GEOGRAFI
1
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna
kemajuan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai
237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di
pulau Jawa, pulau terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah
penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya
penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah
sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan
setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2
jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang telah ada sejak tahun 1960,
populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada
tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum
2050.
2
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing
Sarimo S.Pd.,M.Pd
NIP.196609201989031008
BAB I
3
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia termasuk kelompok etnis, budaya dan bahasa banyak, beberapa di
antaranya berhubungan satu sama lain. Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia(suatu
bentuk Melayu bahasa nasional dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis,
pendidikan, pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama
orang Indonesia yang paling dan masih penting.
Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis Data koleksi telah
membaik dari waktu ke waktu.Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional
demografi telah dilakukan dalam waktu yang teratur.Namun, tidak cukup sumber daya atau
prioritas telah diberikan kepada analisis.Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya
cocok untuk memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data. Ini
kertas menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada kelahiran dan
kematian.
Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari
sumber data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus
(Supas), dan Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa
baik koleksi data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas
pengalaman. Hidup meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu kelahiran dan kematian
orang dewasa pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya menggunakan dataset yang ada
dan menerapkan standar analisis strategis.
B.Rumusan masalah
1.Apa tujuan pemerintah melakukan sensus penduduk 10 tahun sekali ?
2.Bagaimana peningkatan penduduk indonesia dari tahun ke tahun ?
3.Apa saja jenis – jenis transmigrasi ?
4.Apa saja jenis-jenis dan ciri-ciri piramida penduduk
BAB II
LANDASAN TEORI
A. SENSUS PENDUDUK
4
Sensus kadangkala disebut juga Cacah Jiwa adalah merupakan sebuah proses mendapatkan
informasi deskriptif tentang anggota sebuah populasi (tidak hanya populasi manusia). Sensus
digunakan untuk demokrasi (pemilu), pengumpulan pajak, juga digunakan dalam ilmu
ekonomi. Bangsa Indonesia terdapat beberapa macam sensus yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) yakni yang terbesar meliputi : Sensus Penduduk, Pertanian dan Sensus
Ekonomi.
Sensus Penduduk merupakan penghitungan jumlah penduduk, ekonomi dan sebagainya yang
dilakukan oleh Pemerintah dalam jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak dan
bersifat menyeluruh dalam suatu batas negara untuk kepentingan demografi negara yang
bersangkutan. Di Indonesia Sensus Penduduk ini dilakukan sepuluh (10) tahun sekali.
5
- Metode Canvaser pengisian daftar pertanyaan mengenai data kependudukan dilakukan oleh
petugas sensus dengan cara mendatangi serta juga mewawancarai penduduk atau responden
dengan secara langsung. Petugas Sensus mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar
serta juga penduduk yang didatangi menjawab dengan secara lisan sesuai dengan keadaan
atau juga kondisi yang sebenarnya.
* Adapun berdasarkan Status Tempat Tinggal Penduduknya, sensus daoat dibedakan menjadi
Sensus De Facto dan Sensus De Jure.
- Metode ini pencatatan dilakukan oleh Petugas pada setiap orang yang ada di daerah tersebut
pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan antara penduduk asli yang
menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.
- Pencatatan Penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi
tercatat dan tinggal sebagai penduduk didaerah tersebut pada saat dilakukannya sensus,
sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya
tunggal untuk sementara waktu atau yang belum terdaftar sebagai penduduk setempat.
Dengan menggunakan sensus de jure penduduk yang belum secara resmi tercatat sebagai
penduduk di daerah tersebut tidak disertakan dalam penghitungan.
Bangsa Indonesia akan memulai lakukan Sensus Penduduk pada tahun 2020. Sensus
Penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ini akan menjadi sensus penduduk ke 7 oleh
bangsa Indonesia.
Sensus Penduduk 2020 terdapat perbedaan mendasar dari sensus tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2020 bakal memanfaatkan data registrasi penduduk yang disebut dengan Chombined
Method (Metode Kombinasi).
6
Dengan metode ini data administrasi yang tersedia pada Direktorat Jenderal Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri ) akan
dikombinasikan dengan pencacahan lapangan baik melalui pendataan mandiri (Sensus
Penduduk Online) maupun door to door.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan melalsanakan Sensus Penduduk di tahun 2020 yang
bertujuan untuk menydiakan data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk
menuju satu data kependudukan Indonesia.
