1


MASA
SERTIFIKASI PENDIDIKA

Jenis Kelamin
KERJ
PROFESI N
A
NO NAMA/ NIP

JAM JUMLAH
MATA

T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8

197207191997032002

b. Data Guru Tidak Tetap (Honor) MAN Kubang Putih Tahun 2016/2017
MASA
PENDIDIK
Jenis Kelamin

SERTIFIKASI PROFESI KERJ


AN
A
NO NAMA/ NIP
MATA

JAM JUMLAH

T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Zurmiati, SE. P Ekonomi 4 12 STKIP S.1

2 Yendra, SE. P Ekonomi 2 6 STKIP S.1

3 Taufik Halim, A.Md. L TIK 12 7 IKIP D.3

4 Primadona, S.Pd. P Bhs. Indonesia 8 5 STKIP S.1

5 Ratna Hayati, S.Pd. P Matematika 4 7 STAIN S.1

6 Muhammad Nasir,
L Porkes 4 3 IKIP S.1
S.Pd.

7 Riko Susanto, S.1


L Muhadarah 2 2 STAIN
S.Pd.I.

9 Bimbingan S.1
Nurhasanah, S.Pd P 8 1 STAIN
Konseling

9 Ramli L Pencak Silat 2 2 SMA

c. Data Tenaga Andministrasi Tetap MAN Kubang putih Tahun 2016/2017


N Mulai
Nama / NIP Gol Jabatan Jenjang
o Bertugas
ALIYARTI, S.Pd.I Kepala Tata 01 Februari
1 III.d S.1
Usaha 2015
19560813 199402 1 001

2 YULIA NEVI, SE Pelaksana


III.c Administrasi S1.UBH 15 Sept 2003
1975 0707 200701 2032 Tata Usaha

d. Data Tenaga Andministrasi Tidak Tetap (Honor) MAN

Jenjan
No Nama / NIP Gol Jabatan Mulai Bertugas
g 3.

Operator D
1 Doni Saputra, A.Md - D3.UPI 16 Januari 2005
Komputer

Felli Tri Wahyuni,  Peg.Administras


2 - S1 01 Januari 2015
S.Pd i

3 Nola Puspita, S.Pd - Peg.Pustaka S1 01 Januari 2015

ata Informan

Adapun informasi tentang informan yaitu:

1. Rani Zahara

Rani adalah seorang siswi yang bersekolah di MAN 3 Agam, sekarang

duduk di kelas XI jurusan IPK , siswi ini aktif di dalam kelas.

2. Syifa Mardiyah

Syifa adalah seorang siswi yang bersekolah di MAN 3 Agam, sekarang

duduk di kelas XI jurusan IPA , siswi ini aktif di dalam kelas.

3. Ramadhani Azizah
Azizah adalah seorang siswi yang bersekolah di MAN 3 Agam,

sekarang duduk di kelas XI jurusan IPA , siswi ini aktif di dalam kelas.

4. Miftahul Riska

Riska adalah seorang siswi yang bersekolah di MAN 3 Agam,

sekarang duduk di kelas XI jurusan IPS , siswi ini aktif di dalam kelas.

5. Qurattu Aini Aqila

Aqila adalah seorang siswi yang bersekolah di MAN 3 Agam,

sekarang duduk di kelas XI jurusan IPK , siswi ini aktif di dalam kelas.

6. Ibuk Denti Elfira, S. Ag

Seorang tenaga pengajar atau guru di MAN 3 Agam yang telah

mengabdi selama 18 tahun, mengajar atau guru mata pelajaran akidah akhlak

di semua kelas XI yaitu IPK, IPS, IPA. Dan juga mengajar di kelas X al-

qur’an hadits serta mata pelajaran yang di SK kan ialah mata pelajaran sejarah

kebudayaan islam (SKI). Juga menjadi kepala perpustakaan dan bendahara

komite di MAN 3 Agam tersebut.

7. Kepala Sekolah MAN 3 Agam

Nama Hj.Yesimkahmi, M.Pd dengan NIP, 19690722 199803 2 002,

Tempat / Tgl. lahir, Rambatan, 22 Juli 1969, Pangkat Gol. Ruang Pembina

( IV/a ), Jabatan Kepala MAN 3 Agam, Alamat Kubang Putih, Jenjang

Pendidikan SD Tahun 1971, MTs Th. Tahun 1974, SP.IAIN Tahun1977, SM

Faktar 1982, S.I Tahun 1991, Telepon, Kantor (0725) 7835654, HP.

085266192304, Jenjang Pelatihan, Pelatiahn Tenaga Perencanaan se Sumbar

Tahun 2002, Orientasi MBS Ka. MTsN se Sumbar Tahun 2003, Orientasi

SAKIP/LAKIP Tahun 2004, Orientasi Kepala MTs se Sumbar Tahun 2005,


Diklat Pengembangan Wawasan Ka. MTs Tahun 2009. Bimtek Pelaksanaan

Aggaran Kemenag Tahun 2010. Diklat Pengadan Barang dan Jasa Tahun

2010. Bimtek Pelaksanaan DIPA Tahun 2011. Orientasi Ka. MA Tahun 2011.

Jabatan Sebelum ini. Guru MAN Tahun 1989 – 2011. Kepala MTsN IV

Angkat Candung Tahun 2011 – 2017. Kepala MAN Kubang Putih Tahun 2017

– sekarang.

B. Hasil Penelitian

Dalam hal ini peneliti ingin memaparkan hasil penelitian dalam rangka untuk

mengetahui secara khusus tentang karakteristik dan pokok- pokok yang

bersinggungan dengan penelitian. Tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan

penelitian tentang upaya guru akidah akhlak dalam melaksanakan pembelajaran pada

siswa kelas XI MAN 3 Agam dalam kondisi pandemi covid-19 ini, maka dari itu

peneliti telah melakukan penggalian data dengan cara mewawancarai beberapa orang

siswa kelas XI MAN 3 Agam, guru akidah akhlak yang mengajar mata pelajaran

akidah akhlak serta kepala sekolah MAN 3 Agam untuk peneliti jadikan informan

didalam penelitian ini yang sekiranya dapat memberikan informasi terkait fokus yang

akan diteliti, disertai dokumentasi atau bukti fisik bahwa peneliti telah melakukan

wawancara.

Dengan situasi pandemi saat sekarang ini yang menimpa seluruh dunia maka

pemerintah mengeluarkan kebijakan terkhusunya dalam bidang pendidikan bahwa

pendidikan dialihkan ke rumah, jadi siswa maupun mahasiswa melakukan

pembelajaran yang dilakukan secara online atau daring lewat teknologi komunikasi,

baik memilih media Handphone maupun memakai PC atau Laptop yang akan

memudahkan dan melancarkan proses pembelajaran.


