Kisah Pilu Jayu
Kisah Pilu Jayu
Siswa/i : Huuuuuu!
Yahya : Gue Yahya, lo bisa panggil gue yah, hiya, atau sayang.
(Yahya mengedipkan matanya di akhir kalimat)
Sarya dan Lalita ikut tertawa dan membuat Jayu semakin tidak
nyaman, Jayu menunduk takut dan mulai beranjak dari sana.
Tapi, tangannya ditahan oleh Sista.
Sista : Eh, mau kemana cantik, kok sombong banget, gak liat
apa kita lagi ngomong di sini sama lo?!
Jayu : Lita?
Jayu tak mengubris ucapan Dilan. Jayu masih saja diam tak
bergeming.
Dilan : Jayu, tadi aku liat kamu dibully, kamu gapapa kan?
Sista : Cie, ada yang pacaran, nih. CBL-CBL, cocok banget loh!
Keesokan harinya
Marya : widih-widih, bagus amat tuh make up, model baru ya.
Sarya : Tuh kan dia mau. Sit, ambil peralatan make up lo, gue
mau pinjem.
Mereka berempat pun memakaikan lipstik milik sista dengan
sembarang, begitu juga blush on dan eye shadow dengan
sembarang. Keadaan Jayu sekarang menggambarkan seperti orang
gila.
Sarya : Woi, Ti. Sini lo, sini videoin kita lagi make up in
nih gembel.
Wati : Jadi, nih anak berempat cosplay jadi MUA ya guys, tapo
gatau nih make up model apa, kok si Jayu malah mirip nenek
lampir.
Wati : Kita kelas 11 IIS 4, masa sih loh pade gatau nih kelas
paling terkenal di kalangan guru-guru hahaha.
Sista : Kira cuman mau bantuin dia cara make up yang bener,
tadi wajahnys pake make up gajelas, yaudah deh kita benerin
Sarya : Ups.
Bel masuk kelas pun berbunyi, karena hal tersebut, Ammar dan
Farasya masuk ke kelas mereka.
Ammar : Kalo kita liat kalian bully dia lagi, kami gak segan-
segan laporin kalian ke guru, ya!
Bu Memen : Kamu siswi kelas ini? Kok ibu ga pernah liat kamu,
pasti kamu murid baru, ya?
Jayu berjalan gontai dan menangis, dia sudah tidak tahan lagi
rasanya. Jayu berteriak sekencang mungkin.
Dilan : Aku ga bakal biarin kamu disiksa lagi, Jayu. Aku bakal
segera laporin mereka.
Dua minggu kemudian
Jayu : Aaaaaaaa!
Ketiga orang itu kaget bukan main. Ternyata, semiris ini hidup
Jayu. Ternyata, Jayu yang dilihat diam-diam saja selama ini
tenyata menyimpan banyak luka.
Pak Danu : Sista, Marya, Lalita, dan Sarya. Kalian ambil dan
baca surat itu. Lalu, serahkan ke orang tua kalian.
Mereka berempat pun langsung mengambil surat tersebut dengan
hati yang berdegup sangat kencang.
Pak Danu : masih tidak tau salah kalian apa? Coba kalian liat
video ini.
Pak Danu : Kalian itu sangat salah. Apa kalian tidak tau kalau
perbuatan kalian selama ini telah membuat Jayu sangst
tersiska? Apa kurang jelas yang diberitahukan oleh kepala
sekolahw waktu itu bahwa jenis perundungan apapun di sekolah
ini tidak akan pernah diterima.
Lalita : Maafin kita, Pak. Saya ga salah, Pak. Ini semua salah
Sista yang selalu membully jayu.
Sista : Enak aja lo, ini semua kan terjadi gara-gara lo punya
dendam sama Jayu.
Pak Danu : Sudah, cukup! Kemasi barang kalian dan segera out
dari sekolah ini. Bapak tidak ingin lagi melihat tindakan
menjijikan dari kalian, mengeri?