kabupaten Agam merupakan wilayah pertanian dan daerah pergunungan dengan luas
wilayah, dan jumlah Penduduk, mata pencarian penduduk pada umumnya adalah bertani,
Adapun visi dan misi sekolah MAN 3 Agam adalah sebagai berikut:
I. VISI
“ SEHAT, KREATIF, BERPRESTASI, BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG
ISLAMI “
II. MISI :
berguna
14. Melaksanakan shalat dhuha, sedekah/infaq dan tadarus, hafidz setiap hari
sekitar madarasah
18. Mebudayakan 5S dan 1I ( senyum, salam, sapa, sopan, santun dan ikhlas)
19. Melaksanakan muhasabah dua kali satu tahun
Jenis Kelamin
KERJ
PROFESI N
A
NO NAMA/ NIP
JAM JUMLAH
MATA
T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8
19580603198512 1 001
196305261987032001
196405131999032001
197605042003121002
197311162007011013
198004052006042031
196611092007011021
Jenis Kelamin
KERJ
PROFESI N
A
NO NAMA/ NIP
JAM JUMLAH
MATA
T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8
197410032007012020
1977032820077012020
197708252007102001
196902022007012036
197611122007102002
150404748
197801142007102005
197807132007102005
198106232009012008
197609162007102003
Jenis Kelamin
KERJ
PROFESI N
A
NO NAMA/ NIP
JAM JUMLAH
MATA
T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8
197207191997032002
b. Data Guru Tidak Tetap (Honor) MAN Kubang Putih Tahun 2016/2017
MASA
PENDIDIK
Jenis Kelamin
JAM JUMLAH
T TINGKA
NAMA
TH
PELAJA
RAN
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Muhammad Nasir,
L Porkes 4 3 IKIP S.1
S.Pd.
9 Bimbingan S.1
Nurhasanah, S.Pd P 8 1 STAIN
Konseling
Jenjan
No Nama / NIP Gol Jabatan Mulai Bertugas
g 3.
Operator D
1 Doni Saputra, A.Md - D3.UPI 16 Januari 2005
Komputer
ata Informan
1. Rani Zahara
2. Syifa Mardiyah
3. Ramadhani Azizah
Azizah adalah seorang siswi yang bersekolah di MAN 3 Agam,
sekarang duduk di kelas XI jurusan IPA , siswi ini aktif di dalam kelas.
4. Miftahul Riska
sekarang duduk di kelas XI jurusan IPS , siswi ini aktif di dalam kelas.
sekarang duduk di kelas XI jurusan IPK , siswi ini aktif di dalam kelas.
mengabdi selama 18 tahun, mengajar atau guru mata pelajaran akidah akhlak
di semua kelas XI yaitu IPK, IPS, IPA. Dan juga mengajar di kelas X al-
qur’an hadits serta mata pelajaran yang di SK kan ialah mata pelajaran sejarah
Tempat / Tgl. lahir, Rambatan, 22 Juli 1969, Pangkat Gol. Ruang Pembina
Faktar 1982, S.I Tahun 1991, Telepon, Kantor (0725) 7835654, HP.
Tahun 2002, Orientasi MBS Ka. MTsN se Sumbar Tahun 2003, Orientasi
Aggaran Kemenag Tahun 2010. Diklat Pengadan Barang dan Jasa Tahun
2010. Bimtek Pelaksanaan DIPA Tahun 2011. Orientasi Ka. MA Tahun 2011.
Jabatan Sebelum ini. Guru MAN Tahun 1989 – 2011. Kepala MTsN IV
Angkat Candung Tahun 2011 – 2017. Kepala MAN Kubang Putih Tahun 2017
– sekarang.
B. Hasil Penelitian
Dalam hal ini peneliti ingin memaparkan hasil penelitian dalam rangka untuk
penelitian tentang upaya guru akidah akhlak dalam melaksanakan pembelajaran pada
siswa kelas XI MAN 3 Agam dalam kondisi pandemi covid-19 ini, maka dari itu
peneliti telah melakukan penggalian data dengan cara mewawancarai beberapa orang
siswa kelas XI MAN 3 Agam, guru akidah akhlak yang mengajar mata pelajaran
akidah akhlak serta kepala sekolah MAN 3 Agam untuk peneliti jadikan informan
didalam penelitian ini yang sekiranya dapat memberikan informasi terkait fokus yang
akan diteliti, disertai dokumentasi atau bukti fisik bahwa peneliti telah melakukan
wawancara.
Dengan situasi pandemi saat sekarang ini yang menimpa seluruh dunia maka
pembelajaran yang dilakukan secara online atau daring lewat teknologi komunikasi,
baik memilih media Handphone maupun memakai PC atau Laptop yang akan
“Menurut saya dengan situasi pandemi saat ini banyak sekolah yang
diliburkan untuk membantu menangani virus Corona ini. karena virus ini
sudah menyebar ke seluruh dunia maka kita harus hidup lebih bersih dan
disiplin.”