Adapun hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan Rani Zahara ia

adalah seorang siswa kelas XI IPK di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :1

“Menurut saya dengan situasi pandemi saat ini banyak sekolah yang
diliburkan untuk membantu menangani virus Corona ini. karena virus ini
sudah menyebar ke seluruh dunia maka kita harus hidup lebih bersih dan
disiplin.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Syifa Mardiah ia adalah seorang

siswa kelas XI IPA di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :2

“Menurut saya pandemi COVID-19 ini sangat baru dan sangat aneh karena
mengubah daily activity saya yang biasanya bersekolah, sosialisasi dengan
teman, ke mesjid dan saat ini itu dilarang demi menjaga agar tidak tertular ke
semua orang.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Ramadhani Azizah ia adalah

seorang siswa kelas XI IPA di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :3

“Tanggapan saya tentang pandemi saat ini ialah sangat berpengaruh besar
terhadap kehidupan sekarang karena merubah gaya hidup serta aktivitas dalam
kehidupan kita, termasuk sekolah.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Miftahul Riska ia adalah seorang

siswa kelas XI IPS di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :4

“Viru corona adalah virus yang sangat menyeramkan karna bisa menular, dan
penularannya sangat cepat dan tinggi, serta virus ini sudah menyebar keseluruh
belahan dunia maka dari itu kita harus waspada untuk menjaga selalu
kesehatan kita dan tetap dirumah.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Qurattu Aini Aqila ia adalah

seorang siswa kelas XI IPK di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :5


1
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
2
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
3
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
4
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
5
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
“Sangat merugikan semua belah pihak terutama saya sebagai pelajar biasanya
setiap pagi pergi ke sekolah sekarang hanya berdiam diri dirumah, proses
belajar terhambat karena dipindahkan dirumah.”
Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah seorang guru akidah akhlak

di MAN 3 Agam tesebut tentang masalah pandemi ini, mengatakan bahwa:

“Kalau untuk saat ini situasi pandemi ini tidak semenakutkan yang kita
bayangkan sebagaimana waktu sebelumnya, namun kita terus tetap patuh
kepada protokol covid-19 dan kita tetap menerima apa yang menjadi aturan
pemerintah untuk seluruh rakyat indonesia.”6
Dan peneliti juga mewawancarai kepala sekolah mengenai pendapat beliau

tentang pandemi covid-19 ini, yang mengatakan :

“Pandemi covid-19 ini adalah wabah yang menyerang indonesia dan dunia
secara luas karna perkembangan dan penyebarannya sangat mudah bisa
melalui udara juga, maka proses pembelajaran MAN 3 Agam dilaksankan
dengan pola WFA melalui WAG dan juga sistem e-learning termasuk juga
dengan pegawai melakukan dengan WFA untuk melaksankan fingerprint
melalui absen online, jadi tidak ada PBM disekolah yang ada dirumah masing-
masing untuk berjaga-jaga agar anak tidak terkena wabah covid-19.”7

Dari hasil informasi yang peneliti peroleh dari kelima siswa dan juga guru

serta kepala sekolah yang telah di wawancarai mengatakan bahwa pandemi covid 19

ini membawa dampak besar bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia,

sehinga semua mulai tatanan kehidupan baru, yang mengharuskan manusia hidup

bersih dan disiplin. Begitu juga dengan dunia pendidikan yang mengharuskan siswa

belajar dirumah. Begitu juga dengan guru melakukan pembelajaran dirumah dan

melakukan fingerprint secara online. Disini peneliti juga menginginkan informasi

tentang bagaimana proses pembelajaran akidah akhlak yang dilakukan dirumah

selama pandemi yang terjadi.

6
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
7
Wawancara Dengan Kepala Sekolah Man 3 Agam , Tanggal, 18 Juni 2020, Jam 10:43
Dengan itu peneliti mewawancarai siswa kelas XI IPK yang bernama Rani

Zahara mengatakan bahwa:8

“Belajar secara online sangat menguntungkan bagi saya karena dengan


adanya virus yang membahayakan maka pembelajaran dilakukan secara
online belajar dirumah untuk dapat mencegah tertularnya virus corona.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Syifa Mardiyah ia adalah

seorang siswa kelas XI IPA di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :9

“Kalau disekolah saya untuk membantu proses pembelajran maka guru dan
siswa menggunakan sebuah aplikasi khusus yaitu WA yang sangat berbeda
dengan pembelajaran yang dilakukan disekolah, pembelajaran online ini saya
hanya melakukan pembuatan tugas dan tidak mendapatkan materi secara
penuh.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Ramadhani Azizah ia adalah

seorang siswa kelas XI IPA di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :10

“Dengan cara: Bimbingan secara online, Selalu membuat tugas dirumah,


Belajar dirumah, menghafal untuk setoran, Menghubungkan materi-materi
dengan COVID-19”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Miftahul Riska ia adalah seorang

siswa kelas XI IPS di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :11

“Belajar secara online, Membuat kelompok belajar sendiri, Bertanya kepada


guru jika tidak paham, Bersikap santai saat belajar agar tidak jenuh.”

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Qurattu Aini Aqila ia adalah

seorang siswa kelas XI IPK di MAN 3 Agam, mengatakan bahwa :12

8
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
9
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
10
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
11
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
12
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
“Menyediakan HP diamana HP berguna sebagai mendia komunikasi siswa
dengan guru karena untuk memudahkan proses belajar melalui aplikasi WA
sehingga komunikasi bisa terjalin antara guru dengan siswa,jika muri itu tidak
mengerti bisa bertanya kepada guru melalui WA tersebut, jadi para siswa
tersebut harus mempunyai HP untuk berkomunikasi.”

Serta peneliti juga mewawancarai guru mata pelajaran akidah akhlak tentang

bagaimana proses pembelajaran pada saat pandemi ini, :

“Proses PBM yang kita laksanakan di MAN 3 Agam sesuai dengan aturan
yang juga diberikan oleh kantor kementrian agama kita, kita melakukan dengan cara
daring melalui WA Grub yang memuat antara guru dengan siswa, kemudian yang
jelas kita telah melaksanakan dengan cara E-Learning kita berikan kepada siswa
materi dan siswa secara online bisa menerima di android masing-masing bagi siswa
yang punya android dan punya paket.”13

Dari hasil wawancara diatas informasi yang peneliti dapatkan bahwa semua

siswa sekolah MAN 3 Agam melakukan pembelajaran secara online atau daring

memakai Handhphone sebagai alat pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran dan

memakai aplikasi khusus yaitu Whatsapp sehingga memudahkan interaksi antara guru

dengan siswa yang terangkum dalam Grup berisikan guru dan siswa ditambah alat

pendukung lainnya yang ada dalam aplikasi Whatsapp tersebut,tidak hanya

menggunakan WA disekolah tersebut juga menggunakan sistem e-learning untuk

menunjang PBM berlangsung.

Tentu dalam pembelajaran secara online atau daring bukan hal yang biasa bagi

sebgaian siswa, adanya keterbatasan membuat proses belajar mengajar tidak berjalan

efektif, maka peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap siswa apa saja faktor

penghambat dalam proses pembelajaran berlangsung.

