Nur Aini Putri 2B (Anatomi Panggul)
Nur Aini Putri 2B (Anatomi Panggul)
DAN
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
Disusun oleh:
Bunga eliza
194110320
2b
DIII KEBIDANAN PADANG
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2020/2021
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..
BAB 2
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan proses untuk mendorong keluar hasil pembuahan yaitu janin
yang
viable, plasenta, dan ketuban dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar. Normalnya
proses ini berlangsung pada suatu saat ketika uterus tidak dapat tumbuh besar lagi,
ketika
janin sudah cukup matur untuk dapat hidup di luar rahim, tapi masih cukup kecil untuk
dapat melaluin jalan lahir dalam waktu kurang dari 24 jam.
Persalinan normal adalah janin lahir aterm (40 minggu) melalui vagina dengan letak
belakang kepala atau ubun-ubun kecil, disusul dengan pengeluaran plasenta tanpa
memakai alat atau pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun janin (kecuali
episiotomi), dan berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam
Mekanisme persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin melalui vagina yang
dimulai dengan rentetan pergerakan kepala janin sebagai suatu proses adaptasi dalam
perjalanannya melewati pelvis.
Mekanisme persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran janin yang aterm (40
minggu) melalui vagina dengan letak belakang kepala atau ubun-ubun kecil yang
dimulai
dengan rentetan pergerakan kepala janin sebagai suatu proses adaptasi dalam
perjalanannya melewati pelvis.
Persalinan ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu power, passage dan passanger
dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor tersebut,
persalinan
normal dapat berlangsung. Persalinan terdiri atas 4 kala mulai dari pembukaan serviks
sampai lengkap, pengeluaran janin, pengeluaran plasenta, dan masa 1 jam setelah
partus
Panggul membentuk cincin tulang yang digunakan untuk memindahkan berat badan ke
ekstremitas bawah, tetapi pada wanita mempunyai bentuk panggul khas untuk
menyesuaikan diri terhadap kemampuan reproduksinya
Panggul terdiri atas bagian keras yang terdiri atas bagian keras yang terdiri atas tulang
dan bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamentum. Panggul dibagi
menjadi bagian atas yang lebar (pelvis mayor) yang menjadi penyangga isi perut dan
bagian bawah (pelvis minor) yang berperan penting dalam membentuk jalan lahir dan
dalam melahirkan anak
Panggul diklasifikasikan menjadi 4 bentuk, yaitu panggul Ginekoid yang ditemukan pada
hamper 50% wanita, panggul Android, panggul Antropoid, dan panggul Platipeloid.
Klasifikasi bentuk panggul ini penting untuk membantu dokter dalam memahami
mekanisme pada panggul yang berbentuk normal atau abnormal
BAB II
ANATOMI PANGGUL
jarak terbesar antara linea terminalis pada kedua sisi. Diameter transversal merupakan
diameter terpanjang dari pintu atas panggul.
3. Dua diameter obliq terbentang dari salah satu sendi sakroiliaka hingga ke eminentia
Pintu tengah panggul merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terkecil. Bidang ini
terdapat setinggi spina ischiadica dan memotong sacrum lebih kurang 1 sampai 2 cm, di
atas sacrum. Bidang ini paling sulit penilaiannya dalam ilmu kebidanan karena ukurannya
paling kecil dan sulit mengukurnya, sehingga memerlukan pengukuran secara
rontgenologi. Pintu tengah panggul mempunyai makna khusus setelah engagement kepala
janin pada partus macet.
Pintu bawah panggul merupakan pintu keluar panggul yang dimulai dari bidang dengan
dimensi terkecil sampai pintu keluar anatomik. Pintu bawah panggul terdiri dari dua
daerah yang kurang lebih berbentuk segitiga dengan dasar yang sama, yaitu garis yang
menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga yang
belakang adalah ujung os sakrum, dan batas-batas lateralnya adalah ligamentum
sakroiskiadika dan tuberositas iskii. Segitiga anterior dibentuk oleh tuberositas iskii.