“Menurut saya pandemi COVID-19 ini sangat baru dan sangat aneh karena
mengubah daily activity saya yang biasanya bersekolah, sosialisasi dengan
teman, ke mesjid dan saat ini itu dilarang demi menjaga agar tidak tertular ke
semua orang.”
“Tanggapan saya tentang pandemi saat ini ialah sangat berpengaruh besar
terhadap kehidupan sekarang karena merubah gaya hidup serta aktivitas dalam
kehidupan kita, termasuk sekolah.”
“Viru corona adalah virus yang sangat menyeramkan karna bisa menular, dan
penularannya sangat cepat dan tinggi, serta virus ini sudah menyebar keseluruh
belahan dunia maka dari itu kita harus waspada untuk menjaga selalu
kesehatan kita dan tetap dirumah.”
“Kalau untuk saat ini situasi pandemi ini tidak semenakutkan yang kita
bayangkan sebagaimana waktu sebelumnya, namun kita terus tetap patuh
kepada protokol covid-19 dan kita tetap menerima apa yang menjadi aturan
pemerintah untuk seluruh rakyat indonesia.”6
Dan peneliti juga mewawancarai kepala sekolah mengenai pendapat beliau
“Pandemi covid-19 ini adalah wabah yang menyerang indonesia dan dunia
secara luas karna perkembangan dan penyebarannya sangat mudah bisa
melalui udara juga, maka proses pembelajaran MAN 3 Agam dilaksankan
dengan pola WFA melalui WAG dan juga sistem e-learning termasuk juga
dengan pegawai melakukan dengan WFA untuk melaksankan fingerprint
melalui absen online, jadi tidak ada PBM disekolah yang ada dirumah masing-
masing untuk berjaga-jaga agar anak tidak terkena wabah covid-19.”7
Dari hasil informasi yang peneliti peroleh dari kelima siswa dan juga guru
serta kepala sekolah yang telah di wawancarai mengatakan bahwa pandemi covid 19
ini membawa dampak besar bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia,
sehinga semua mulai tatanan kehidupan baru, yang mengharuskan manusia hidup
bersih dan disiplin. Begitu juga dengan dunia pendidikan yang mengharuskan siswa
belajar dirumah. Begitu juga dengan guru melakukan pembelajaran dirumah dan
6
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
7
Wawancara Dengan Kepala Sekolah Man 3 Agam , Tanggal, 18 Juni 2020, Jam 10:43
Dengan itu peneliti mewawancarai siswa kelas XI IPK yang bernama Rani
“Kalau disekolah saya untuk membantu proses pembelajran maka guru dan
siswa menggunakan sebuah aplikasi khusus yaitu WA yang sangat berbeda
dengan pembelajaran yang dilakukan disekolah, pembelajaran online ini saya
hanya melakukan pembuatan tugas dan tidak mendapatkan materi secara
penuh.”
8
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
9
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
10
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
11
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
12
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
“Menyediakan HP diamana HP berguna sebagai mendia komunikasi siswa
dengan guru karena untuk memudahkan proses belajar melalui aplikasi WA
sehingga komunikasi bisa terjalin antara guru dengan siswa,jika muri itu tidak
mengerti bisa bertanya kepada guru melalui WA tersebut, jadi para siswa
tersebut harus mempunyai HP untuk berkomunikasi.”
Serta peneliti juga mewawancarai guru mata pelajaran akidah akhlak tentang
“Proses PBM yang kita laksanakan di MAN 3 Agam sesuai dengan aturan
yang juga diberikan oleh kantor kementrian agama kita, kita melakukan dengan cara
daring melalui WA Grub yang memuat antara guru dengan siswa, kemudian yang
jelas kita telah melaksanakan dengan cara E-Learning kita berikan kepada siswa
materi dan siswa secara online bisa menerima di android masing-masing bagi siswa
yang punya android dan punya paket.”13
Dari hasil wawancara diatas informasi yang peneliti dapatkan bahwa semua
siswa sekolah MAN 3 Agam melakukan pembelajaran secara online atau daring
memakai aplikasi khusus yaitu Whatsapp sehingga memudahkan interaksi antara guru
dengan siswa yang terangkum dalam Grup berisikan guru dan siswa ditambah alat
Tentu dalam pembelajaran secara online atau daring bukan hal yang biasa bagi
sebgaian siswa, adanya keterbatasan membuat proses belajar mengajar tidak berjalan
efektif, maka peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap siswa apa saja faktor
13
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
Peneliti kembali mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang bernama
“Ada beberapa faktor: faktor jaringan yang sangat susah, kurang fokusnya
dalam belajar dan mengerjakan tugas. keterbatasan kuota, sulit mengerti
pembelajaran karena tidak seperti biasanya yang belajar di dalam ruangan
kelas jika tidak mengerti langsung dipertanyakan pada guru yang
bersangkutan.”
Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPA yang bernama Syifa
“Faktor yang menjadi penghambat saya ialah sinyal yang jelek dan biasanya
dirumah ada wifi jika lampu mati maka wifi juga mati, apabila lampu mati,
wifi mati dan paket juga tidak ada maka pembelajran saja terjedda, dan bisa
saja alfa atau tidak hadir. jika lampu mati berlangsung lama.”
“Faktor penghambat ialah susah kontak langsung dengan guru, jika kita tidak
mengerti kita mnecari jawabannya sendiri, dan itu sangat tidak efektif, Sinyal
yang susah, Tidak bisa berdiskusi dengan teman.”
“Saya kurang fokus dalam belajar, kondisi internet yang mengganggu, dan
menumpuknya tugas.”
14
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
15
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
16
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
17
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang bernama
“Tidak seluruh siswa mempunyai android, ada juga siswa yang punya android
akan tetapi bermasalah dengan sinyal atau jaringan, kemudian yang jelas
melalui daring ini komunikasi dengan siswa punya jarak jadi tidak begitu
tampak siswa tersebut mampu memahami materi dari kita (guru), kemudian
terlebih lagi jika siswa sudah mempunyai rasa malas ia akan mempunyai
banyak alasan untuk tidak belajar seperti paket yang tidak ada, ketiduran dan
itu menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran, seperti itu
kondisi yang dihadapi. Bagi siswa yang tidak mempunyai android atau
tempatnya tidak memiliki akses jaringan kami telah melakukan investigasi
atau mendata siapa saja siswa yang memiliki hambatan dalam proses
pembelajaran, maka pembelajaran dilakukan dengan temannya atau temannya
itu berusaha memberi tahu atau mengingatkan jika ada tugas atau ringkasan
dan lainnya.”19
Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan di atas maka peneliti
dilakukan di rumah umumnya masalah jaringan maupun paket atau kuota juga
masalah denga siswa yang tidak memiliki android, hal tersebut dapat menjadi
penghambat siswa melakukan kewajiban untuk belajar, adapun faktor pada proses
pembelajaran adalah siswa sulit mengerti dan memahami materi yang di terangkan
oleh guru karena hanya mengandalkan voicenote ataupun pengetikan secara manual,
18
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
19
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
siswa juga tidak puas terhadap jawaban dari seorang guru apabila siswa bertanya.
Kurang konsentrasinya siswa dan niat belajar menjadi faktor penghambat karena
disisi lain ada juga faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring atau
“Faktor pendukung saat situasi ini ialah orang tua yang selalu memberi
semangat dan memperhatikan, sinyal yang bagus akan memeperlancar
kegiatan pembelajaran.”
“Yang paling penting faktornya adalah niat belajar, paket atau wifi, HP, dan
jaringan internet.”
“Masalah HP dirumah, paket, buku-buku yang ada, jika tidak ditemukan maka
cari di google.”
20
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
21
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
22
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Miftahul Riska kelas XI
“Berusaha sekuat tenaga untuk sadar karna kita belajar secara daring atau
online, peran orang tua untuk menyemangati, dan guru yang mengajar tanpa
tekanan dan paksaan.”
Peneliti mewawancarai seorang siswa yang bernama Qurattu Aini Aqila kelas
“Yang pertama adalah faktor pribadi atau faktor yang ada dalam diri kita
sendiri, meskipun pembelajaran dirumah maka diri kita harus kita bentengi
agar kita tidak boleh malas belajar, atau bermain, yang kedua adalah support
dari orang tua dirumah belajar sangat membosankan maka orantua
menyemangati, dan yang ketiga bahwa HP sebagai media komunikasi.”
melakukan pembelajaran akidah kahlak pada masa pandemi ini, dengan paparan
Dari informasi yang telah peneliti peroleh bahwa faktor utama yang menjadi
pendukung siswa dan guru dalam melaksankan pembelajaran secara daring ialah
Handphone karena jika tidak mempunyai handphone maka siswa tidak bisa belajar,
selain dari handphone ialah niat dan kemauan belajar serta peran orang tua yang
selalu menjadi penyemangat, disamping itu kekuatan jaringan yang mulus dan kuota
23
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
24
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
25
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
yang memadai. Serta dukungan dari kemetrian agama, kepala sekolah dan jajaran
Tentu berbeda sekali dengan pembelajaran yang dilakukan secara normal di sekolah.
Untuk itu peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPK yang
Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPA yang bernama Syifa
“Jika keadaan normal bisa diskusi dengan teman semabangku atau dengan
teman dikelas, hafalan lancar, bisa bertanya langsung bertatapan dengan guru,
lebih mengerti dengan pembelajaran., jika pembeljaran seperti saat sekarang
ini jika tidak mengerti cari jawaban dari google dan hafalan tidak lancar,
karena setoran dikirim lewat VN (voice note) yang ada dalam aplikasi WA.”