Populasi Populasi
Propinsi
2000 2010
Jawa Barat 35.8 43.1
Jawa Timur 34.8 37.5
Jawa Tengah 31.2 32.4
Sumatra Utara 11.6 13.0
Banten 8.1 10.6
Indonesia 206.3 237.6
Bagian ini membahas beberapa aspek penting menyangkut komposisi demografi Indonesia.
Topik-topik yang dibahas antara lain pertumbuhan populasi Indonesia, struktur usia dan
urbanisasi.
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49
persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara
pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program
Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa
pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden-presiden
penerusnya. Program ini - yang (sayangnya) tidak bisa diwajibkan - adalah strategi penting
bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan
menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan
pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi
diperkirakan sebesar sekitar 1.2 persen pada tahun 2015 berdasarkan data Bank Dunia.
7
Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan penelitian
menyeluruh pada struktur populasi Indonesia sekali setiap dekade. Menurut studi terakhir
(dirilis pada tahun 2010), Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun,
menurut perkiraan-perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga) Indonesia diperkirakan
memiliki lebih dari 260 juta penduduk pada tahun 2017.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari
270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa
pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang.
Populasi Indonesia
Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di
wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses
urbanisasi yang pesat makanya sekarang sedikit lebih dari setengah jumlah total penduduk
Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi
ekenomi Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat tumbuhnya ekonomi
lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
Kota-kota terbesar di Indonesia ditemukan di pulau Jawa. Di sini kita menemukan ibu kota
Jakarta yang memiliki lebih dari 10 juta penduduk menurut sensus resmi terbaru (data dari
2011). Angka yang tidak resmi kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Selain itu, setiap pagi
sejumlah besar pekerja berjalan dari dareah perkotaan satelit menuju Jakarta untuk
melakukan pekerjaan mereka. Pada sore atau malam hari mereka berjalan pulang ke kota-
8
kota satelit di sekitar Jakarta. Arus harian yang besar ini menyebabkan kemacetan lalu lintas
yang parah di Jakarta.
Setelah Jakarta, kota-kota terbesar di Indonesia adalah Surabaya (Jawa Timur), Bandung
(Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat), dan Medan (Sumatra Utara).
¹ perkiraan PBB
Sumber: Bank Dunia
Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan
dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki
kelimpahan warga dengan usia produktif kerja. Mereka adalah sebuah kekuatan buat ekonomi
nasional (asal mereka bisa mendapatkan pendidikan yang memadai dan ada cukup banyak
kesempatan kerja).
Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.6 tahun (perkiraan tahun 2016). Ini
adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.6 tahun ke atas
dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.6 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median
age wanita Indonesia adalah 29.1 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (28.1
tahun).
Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok
usia dan jenis kelamin.
Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah
sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi
Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif
demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.
9
Demografi dan Gelombang-Gelombang Ekonomi
Peredaman pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh penurunan tingkat kesuburan (yang
mungkin saja disebabkan oleh hal-hal seperti semakin mudahnya akses mendapatkan alat-alat
kontrasepsi, pendapatan yang lebih tinggi, urbanisasi dan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi untuk wanita) dapat membantu menstimulasi sebuah perubahan signifikan pada
distribusi usia penduduk terhadap mereka yang masih dalam usia kerja (namun di kemudian
hari penurunan angka kematian dan tingkat kesuburan akan menghasilkan populasi manula).
Perubahan ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi karena penduduk usia kerja
bertambah sementara jumlah (relatif) anak yang masih bergantung pada orang-tua berkurang.
Proses ini dapat dianggap sebagai serangkaian gelombang. Gelombang pertama adalah ketika
penduduk usia kerja mulai bekerja sehingga produksi pun menjadi meningkat. Dengan
adanya pekerjaan berarti pendapatan pun menjadi lebih tinggi, rumah tangga pun akan
menkonsumsi produk lebih banyak lagi. Rumah tangga akan menabung lebih banyak karena
jumlah anak yang bergantung pada orang-tua berkurang sehingga tingkat investasi pun
bertambah, sama seperti peningkatan modal dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi
perokonomian.
