Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

GEOGRAFI

Nama : TEKIA WARAWARIN


Guru Mapel : Ibu VITHA RETOBJAAN, S.Pd

SMA NEGERI 3 MALRA


TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
            Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna
kemajuan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai
237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di
pulau Jawa, pulau terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah
penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya
penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah
sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan
setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2
jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang telah ada sejak tahun 1960,
populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada
tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum
2050.

2
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN DATA DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN


PENDUDUK INDONESIA

Pembimbing

Sarimo S.Pd.,M.Pd
NIP.196609201989031008

BAB I

3
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia termasuk kelompok etnis, budaya dan bahasa banyak, beberapa di
antaranya berhubungan satu sama lain. Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia(suatu
bentuk Melayu bahasa nasional dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis,
pendidikan, pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama
orang Indonesia yang paling dan masih penting.
Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis Data koleksi telah
membaik dari waktu ke waktu.Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional
demografi telah dilakukan dalam waktu yang teratur.Namun, tidak cukup sumber daya atau
prioritas telah diberikan kepada analisis.Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya
cocok untuk memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data. Ini
kertas menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada kelahiran dan
kematian.
Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari
sumber data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus
(Supas), dan Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa
baik koleksi data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas
pengalaman. Hidup meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu kelahiran dan kematian
orang dewasa pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya menggunakan dataset yang ada
dan menerapkan standar analisis strategis.
B.Rumusan masalah
1.Apa tujuan pemerintah melakukan sensus penduduk 10 tahun sekali ?
2.Bagaimana peningkatan penduduk indonesia dari tahun ke tahun ?
3.Apa saja jenis – jenis transmigrasi ?
4.Apa saja jenis-jenis dan ciri-ciri piramida penduduk

BAB II
LANDASAN TEORI
A. SENSUS PENDUDUK

4
Sensus kadangkala disebut juga Cacah Jiwa adalah merupakan sebuah proses mendapatkan
informasi deskriptif tentang anggota sebuah populasi (tidak hanya populasi manusia). Sensus
digunakan untuk demokrasi (pemilu), pengumpulan pajak, juga digunakan dalam ilmu
ekonomi. Bangsa Indonesia terdapat beberapa macam sensus yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) yakni yang terbesar meliputi : Sensus Penduduk, Pertanian dan Sensus
Ekonomi.

Sensus Penduduk merupakan penghitungan jumlah penduduk, ekonomi dan sebagainya yang
dilakukan oleh Pemerintah dalam jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak dan
bersifat menyeluruh dalam suatu batas negara untuk kepentingan demografi negara yang
bersangkutan. Di Indonesia Sensus Penduduk ini dilakukan sepuluh (10) tahun sekali.

Adapun tujuan Sensus Penduduk sebagai berikut :

1. Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode.

2. Mengetahui Persebaran serta juga kepadatan penduduk di tiap tiap wilayah

3. Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk seperti contohnya tingkat kelahiran,

kematian serta migrasi dan segala macam faktor mempengaruhi.

 Metode Sensus Penduduk diantaranya :

1. Sensus Penduduk dengan Metode Householder.

- Metods Householder ini pengisian daftara pertanyaan mengenai data kependudukan


diserahkan kepada penduduk atau juga responden, sehingga penduduk tersebut diberi daftar
pertanyaan untuk dilakukan pengisian dan akan kembali beberapa waktu setelahnya. Metode
semacam ini hanya dapat dilakukan pada daerah yang tingkat penduduknya relatif tinggi.
Oleh sebab itu mereka mampu memahami serta juga menjawab tiap-tiap pertanyaan yang
diserahkan kepada mereka.

2. Sensus Penduduk Dengan Metode Canvaser

5
- Metode Canvaser pengisian daftar pertanyaan mengenai data kependudukan dilakukan oleh
petugas sensus dengan cara mendatangi serta juga mewawancarai penduduk atau responden
dengan secara langsung. Petugas Sensus mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar
serta juga penduduk yang didatangi menjawab dengan secara lisan sesuai dengan keadaan
atau juga kondisi yang sebenarnya.