Tiga diameter pintu bawah panggul biasanya disebut sebagai: diameter anteroposterior,
transversal, dan segitiga posterior. Diameter anteroposterior terbentang dari tepi bawah
simphisis pubis sampai ke ujung sakrum. Diameter transversal adalah jarak antara tepi-
tepi dalam tuberositas ischii. Diameter sagital posterior terbentang dari ujung sakrum ke
perpotongan tegak lurus dengan suatu garis antara kedua tuberositas ischii
Dasar panggul terdiri dari jaringan lunak yang menutupi pintu bawah panggul, dan dilalui
oleh saluran uretra, vagina, dan rektum. Sebagian besar dari dasar panggul terdiri dari
otot-otot levator ani yang bermula dari bagian belakang pubis, arcus tendeneus fascia
panggul dan bagian dalam spina ischiadica, untuk kemudian berpegang pada dinding
vagina, perineum, saluran anal dan batas samping koksigis. Musculus Levator ani terdiri
dari Musculus Puborektalis, Pubococsigeus, dan iliocogsigeus. Pemekaran jalan lahir
pada persalinan kala II meregangkan dan kadang-kadang merobekkan serabut-serabut
ototnya. Jika kerusakannya banyak, dapat terjadi prolapsus genitalis.
BIDANG HODGE
Bidang Hodge berguna untuk menentukan seberapa jauhnya bagian depan janin itu turun
ke dalam rongga panggul, maka Hodge telah menentukan beberpa bidang khayalan dalam
panggul
BENTUK PANGGUL
Selain dari ukuran-ukuran panggul, bentuk panggul pun menentukan ramalan persalinan.
Caldwell-Moloy membagi 4 bentuk dasar panggul berdasarkan bentuk segmen posterior
dan anterior dari pintu atas panggul. Segmen posterior adalah bagian yang terdapat di
sebelah belakang dari diameter transversa pintu atas panggul, sedangkan segmen anterior
adalah bagian yang terdapat di sebelah depan dari garis tersebut. 4 bentuk dasar panggul
tersebut adalah :
1.Panggul Gynecoid
2.Panggul Android
3.Panggul Anthropoid
4.Panggul Platypelloid
Panggul Gynecoid:
Bentuk panggul ini merupakan bentuk yang khas bagi wanita, ditemukan hampir
50% pada wanita.
Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagitalis
anterior.
Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior juga membulat
dan luas.
Diameter transvarsa kira-kira sama panjangnya dengan diameter anteroposterior
hingga bentuk pintu atas panggul mendekati bentuk lingkaran.
Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol, diameter inter
spinalis 10 cm atau lebih.
Incisura sejajar dengan symphisis dengan konkavitas yang normal.
Arcus pubis luas.
Panggul Android:
Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior .
Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang
runcing dengan pinggir samping segmen anterior.
Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga.
Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis
sempit.
Incisura ischiadica sempit dan dalam
Sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero posterior sempit pada pintu
atas panggul maupun pada pintu bawah panggul.
Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol ke
Depan
Panggul Anthropoid
Diameter anteroposterior dari pintu atas panggul lebih besar dari diameter
transversa hingga bentuk pintu atas panggu lonjong ke depan.
Bentuk segmen anterior sempit dan runcing.
Incisura ischiadica mayor luas.
Dinding samping konvergen, sacrum letaknya agak ke belakang, hingga ukuran
anteroposterior besar pada semua bidang panggul.
Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas, hingga panggul anthropoid lebih dalam dari
panggul-panggul lain
Panggul Platypelloid:
Bentuk ini sebenarnya adalah bentuk panggul gynecoid yang picak ; diameter
antero posterior kecil dan diameter transversa biasa.
Segmen anterior lebar
Sacrum melengkung
Incisura ischiadica lebar
ANATOMI KEPALA BAYI
A. Gambar Anatomi Kepala Janin
Tengkorak merupakan bagian terpenting dalam persalianan, yang terdiri dari:
Susunan tulang muka dan dasar kepala sangat rapat sehingga tidak dapat melakukan atau
terjadi moulage. Kedudukan tulang muka ditentukan dengan meraba hidung, dagu, mulut, dan
rongga mata
Hubungan tulang tengkorak janin belum rapat sehingga kemungkinan mendekat saat
persalinan tanpa membahayakan jaringan otak, disebut moulage. Celah-celah diantara tulang
tengkorak yang ditutup dengan jaringan ikat disebut sutura.
- Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antarasutura sagitalis, dan sutura
koronaria, dan sutura frontalis.
“Sutura dan ubun-ubun tertutup pada bayi sekitar 1,5 sampai 2 tahun.”
a. Diameter suboksipito-bregmatika
- Antara foramen magnum ke ubun-ubun basar.
- Jaraknya 9,5 cm
- Akan melalui jalan lahir pada letak belakang kepala, dengan lingkaran sirkumferensia
suboksipito-bregmatikadengan ukuran 32 cm.
b. Diameter suboksipito-frontalis
- Antara foramen magnum ke pangkal hidung
- Jaraknya 11 cm
- Ukuran yang melalui jalan lahir sirkumferensia suboksipito-frontalis dengan kedudukan
fleksi sedang, belakang kepala.
c. Diameter fronto-oksipitalis
- Antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada belakang kepala
- Jaraknya 12 cm
- Lingkaran fronto-oksipitalis dengan sirkumferensia 34 cm melalui jalan lahir pada letak
puncak kepala.
d. Diameter mento-oksipitalis
- Antara dagu ke titik terjauh belakang kepala.
- Jaraknya 13,5 cm
- Dengan sirkumferensia 35 cm melalui jalan lahir pada letak dahi.
e. Diameter submento-bregmatika
- Antara os hyoid ke ubun-ubun besar.
- Jaraknya 9 cm.
- Dengan sirkumferensia 32 cm melalui jalan lahir pada letak muka.
f. Ukuran Melintang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi pada tua kehamilan sekurang-
kurangnya 28 minggu atau bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram lebih yang
memungkinkan hidupnya bayi (viable) melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.
Persalinan normal adalah bayi lahir aterm (40 minggu) melalui vagina dengan letak
belakang kepala atau ubun-ubun kecil, disusul dengan pengeluaran plasenta tanpa
memakai alat atau pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun janin (kecuali
episiotomi), dan berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
Mekanisme persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin melalui vagina yang
dimulai dengan rentetan pergerakan kepala janin sebagai suatu proses adaptasi dalam
perjalanannya melewati pelvis.
Mekanisme persalinan normal adalah suatu proses pengluaran janin yang aterm (40
minggu) melalui vagina dengan letak belakang kepala atau ubun-ubun kecil yang dimulai
dengan rentetan pergerakan kepala janin sebagai suatu proses adaptasi dalam
perjalanannya melewati pelvis.
1.Power
His (kontraksi ritmik otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan
kardiovaskuler respirasi metabolik ibu.
2.Passage
Keadaan jalan lahir.
3.Passager
Keadaan janin yang meliputi letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak
kelainan anatomik mayor.
HIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dengan uterus yang dimulai dari daerah
fundus uteri
Pada 3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his pendahuluan yang
sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi braxton Hicks. His pendahuluan
bersifat :
Nyeri dan nyeri ini hanya terasa di perut bagian bawah
Tidak teratur
Lamanya his pendek
Tidak bertambah kuat dengan majunya waktu
Jika dibawa berjalan nyeri atau mules tidak bertambah kuat
Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks.
Pada kala pembukaan, his belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit. Lambat laun
his bertambah kuat, interval menjadi lebih pendek, kontraksi lebih kuat dan lama, serta
mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks
Nyeri pada waktu His dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
LENDIR DARAH
Keluarnya lendir darah dari jalan lahir (bloody show) menunjukkan ekstrusi sumbat
mukus yang mengisi saluran serviks sepanjamng kehamilan. Dengan pendataran dan
pembukaan, lendir dari kanalis servikalis kelaur disertai dengan sedikit darah. Perdarahan
yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah rahim
hingga beberapa kapilari terputus.