Gelombang demografi yang kedua terjadi ketika sebagian besar penduduk usia kerja
mendekati masa pensiun dan mulai menabung dan berinvestasi untuk hari tua. Dengan
demikian, hasil peningkatan akumulasi modal tersebut dapat membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi secara lebih lanjut. Setelah tahap ini akan terjadi keprihatinan
ekonomi karena adanya stagnasi pertumbuhan penduduk dan populasi manula yang
meningkat.
Kasus Indonesia
Saat ini posisi Indonesia berada di bagian tengah gelombang yang pertama. Baik angka
kelahiran maupun tingkat kesuburan sama-sama turun dengan cepat dan penduduk usia kerja
meningkat dengan cepat sementara total populasi Indonesia tumbuh dengan lamban. Hasilnya
adalah kelompok usia di bawah tiga puluh tahun yang cukup besar (sekitar setengah dari total
populasi, sekitar 125 juta penduduk Indonesia), yang secara potensial masuk usia produktif
sehingga bisa berfungsi sebagai mesin perekonomian nasional.
10
Meskipun demikian, jika boleh sedikit mengkritik, ada juga jutaan penduduk usia kerja yang
berpendidikan namun tidak mendapatkan pekerjaan di Indonesia. Mereka tidak dapat diserap
pasar tenaga kerja. Karakteristik lainnya dari Indonesia adalah tingkat pengangguran
terutama terjadi pada penduduk usia 15 - 24 tahun, jauh di atas rata-rata nasional. Untuk detil
lebih lanjut mengenai pengangguran di Indonesia, silakan baca halaman kami yang
membahas tentang pengangguran.
% dari
Grup
Populasi
Jawa 42.65
Sunda 15.41
Malay 3.45
Madura 3.37
Batak 3.02
Minangkabau 2.72
Betawi 2.51
Bugis 2.49
Banten 2.05
Banjar 1.74
Proses transmigrasi bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Bisa satu orang saja yang melakukan transmigrasi, bisa satu keluarga, bahkan
satu desa pun bisa melakukan transmigrasi bersamaan dengan pengurus atau perangkat
desanya. Jenis transmigrasi ini disebut dengan transmigrasi bedol desa.
Setelah kita mengetahui pengertian dari transmigrasi. Kita perlu mengetahui bahwa
transmigrasi ini kebanyakan merupakan program dari pemerintah yang bertujuan untuk
melaksanakan program-program pembangunan di negara ataupun karena alasan-alasan
lainnya yang dianggap perlu. Transmigrasi di Indonesia sudah dilakukan sejak bertahun-
tahun yang lalu. Maka dari itulah kiranya perlu bagi kita untuk mengetahui sejarah dari
11
transmigrasi yang berlangsung di Indonesia ini. hal ini bertujuan agar kita lebih memahami
betapa transmigrasi memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan negara.
Transmigrasi di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman dahulu, tepatnya pada tahun 1905.
Hal ini tentu saja berlangsung jauh sekali sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Transmigrasi pertama kali pada tahun 1905 ini dilakukan atas perintah dari Pemerintah
Belanda yang memindahkan masyarakat yang tinggal di wilayah Kedua menuju ke wilayah
Lampung yang diikuti oleh 155 keluarga. Pada zaman ini kita belum mengenal istilah
transmigrasi, melainkan kita menggunakan istilah kolonisasi.
Setelah transmigrasi yang dilakukan pemerintah Belanda pada tahun 1905 tersebut, kemudian
munculah transmigrasi lainnya dengan berbagai alasan yang berbeda-beda. Penyelenggaraan
transmigrasi yang resmi oleh pemerintah baru diadakan setelah Indonesia merdeka, tepatnya
pada tahun 1950. Penyelenggaraan dari tahun 1950 tersebut bahkan hingga sekarang dan
nanti akan terus dilakukan demi mencapai tujuan yang telah diinginkan. Pelaksanaan
transmigrasi terutama ditujukan untuk wilayah-wilayah yang padat penduduknya, yakni di
Pulau Jawa dan juga Pulau Bali, atau penduduk yang tempat tinggalnya terkena proyek
pembangunan dari pemerintah seperti proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur
Wonogiri, Krangates, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan demi untuk menyelamatkan
kepentingan warga sehingga pemerintah tidak terkendala dalam pembangunan dan
masyarakat pun akan memperoleh ganti sebagai fasilitas kehidupannya sehari- hari.