 Metode Sensus Penduduk Berdasar Status Tempat

* Adapun berdasarkan Status Tempat Tinggal Penduduknya, sensus daoat dibedakan menjadi
Sensus De Facto dan Sensus De Jure.

a). Sensus De Facto

- Metode ini pencatatan dilakukan oleh Petugas pada setiap orang yang ada di daerah tersebut
pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan antara penduduk asli yang
menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.

b). Sensus De Jure

- Pencatatan Penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi
tercatat dan tinggal sebagai penduduk didaerah tersebut pada saat dilakukannya sensus,
sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya
tunggal untuk sementara waktu atau yang belum terdaftar sebagai penduduk setempat.
Dengan menggunakan sensus de jure penduduk yang belum secara resmi tercatat sebagai
penduduk di daerah tersebut tidak disertakan dalam penghitungan. 

Bangsa Indonesia akan memulai lakukan Sensus Penduduk pada tahun 2020. Sensus
Penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ini akan menjadi sensus penduduk ke 7 oleh
bangsa Indonesia.

Sensus Penduduk 2020 terdapat perbedaan mendasar dari sensus tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2020 bakal memanfaatkan data registrasi penduduk yang disebut dengan Chombined
Method (Metode Kombinasi).

6
Dengan metode ini data administrasi yang tersedia pada Direktorat Jenderal Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri ) akan
dikombinasikan dengan pencacahan lapangan baik melalui pendataan mandiri (Sensus
Penduduk Online) maupun door to door.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan melalsanakan Sensus Penduduk di tahun 2020 yang
bertujuan untuk menydiakan data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk
menuju satu data kependudukan Indonesia.

B. PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN

Lima Propinsi dengan Populasi Tertinggi (dalam jutaan):

Populasi Populasi
Propinsi
   2000    2010
Jawa Barat     35.8     43.1
Jawa Timur     34.8     37.5
Jawa Tengah     31.2     32.4
Sumatra Utara     11.6     13.0
Banten      8.1     10.6
Indonesia    206.3    237.6

Sumber: Badan Pusat Stastik, Population Census 2000 & 2010

Bagian ini membahas beberapa aspek penting menyangkut komposisi demografi Indonesia.
Topik-topik yang dibahas antara lain pertumbuhan populasi Indonesia, struktur usia dan
urbanisasi.

Pertumbuhan Populasi Indonesia

Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49
persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara
pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program
Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa
pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden-presiden
penerusnya. Program ini - yang (sayangnya) tidak bisa diwajibkan - adalah strategi penting
bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan
menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan
pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi
diperkirakan sebesar sekitar 1.2 persen pada tahun 2015 berdasarkan data Bank Dunia.

Tingkat Pertumbuhan Populasi Indonesia (tahunan)

7
Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan penelitian
menyeluruh pada struktur populasi Indonesia sekali setiap dekade. Menurut studi terakhir
(dirilis pada tahun 2010), Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun,
menurut perkiraan-perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga) Indonesia diperkirakan
memiliki lebih dari 260 juta penduduk pada tahun 2017.

Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari
270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa
pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang.

Populasi Indonesia

Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di
wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses
urbanisasi yang pesat makanya sekarang sedikit lebih dari setengah jumlah total penduduk
Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi
ekenomi Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat tumbuhnya ekonomi
lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

Kota-kota terbesar di Indonesia ditemukan di pulau Jawa. Di sini kita menemukan ibu kota
Jakarta yang memiliki lebih dari 10 juta penduduk menurut sensus resmi terbaru (data dari
2011). Angka yang tidak resmi kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Selain itu, setiap pagi
sejumlah besar pekerja berjalan dari dareah perkotaan satelit menuju Jakarta untuk
melakukan pekerjaan mereka. Pada sore atau malam hari mereka berjalan pulang ke kota-

8
kota satelit di sekitar Jakarta. Arus harian yang besar ini menyebabkan kemacetan lalu lintas
yang parah di Jakarta.

Setelah Jakarta, kota-kota terbesar di Indonesia adalah Surabaya (Jawa Timur), Bandung
(Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat), dan Medan (Sumatra Utara).

Populasi Rural dan Kota di Indonesia:

  1995 2000 2005 2010 2015 2050


 Populasi Rural
64 58 52 50 46 33¹
 (% populasi total)
 Populasi Kota
36 42 48 50 54 67¹
 (% populasi total)

¹ perkiraan PBB
Sumber: Bank Dunia

Struktur Usia di Indonesia

Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan
dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki
kelimpahan warga dengan usia produktif kerja. Mereka adalah sebuah kekuatan buat ekonomi
nasional (asal mereka bisa mendapatkan pendidikan yang memadai dan ada cukup banyak
kesempatan kerja).

Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.6 tahun (perkiraan tahun 2016). Ini
adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.6 tahun ke atas
dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.6 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median
age wanita Indonesia adalah 29.1 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (28.1
tahun).

Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok
usia dan jenis kelamin.

Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur:

Persentase Gabungan Pria Wanita


 
      Total Populasi (absolut) (absolut)
0-14 tahun               27.3 34,165,213 32,978,841
15-64 tahun               66.5 82,104,636 81,263,055
65 tahun ke atas                6.1 6,654,695 8,446,603

Sumber: CIA World Factbook

Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah
sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi
Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif
demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.

9
Demografi dan Gelombang-Gelombang Ekonomi

Pentingnya Gelombang Usia: Ikhtisar Umum

Peredaman pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh penurunan tingkat kesuburan (yang
mungkin saja disebabkan oleh hal-hal seperti semakin mudahnya akses mendapatkan alat-alat
kontrasepsi, pendapatan yang lebih tinggi, urbanisasi dan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi untuk wanita) dapat membantu menstimulasi sebuah perubahan signifikan pada
distribusi usia penduduk terhadap mereka yang masih dalam usia kerja (namun di kemudian
hari penurunan angka kematian dan tingkat kesuburan akan menghasilkan populasi manula).
Perubahan ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi karena penduduk usia kerja
bertambah sementara jumlah (relatif) anak yang masih bergantung pada orang-tua berkurang.

Proses ini dapat dianggap sebagai serangkaian gelombang. Gelombang pertama adalah ketika
penduduk usia kerja mulai bekerja sehingga produksi pun menjadi meningkat. Dengan
adanya pekerjaan berarti pendapatan pun menjadi lebih tinggi, rumah tangga pun akan
menkonsumsi produk lebih banyak lagi. Rumah tangga akan menabung lebih banyak karena
jumlah anak yang bergantung pada orang-tua berkurang sehingga tingkat investasi pun
bertambah, sama seperti peningkatan modal dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi
perokonomian.

Gelombang demografi yang kedua terjadi ketika sebagian besar penduduk usia kerja
mendekati masa pensiun dan mulai menabung dan berinvestasi untuk hari tua. Dengan
demikian, hasil peningkatan akumulasi modal tersebut dapat membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi secara lebih lanjut. Setelah tahap ini akan terjadi keprihatinan
ekonomi karena adanya stagnasi pertumbuhan penduduk dan populasi manula yang
meningkat.

Kasus Indonesia

Saat ini posisi Indonesia berada di bagian tengah gelombang yang pertama. Baik angka
kelahiran maupun tingkat kesuburan sama-sama turun dengan cepat dan penduduk usia kerja
meningkat dengan cepat sementara total populasi Indonesia tumbuh dengan lamban. Hasilnya
adalah kelompok usia di bawah tiga puluh tahun yang cukup besar (sekitar setengah dari total
populasi, sekitar 125 juta penduduk Indonesia), yang secara potensial masuk usia produktif
sehingga bisa berfungsi sebagai mesin perekonomian nasional.

Konsumsi domestik adalah sumber besar untuk kinerja PDB Indonesia yang secara


berkelanjutan terus kuat. Apalagi konsumsi rumah tangga memberi andil lebih dari 55 persen
pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Konsumsi domestik yang terus kuat ini adalah salah satu
alasan penting mengapa Indonesia mampu melewati krisis keuangan global tahun 2008-2009
dengan nilai rata-rata pertumbuhan PDB sekitar 5.6 persen pada tahun 2008-2010. Apalagi,
karena pertumbuhan ekonomi yang solid banyak orang Indonesia sempat masuk warga kelas
menengah. Menurut laporan Bank Dunia yang dirilis pada tahun 2012, sekitar tujuh juta
warga Indonesia masuk ke dalam penduduk kelas menengah setiap tahun. Namun, setelah
tahun 2013 depresiasi rupiah (terhadap dolar AS) dan suku bunga Bank Indonesia yang lebih
tinggi (serta harga komoditas yang rendah di tengah pertumbuhan ekonomi global yang lesu)
telah berhasil agak melemahkan kekuatan pasukan konsumen Indonesia ini.

