Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKHLAK DAN ETIKA

Program Studi : Pendidikan Biologi


Nama : Dyah Ayu Cahyaningrum
NPM : 201841500052
Hari, tanggal : Sabtu, 12 Juni 2021
Kelas : Y.6.A

Materi : Problematika Akhlak Kontemporer Masyarakat Muslim

1. Corona Virus Disease 19 atau yang dikenal dengan nama covid-19


merupakan suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dengan
mudah menyebar ke seluruh dunia sehingga dikategorikan sebagai pandemi.
Sesuai studi kasus diatas menurut saya, semuanya kita kembalikan lagi kepada
Allah SWT karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini semua atas
kehendak Allah SWT. Virus yang menjadi penyebab utama dari Covid-19 juga
merupakan ciptaan Allah SWT. Namun menurut saya dalam menyikapinya
juga kita perlu melakukan tindakan preventif untuk mencegah dan memutus
penularan mata rantai Covid-19.
Menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19, strategi karantina dan
isolasi menjadi kebijakan utama di seluruh dunia. Karantina dan isolasi
berkembang menjadi berbagai bentuk, yang tujuannya membatasi kontak
dengan lingkungan sekitar dan menekan penularan.
Dikutip dari Morocco World News, ada beberapa catatan sejarah tentang
metode karantina yang digunakan saat ini. Karantina ditujukan bagi orang yang
tidak punya gejala namun ada risiko terinfeksi penyakit. Metode karantina
dilakukan mereka yang datang dari daerah terinfeksi penyakit atau kontak
dengan pasien.
Bukti sejarah penerapan karantina tertulis dalam The Canon of Medicine
karya ilmuwan muslim Ibnu Sina atau Avicenna. Buku wajib dunia kedokteran
ini menjelaskan, karantina dilakukan untuk mengawasi penyebaran penyakit
menular. Karantina diharapkan bisa menekan infeksi penyakit, sehingga jumlah
kasus tidak bertambah. Setelah kita melakukan berbagai ikhtiar untuk
mencegah penularan covid-19, setelahnya kita hanya perlu bertawakal kepada
Allah SWT. Kita tidak perlu bersikap terlalu panik namun tetap saling menjaga
satu sama lain agar

2. Bertambahnya orang yang terjangkit virus corona (Covid-19) saban hari


sudah tentu membuat sebagian besar orang merasa cemas dan gelisah. Namun
demikian, sebagai umat beragama pandemi Covid-19 justru menjadi peluang
mendulang berbagai amal utama, tidak hanya ibadah kepada Allah tetapi juga
kebaikan terhadap sesama manusia. Sebagaimana dicontohkan Nabi
Muhammad SAW tatkala pada zamannya juga pernah terjadi pandemi yang
menulari banyak orang.
Menurut Dr. Drs. Asmuni Mth, MA., dosen Hukum Islam sekaligus
Direktur Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia, berdasarkan catatan
sejarah, pernah ada wabah penyakit pada masa Rasulullah dan sahabat.
Meskipun bukan virus mematikan layaknya Covid-19, wabah pada masa itu
juga menular dengan cepat dan menyebabkan tidak sedikit orang terkena
dampaknya. Pada masa itu, salah satu wabah yang sering terjadi adalah kusta
atau lepra.
Sebagai tindakan pencegahan, Rasul memerintahkan untuk tidak
berdekatan dengan penderitanya maupun wilayah yang terkena wabah. Konsep
karantina wilayah ini seperti diungkapkannya dalam HR Bukhari yang artinya:
“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian
memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan
tinggalkan tempat itu.”
Menurut Asmuni, dalam sejarah umat manusia sebelum lahir pengobatan
modern, wabah selalu ada dan datang silih berganti. Seperti Covid-19 pada
masa sekarang yang datang dengan cepat dan secara tiba-tiba. Covid-19
mencerminkan universalitas semesta dengan segala kekuatan dan keadilannya
sekaligus memperlihatkan universalitas manusia dengan segala kelemahan dan
kezalimannya.
Beliau merefleksikan sifat Covid-19 yang tak pandang bulu, ia masuk
melalui jendela rumah sederhana dan mungkin juga jendela istana. Virus ini
pula membuat orang mulai memikirkan kematian yaitu sesuatu yang selama ini
sering diabaikan dan jarang dipersiapkan.
Beliau pun menambahkan, selain akan merubah sikap keberagamaan,
Covid-19 juga membuat manusia terpecah menjadi dua kutub yaitu kutub sehat
dan kutub sakit. Dan boleh jadi virus ini pula yang akan merubah peta politik
global.
Oleh karena itu, negara yang kredibel pasca Covid-19 adalah negara yang
mampu memberikan solusi medis yang fungsional dan efektif. Hal ini
sekaligus menantang para ahli untuk melakukan penelitian dalam rangka
ikhtiar untuk menyelamatkan nyawa manusia. Tak terkecuali para ilmuan
Muslim.

Anda mungkin juga menyukai