Syarat-Syarat Transmigrasi
Transmigrasi sebagai salah satu kegiatan yang melibatkan jiwa dan juga tempat tidak dapat
dianggap sepele. Nyatanya banyak orang yang ditangkap karena tidak memiliki surat-surat
dan juga kepengurusan yang tidak beres hingga di daerah yang baru. Transmigrasi secara
resmi baik dari pemerintah maupun secara pribadi harus memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut:
Tujuan Transmigrasi
Semua program yang berasal dari pemerintah dalam pelaksanaannya pasti memerlukan
berbagai alasan yang logis dan mendasar. Biasanya alasan-alasan yang dimiliki pemerintah
sebagai upaya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat juga. Namun terkadang
masyarakat menyalahartikan hal tersebut, maka dari itulah yang masih belum lurus kita
luruskan agar nantinya tidak menimbulkan permasalahan di belakang. Demikian halnya
dengan pelaksanaan program transmigrasi, pasti mempunyai tujuan yang khusus dibalik
12
dengan pelaksanaan program tersebut. Beberapa tujuan yang melatarbelakangi program atau
kegiatan transmigrasi antara lain sebagai berikut:
Transmigrasi dilakukan oleh beberapa atau banyak orang dengan berbagai macam tujuan
yang berbeda-beda. Karena berbagai faktor yang berbeda inilah maka jenis-jenis transmigrasi
juga ada banyak. Berbagai jenis transmigrasi ini antara lain sebagai berikut:
1. Transmigrasi lokal
Transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang pertama. Seperti namanya, yakni
lokal, maka transmigrasi ini dilakukan oleh orang-orang yang masih dalam satu wilayah.
Wilayah yang dimaksud ini adalah dalam lingkup propinsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan dari satu propinsi ke propinsi
lainnya. Transmigrasi ini biasanya dilakukan atas dukungan biaya dari departemen
transmigrasi. Transmigrasi lokal ini bisa juga dilakukan secara massal.
2. Transmigrasi swakarya
3. Transmigrasi sektoral
4. Transmigrasi umum
Transmigrasi umum merupakan salah satu jenis transmigrasi juga. Transmigrasi umum
merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan karena adanya faktor-faktor pendorong yang
berasal dari daerah asal. Misalnya karena sulitnya memperoleh pekerjaan karena sangat
jarang ditemukan lapangan kerja, kemudian karena lahan sumber daya alam pertanian yang
13
terlalu sempit sehingga membutuhkan pelebaran, hingga alasan pemerataan jumlah
penduduk. Biasanya berbagai faktor pendorong yang ada di daerah asal ini akan membuat
pemerintah mencanangkan program transmigrasi. Maka dengan adanya transmigrasi umum
ini penduduk atau transmigran bisa berangkat tanpa biaya karena biayanya semua adalah
tanggung jawab dari pemerintah.
5. Transmigrasi keluarga
Salah satu contoh dari transmigrasi mandiri adalah transmigrasi keluarga. Dikatakan mandiri
karena transmigrasi jenis ini biasanya tidak ditanggung oleh pemerintah melainkan dibiayai
sendiri. Transmigrasi keluarga merupakan transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh pihak
keluarga yang tinggal di daerah transmigran atau daerah yang dituju.
Jenis transmigrasi yang selanjutnya adalah transmigrasi swakarsa atau yang biasa disebut
sebagai transmigrasi spontan. Transmigrasi jenis ini merupakan transmigrasi yang dilakukan
dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah. Nah, transmigrasi swakarsa atau transmigrasi spontan inilah transmigrasi yang
diharapkan oleh pemerintah. Pemerintah mengharapkan supaya rakyatnya yang bertempat
tinggal ditempat- tempat yang terlalu ramai, kemudian mendapat kesadaran akan pentingnya
meninggalkan daerah yang terlalu padat tersebut dan beralih ke daerah baru yang mana
potensi alamnya perlu digali dan dikembangkan. Dengan demikian kemerataan daerah dapat
kita peroleh dengan mudah.