10
Meskipun demikian, jika boleh sedikit mengkritik, ada juga jutaan penduduk usia kerja yang
berpendidikan namun tidak mendapatkan pekerjaan di Indonesia. Mereka tidak dapat diserap
pasar tenaga kerja. Karakteristik lainnya dari Indonesia adalah tingkat pengangguran
terutama terjadi pada penduduk usia 15 - 24 tahun, jauh di atas rata-rata nasional. Untuk detil
lebih lanjut mengenai pengangguran di Indonesia, silakan baca halaman kami yang
membahas tentang pengangguran.

Grup Etnis Terbesar di Indonesia:

% dari
Grup
Populasi
Jawa 42.65
Sunda 15.41
Malay 3.45
Madura 3.37
Batak 3.02
Minangkabau 2.72
Betawi 2.51
Bugis 2.49
Banten 2.05
Banjar 1.74

Sumber: Statistics Indonesia Population Census 2010

C. JENIS –JENIS TRANSMIGRASI


Transmigrasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan manusia yang berupa sebuah
mobilitas atau perpindahan. Istilah transmigrasi merupakan sebutan untuk perpindahan
penduduk dari suatu daerah menuju ke daerah lainnya.  Biasanya transmigrasi ini dilakukan
dari daerah yang memiliki penduduk yang padat menuju ke daerah yang jarang penduduknya,
karena di Indonesia biasanya transmigrasi dilakukan sebagai upaya pemerataan penduduk.
Sebagai contoh adalah perpindahan penduduk dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan sebagai
upaya pengurangan penduduk di Pulau Jawa dan penambahan penduduk di Pulau
Kalimantan.

Proses transmigrasi bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Bisa satu orang saja yang melakukan transmigrasi, bisa satu keluarga, bahkan
satu desa pun bisa melakukan transmigrasi bersamaan dengan pengurus atau perangkat
desanya. Jenis transmigrasi ini disebut dengan transmigrasi bedol desa.

Sejarah Transmigrasi di Indonesia

Setelah kita mengetahui pengertian dari transmigrasi. Kita perlu mengetahui bahwa
transmigrasi ini kebanyakan merupakan program dari pemerintah yang bertujuan untuk
melaksanakan program-program pembangunan di negara ataupun karena alasan-alasan
lainnya yang dianggap perlu. Transmigrasi di Indonesia sudah dilakukan sejak bertahun-
tahun yang lalu. Maka dari itulah kiranya perlu bagi kita untuk mengetahui sejarah dari

11
transmigrasi yang berlangsung di Indonesia ini. hal ini bertujuan agar kita lebih memahami
betapa transmigrasi memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan negara.

Transmigrasi di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman dahulu, tepatnya pada tahun 1905.
Hal ini tentu saja berlangsung jauh sekali sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Transmigrasi pertama kali pada tahun 1905 ini dilakukan atas perintah dari Pemerintah
Belanda yang memindahkan masyarakat yang tinggal di wilayah Kedua menuju ke wilayah
Lampung yang diikuti oleh 155 keluarga. Pada zaman ini kita belum mengenal istilah
transmigrasi, melainkan kita menggunakan istilah kolonisasi.

Setelah transmigrasi yang dilakukan pemerintah Belanda pada tahun 1905 tersebut, kemudian
munculah transmigrasi lainnya dengan berbagai alasan yang berbeda-beda. Penyelenggaraan
transmigrasi yang resmi oleh pemerintah baru diadakan setelah Indonesia merdeka, tepatnya
pada tahun 1950. Penyelenggaraan dari tahun 1950 tersebut bahkan hingga sekarang dan
nanti akan terus dilakukan demi mencapai tujuan yang telah diinginkan. Pelaksanaan
transmigrasi terutama ditujukan untuk wilayah-wilayah yang padat penduduknya, yakni di
Pulau Jawa dan juga Pulau Bali, atau penduduk yang tempat tinggalnya terkena proyek
pembangunan dari pemerintah seperti proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur
Wonogiri, Krangates, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan demi untuk menyelamatkan
kepentingan warga sehingga pemerintah tidak terkendala dalam pembangunan dan
masyarakat pun akan memperoleh ganti sebagai fasilitas kehidupannya sehari- hari.