13
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
Peneliti kembali mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang bernama

Rani Zahara, yang mengatakan bahwa:14

“Ada beberapa faktor: faktor jaringan yang sangat susah, kurang fokusnya
dalam belajar dan mengerjakan tugas. keterbatasan kuota, sulit mengerti
pembelajaran karena tidak seperti biasanya yang belajar di dalam ruangan
kelas jika tidak mengerti langsung dipertanyakan pada guru yang
bersangkutan.”

Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPA yang bernama Syifa

Mardiyah, yang mengatakan bahwa:15

“Faktor yang menjadi penghambat saya ialah sinyal yang jelek dan biasanya
dirumah ada wifi jika lampu mati maka wifi juga mati, apabila lampu mati,
wifi mati dan paket juga tidak ada maka pembelajran saja terjedda, dan bisa
saja alfa atau tidak hadir. jika lampu mati berlangsung lama.”

Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPA yang bernama

Ramadhani Azizah, yang mengatakan bahwa:16

“Faktor penghambat ialah susah kontak langsung dengan guru, jika kita tidak
mengerti kita mnecari jawabannya sendiri, dan itu sangat tidak efektif, Sinyal
yang susah, Tidak bisa berdiskusi dengan teman.”

Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPS yang bernama

Miftahul Riska, yang mengatakan bahwa:17

“Saya kurang fokus dalam belajar, kondisi internet yang mengganggu, dan
menumpuknya tugas.”

14
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
15
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
16
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
17
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang bernama

Qurattu Aini Aqila, yang mengatakan bahwa:18

“Dari segi komunikasi, HP sangat menentukan karena pembelajaran dari pagi


hingga sore maka batrrai hp harus terisi penuh atau memadai untuk melakukan
pembeljaran, jika HP mati maka pembelajaran tidak berjalan, jika mati lampu
maka sinyal tidak ada, jaringan yang sering terputus-putus, kadang bagus
kadang tidak.”

Peneliti juga mewawancarai guru mata pelajaran kaidah akhlak untuk

mengetahui apa saja faktor penghambat guru tersebut dalam melkasankan

pembelajaran, dengan mengatakan bahwa:

“Tidak seluruh siswa mempunyai android, ada juga siswa yang punya android
akan tetapi bermasalah dengan sinyal atau jaringan, kemudian yang jelas
melalui daring ini komunikasi dengan siswa punya jarak jadi tidak begitu
tampak siswa tersebut mampu memahami materi dari kita (guru), kemudian
terlebih lagi jika siswa sudah mempunyai rasa malas ia akan mempunyai
banyak alasan untuk tidak belajar seperti paket yang tidak ada, ketiduran dan
itu menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran, seperti itu
kondisi yang dihadapi. Bagi siswa yang tidak mempunyai android atau
tempatnya tidak memiliki akses jaringan kami telah melakukan investigasi
atau mendata siapa saja siswa yang memiliki hambatan dalam proses
pembelajaran, maka pembelajaran dilakukan dengan temannya atau temannya
itu berusaha memberi tahu atau mengingatkan jika ada tugas atau ringkasan
dan lainnya.”19

Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan di atas maka peneliti

mendapatkan informasi bahwa faktor penghambat dalam proses pembelajaran yang

dilakukan di rumah umumnya masalah jaringan maupun paket atau kuota juga

masalah denga siswa yang tidak memiliki android, hal tersebut dapat menjadi

penghambat siswa melakukan kewajiban untuk belajar, adapun faktor pada proses

pembelajaran adalah siswa sulit mengerti dan memahami materi yang di terangkan

oleh guru karena hanya mengandalkan voicenote ataupun pengetikan secara manual,

18
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
19
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
siswa juga tidak puas terhadap jawaban dari seorang guru apabila siswa bertanya.

Kurang konsentrasinya siswa dan niat belajar menjadi faktor penghambat karena

belajar dengan handphone membuat siswa bermain tanpa memikirkan pembelajaran

yang sedang berlangsung.

Adapun kekurangannya yang menjadikan pembelajaran itu terhambat maka

disisi lain ada juga faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring atau

online dengan menggunakan HP, berbeda pendapat ketika peneliti mewawancarai

beberapa siswa yang menjadi informan dalam penelitian ini.

Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Rani Zahara kelas XI

IPK, mengatakan bahwa:20

“Faktor pendukung saat situasi ini ialah orang tua yang selalu memberi
semangat dan memperhatikan, sinyal yang bagus akan memeperlancar
kegiatan pembelajaran.”

Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Syifa Mardiyah kelas XI

IPA, mengatakan bahwa:21

“Yang paling penting faktornya adalah niat belajar, paket atau wifi, HP, dan
jaringan internet.”

Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Ramadhani Azizah kelas

XI IPA, mengatakan bahwa:22

“Masalah HP dirumah, paket, buku-buku yang ada, jika tidak ditemukan maka
cari di google.”

20
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
21
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
22
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Miftahul Riska kelas XI

IPS, mengatakan bahwa:23

“Berusaha sekuat tenaga untuk sadar karna kita belajar secara daring atau
online, peran orang tua untuk menyemangati, dan guru yang mengajar tanpa
tekanan dan paksaan.”

Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Qurattu Aini Aqila kelas

XI IPK, mengatakan bahwa:24

“Yang pertama adalah faktor pribadi atau faktor yang ada dalam diri kita
sendiri, meskipun pembelajaran dirumah maka diri kita harus kita bentengi
agar kita tidak boleh malas belajar, atau bermain, yang kedua adalah support
dari orang tua dirumah belajar sangat membosankan maka orantua
menyemangati, dan yang ketiga bahwa HP sebagai media komunikasi.”

Peneliti juga menyakan kepada guru tentang faktor pendukung dalam

melakukan pembelajaran akidah kahlak pada masa pandemi ini, dengan paparan

jawaban sebagi berikut:

“Dukungan pertama tentu saja dari jajaran kementrian agama, kemudian


bimbingan dari pengawas madrasah, bimbingan dari kepala sekolah dan
khususnya motivasi orang tua dirumah untuk tetap memberikan perhatian
khusus dan extra kepada siswa kalau proses pembelajaran dilaksanakan
melalui daring.”25

Dari informasi yang telah peneliti peroleh bahwa faktor utama yang menjadi

pendukung siswa dan guru dalam melaksankan pembelajaran secara daring ialah

Handphone karena jika tidak mempunyai handphone maka siswa tidak bisa belajar,

selain dari handphone ialah niat dan kemauan belajar serta peran orang tua yang

selalu menjadi penyemangat, disamping itu kekuatan jaringan yang mulus dan kuota

23
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
24
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
25
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
yang memadai. Serta dukungan dari kemetrian agama, kepala sekolah dan jajaran

pegawai untuk selalu bersemangat dalam melaksankan kewajiban sebagai pendidik.