Jenis transmigrasi yang terakhir adalah transmigrasi bedol desa. Transmigrasi bedol desa
merupakan salah satu contoh trasmigrasi massal. Disebut transmigrasi massal karena pelaku
atau transmigrannya ini adalah banyak atau lebih dari satu orang. Dinamakan transmigrasi
bedol desa apabila transmigrasi dilakukan oleh orang-orang dari satu desa beserta dengan
aparatur pemerintahan dari desa tersebut. Sehingga perangkat dan warga masyarakatnya akan
berada di tempat yang baru tersebut. Biasanya transmigrasi bedol desa ini dilakukan oleh
orang- orang yang desanya terkena proyek dari pemerintah. Transmigrasi bedol desa ini
dilakukan dengan biaya dari pemerintah dan akan disediakan fasilitas oleh pemerintah pula.
Itulah beberapa jenis dari transmigrasi yang ada di Indonesia. Jenis-jenis transmigrasi
tersebut bisa dibedakan atas tujuan maupun biaya yang dikeluarkan pada saat transmigrasi
tersebut berlangsung. Transmigrasi merupakan program dari pemerintah meskipun beberapa
juga merupakan keinginan pribadi. Transmigrasi tentunya dicanangkan oleh pemerintah
untuk tujuan yang baik, namun sayangnya banyak orang yang masih tidak menginginkan
tansmigrasi, bahkan tidak menanggapinya dengan serius mengenai program transmigrasi ini.
14
Kependudukan berasal dari kata penduduk yang artinya seluruh orang yang memiliki domisili
di wilayah geografis (dalam hal ini di Negara Kesatuan Republik Indonesia) selama 6 bulan
atau lebih dan juga bagi mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan namun mempunyai
tujuan untuk menetap.
Untuk mengetahui jumlah keseluruhan penduduk di suatu negara, dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti melakukan survei, registrasi dan sensus penduduk. Untuk sensus
penduduk dilakukan secara de jure yaitu pencacahan dilakukan kepada setiap orang yang
benar – benar berdiam atau tinggal di negara bersangkutan, dan secara de facto yaitu
pencacahan dilakukan kepada setiap orang saat diadakan sensus berada di dalam negara yang
bersangkutan.
Manfaat sensus penduduk tersebut dapat diketahui jumlah penduduk secara keseluruhan,
keadaan pertumbuhan penduduk, mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin,
umur serta kesempatan kerja dan lain sebagainya. Sehingga perlu dilakukan susunan
penduduk, sebab dengan adanya susunan penduduk bisa mengetahui perubahan – perubahan
yang terjadi setiap tahunnya, agar mudah membuat kesimpulan yang nantinya bisa menjadi
dasar kebijakan dan program – program pemerintah.
Piramida penduduk merupakan suatu grafik mengenai susunan penduduk berdasarkan usia
pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Piramida penduduk bisa dikatakan sebagai dua
buah diagram batang dimana satu sisi menunjukan jumlah penduduk perempuan dan sisi
lainnya adalah jumlah penduduk laki – laki, dimana kedua diagram tersebut berada pada
interval usia penduduk lima tahunan. Di dalam piramida penduduk, biasa penduduk
perempuan berada di sisi sebelah kanan dan penduduk laki – laki berada di sisi sebelah kiri.
Selain itu, di dalam piramida penduduk juga terdapat sumbu X atau horizontal dan sumbu Y
atau vertikal. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk dalam skala tertentu
sedangkan sumbu vertikal berupa usia penduduk dari 0 hingga 65 tahun lebih dengan interval
1 atau 5 tahun. Bentuk piramida penduduk yang berbeda di tiap – tiap negara, hal ini
tergantung dari jumlah penduduk, jenis kelamin dan juga usia penduduk di negara tersebut.
Tingkatan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin bisa dengan mudah digambarkan
atau ditunjukan berdasarkan data – data dan juga fakta yang terdapat di piramida penduduk.
Pada piramida penduduk bisa memuat atau mengelompokan berdasarkan biologis (jenis
kelamin dan usia), tingkat pendidikan, pekerjaan atau mata pencaharian, pendapatan, dan
status pernikahan. Dari piramida penduduk juga, dapat diketahui tingkat usia produktif dari
wilayah ataupun negara yang bersangkutan.