Syarat-Syarat Transmigrasi

Transmigrasi sebagai salah satu kegiatan yang melibatkan jiwa dan juga tempat tidak dapat
dianggap sepele. Nyatanya banyak orang yang ditangkap karena tidak memiliki surat-surat
dan juga kepengurusan yang tidak beres hingga di daerah yang baru. Transmigrasi secara
resmi baik dari pemerintah maupun secara pribadi harus memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut:

 Jumlah penduduk yang ditransmigrasikan ke daerah lain setiap tahun lebih


banyak daripada pertambahan penduduk daerah-daerah yang ditinggalkannya. Hal ini
berarti jumlah penduduk yang pindah jumlahnya lebih banyak daripada pertambahan
penduduk yang berasal dari daerah asalnya.
 Apabila di daerah yang ditinggalkan tersebut tekanan penduduk sudah
berangsur-angsur berkurang, dan orang-orang yang telah ditransmigrasikan tersebut
memperoleh tingkat hidup yang lebih baik daripada sebelumnya.
 Apabila antara pendatang baru atau transmigran dan juga penduduk yang
didatangi dapat hidup berdampingan, dapat terjadi padan kebudayaan sehingga
terhindar dari perasaan kesukuan di antaran masing-masing kelompok masyarakat.

Tujuan Transmigrasi

Semua program yang berasal dari pemerintah dalam pelaksanaannya pasti memerlukan
berbagai alasan yang logis dan mendasar. Biasanya alasan-alasan yang dimiliki pemerintah
sebagai upaya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat juga. Namun terkadang
masyarakat menyalahartikan hal tersebut, maka dari itulah yang masih belum lurus kita
luruskan agar nantinya tidak menimbulkan permasalahan di belakang. Demikian halnya
dengan pelaksanaan program transmigrasi, pasti mempunyai tujuan yang khusus dibalik

12
dengan pelaksanaan program tersebut. Beberapa tujuan yang melatarbelakangi program atau
kegiatan transmigrasi antara lain sebagai berikut:

 Pemerataan dan persebaran penduduk


 Peningkatan taraf hidup para transmigran di daerah transmigrasi
 Pengolahan sumber daya alam yang selama ini belum tersentuh dan berada di
daerah baru atau daerah tujuan transmigrasi
 Penyediaan lapangan pekerjaan bagi para transmigran di daerah transmigrasi
 Pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia
 Peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa
 Peningkatan pertahanan dan keamanan nasional

Jenis- jenis Transmigrasi

Transmigrasi dilakukan oleh beberapa atau banyak orang dengan berbagai macam tujuan
yang berbeda-beda. Karena berbagai faktor yang berbeda inilah maka jenis-jenis transmigrasi
juga ada banyak. Berbagai jenis transmigrasi ini antara lain sebagai berikut:

1. Transmigrasi lokal

Transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang pertama. Seperti namanya, yakni
lokal, maka transmigrasi ini dilakukan oleh orang-orang yang masih dalam satu wilayah.
Wilayah yang dimaksud ini adalah dalam lingkup propinsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan dari satu propinsi ke propinsi
lainnya. Transmigrasi ini biasanya dilakukan atas dukungan biaya dari departemen
transmigrasi. Transmigrasi lokal ini bisa juga dilakukan secara massal.

2. Transmigrasi swakarya

Jenis transmigrasi selanjutnya adalah transmigrasi swakarya. Transmigrasi swakarya ini


seperti sebuah transmigrasi yang bertujuan untuk memberikan pekerjaan kepada transmigran.
Jadi, transmigrasi swakarya merupakan jenis transmigrasi yang merupakan program dari
departemen transmigrasi yang berupa jaminan hidup kepada transmigran selama beberapa
bulan. Setelah itu maka transmigran akan diberikan tanah (baca: jenis tanah) untuk dapat
diolah dan tanah itulah sebagai sumber dari penghasilannya. Dengan kata lain maka
transmigrasi ini akan bersifat menetap bagi para transmigrannya.

3. Transmigrasi sektoral

Berikutnya adalah transmigrasi sektoral. Menurut pengertiannya maka transmigrasi sektoral


ini merupakan jenis transmigrasi yang dibedakan dari pembiayaannya. Transmigrasi sektoral
merupakan transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama-sama oleh para transmigran.