Tentu berbeda sekali dengan pembelajaran yang dilakukan secara normal di sekolah.

Untuk itu peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang

bernama Rani Zahara, mengatakan bahwa:26

“Jika pembelajran secara normal banyak kegiatan yang dilakukan, seperti


melakukan diskusi jika tidak mengerti langsung ditanyakan kepada guru, jika
pembelajaran seperti saat sekarang ini maka pembelajran sulit dipahami, jika
tidak mengerti bisa bertanya pada guru akan tetapi tidak merasa puas dengan
jawaban yang diberikan. karen asistem pembelajaran melalui aplikasi khusu
yaitu Whatsapp Grup yang mana disana semua pembeljaran terjadi.”

Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPA yang bernama Syifa

Mardiyah, mengatakan bahwa:27

“Perbedaan yang sangat signifikan jika belajar disekolah guru menyampaikan


pembelajaran atau materi secara langsung, atau bertatapan langsung, bisa
bersosialisasi dengan teman sekelas atau berbeda kelas, akan tetapi
pembelajran dilakukan di rumah dan guru hanya menuntut untuk pengerjaan
tugas bukan mengerti degan materi yang diajarkan.”

Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPA yang bernama

Rahmadhani Azizah, mengatakan bahwa:28

“Jika keadaan normal bisa diskusi dengan teman semabangku atau dengan
teman dikelas, hafalan lancar, bisa bertanya langsung bertatapan dengan guru,
lebih mengerti dengan pembelajaran., jika pembeljaran seperti saat sekarang
ini jika tidak mengerti cari jawaban dari google dan hafalan tidak lancar,
karena setoran dikirim lewat VN (voice note) yang ada dalam aplikasi WA.”

26
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
27
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
28
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPS yang bernama

Miftahul Riska, mengatakan bahwa:29

“Senang belajar disekolah karna dapat bersosialisasi dengan tema dan lebih
aktif, jika saat sekarang ini sangat monoton, dirumah aja, HP yang dilihat
selalu.”

Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang bernama

Qurattu Aini Aqila, mengatakan bahwa:30

“Jika pembelajran secara normal, maka pembelajaran biasanya di dalam kelas,


bersama teman-teman, jika dirumah hanya adala orang tua, adek dan lainnya,
jika disekolah pembelajaran yang tidak kita mengerti bisa langsung ditanyakan
kepada guru, jika dirumah bisa juga langsung ditanyakan akan tetapi sulit
untuk dipahami, jika pembeljaran disekolah bisa bertatap langsung dnegan
guru yang menerangkan, jika dirumah hanya bisa mendengarkan VN dari guru
atau penjelasan yang sudah diketik.”

Dari semua jabaran jawaban dari beberapa siswa bahwa pembelajaran yang

dilakukan secara normal sangat berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan

dirumah, pembelajaran yang dilakukan di sekolah para siswa bisa bertemu dengan

teman-teman, guru dan bisa bercengkrama serta bersosialisasi satu sama lain. jika

didalam proses belajar ada sesuatu yang tidak dipahami bisa bertanya langsung

kepada guru yang bersangkutan, bertatap muka dan melihat guru menjelaskan materi

di depan kelas. Akan tetapi semuanya berubah dan berbeda karena pembelajaran

dilakukan dirumah saja, jika dirumah hanya ada kelurga yang sering kita

menjumpainya disudut manapun, ada titik kejenuhan dan pembelajaran menjadi

monoton, karna hal tersebut, ada sebagian siswa yang hanya mengambil absen lalu

banyak bermain di aplikasi lain, apalagi siswa yang mempunyai HP canggih bisa

29
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
30
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
melakukan dua aktifitas sekaligus. Tentu siswa mempunyai kendala tertentu dalam

menghadapi semua ini.

Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama Rani

Zahara kelas XI IPK, mengatakan:31

“Kurang mengerti dengan pembelajaran, kuota terbatas dan jaringan yang


lelet, membuat pembelajran menjadi tidak efektif.”

Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama

Syifa Mardiayah kelas XI IPA, mengatakan:32

“Kendala yang saya hadapi ialah karna pembelajaran dirumah banyak


gandgguan seeperti malas belajar, inigin bermain, bermalas-malasan, karna
tidak adanya niat belajar maka absen disi lalu meninggalkan grup dan
membuka permainan, ataupun aplikasi lain yang meyebabkan terjadinya
ketidak efektifan pembelajaran.”

Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama

Ramadhani Azizah kelas XI IPA, mengatakan:33

“Belajar yang tidak efektif, sulit dimengerti dan paket serta sinyal yang tidak
mendukung.”

Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama

Miftahul Riska kelas XI IPS, mengatakan:34

“Tidak memiliki buku paket, tidak ada koneksi internet, kurang konsentrasi
dalam belajar, lebih sering mengerjakan tugas dari pada membahas materi atau
memantapkan materi.”

31
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
32
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
33
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
34
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama

Qurattu Aini Aqila kelas XI IPK, mengatakan:35

“Jika pembelajaran dirumah tidak puas apabila kita tidak paham denga materi
pembeljaran, jika disekolah bisa saling sharing dengan teman sebangku
ataupun teman sekelas tentang pendapat, sedangkan sekarang tidak bisa
berkumpul-kumpul secara ramai jikapun memakai VN maka sulit untuk
dipahami.”

Dari informasi yang peneliti dapatkan bahwa kendala siswa dalam melakukan

pembelajaran dirumah ialah tidak memiliki buku paket untuk siswa membaca, kuota

internet yang menipis, uang yang sulit dicari dimasa pandemi ini, jaringan lelet, serta

tidak puasnya dalam memahami pelajaran atau pembelajaran sulit dimengerti, niat

belajar yang sering turun naik akibatnyasiswa hanya memilih absen dari pada

mendengarkan voicenote guru menerangkan, pembelajaran yang tidak efektif

membuat siswa tidak bergairah dan guru juga memasok tugas sehingga tugas siswa

menumpuk.

Menurut peneliti semua yang terjadi saat sekarang ini memang musibah yang

mengguncang seluruh dunia, kenapa tidak virus corona penyebarannya sangat cepat

sehingga semua wilayah khususnya indonesia menerapkan lockdown atau

pembatasan berskala besar, sehingga beberapa aktifitas masyarakat terhenti bahkan

banyak yang di PHK akibat bangkrutnya suatu perusahaan, banyak juga penutupan

toko sementara, akibatnya perekonomian semakin sulit dan siswa di haruskan untuk

membeli paket atau mencari jaringan yang terkadang di suatu wilayah tidak memiliki

jaringan.

35
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
Setelah peneliti mewawancarai beberapa orang siswa dengan pertanyaan-

pertanyaan meliputi pembelajarandalam kondisi covid-19 ini untuk mencari jawaban

tetang upaya seorang guru akidah akhlak maka peneliti mendapatkan jawaban yang

sangat miris sekali, kenapa tidak. Bahwa sebagian siswa tidak mempunyai buku paket

untuk menunjang pembelajaran, terhalangnya oleh kuota yang membatasi serta

jaringan internet yang tersendat-sendat, ada seorang siswa yang memkai wifi

dirumahnya akan tetapi jika lampu mati wifi pun ikut mati, terpaksa menghentikan

pembelajaran untuk beberapa saat.