15
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Piramida ini hanya terjadi di suatu wilayah atau negara yang memiliki jumlah angka
kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Dengan kata lain, wilayah tersebut memiliki
pertumbuhan jumlah penduduk lebih cepat. Gambar bentuk piramida ini yaitu berbentuk
kerucut yang memiliki alas cukup lebar dengan puncak agak meruncing.
Bentuk diagram digambarkan mirip dengan bangun limas. Piramida ini dapat menjadi ciri
bahwa sebagian besar penduduk berada pada kategori umur muda. Sederhananya jika di suatu
wilayah mempunyai angka kematian lebih rendah dan angka kelahiran lebih tinggi, maka
banyak penduduk yang berusia muda. Bentuk piramida ini bisa ditemukan di negara
berkembang seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan lain sebagainya.
16
Piramida ini menunjukan tingkat atau jumlah kelahiran hampir sama atau seimbang dengan
jumlah kematian, sehingga piramida ini disebut dengan piramida stasioner. Wilayah atau
negara ini memiliki pertumbuhan jumlah penduduk yang relatif tetap atau stabil. Sehingga
dapat dikatakan jika piramida ini menggambarkan jumlah penduduk antara kelompok muda
hingga kelompok tua berada pada jumlah yang relatif sama.
Karena jumlah diagram batangnya hampir rata, sehingga bentuknya mendekati bentuk granat.
Tingkat kelahiran dan juga tingkat kematian berada pada kondisi seimbang atau tetap.
Piramida penduduk stasioner dapat ditemukan di negara maju seperti Amerika, Inggris,
Prancis dan negara maju lainnya.
17
Piramida ini menunjukan jika jumlah kelahiran lebih rendah dibandingkan jumlah kematian
atau dapat dikatakan jika piramida ini bersifat konstruktif. Dari diagram ini dapat dikatakan
jika terjadi penurunan tingkat kelahiran sehingga wilayah atau negara ini mengalami
perlambatan pertumbuhan penduduk.
Gambaran dari piramida ini yaitu grafik batang pada bagian tengah memiliki jumlah
tertinggi. Piramida penduduk tua merupakan kebalikan dari piramida penduduk muda.
Negara yang mengalami kondisi ini yaitu Jerman, Belgia dan Swedia. Ciri – ciri piramida
penduduk tua yaitu:
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Sensus Penduduk merupakan penghitungan jumlah penduduk, ekonomi
dan sebagainya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam jangka waktu
tertentu, dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh dalam suatu
batas negara untuk kepentingan demografi negara yang bersangkutan.
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010
adalah sekitar 1.49 persen per tahun
Tujuan transmigrasi adalah Pemerataan dan persebaran penduduk
Piramida penduduk merupakan suatu grafik mengenai susunan penduduk
berdasarkan usia pada saat tertentu yang berbentuk piramida.
B. SARAN
Untuk mencegah terjadinya kepadatan penduduk yang lebih besar hendaknya kita
semua ikut berpartisipasi dalam mengatasi hal tersebut dan meminimalkan
dampak buruk yang akan terjadi, misalnya menunda pernikahan dini, pola pikir
yang dewasa, mementingkan karier dan pendidikan serta berusaha membuat
perubahan baik dari diri sendiri.
19
Daftar Pustaka
1.http://sp2010.bps.go.id/index.php
2.http://world.bymap.org/InfantMortality.html (Terjemahan)
3.http://wikipedia.co.id/Demogafi-indonesia
4.Salut Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI Tantangan dan Peluang di
Menganalisis Kematian Dewasa (Makalah). Australia: The University of
Queensland.(Makalah ini disampaikan kepada Komite Ilmiah Penduduk Asosiasi Asia
(APA) untuk khusus sesi tentang "Kekuatan dan Kelemahan Data Demografi Asia" (Sesi
No 63) pada 2010 Rapat Population Association of America (PAA), di Dallas-Texas, 15
17 April 2010) Online (Terjemahan)
5.http://amirbuton.wordpress.com/2010/08/17/jumlah-penduduk-hasil-sensus-penduduk-
tahun-2010
20