4. Transmigrasi umum

Transmigrasi umum merupakan salah satu jenis transmigrasi juga. Transmigrasi umum
merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan karena adanya faktor-faktor pendorong yang
berasal dari daerah asal. Misalnya karena sulitnya memperoleh pekerjaan karena sangat
jarang ditemukan lapangan kerja, kemudian karena lahan sumber daya alam pertanian yang

13
terlalu sempit sehingga membutuhkan pelebaran, hingga alasan pemerataan jumlah
penduduk. Biasanya berbagai faktor pendorong yang ada di daerah asal ini akan membuat
pemerintah mencanangkan program transmigrasi. Maka dengan adanya transmigrasi umum
ini penduduk atau transmigran bisa berangkat tanpa biaya karena biayanya semua adalah
tanggung jawab dari pemerintah.

5. Transmigrasi keluarga

Salah satu contoh dari transmigrasi mandiri adalah transmigrasi keluarga. Dikatakan mandiri
karena transmigrasi jenis ini biasanya tidak ditanggung oleh pemerintah melainkan dibiayai
sendiri. Transmigrasi keluarga merupakan transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh pihak
keluarga yang tinggal di daerah transmigran atau daerah yang dituju.

6. Transmigrasi swakarsa atau transmigrasi spontan

Jenis transmigrasi yang selanjutnya adalah transmigrasi swakarsa atau yang biasa disebut
sebagai transmigrasi spontan. Transmigrasi jenis ini merupakan transmigrasi yang dilakukan
dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah. Nah, transmigrasi swakarsa atau transmigrasi spontan inilah transmigrasi yang
diharapkan oleh pemerintah. Pemerintah mengharapkan supaya rakyatnya yang bertempat
tinggal ditempat- tempat yang terlalu ramai, kemudian mendapat kesadaran akan pentingnya
meninggalkan daerah yang terlalu padat tersebut dan beralih ke daerah baru yang mana
potensi alamnya perlu digali dan dikembangkan. Dengan demikian kemerataan daerah dapat
kita peroleh dengan mudah.

7. Transmigrasi bedol desa

Jenis transmigrasi yang terakhir adalah transmigrasi bedol desa. Transmigrasi bedol desa
merupakan salah satu contoh trasmigrasi massal. Disebut transmigrasi massal karena pelaku
atau transmigrannya ini adalah banyak atau lebih dari satu orang. Dinamakan transmigrasi
bedol desa apabila transmigrasi dilakukan oleh orang-orang dari satu desa beserta dengan
aparatur pemerintahan dari desa tersebut. Sehingga perangkat dan warga masyarakatnya akan
berada di tempat yang baru tersebut. Biasanya transmigrasi bedol desa ini dilakukan oleh
orang- orang yang desanya terkena proyek dari pemerintah. Transmigrasi bedol desa  ini
dilakukan dengan biaya dari pemerintah dan akan disediakan fasilitas oleh pemerintah pula.

Itulah beberapa jenis dari transmigrasi yang ada di Indonesia. Jenis-jenis transmigrasi
tersebut bisa dibedakan atas tujuan maupun biaya yang dikeluarkan pada saat transmigrasi
tersebut berlangsung. Transmigrasi merupakan program dari pemerintah meskipun beberapa
juga merupakan keinginan pribadi. Transmigrasi tentunya dicanangkan oleh pemerintah
untuk tujuan yang baik, namun sayangnya banyak orang yang masih tidak menginginkan
tansmigrasi, bahkan tidak menanggapinya dengan serius mengenai program transmigrasi ini.

D. JENIS –JENIS DAN CIRI – CIRI PIRAMIDA PENDUDUK


Dalam mempelajari masalah kependudukan tidak terlepas dari istilah antroposfer.
Antroposfer merupakan sebuah lingkungan yang juga bagian dari bumi di mana tempat
tinggal manusia. Tidak heran jika dalam antroposfer sendiri tidak hanya membahas
kependudukan saja namun juga masalah mengenai pemukiman dan lingkungan hidup.

14
Kependudukan berasal dari kata penduduk yang artinya seluruh orang yang memiliki domisili
di wilayah geografis (dalam hal ini di Negara Kesatuan Republik Indonesia) selama 6 bulan
atau lebih dan juga bagi mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan namun mempunyai
tujuan untuk menetap.