Sering sekali siswa mengatakan untuk sulit memahami pembelajaran yang

telah diterangkan apakah melalu voicenote guru ataupun materi ketik secara manual,

apabila siswa tidak paham langsung bertanya dengan guru dan siswa merasa tidak

puas dengan jawaban dari guru tersebut.

Faktor dukungan dari orang tua sangat penting bagi siswa karen

apembelajaran dilakukan dirumah, ketidak efektifitasnya pembelajaran membuat

siswa jenuh oleh sebab itu sebagian siswa malas dan hanya mengambil absen lalu

mengerjakan aktifitas lain, mementingkan absen dari pada materi pelajaran.

Guru tentu memiliki cara tersendiri terkhususnya guru akidah akhlak, yang

memilih memberi tugas dan menyetor hafalan supaya anak tetap bekerja dirumah,

atau belajar dirumah.

Peneliti juga mewawancarai guru secara khusus untuk mendapatkan informasi

yang lebih akurat dengan menanyakan apa saja kiat-kiat yang diberikan guru akidah

akhlak terhadap anak didiknya di masa pandemi sekarang ini, yaitu;


“Mencari materi yang esensial yang berkaitan dengan atau berhubungan
dengan peristiwa yang berkaitan dengan pandemi misal dalam pembahasan di
dalam mata pelajaran akidah akhlak ada materi sabar terkait dengan akhlak
terpuji jadi bagaimana siswa bisa sabar dalam kondisi yang sedang dihadapi
saat ini.”36

Dari wawancara tersebut peneliti mendapatkan jawabanbahwa guru berupaya

dan berusaha mencari materi yang esensial yang berkaitan dengan peristiwa yang

terjadi saat ini, agar siswa atau peserta didik dapat langsung mengerti apa yang dia

pelajari dengan kehidupan nyata si peserta didik tersebut.

Kemudian peneliti juga menyankan apa saja kendala guru terhadap

pembelajaran seperti ini, dengan jawaban yang mencengangkan, yaitu:

“Tentu tidak sampainya KD atau materi kepada siswa atau tidak semua KD
tersampaikan , dan yang jelas kita tidak dapat melihat terbentuknya karakter
siswa, tidak bisa terlihat bagaimana siswa mengaplikasikannya dalam
menerima musibah, KI tidak terlihat.”37

Peneliti menerima jawaban dari seorang guru akidah akhlak dengan

pembelajaran saat ini, tidak semua kompetensi dasar terlaksana atau tidak sampai

karena guru hanya memberi materi yang esensial kepada siswa, akan tetapi dengan

begitupun karakter siswa atau peserta didik tidak terlihat seutuhnya.

Adapun upaya guru yang dilakukan adalah,

“Upaya yang dilakuakan adalah yang pertama adalah memberikan motivasi


kepada siswa, karna kita melakukan pembelajran seperti biasa “ yang jelas
kamu harus fokus dari semua kegiatan yang mengganggu silahkan
disingkirkan terlebih dahulu kemudian memotivasi dari wali kelas serta guru
kelas dalam melkaukan dan melaksanakan PBM sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.Tetap memberikan tugas, tetapi yang utama sekali adalah
menanamkan dalam diri setiap siswa bahwa kamu menerima hak dari pendidik
dan sekaligus menjalankan kewajiban kamu, kemudian yang kami berikan itu
36
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
37
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
adalah penting terkait dengan kondisi KD dan tuntutan materi dalam sialbus
yang ada.”38
Peneliti mendapatkan jawaban bahwa guuru akidah akhlak berupaya dan

berusaha sekuat tenaga untuk selalu memotivasi siswa agar tidak malas dalam

melaksanakan pembelajaran, karna dengan selalu memberi motivasi maka terniat di

dalam hati siswa untuk belajar dan tidak bermalas-malasan.

“Yang terutama tentu dengan penuh kesabaran dan do’a dulu agar hati siswa
dan guru dilunakkan terus untuk mengahadapi kondisi ini setelah itu tidak
bosan dari kami guru bidang studi saling bersinergi dengan wali kelas serta
kepala sekolah madrasah mengingatkan sesering mungkin, “nak setiap
melaksanakan tugas tetap melakukan apa yang kami berikan walaupun itu
hanya melalui alat yang ia terima dari rumah.”39

Peneliti juga mendapatkan informasi dari seorang guru bahwamenghandle

siswa haruslah dengan penuh kesabaran dan selalu berdo’a untuk menghadapi semua

musibah ini, walaupun demikian haruslah tetap optimis, saling bersinergi dan tidak

patah semangat.

Untuk data yang lebih akurat peneliti juga khusus mewawancarai kepala

sekolah MAN 3 Agam, dengan menyakan dampak pandemi ini bagi sekolah MAN 3

Agam, dengan jawaban sebagai berikut:

“Sangat banyak dampaknya pandemi ini untuk MAN 3 Agam yang jelas
pandemi ini menjadikan semua warga MAN 3 Agam takut, fobia terhadap
pandemi ini, takut keluar rumah, takutu untuk melaksanakan aktivitas
semuanya harus stay at home itu yang pertama itu secara psikis. Untuk PBM
walaupun PBM kita bisa berjalan melalui e-learning atau sistem daring tapi
PBM tidak semaksimal kita melakukan disekolah dengana da tatap muka
dengan anak didik semangat belajar dari siswa dan semnagat mengajar dari
pendidik kitamulai menurun karna tidak adanya interaksi sama sekali dengan
anak didik kemudian dengan pandemi ini hubungan sosial antara guru dengan
guru, guru dengan pegawai, guru dengan siswa dan kepala sekolah dengan
siswa, hubungan sosialnya menjadi renggang tidak adalagi terlihat canda tawa,
seperti biasa, palingan hanya ada kata say hello kemudian hati-hati nak, stay
38
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
39
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
at home melalui WAG mereka itu, jadi tidak bisa lagi melihat senyum peserta
didik dan canda tawa peserta didik. Dan kemudian anak dan guru merasakan
kejenuhan berada dirumah terkadang tanpa kami undangpun mereka sudah
hadir disekolah, “ngapain datang kesekolah?” ‘jenuh dirumah buk”, mereka
bisa mneggunakan internet madrasah untuk belajar di taman yang ada disekitar
madrasah. Kemudian dampak yang lain adalah bagi orang tua siswa karena
adanya pengeluaran internet untuk tetap belajar, sedangkan penghasilan
sedikit kuota internet harus tetap full, kemudian orang tua juga direpotkan
sekali apalagi anak-anak kita berasal dari keluarga yang kurang mampu
dengan notabene pekerjaan bertani, buruh dan banyak juga yang menjadi
pedagang kecil jadi mereka terhalang untuk untuk mendampingi anak dirumah
dengan kerjaan disawah, jadi repot orang tua karna adanya pandemi ini. Yang
terakhir sangat sulit bagi kami mengontrol dan membina peserta didik karena
pandemi ini,walupun ada penilaian yang dilakukan oleh guru kita tidak bisa
melihat apakah anak tersebut jujur dalam menjawab soal untuk tesnya atau
tidak, jujur dalam melaksanakan pelaporan tahfiz atau tidak, jadi sulit melihat
perkembangan karakter peserta didik dalammasa pandemi ini.’40

