Anda di halaman 1dari 2

- chapel berlokasi di german, dibuat untuk mengenang santo bruder klaus yang

merupakan santo pelindung mereka dari abad ke 15

- desain:
dibuat secara puitis bukan secara fungsional dikarenakan desain merupakan
bangunan religius
ingin menampilkan sisi poetic dibangunan dengan permainan tinggi pendek,
sirkulasi, sekuens, openess di atap
material kayu pine yang dibakar, bau kayu, bau hujan, bau alam sehingga ada
ambience atmospher yang tidak biasa
tinggi 12 meter mengikuti jumlah murid Yesus yang berjumlah 12

- konstruksinya :
dibuat konvensional, dengan orang2 lokal di dekat sana dan menggunakan pine wood
sebanyak 120 buah
karena disana banyak pine wood, sebisa mungkin menggunakan material lokal yang
ada
Prosesnya 112 kayu dibuat konstruksi sebagai penutup interior, kayu2 ini
membentuk dari gubahan interior
kemudian di cor dengan beton setebal 50 cm, begitu kering, kayu bagian dalam
dibakar dengan api arang dan dibiarkan
membara selama 3 minggu
Kemudian dinding dilubangi sebanyak 3000 lubang untuk menghubungkan exterior
dengan interior,
lubang untuk memasukan cahaya masuk dan juga memberi efek visual seperti ada
bintang2 yang menerangi chapel
Kemudian membuat cor beton untuk lantai lalu dilapis oleh timah2 bekas yang di
olah sedemikian rupa menjadi penutup dari
lantai beton
Terakhir, pintu segitiga dari timah dipasang
Lalu untuk interior dan exterior kenapa dibuat berbeda, dikarenakan Zumthor tidak
ingin orang mengetahui apa isi bangunan yang dibuat
Supaya orang tidak bisa mengira, pengalaman ruang seperti apa yang didapat saat
berada didalam saat orang melihat exterior dari bangunan itu

- spatial sequence :
dimulai saat melangkah masuk kedalam, terdengan suara clang saat pintu timah
tertutup, terasa masuk dalam kegelapan, seakan kita masuk ke goa primitif
kita disambut cahaya2 kecil dari dinding yang seakan seperti menjadi cahaya
bintang yang menerangi langit yang gelap
saat mata masih berusaha menyesuaikan dengan kegelapan, tercium bau khas bakaran
dari dinding kayu, yang menstimulasi kita seperti dibawa kembali ke saat
proses konstruksi berlangsung, mungkin kalian akan pernah datang ke bangunan baru
atau bangunan yang sedang dibangun biasanya akan ada bau khas kayu yang tercium
jika furniture menggunakan kayu
kesan seperti itu yang ingin dicapai melalui bau kayu bakaran saat memasuki
bangunan
Disaat yang bersamaan sensori kulit juga merasakan adanya penurunan suhu,
perbedaan antara diluar yang lebih hangat dengan di dalam ruang yang lebih dingin
Disaat kita masuk, sudah ada beberapa indra yang mendapatkan pengalaman khusus
melalui tempat ini

Setelah mata sudah terbiasa dengan kegelapan didalam, kita harus berjalan dengan
posisi se akan terhimpit karena atap yang pendek, mungkin sampe perlu memiringkan
atau menundukan kepala untuk melewatinya, kemudian dinding yang melengkung se
akan mengarahkan kita untuk berjalan masuk semakin dalam
oh iya karena area nya sempit, ada kemungkinan kita akan bersentuhan dengan
dinding sehingga kita akan merasakan tekstur dari dinding kayu yang terbakar
Sekali lagi, indra pengunjung dipermainkan oleh desain bangunan ini.
Seiring berjalan kita bisa merasakan adanya tekstur di kaki kita dikarenakan
timah yang menjadi penutup lantai, tidaklah rata namun bergelombang, kita jga bisa
merasa
permukaan yang halus dan kasar lalu kering dan basah, benar2 setiap indra diberi
pengalaman khusus
Diujung kita akan mencapai area yang tinggi dan lapang ada cahaya masuk dari
langit2 yang terbuka, cahaya, panas, hujan, salju di izinkan masuk untuk memberi
pengalaman
yang berbeda - beda ketika orang datang ke chapel
Cahaya dilangit juga seperti memberi kesan bangunan yang tidak ada ujungnya
karena ujung bangunan tertutup oleh terangnya cahaya sehingga terkesan sangat
tinggi, besar dan megah
Disini ruang ini, akan memunculkan perasaan begitu kecil diri kita dan merasakan
keilahian sehingga sangat cocok untuk melakukan reflekssi diri dan beribadah

Setiap aspek sensorik dibangunan ini punya tujuan masing2 yang saling melengkapi
dan mendukung terciptanya desain yang di inginkan zumthor
mulai dari cahaya, kegelapan, bau, tekstur, suara, sungguh desain yang sangat
puitis dan jika kita bisa datang langsung, akan menjadi pengalaman yang luar biasa
dan sulit untuk dilupakan

Anda mungkin juga menyukai