Untuk mengetahui jumlah keseluruhan penduduk di suatu negara, dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti melakukan survei, registrasi dan sensus penduduk. Untuk sensus
penduduk dilakukan secara de jure yaitu pencacahan dilakukan kepada setiap orang yang
benar – benar berdiam atau tinggal di negara bersangkutan, dan secara de facto yaitu
pencacahan dilakukan kepada setiap orang saat diadakan sensus berada di dalam negara yang
bersangkutan.
Manfaat sensus penduduk tersebut dapat diketahui jumlah penduduk secara keseluruhan,
keadaan pertumbuhan penduduk, mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin,
umur serta kesempatan kerja dan lain sebagainya. Sehingga perlu dilakukan susunan
penduduk, sebab dengan adanya susunan penduduk bisa mengetahui perubahan – perubahan
yang terjadi setiap tahunnya, agar mudah membuat kesimpulan yang nantinya bisa menjadi
dasar kebijakan dan program – program pemerintah.

Pengertian Piramida Penduduk

Piramida penduduk merupakan suatu grafik mengenai susunan penduduk berdasarkan usia
pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Piramida penduduk bisa dikatakan sebagai dua
buah diagram batang dimana satu sisi menunjukan jumlah penduduk perempuan dan sisi
lainnya adalah jumlah penduduk laki – laki, dimana kedua diagram tersebut berada pada
interval usia penduduk lima tahunan. Di dalam piramida penduduk, biasa penduduk
perempuan berada di sisi sebelah kanan dan penduduk laki – laki berada di sisi sebelah kiri.

Selain itu, di dalam piramida penduduk juga terdapat sumbu X atau horizontal dan sumbu Y
atau vertikal. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk dalam skala tertentu
sedangkan sumbu vertikal berupa usia penduduk dari 0 hingga 65 tahun lebih dengan interval
1 atau 5 tahun. Bentuk piramida penduduk yang berbeda di tiap – tiap negara, hal ini
tergantung dari jumlah penduduk, jenis kelamin dan juga usia penduduk di negara tersebut.

Tingkatan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin bisa dengan mudah digambarkan
atau ditunjukan berdasarkan data – data dan juga fakta yang terdapat di piramida penduduk.
Pada piramida penduduk bisa memuat atau mengelompokan berdasarkan biologis (jenis
kelamin dan usia), tingkat pendidikan, pekerjaan atau mata pencaharian, pendapatan, dan
status pernikahan. Dari piramida penduduk juga, dapat diketahui tingkat usia produktif dari
wilayah ataupun negara yang bersangkutan.

Macam – macam Piramida Penduduk

15
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Piramida ini hanya terjadi di suatu wilayah atau negara yang memiliki jumlah angka
kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Dengan kata lain, wilayah tersebut memiliki
pertumbuhan jumlah penduduk lebih cepat. Gambar bentuk piramida ini yaitu berbentuk
kerucut yang memiliki alas cukup lebar dengan puncak agak meruncing.

Bentuk diagram digambarkan mirip dengan bangun limas. Piramida ini dapat menjadi ciri
bahwa sebagian besar penduduk berada pada kategori umur muda. Sederhananya jika di suatu
wilayah mempunyai angka kematian lebih rendah dan angka kelahiran lebih tinggi, maka
banyak penduduk yang berusia muda. Bentuk piramida ini bisa ditemukan di negara
berkembang seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan lain sebagainya.

Ciri – ciri piramida penduduk muda atau expansive yaitu:

 Angka kelahiran sangat tinggi dibandingkan angka kematian.


 Jumlah penduduk usia muda (0 tahun – 19 tahun) sangat besar dan usia tua sedikit
jumlahnya.
 Pertumbuhan penduduk tinggi.
 Sebagian besar berada dikategori penduduk muda.
 Terdapat di negara – negara berkembang.
 Kelompok usia tua sedikit.

2. Piramida Penduduk Stasioner (Granat)

16
Piramida ini menunjukan tingkat atau jumlah kelahiran hampir sama atau seimbang dengan
jumlah kematian, sehingga piramida ini disebut dengan piramida stasioner. Wilayah atau
negara ini memiliki pertumbuhan jumlah penduduk yang relatif tetap atau stabil. Sehingga
dapat dikatakan jika piramida ini menggambarkan jumlah penduduk antara kelompok muda
hingga kelompok tua berada pada jumlah yang relatif sama.