Dari pemaparan jawaban kepala sekolah di atas maka peneliti mendapatkan

informasi bahwa berdapak banyak terhadap sekolah baik itu sosial yang guru tidak

bisa berinteraksi langsung dengan peserta didknya, pembelajaran hanya secara online,

adanya kejenuhan baik guru maupun siswa, adanya beban orang tua yang harus

mencari biaya tambahan untuk membeli paket sedangkan mayoritas orang tua siswa

disana hanya bekerja sebagai petani, buruh dan pedagang kecil, dan sulit bagi orang

tua jika harus mendampingi anaknya untuk belajar. kejujuran anak juga tidak bisa

dilihat apakah membuat pekerjaannya sendiri dan penyetoran tahfiz bagaimana,

sehingga tidak terlihat nilai karakter mereka ataupun perkembangan karakter mereka.

Kepala sekolah juga ikut andil dalam menghandle para guru agar tetap

melaksanakan kewajibannya sebagai guru, maka kepala sekolah mengatakan sewaktu

di wawancarai ialah:

“Kami melakukan zoom meetingdenga para guru untuk memantau proses


pembeljaran secara menyeluruh dari MAN 3 Agam ini, ibuk menyarankan
40
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
bapak atau ibuk guru mencari model pembelajaran yang mengasyikkan bagi
peserta didik, apakah melalui vidio atau melalui apa saja yang dilakukan guru
itu sendiri dan disampaikan kepada siswa atau melalui model pembelajaran
tersebut menggunakan TTS untuk membuat anak didik untuk melaksankaan
tugas.Kemudian guru juga difasilitasi untuk menggunakan internetmadrasah
dengan kata lain guru tidak dilarang datang kesekolah akan tetapi dengan tetap
mematuhi aturan kesehatan saat pandemi ini dengan memakai masker,
kemudian menjaga jarak/ social distancing itu harus dilaukan oleh guru
kemudian guru selalu diingatkan dengan tufoksinya masing-masing agar
semua tugas guru mulai dari perencanaan sampai evaluasi tetap dilaksanakan
karna kita mendapat tunjangan profesi guru jadi tetap fokus dengan tufoksi
masing-masing dan guru juga dievaluasi setiap minggu melalui laporan kinerja
yang diminta oleh kepala kantor kementrian agama.”41

Dari paparan kepala tersebut bahwa kepala sekolah tetap menghandle para

guru dan pegawai dengan melakukan rapat menggunakan zoom meeting sehingga

evaluasi perminggu dilakukan agar tidak terjadi kesulitan, kepala sekolah juga

mengatakan bahwa menyuruh para guru untuk mencari alternatif pembelajaran

dengan model yang membuat anak tidak bosan belajar, guru tetap boleh pergi

kemadrasah dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan pandemi ini, untuk

memudahkan para guru baik dengan jaringan maupun dengan urusan tertentu.

Pelaksanaan kewajiban guru tetap dilaksanakan seperti pembuatan

perancangan sampai dengan evaluasi itu dikumpulkan dan agenda kinerja guru per

minggu itu juga dikumpulkan, jadi guru mempunyai tugas yang ekstra baik mengajar

dan tugasnya sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab terhadap sekolah.

Agar proses pembelajaran tidak terganggu kepala sekolah juga berpartisipasi

dalam pelasanaan pembelajaran tetap berjalan dnegan baik, peneliti telah melakukan

wawancara dengan kepala sekolahdengan jawaban bahwa:

41
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
“Adapun usaha atau kiat yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun
madrasah akan tetap terganggu proses pembelajaran karena adanya pandemi
ini, tidak bisa kita hindarisama sekali, namun ada beberapa kiat yang kita
lakukan yang pertama, kita melengkapi sistem aplikasi daring malalui e-
learning madrasah yang dibantu operator untuk dimasukkan seluruh data
kemudian kalau ada UH operator juga membantu memasukkan karena
memang guru terkendala dengan kemampuan mereka menggunakan IT,
kemudai PBM ini juga kita pantau melalaui via WA grup mereka perkelas,
ibuk selalu masuk pagi mengetahui siapa guru yang belum masuk melalui
piket. piket membunyikan bel apabila bel telah berbunyi untuk
mempersilahkan para guru masuk kelas masing-masing, jika ada ynag tidak
masuk maka ibuk secaralangsung menlfon guru tersebut dan jika ada siswa
yag tidak masuk maka ibuk akan menghubungi wali kelas supaya wali kelas
menyakan kenapa anak tersebut tidak masuk keals. itu selalu ibuk pantau,
karna ibuk masuk ke semua grup mata pelajaran, ibuk memotivasi siswa dan
guru untuk tetap melaksanakan PBM seperti biasanya dengan segala
keterbatasan yang ada, jika kendala nya adalah jaringan maka kami akan
memberikan keringanan kepada siswa tersebut untuk menyerahkan tugasnya
di akhir karna memang tidak bisa kita pungkiri mereka yang berada di kebun
tebu di lereng gunung marapi itu tidak punya jaringan jadi kita fasilitasi untuk
anak-anak ini untuk tidak menggunakan daring tapimengantar tugasnya
kesekolah dengan pembelajaran langsung, seperti itu kita juga
memberdayakan guru BK kita untuk memotivasi siswa dan guru supaya
mereka tetap bersemangat dalam masa pandemi ini.”42
Dari paparan jawaban kepala sekolah tersebut peneliti mendapatkan informasi

bahwa kepala sekolah mengandalkan operator untukmembantu proses pelaksaan

pembelajarans eperti meng input data maupun yang lainnya, dikarenakan para guru

kekurangan ilmu dalam masalah IT maka kepala sekolah harus mencari cara agar

pembelajaran tidak terganggu. Memberikan keringanan kepada siswa yang tidak

mempunyai jaringan maupun tidak mempunyai android siswa dapat datang kesekolah

mengumpulkan tugas ataupun siswa dapat mengirim tugasnya paling lambat jam 8

malam, guru bekerja sampai malam demi menjaga kualitas MAN 3 Agam tidak

menurun dan anjlok karena pandemi ini. Bekerja sama dengan guru BK untuk selalu

memotivasi para siswa dan guru. Masuk ke dalam grup setiap mata pembelajaran

guna memantau apakah guru tidak terlambat masuk ataupun tidak masuk. Jika guru

tidak masuk kepala sekolah turun tangan langsung menelfon guru tersebut

42
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
menanyakan alasannya. Sedangkan apabila siswa yang tidak masuk maka kepala

sekolah memberi tahu kepada wali kelas untuk menayakan bagaimana siswa tersebtu

tidak bersekolah. Tentu dalam masa pandemi covid-19 ini ada hambatan yang

diterima kepala sekolah, peneliti juga menyakan hal tersebut dengan jawaban:

“Faktor penghambat ibuk bnayak sekali sebenarnya tapi yang utama adalah
dari diri ibuk sendiri, kita sebagi kepala sekolah tidak bisa tidak ada di sekolah
sedangkan pandemi ini di wajibkan kita untuk stay at home , sebagai kepala
sekolah ibu juga sebagai ibu rumah tangga yang punya anak dan juga lagi
bersekolah tentu juga harus mendampingi anak ibuk untuk belajar dirumah
karna dari pondok mereka masing-masing juga ada tugas dari gurunya yang
harus mereka kerjakan dan selesaikan, dan juga harus ada pendamping orang
tua, oleh karena itu ibuk kesulitan sekali dalam membagi waktu jadi kepala
sekolah dan juga menjadi orang tua dirumah.Kemudian kekurangan failitas
pendukung untuk TFA karna madrasah kita ini masih banyak yang kurang,
yang ibuk harus penuhi dan juga kerungan SDM untuk tenaga yang handal di
bidang IT, maunya ibuk kembali seperti semula agar bisa melaksankan
aktivitas seperti biasa. “43

Peneliti medapat informasi bahwa ada faktor penghambat kepala sekolah yang

dirasakan baik itu dari diri kepala sekolah itu sendiri, yang seharusnya bekerja

dirumah akan tetapi harus tetap pergi kesekolah dengan urusan tertentu, selalin menjai

kepala sekolah juga menjadi ibu rumah tangga dan seorang ibu atau orang tua yang

masih memiliki anak untuk didampingi dalam pembelajaran dirumah. Kekurangan

fasilitas pendukung, kekurangan SDM di madrasah dan berharap sekolah normal

kembali dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Dalam kehidupan tentu juga

merasakan keuntungan dengan adanya faktor pendukung kepala sekolah dalam masa

pandemi ini yaitu:

“Faktor pendukung yang paling utama ialah niat, karna niat dan tugas serta
tanggung jawab ibuk yang telah ibuk emban sebagai kepala madrasah,dapat
melaksanakan aktivitas seperti biasa dalam kondisi pandemi ini, walau apapun
43
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
resikonya, jadi memang hati dulu yang pertama yang mendukung ibuk untuk
tetap bersemangat dan niat ibuk untuk selalu memajukan MAN 3 Agam ini.
Kemuadian ibuk juga punya team work yang solit walalupun dealam suasana
pandemi ini guru dan pegawai yang ada di madrasah tetap hadir di madrasah
setiap hari meski dengan tetap memperhatikan kesehatan dan protokol
kesehatan untuk pandmei ini seperti memakai masker, dengan jaringan
internet yang bagus, komunikasi yang lancar, dengan saling mendukung
supaya PBM kita tetap berjalan dan agar mutu pendidikan MAN 3 Agam tidak
anjlok gara-gara pandemi ini.”44

Bagi kepala sekolah jabatan yang di emban itu sangat sulit untuk dijalani akan

tetapi dengan mudah karna hati yang selalu menguatkan, dengan pikiran yang tenang

atas tanggung jawab sebagai kepala sekolah tentu dilakukan untuk memajukan

sekolah itu sendiri. dukungan dari diri sendiri dan juga mendapat dukungan dari

lingkungan sekitar, sehingga motivasi tersebar, juga memiliki team yang solit agar

mutu pendidikan MAN 3 Agam tidak anjlok karena pandemi ini. Adapun tugas untuk

menghandle para siswa dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa adalah

bekerja sama dengan guru BK serta wali kelas seperti yang dikatakan dalam hasil

wawancara yaitu:

“Sebenarnya kita bekerja sama dengan guru Bk serta wali kelas, tidak hanya
ibuk sendiri, kita memberdayakan seluruh komponen pendidikan kita yang
ada, sekarang guru itu tidak mengenal jam karena apa terakhir pengumpulan
tugas ialah jam 8 malam, jika ada yang mengatakan kalau guru memakan gaji
buta itu salah sangat salah, dan ibuk akan tetap kontrol selalu di HP ibuk yang
biasanya ibuk bertemu orang-orang sekarang ibuk hanya menatap layar HP
dan laptop, tapi mau apalagi ibuk harus menyemangati anak-anak dan para
guru serta pegawai. selalu memberikan dorongan agar semua terlaksana
dengan baik.”45
Paparan hasil informasi yang peneliti dapatkan bahwa kepala sekolah

memberdayakan semua komponen madrasah agar pembelajaran tetap berlangsung

dengan baik, dan berjalan dengan lancar, walaupun pasti ada hambatan, kemdala

44
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
45
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
ataupun rintangannya. Kepala sekolah tetap mengontrol baik siswa maupun guru serta

staf yang terlihat di WAG, dengan demikian kepala sekolah tetap menyemangati dan

memberikan dorongan maupun support agar semuanya terlaksana dengan baik.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti peroleh dari wawancara

terhadap beberapa orang informan, maka dapat dikemukakan pembahasan yang

berdasarkan atas fokus penelitian pada bab 1, adalah sebagai berikut:

“Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Melaksanakan Pembelajaran Pada

Siswa Kelas XI MAN 3 Agam Dalam Kondisi Pandemi Covid-19”

Disini peneliti akan membahas terlebih dahulu tentang pandemi covid 19

sebelumnya telah dipaparkan oleh beberapa informan yang peneliti wawancarai,

bahwa virus covid 19 ini telah memberi efek besar kepada dunia khusunya di

indonesia yang meliburkan komponen pendidikan dan mengubah tempat proses

belajar mengajar menjadi di rumah. Begitu juga sekolah MAN 3 Agam yang

meliburkan peserta didik dengan tujuan untuk menghindari peserta didik dan pendidik

dari tertularnya virus tersebut. Virus tersebut sangat mengubah tatanan kehidupan

menjadi lebih disiplin dan peduli dengan kesehatan, mengubah kebiasaan dan

berpengaruh besar terhadap kehidupan sekarang ini.