26
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
27
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
28
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
Peneliti juga mewawancarai seorang siswa kelas XI IPS yang bernama
“Senang belajar disekolah karna dapat bersosialisasi dengan tema dan lebih
aktif, jika saat sekarang ini sangat monoton, dirumah aja, HP yang dilihat
selalu.”
Dari semua jabaran jawaban dari beberapa siswa bahwa pembelajaran yang
dirumah, pembelajaran yang dilakukan di sekolah para siswa bisa bertemu dengan
teman-teman, guru dan bisa bercengkrama serta bersosialisasi satu sama lain. jika
didalam proses belajar ada sesuatu yang tidak dipahami bisa bertanya langsung
kepada guru yang bersangkutan, bertatap muka dan melihat guru menjelaskan materi
di depan kelas. Akan tetapi semuanya berubah dan berbeda karena pembelajaran
dilakukan dirumah saja, jika dirumah hanya ada kelurga yang sering kita
monoton, karna hal tersebut, ada sebagian siswa yang hanya mengambil absen lalu
banyak bermain di aplikasi lain, apalagi siswa yang mempunyai HP canggih bisa
29
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
30
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
melakukan dua aktifitas sekaligus. Tentu siswa mempunyai kendala tertentu dalam
Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama Rani
“Belajar yang tidak efektif, sulit dimengerti dan paket serta sinyal yang tidak
mendukung.”
“Tidak memiliki buku paket, tidak ada koneksi internet, kurang konsentrasi
dalam belajar, lebih sering mengerjakan tugas dari pada membahas materi atau
memantapkan materi.”
31
Wawancara Dengan Rani Zahara kelas XI IPK Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 17.11
32
Wawancara Dengan Syifa Mardiayah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.00
33
Wawancara Dengan Ramadhani Aziah Kelas XI IPA Tanggal, 07 Juni 2020, Pikul 19.10
34
Wawancara Dengan Miftahul Riska Kelas XI IPS Tanggal, 07 Juni 2020, Pukul 19.44
Peneliti akhirnya melakukan wawancara lagi kepada siswa yang bernama
“Jika pembelajaran dirumah tidak puas apabila kita tidak paham denga materi
pembeljaran, jika disekolah bisa saling sharing dengan teman sebangku
ataupun teman sekelas tentang pendapat, sedangkan sekarang tidak bisa
berkumpul-kumpul secara ramai jikapun memakai VN maka sulit untuk
dipahami.”
Dari informasi yang peneliti dapatkan bahwa kendala siswa dalam melakukan
pembelajaran dirumah ialah tidak memiliki buku paket untuk siswa membaca, kuota
internet yang menipis, uang yang sulit dicari dimasa pandemi ini, jaringan lelet, serta
tidak puasnya dalam memahami pelajaran atau pembelajaran sulit dimengerti, niat
belajar yang sering turun naik akibatnyasiswa hanya memilih absen dari pada
membuat siswa tidak bergairah dan guru juga memasok tugas sehingga tugas siswa
menumpuk.
Menurut peneliti semua yang terjadi saat sekarang ini memang musibah yang
mengguncang seluruh dunia, kenapa tidak virus corona penyebarannya sangat cepat
banyak yang di PHK akibat bangkrutnya suatu perusahaan, banyak juga penutupan
toko sementara, akibatnya perekonomian semakin sulit dan siswa di haruskan untuk
membeli paket atau mencari jaringan yang terkadang di suatu wilayah tidak memiliki
jaringan.