Karena jumlah diagram batangnya hampir rata, sehingga bentuknya mendekati bentuk granat.
Tingkat kelahiran dan juga tingkat kematian berada pada kondisi seimbang atau tetap.
Piramida penduduk stasioner dapat ditemukan di negara maju seperti Amerika, Inggris,
Prancis dan negara maju lainnya.

Ciri – ciri piramida penduduk stasioner yaitu:

 Tingkat kelahiran cukup rendah.


 Jumlah penduduk pada setiap kategori atau kelompok hampir sama.
 Tingkat kematian hampir rendah.
 Terjadi beberapa negara maju.
 Pertumbuhan penduduk sangat kecil atau lambat.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)

17
Piramida ini menunjukan jika jumlah kelahiran lebih rendah dibandingkan jumlah kematian
atau dapat dikatakan jika piramida ini bersifat konstruktif. Dari diagram ini dapat dikatakan
jika terjadi penurunan tingkat kelahiran sehingga wilayah atau negara ini mengalami
perlambatan pertumbuhan penduduk.

Gambaran dari piramida ini yaitu grafik batang pada bagian tengah memiliki jumlah
tertinggi. Piramida penduduk tua merupakan kebalikan dari piramida penduduk muda.
Negara yang mengalami kondisi ini yaitu Jerman, Belgia dan Swedia. Ciri – ciri piramida
penduduk tua yaitu:

 Jumlah penduduk kategori usia muda sangat kecil.


 Jumlah penduduk tertinggi berada pada usia dewasa.
 Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.
 Jumlah penduduk muda lebih kecil dari pada jumlah penduduk tua.
 Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk berkurang.

Fungsi Piramida Penduduk

Dengan mengetahui tingkatan jumlah penduduk berdasarkan piramida penduduk, bagi


beberapa negara berfungsi untuk:

1. Membuat dan menentukan kebijakan bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas


masyarakatnya. Sehingga masyarakat memperoleh kehidupan yang sejahtera yang
merupakan tujuan dari pemerintah.
2. Menunjukan gambaran mengenai kondisi kependudukan di suatu negara atau wilayah.
3. Mendapatkan data dan fakta sebenarnya mengenai jumlah penduduk di suatu wilayah
atau negara.
4. Merupakan data kependudukan terpenting untuk melakukan pembangunan negara
atau wilayah.
5. Mempermudah dalam mempelajari jumlah penduduk di dalam suatu wilayah.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
 Sensus Penduduk merupakan penghitungan jumlah penduduk, ekonomi
dan sebagainya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam jangka waktu
tertentu, dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh dalam suatu
batas negara untuk kepentingan demografi negara yang bersangkutan.
 Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010
adalah sekitar 1.49 persen per tahun
 Tujuan transmigrasi adalah Pemerataan dan persebaran penduduk
 Piramida penduduk merupakan suatu grafik mengenai susunan penduduk
berdasarkan usia pada saat tertentu yang berbentuk piramida.

B. SARAN
Untuk mencegah terjadinya kepadatan penduduk yang lebih besar hendaknya kita
semua ikut berpartisipasi dalam mengatasi hal tersebut dan meminimalkan
dampak buruk yang akan terjadi, misalnya menunda pernikahan dini, pola pikir
yang dewasa, mementingkan karier dan pendidikan serta berusaha membuat
perubahan baik dari diri sendiri.

19
Daftar Pustaka
1.http://sp2010.bps.go.id/index.php
2.http://world.bymap.org/InfantMortality.html (Terjemahan)
3.http://wikipedia.co.id/Demogafi-indonesia
4.Salut Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI Tantangan dan Peluang di
Menganalisis Kematian Dewasa (Makalah). Australia: The University of
Queensland.(Makalah ini disampaikan kepada Komite Ilmiah Penduduk Asosiasi Asia
(APA) untuk khusus sesi tentang "Kekuatan dan Kelemahan Data Demografi Asia" (Sesi
No 63) pada 2010 Rapat Population Association of America (PAA), di Dallas-Texas, 15
17 April 2010)  Online (Terjemahan)
5.http://amirbuton.wordpress.com/2010/08/17/jumlah-penduduk-hasil-sensus-penduduk-
tahun-2010

20

Anda mungkin juga menyukai