Dengan demikian perubahan sistem pembelajaran yang disebabkan oleh

pandemi ini cukup besar terhadap sekolah khususnya di MAN 3 Agam yang mana

peneliti akan mengupas lebih dalam untuk mencapai fokus penelitian yaitu upaya

guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu:

1. Proses pembelajaran akidah akhlak siswa kelas XI MAN 3 Agam saat situasi

pandemi.
Seperti yang telah peneliti paparkan pada hasil penelitian bahwa proses

pembelajaran di MAN 3 Agam dilakukan secara daring atau online guna

memperlancar kegiatan belajar mengajar siswa dengan guru, tidak dapat

dipungkiri bahwa dengan adanya pandemi ini sekolah harus memikirkan cara

agar siswa dan guru tetap belajar seperti biasa. Dari hasil wawancara dengan

beberapa orang siswa mereka belajar menggunakan HP android sebagai alat untuk

belajar dan juga guru, yang mengakibatkan para siswa dan guru sesering mungkin

menggunakan HP dalam kurun waktu yang cukup lama dalam sehari.

Dalam proses pembelajaran guru maupun siswa menggunakan sebuah aplikasi

sebagai alat penunjang berjalannya pembelajaran yaitu aplikasi Whatsapp dan E-

learning, disana para guru maupun siswa dapat berkomunikasi tidak langsung

karena hanya mengadalkan pengetikan obrolan tidak dapat melihat langsung para

siswa maupun guru yang bersangkutan, tentu proses tersebut juga di awasi atau

dikontrol langsung oleh kepala sekolah, dengan masuk kedalam grup kepala

sekolah dapat melihat dan memantau bagaimana pembelajaran berlangsung.

Guru akidah akhlak dalam penyampaian materi kepada siswa setelah itu para

siswa diberikan kegiatan untuk membuat tugas dengan memilih materi-materi

yang esensial menyangkut dengan kehidupan nyata, agar peserta didik dapat lebih

memahami pembelajaran yang di ajarkan walaupun dengan banyak keterbatasan.

Guru akidah akhlak selalumemberikan motivasi kepada siswa agar tidak main-

main dalam proses pembelajaran karna guru tidak melihat perkembangan karakter

anak.

Bagi anak yang tidak memiliki HP android atau dirumahnya tidak memiliki

jaringan maka sekolah memfasilitasi wifi madrasah untuk di pergunakan baik guru

maupun siswa, dan bagi siswa yang tidak mempunyai android maka temannya
bahu membahu mengingatkan jika ada tugas ataupun setoran tahfiz maupun

hafalan yang mana sekolah memberi keringanan untuk datang ke sekolah

langsung diberikan kepada guru bersangkutan, dan tugas yang dikirim melalui

WA diberi tenggang waktu sampai jam 08:00 malam.

2. Faktor yang menjadi penghambat dan pendukung guru mata pelajaran

akidah akhlak dalam melaksanakan pembelajaran siswa kelas XI MAN 3

Agam saat situasi pandemi.

Ada beberapa faktor pendukung guru akidah akhlak dalam melaksanakan

pembelajaran yaitu dengan adanya dukungan dari berbagai pihak yang membuat

seorang guru akidah akhlak di MAN 3 Agam selalu semnagat dan tidak kenal

lelah dalam permasalahan baru ini, sokongan dari keluarga tentu menjadi hal yang

paling utama, dari sekolah dan juga dari para siswa yang di ajar.

Dan juga yang terpenting adalah motivasi dari orang tua masing-masing

peserta didik yang dapat saling bekerja sama dalam proses pembelajran yang baik,

sinyal yang bersahabat dan juga paket yang memadai itu menjadi syarat terpenting

untuk bisa mengikuti proses pembelajaran.

Adapun faktor penghambat berjalannya proses pembelajaran ialah kertidak

adanya paket bagi peserta didik yang kurang mampu secara perekonomian dan

juga tidak mempunyai fasilitas android untuk belajar, dan rumah siswa yang

bergitu jauh sehingga sinyal tidak ada. Karena notabene dari siswa MAN 3 Agam

ialah siswa yang bersemangat akan tetapi orang tua yang hanya mempunyai

penghasilan cukup seperti bertani, buruh dan pedangang kecil sehingga sekolah

memaklumi keadaan tersebut dan tetap memeri kebijakan dengan datang ke

sekolah akan tetapi juga harus mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Pada saat sekarang ini guru lebih mementingkan motivasi siswa untuk belajar

dari pada nilai siswa tersebut karena sebagaian siswa terlihat jenuh dengan berada

dirumah dan menatap HP sehingga guru membuat strategi untuk pembelajaran

yang menasyikkan.

3. Kenadala guru akidah akhlak dalam melaksanakan pembelajaran saat

kondisi pandemi ini.

Adapun kendala guru dalam melaksanakan pembelajran yaitu tidak

tersampaikannya semua KD atau materi yang akan diajarkan kepada siswa, karena

melihat situasi dan kondisi seperti ini, dan juga terhalangnya guru untuk melihat

karakter siswa apakah jujur dalam melakasnakan tugasnya atau tidak. Yang jelas

bahwa anak-anak dapat belajar dan tidak mementingkan seberapa nilai yang

diperoleh. Jika materi yang disampaikan tidak terselesaikan anak ditugaskan untuk

memahami sendiri sehingga anak tidak faham dengan materi yang ada.

Siswa sulit memahami pembelajaran yang disampaikan karena sudah terbiasa

bertatap muka disekolah dan jika tidak paham dapat menanyakan langsung kepada

guru, jika sekarang mereka hanya bisa mendengarkan voicenote guru tidak paham

mereka mencari jawabannya dengan bantuan google.

Dengan demikian dapat kita lihat upaya yang dilakukan guru akidah akhlak

dalam melaksanakan pembelajaran kepada siswa kelas XI MAN 3 Agam yaitu

mencari alternatif untuk tetap bisa berkomunikasi dan belajar seperti biasa

menggunakan sebuah aplikasi Whatsapp grup dan juga e-learning dimana disana

ada beberapa fitur yang dapat menjadi alat penunjang yaitu voicenote maupun

vidiocall dengan begitu guru dapat memberi materi lewat vidio yang dikirimkan

atau voicenote maupun media ketik seperti dokumen pdf, juga tidak luput untuk

selalu memotivasi para peserta didik agar tidak bermalas-malasan dalam belajar.
Pemberian tugas untuk penunjang pengetahuan peserta didik terhadap materi yang

diberikan, mengaitkan materi yang esensial dengan peristiwa-pristiwa yang terjadi

akan membuat ingatan peserta didik akan pengetahuan lebih kuat dan mudah

untuk dipahami.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah,

namun masih terdapat keterbatasan pada penelitian ini yaitu keterbatasan dalam

mengumpulkan data melalui observasi. Dikarenakan saat sekarang ini pandemi covid-

19 mengguncang seluruh dunia dan indonesia juga turut untuk memutuskan

penyebarannya dengan cara melakukan PSBB dibeberapa wilayah yang banyak

terdampak virus, karena penelitian ini di Bukittinggi yang juga merupakan salah satu

kota besar di Sumatra Barat maka orang luar tidak bisa masuk ke daerah tersebut dan

juga sekolah diliburkan maka setelah adanya diskusi dengan pembimbing dan penguji

sewaktu seminar proposal maka dilakukanlah wawancara via telfon yang direkam.

Anda mungkin juga menyukai