35
Wawancara Dengan Qurattu Aini Aqila XI IPK Tanggal,07 Juni 2020, Pukul 19.33
Setelah peneliti mewawancarai beberapa orang siswa dengan pertanyaan-
tetang upaya seorang guru akidah akhlak maka peneliti mendapatkan jawaban yang
sangat miris sekali, kenapa tidak. Bahwa sebagian siswa tidak mempunyai buku paket
jaringan internet yang tersendat-sendat, ada seorang siswa yang memkai wifi
dirumahnya akan tetapi jika lampu mati wifi pun ikut mati, terpaksa menghentikan
telah diterangkan apakah melalu voicenote guru ataupun materi ketik secara manual,
apabila siswa tidak paham langsung bertanya dengan guru dan siswa merasa tidak
Faktor dukungan dari orang tua sangat penting bagi siswa karen
siswa jenuh oleh sebab itu sebagian siswa malas dan hanya mengambil absen lalu
Guru tentu memiliki cara tersendiri terkhususnya guru akidah akhlak, yang
memilih memberi tugas dan menyetor hafalan supaya anak tetap bekerja dirumah,
yang lebih akurat dengan menanyakan apa saja kiat-kiat yang diberikan guru akidah
dan berusaha mencari materi yang esensial yang berkaitan dengan peristiwa yang
terjadi saat ini, agar siswa atau peserta didik dapat langsung mengerti apa yang dia
“Tentu tidak sampainya KD atau materi kepada siswa atau tidak semua KD
tersampaikan , dan yang jelas kita tidak dapat melihat terbentuknya karakter
siswa, tidak bisa terlihat bagaimana siswa mengaplikasikannya dalam
menerima musibah, KI tidak terlihat.”37
pembelajaran saat ini, tidak semua kompetensi dasar terlaksana atau tidak sampai
karena guru hanya memberi materi yang esensial kepada siswa, akan tetapi dengan
berusaha sekuat tenaga untuk selalu memotivasi siswa agar tidak malas dalam
“Yang terutama tentu dengan penuh kesabaran dan do’a dulu agar hati siswa
dan guru dilunakkan terus untuk mengahadapi kondisi ini setelah itu tidak
bosan dari kami guru bidang studi saling bersinergi dengan wali kelas serta
kepala sekolah madrasah mengingatkan sesering mungkin, “nak setiap
melaksanakan tugas tetap melakukan apa yang kami berikan walaupun itu
hanya melalui alat yang ia terima dari rumah.”39
siswa haruslah dengan penuh kesabaran dan selalu berdo’a untuk menghadapi semua
musibah ini, walaupun demikian haruslah tetap optimis, saling bersinergi dan tidak
patah semangat.
Untuk data yang lebih akurat peneliti juga khusus mewawancarai kepala
sekolah MAN 3 Agam, dengan menyakan dampak pandemi ini bagi sekolah MAN 3
“Sangat banyak dampaknya pandemi ini untuk MAN 3 Agam yang jelas
pandemi ini menjadikan semua warga MAN 3 Agam takut, fobia terhadap
pandemi ini, takut keluar rumah, takutu untuk melaksanakan aktivitas
semuanya harus stay at home itu yang pertama itu secara psikis. Untuk PBM
walaupun PBM kita bisa berjalan melalui e-learning atau sistem daring tapi
PBM tidak semaksimal kita melakukan disekolah dengana da tatap muka
dengan anak didik semangat belajar dari siswa dan semnagat mengajar dari
pendidik kitamulai menurun karna tidak adanya interaksi sama sekali dengan
anak didik kemudian dengan pandemi ini hubungan sosial antara guru dengan
guru, guru dengan pegawai, guru dengan siswa dan kepala sekolah dengan
siswa, hubungan sosialnya menjadi renggang tidak adalagi terlihat canda tawa,
seperti biasa, palingan hanya ada kata say hello kemudian hati-hati nak, stay
38
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
39
Wawancara Dengan Guru Akhidah Akhlak Man 3 Agam, Tanggal 17 Juni 2020, Jam 15:28
at home melalui WAG mereka itu, jadi tidak bisa lagi melihat senyum peserta
didik dan canda tawa peserta didik. Dan kemudian anak dan guru merasakan
kejenuhan berada dirumah terkadang tanpa kami undangpun mereka sudah
hadir disekolah, “ngapain datang kesekolah?” ‘jenuh dirumah buk”, mereka
bisa mneggunakan internet madrasah untuk belajar di taman yang ada disekitar
madrasah. Kemudian dampak yang lain adalah bagi orang tua siswa karena
adanya pengeluaran internet untuk tetap belajar, sedangkan penghasilan
sedikit kuota internet harus tetap full, kemudian orang tua juga direpotkan
sekali apalagi anak-anak kita berasal dari keluarga yang kurang mampu
dengan notabene pekerjaan bertani, buruh dan banyak juga yang menjadi
pedagang kecil jadi mereka terhalang untuk untuk mendampingi anak dirumah
dengan kerjaan disawah, jadi repot orang tua karna adanya pandemi ini. Yang
terakhir sangat sulit bagi kami mengontrol dan membina peserta didik karena
pandemi ini,walupun ada penilaian yang dilakukan oleh guru kita tidak bisa
melihat apakah anak tersebut jujur dalam menjawab soal untuk tesnya atau
tidak, jujur dalam melaksanakan pelaporan tahfiz atau tidak, jadi sulit melihat
perkembangan karakter peserta didik dalammasa pandemi ini.’40
informasi bahwa berdapak banyak terhadap sekolah baik itu sosial yang guru tidak
bisa berinteraksi langsung dengan peserta didknya, pembelajaran hanya secara online,
adanya kejenuhan baik guru maupun siswa, adanya beban orang tua yang harus
mencari biaya tambahan untuk membeli paket sedangkan mayoritas orang tua siswa
disana hanya bekerja sebagai petani, buruh dan pedagang kecil, dan sulit bagi orang
tua jika harus mendampingi anaknya untuk belajar. kejujuran anak juga tidak bisa
sehingga tidak terlihat nilai karakter mereka ataupun perkembangan karakter mereka.