Normalnya darah yang keluar dari sumbat mukus hanya beberapa tetes. Perdarahan yang
lebih banyak menunjukkan perubahan yang abnormal.
His menjadi lebih kuat dan nyeri makin hebat, refleks ketuban biasanya pecah
dalam kala ini dan ditandai dengan keluarnya cairan kekuningan yang banyak.
Darah lendir bertambah banyak
Perasaan seperti mau buang air besar
Hemoroid fisiologis mulai tampak.
Pasien merasa ingin mengejan
Mengejan disebabkan oleh turunnya kepala yang menekan rektum, yang berakibat
meningkatnya tekanan intaabdominal yang memperkuat kontraksi uterus, sehingga
membantu pengeluaran janin. Jangan dibiarkan jika serviks belum membuka lengkap
atau dilakukan di luar his persalinan dilakukan di luar his, karena regangan yang
berlebihan pada ligamentum serviks lateralis dapat menimbulkan prolapsus uteri (turun
peranakan) di kemudian hari. Perineum yang menggembung terjadi pada waktu kepala
janin mencapai introitus vaginal. Bertambah gembung pada setiap kontraksi uterus, yang
dapat mengakibatkan robekan perineum kecuali jika dilakukan episiotomy.
3. Fleksi
pada permulaan persalinan, kepala janin biasanya berada dalam sikap fleksi dengan
turunnya kepala janin, tahanan yang diperoleh dari dasar panggul; akan makin besar yang
mengakibatkan kepala janin makin fleksi lagi, sampai-sampai dagu janin menekan
dadanya dan belakang kepala menjadi bagian terbawah janin.
Gerakan janin saat fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke thoraks, posisi kepala
berubah dari diameter oksipitofrontalis (puncak kepala) menjadi diameter
suboksipitobregmatikus (belakang kepala). Terdapat empat derajat fleksi kepala yaitu :
mulai dari fleksi buruk, fleksi sedang, fleksi lanjut dan fleksi lengkap. Fleksi dinyatakan
lengkap bila dagu berada di dada dan diameter suboksipitobregmatika, diameter
anteroposterior kepala janin yang terpendek, dapat melewati pintu atas panggul
4. Putaran Paksi Dalam (Rotasi interna)
putaran paksi dalam selalu disertai dengan turunnya kepala. Dalam makin turunnya
kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan berputar sedemikian rupa sehingga
diameter terpanjang kepala janin akan bersesuaian dengan diameter terpanjang rongga
panggul, atau dengan perkataan lain, diameter terkecil anteroposterior kepala janin akan
bersesuaian dengan diameter terkecil transversa pintu atas panggul dan selanjutnya
dengan diameter terkecil anteroposterior pintu bawah panggul. Hal ini dimungkinkan
karena terjadinya dalam kepala janin mengalami gerakan seperti spiral atau seperti skrup
pada waktu turun dalam jalan lahir itu. Bahu tidak berputar bersama-sama dengan kepala
karena adanya leher yang tidak memaksa putaran kepala harus diikuti putaran bahu
janin
5.Ekstensi
setelah kepala mencapai vulva dan kepala janin dilahirkan dengan melepaskan diri dari
sikap kepala yang fleksi maksimal dengan jalan menempuh gerakan ekstensi, maka
berturut-turut dilahirkan oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut,dan akhirnya dagu. Pada
saat ini sumbu panjang bahu bersesuaian dengan diameter oblik panggul tengah
.
6. Restitusi
sewaktu berlangsung rotasi dalam, leher terpelintir karena bahu tidak bersama-sama
mengadakan puteran paksi dalam dengan kepala yang lebih dahulu melakukan putaran
paksi dalam. Pada saat kepala janin lahir, pelintiran leher itu akan terlepas, sehingga
kepala janin akan berputar kembali, sehingga hubungan kepala janin dan bahunya
menjadi normal seperti semula
8.Ekspulsi
Setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya alkan dikeluarkan dengan mudah.
Selanjutnya
lahir badan (thorax,abdomen) dan lengan, pinggul/trochanter depan dan belakang,
tungkai dan kaki