NOMOR PER-20/PJ/2014
TENTANG
Menimbang
bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum
kepada Wajib Pajak, dipandang perlu untuk menetapkan kembali Peraturan Direktur
Jenderal Pajak tentang Tata Cara Permohonan dan Penetapan Masa Manfaat yang
Sesungguhnya atas Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan Penyusutan;
Mengingat
1.Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4893);
2.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai
Publik;
3.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.03/2009 tentang Jenis-Jenis Harta
yang Termasuk Dalam kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan
Penyusutan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA
PERMOHONAN DAN PENETAPAN MASA MANFAAT YANG SESUNGGUHNYA
ATAS HARTA BERWUJUD BUKAN BANGUNAN UNTUK KEPERLUAN
PENYUSUTAN.
Pasal 1
(1)Untuk keperluan penyusutan, harta berwujud bukan bangunan sesuai dengan
masa manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (6) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dikelompokkan
menjadi Kelompok 1, Kelompok 2, Kelompok 3, dan Kelompok 4.
(2)Jenis-jenis harta berwujud bukan bangunan yang tidak tercantum dalam Lampiran
I, Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
96/PMK.03/2009, untuk kepentingan penyusutan digunakan masa manfaat dalam
Kelompok 3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 2
(1)Dalam hal Wajib Pajak dapat menunjukkan masa manfaat yang sesungguhnya
dari suatu harta berwujud bukan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) tidak dapat dimasukkan ke dalam Kelompok 3, Wajib Pajak dapat
memperoleh penetapan kelompok harta berwujud bukan bangunan tersebut sesuai
dengan masa manfaat yang sesungguhnya.
(2)Untuk memperoleh penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wajib Pajak
harus mengajukan permohonan untuk penetapan kelompok harta berwujud bukan
bangunan sesuai dengan masa manfaat yang sesungguhnya kepada Direktur
Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang
membawahi KPP tempat Wajib Pajak yang bersangkutan terdaftar.
(3)Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disampaikan dengan
menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini dan dilampiri:
Pasal 3
(1)Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak meneliti permohonan Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2).
(2)Dalam hal permohonan Wajib Pajak belum lengkap, Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
mengirimkan surat permintaan kelengkapan dengan menggunakan formulir
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(3)Surat permintaan kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
disampaikan dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak tanggal diterimanya
permohonan.
(4)Wajib Pajak wajib memenuhi kelengkapan yang diminta sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) paling lama 10 hari kerja sejak tanggal dikirimnya surat permintaan
kelengkapan.
(5)Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat memenuhi kelengkapan yang diminta
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan batas waktu yang ditentukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), permohonan Wajib Pajak tidak dapat
dipertimbangkan.
(6)Dalam hal permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak harus memberitahukan kepada Wajib Pajak
dalam jangka waktu 3 hari kerja sejak terlaksananya batas waktu pemenuhan
kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan menggunakan formulir
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(7)Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, atas nama Menteri Keuangan,
harus memberikan keputusan persetujuan atau persetujuan sebagian atau
penolakan atas permohonan Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak
permohonan beserta dokumen pendukung diterima secara lengkap dengan
menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV atau Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
Pasal 4
(1)Harta berwujud bukan bangunan yang diperoleh sebelum Tahun Pajak 2014 dan
masih memiliki nilai sisa buku fiskal pada Tahun Pajak 2014 serta belum pernah
memperoleh keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-55/PJ/2009, dapat diajukan permohonan untuk
memperoleh penetapan kelompok harta berwujud bukan bangunan sesuai dengan
masa manfaat yang sesungguhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2).
(2)Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling
lama 1 (satu) bulan setelah akhir Tahun Pajak 2014.
(3)Keputusan persetujuan atau persetujuan sebagian atas permohonan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sejak Tahun Pajak 2014.
(4)Atas harta berwujud bukan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
telah memperoleh keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a.Atas harta berwujud bukan bangunan yang mempunyai selisih masa manfaat lebih
besar dari 1 (satu) tahun, biaya penyusutan untuk tahun 2014 diperoleh dari biaya
penyusutan untuk tahun 2014 berdasarkan masa manfaat kelompok penyusutan
yang sesungguhnya ditambah selisih nilai akumulasi penyusutan fiskal.
b.Atas harta berwujud bukan bangunan yang mempunyai selisih masa manfaat lebih
kecil atau sama dengan 1 (satu) tahun, biaya penyusutan untuk tahun 2014
merupakan nilai sisa buku fiskal yang disebutkan sekaligus.
Pasal 5
Penerapan dan penghitungan penyusutan berdasarkan kelompok sesuai dengan
masa manfaat sesungguhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),
sesuai dengan contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini.
Pasal 6
Tata cara permohonan dan penetapan kelompok harta berwujud bukan bangunan
sesuai dengan masa manfaat yang sesungguhnya:
a.untuk permohonan yang disampaikan sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini, dilaksanakan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-55/PJ/2009;
b.untuk permohonan yang disampaikan sejak tanggal ditetapkannya Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini, dilaksanakan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini.
Pasal 7
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-55/PJ/2009 tentang Tata Cara Permohonan dan
Penetapan Masa Manfaat yang Sesungguhnya atas Harta Berwujud Bukan
Bangunan untuk Keperluan Penyusutan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku sejak Tahun Pajak 2014.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Juli 2014
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
ttd.
A. FUAD RAHMANY