Kepala sekolah juga ikut andil dalam menghandle para guru agar tetap
di wawancarai ialah:
Dari paparan kepala tersebut bahwa kepala sekolah tetap menghandle para
guru dan pegawai dengan melakukan rapat menggunakan zoom meeting sehingga
evaluasi perminggu dilakukan agar tidak terjadi kesulitan, kepala sekolah juga
dengan model yang membuat anak tidak bosan belajar, guru tetap boleh pergi
kemadrasah dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan pandemi ini, untuk
memudahkan para guru baik dengan jaringan maupun dengan urusan tertentu.
perancangan sampai dengan evaluasi itu dikumpulkan dan agenda kinerja guru per
minggu itu juga dikumpulkan, jadi guru mempunyai tugas yang ekstra baik mengajar
dan tugasnya sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab terhadap sekolah.
dalam pelasanaan pembelajaran tetap berjalan dnegan baik, peneliti telah melakukan
41
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
“Adapun usaha atau kiat yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun
madrasah akan tetap terganggu proses pembelajaran karena adanya pandemi
ini, tidak bisa kita hindarisama sekali, namun ada beberapa kiat yang kita
lakukan yang pertama, kita melengkapi sistem aplikasi daring malalui e-
learning madrasah yang dibantu operator untuk dimasukkan seluruh data
kemudian kalau ada UH operator juga membantu memasukkan karena
memang guru terkendala dengan kemampuan mereka menggunakan IT,
kemudai PBM ini juga kita pantau melalaui via WA grup mereka perkelas,
ibuk selalu masuk pagi mengetahui siapa guru yang belum masuk melalui
piket. piket membunyikan bel apabila bel telah berbunyi untuk
mempersilahkan para guru masuk kelas masing-masing, jika ada ynag tidak
masuk maka ibuk secaralangsung menlfon guru tersebut dan jika ada siswa
yag tidak masuk maka ibuk akan menghubungi wali kelas supaya wali kelas
menyakan kenapa anak tersebut tidak masuk keals. itu selalu ibuk pantau,
karna ibuk masuk ke semua grup mata pelajaran, ibuk memotivasi siswa dan
guru untuk tetap melaksanakan PBM seperti biasanya dengan segala
keterbatasan yang ada, jika kendala nya adalah jaringan maka kami akan
memberikan keringanan kepada siswa tersebut untuk menyerahkan tugasnya
di akhir karna memang tidak bisa kita pungkiri mereka yang berada di kebun
tebu di lereng gunung marapi itu tidak punya jaringan jadi kita fasilitasi untuk
anak-anak ini untuk tidak menggunakan daring tapimengantar tugasnya
kesekolah dengan pembelajaran langsung, seperti itu kita juga
memberdayakan guru BK kita untuk memotivasi siswa dan guru supaya
mereka tetap bersemangat dalam masa pandemi ini.”42
Dari paparan jawaban kepala sekolah tersebut peneliti mendapatkan informasi
pembelajarans eperti meng input data maupun yang lainnya, dikarenakan para guru
kekurangan ilmu dalam masalah IT maka kepala sekolah harus mencari cara agar
mempunyai jaringan maupun tidak mempunyai android siswa dapat datang kesekolah
mengumpulkan tugas ataupun siswa dapat mengirim tugasnya paling lambat jam 8
malam, guru bekerja sampai malam demi menjaga kualitas MAN 3 Agam tidak
menurun dan anjlok karena pandemi ini. Bekerja sama dengan guru BK untuk selalu
memotivasi para siswa dan guru. Masuk ke dalam grup setiap mata pembelajaran
guna memantau apakah guru tidak terlambat masuk ataupun tidak masuk. Jika guru
tidak masuk kepala sekolah turun tangan langsung menelfon guru tersebut
42
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
menanyakan alasannya. Sedangkan apabila siswa yang tidak masuk maka kepala
sekolah memberi tahu kepada wali kelas untuk menayakan bagaimana siswa tersebtu
tidak bersekolah. Tentu dalam masa pandemi covid-19 ini ada hambatan yang
diterima kepala sekolah, peneliti juga menyakan hal tersebut dengan jawaban:
“Faktor penghambat ibuk bnayak sekali sebenarnya tapi yang utama adalah
dari diri ibuk sendiri, kita sebagi kepala sekolah tidak bisa tidak ada di sekolah
sedangkan pandemi ini di wajibkan kita untuk stay at home , sebagai kepala
sekolah ibu juga sebagai ibu rumah tangga yang punya anak dan juga lagi
bersekolah tentu juga harus mendampingi anak ibuk untuk belajar dirumah
karna dari pondok mereka masing-masing juga ada tugas dari gurunya yang
harus mereka kerjakan dan selesaikan, dan juga harus ada pendamping orang
tua, oleh karena itu ibuk kesulitan sekali dalam membagi waktu jadi kepala
sekolah dan juga menjadi orang tua dirumah.Kemudian kekurangan failitas
pendukung untuk TFA karna madrasah kita ini masih banyak yang kurang,
yang ibuk harus penuhi dan juga kerungan SDM untuk tenaga yang handal di
bidang IT, maunya ibuk kembali seperti semula agar bisa melaksankan
aktivitas seperti biasa. “43
Peneliti medapat informasi bahwa ada faktor penghambat kepala sekolah yang
dirasakan baik itu dari diri kepala sekolah itu sendiri, yang seharusnya bekerja
dirumah akan tetapi harus tetap pergi kesekolah dengan urusan tertentu, selalin menjai
kepala sekolah juga menjadi ibu rumah tangga dan seorang ibu atau orang tua yang
kembali dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Dalam kehidupan tentu juga
merasakan keuntungan dengan adanya faktor pendukung kepala sekolah dalam masa
“Faktor pendukung yang paling utama ialah niat, karna niat dan tugas serta
tanggung jawab ibuk yang telah ibuk emban sebagai kepala madrasah,dapat
melaksanakan aktivitas seperti biasa dalam kondisi pandemi ini, walau apapun
43
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
resikonya, jadi memang hati dulu yang pertama yang mendukung ibuk untuk
tetap bersemangat dan niat ibuk untuk selalu memajukan MAN 3 Agam ini.
Kemuadian ibuk juga punya team work yang solit walalupun dealam suasana
pandemi ini guru dan pegawai yang ada di madrasah tetap hadir di madrasah
setiap hari meski dengan tetap memperhatikan kesehatan dan protokol
kesehatan untuk pandmei ini seperti memakai masker, dengan jaringan
internet yang bagus, komunikasi yang lancar, dengan saling mendukung
supaya PBM kita tetap berjalan dan agar mutu pendidikan MAN 3 Agam tidak
anjlok gara-gara pandemi ini.”44
Bagi kepala sekolah jabatan yang di emban itu sangat sulit untuk dijalani akan
tetapi dengan mudah karna hati yang selalu menguatkan, dengan pikiran yang tenang
atas tanggung jawab sebagai kepala sekolah tentu dilakukan untuk memajukan
sekolah itu sendiri. dukungan dari diri sendiri dan juga mendapat dukungan dari
lingkungan sekitar, sehingga motivasi tersebar, juga memiliki team yang solit agar
mutu pendidikan MAN 3 Agam tidak anjlok karena pandemi ini. Adapun tugas untuk
bekerja sama dengan guru BK serta wali kelas seperti yang dikatakan dalam hasil
wawancara yaitu:
“Sebenarnya kita bekerja sama dengan guru Bk serta wali kelas, tidak hanya
ibuk sendiri, kita memberdayakan seluruh komponen pendidikan kita yang
ada, sekarang guru itu tidak mengenal jam karena apa terakhir pengumpulan
tugas ialah jam 8 malam, jika ada yang mengatakan kalau guru memakan gaji
buta itu salah sangat salah, dan ibuk akan tetap kontrol selalu di HP ibuk yang
biasanya ibuk bertemu orang-orang sekarang ibuk hanya menatap layar HP
dan laptop, tapi mau apalagi ibuk harus menyemangati anak-anak dan para
guru serta pegawai. selalu memberikan dorongan agar semua terlaksana
dengan baik.”45
Paparan hasil informasi yang peneliti dapatkan bahwa kepala sekolah
dengan baik, dan berjalan dengan lancar, walaupun pasti ada hambatan, kemdala
44
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
45
Wawancara Dengan Kepala Sekolah MAN 3 Agam, Tanggal 18 Juni 2020, Jam 10:43
ataupun rintangannya. Kepala sekolah tetap mengontrol baik siswa maupun guru serta
staf yang terlihat di WAG, dengan demikian kepala sekolah tetap menyemangati dan
C. Pembahasan
bahwa virus covid 19 ini telah memberi efek besar kepada dunia khusunya di
belajar mengajar menjadi di rumah. Begitu juga sekolah MAN 3 Agam yang
meliburkan peserta didik dengan tujuan untuk menghindari peserta didik dan pendidik
dari tertularnya virus tersebut. Virus tersebut sangat mengubah tatanan kehidupan
menjadi lebih disiplin dan peduli dengan kesehatan, mengubah kebiasaan dan
pandemi ini cukup besar terhadap sekolah khususnya di MAN 3 Agam yang mana
peneliti akan mengupas lebih dalam untuk mencapai fokus penelitian yaitu upaya
1. Proses pembelajaran akidah akhlak siswa kelas XI MAN 3 Agam saat situasi
pandemi.
Seperti yang telah peneliti paparkan pada hasil penelitian bahwa proses
dipungkiri bahwa dengan adanya pandemi ini sekolah harus memikirkan cara
agar siswa dan guru tetap belajar seperti biasa. Dari hasil wawancara dengan
beberapa orang siswa mereka belajar menggunakan HP android sebagai alat untuk
belajar dan juga guru, yang mengakibatkan para siswa dan guru sesering mungkin
learning, disana para guru maupun siswa dapat berkomunikasi tidak langsung
karena hanya mengadalkan pengetikan obrolan tidak dapat melihat langsung para
siswa maupun guru yang bersangkutan, tentu proses tersebut juga di awasi atau
dikontrol langsung oleh kepala sekolah, dengan masuk kedalam grup kepala
Guru akidah akhlak dalam penyampaian materi kepada siswa setelah itu para
yang esensial menyangkut dengan kehidupan nyata, agar peserta didik dapat lebih
Guru akidah akhlak selalumemberikan motivasi kepada siswa agar tidak main-
main dalam proses pembelajaran karna guru tidak melihat perkembangan karakter
anak.
Bagi anak yang tidak memiliki HP android atau dirumahnya tidak memiliki
jaringan maka sekolah memfasilitasi wifi madrasah untuk di pergunakan baik guru
maupun siswa, dan bagi siswa yang tidak mempunyai android maka temannya
bahu membahu mengingatkan jika ada tugas ataupun setoran tahfiz maupun
langsung diberikan kepada guru bersangkutan, dan tugas yang dikirim melalui
pembelajaran yaitu dengan adanya dukungan dari berbagai pihak yang membuat
seorang guru akidah akhlak di MAN 3 Agam selalu semnagat dan tidak kenal
lelah dalam permasalahan baru ini, sokongan dari keluarga tentu menjadi hal yang
paling utama, dari sekolah dan juga dari para siswa yang di ajar.
Dan juga yang terpenting adalah motivasi dari orang tua masing-masing
peserta didik yang dapat saling bekerja sama dalam proses pembelajran yang baik,
sinyal yang bersahabat dan juga paket yang memadai itu menjadi syarat terpenting
adanya paket bagi peserta didik yang kurang mampu secara perekonomian dan
juga tidak mempunyai fasilitas android untuk belajar, dan rumah siswa yang
bergitu jauh sehingga sinyal tidak ada. Karena notabene dari siswa MAN 3 Agam
ialah siswa yang bersemangat akan tetapi orang tua yang hanya mempunyai
penghasilan cukup seperti bertani, buruh dan pedangang kecil sehingga sekolah
sekolah akan tetapi juga harus mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Pada saat sekarang ini guru lebih mementingkan motivasi siswa untuk belajar
dari pada nilai siswa tersebut karena sebagaian siswa terlihat jenuh dengan berada
yang menasyikkan.
tersampaikannya semua KD atau materi yang akan diajarkan kepada siswa, karena
melihat situasi dan kondisi seperti ini, dan juga terhalangnya guru untuk melihat
karakter siswa apakah jujur dalam melakasnakan tugasnya atau tidak. Yang jelas
bahwa anak-anak dapat belajar dan tidak mementingkan seberapa nilai yang
diperoleh. Jika materi yang disampaikan tidak terselesaikan anak ditugaskan untuk
memahami sendiri sehingga anak tidak faham dengan materi yang ada.
bertatap muka disekolah dan jika tidak paham dapat menanyakan langsung kepada
guru, jika sekarang mereka hanya bisa mendengarkan voicenote guru tidak paham
Dengan demikian dapat kita lihat upaya yang dilakukan guru akidah akhlak
mencari alternatif untuk tetap bisa berkomunikasi dan belajar seperti biasa
menggunakan sebuah aplikasi Whatsapp grup dan juga e-learning dimana disana
ada beberapa fitur yang dapat menjadi alat penunjang yaitu voicenote maupun
vidiocall dengan begitu guru dapat memberi materi lewat vidio yang dikirimkan
atau voicenote maupun media ketik seperti dokumen pdf, juga tidak luput untuk
selalu memotivasi para peserta didik agar tidak bermalas-malasan dalam belajar.
Pemberian tugas untuk penunjang pengetahuan peserta didik terhadap materi yang
akan membuat ingatan peserta didik akan pengetahuan lebih kuat dan mudah
untuk dipahami.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah,
namun masih terdapat keterbatasan pada penelitian ini yaitu keterbatasan dalam
mengumpulkan data melalui observasi. Dikarenakan saat sekarang ini pandemi covid-
terdampak virus, karena penelitian ini di Bukittinggi yang juga merupakan salah satu
kota besar di Sumatra Barat maka orang luar tidak bisa masuk ke daerah tersebut dan
juga sekolah diliburkan maka setelah adanya diskusi dengan pembimbing dan penguji
sewaktu seminar proposal maka dilakukanlah wawancara via telfon yang direkam.