Anda di halaman 1dari 28

Sekat Kanal untuk Pembasahan Gambut &

Sistem Pemantauan TMA Gambut


Dr. Sigit Sutikno, ST., MT.
Ketua Pusat Studi Bencana, Universitas Riau
sigit.sutikno@lecturer.unri.ac.id

Webinar Gambut Talks, Pekanbaru, 4 Juni 2020


salah satu pusat penelitian di bawah Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat LPPM) yang berfokus pada
masalah yang terkait dengan lahan gambut dan bencana
hidro-meteorologi.

Sejak didirikan (April 2014),


PSB telah banyak berkontribusi pada mitigasi bencana asap dan
restorasi lahan gambut melalui sejumlah kegiatan, seperti riset aksi,
seminar, dan kegiatan relawan bekerja sama dengan berbagai
mitra.

Webinar Gambut Talks, Pekanbaru, 4 Juni 2020


Mitra PSB-UNRI

Webinar Gambut Talks, Pekanbaru, 4 Juni 2020


1. Potensi Bencana di Lahan Gambut
2. Bagaimana bisa terjadi
3. Bagaimana cara mengatasi / mencegah ?
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi
5. Dampak Penyekatan Kanal
6. Sistem Pemantauan TMA
7. Kesimpulan dan Rekomendasi

Webinar Gambut Talks, Pekanbaru, 4 Juni 2020


1. Potensi Bencana
di Lahan Gambut

▪ Lahan gambut
merupakan ekosistem
yang sangat rentan
(fragile ecosystem)
terhadap perubahan
kondisi hidrologi dan
alih fungsi lahan.

▪ Ancaman bencana:
✓ kebakaran hutan
dan lahan,
✓ abrasi,
✓ Longsor
✓ subsidensi,
✓ banjir.

(Yamamoto, dkk., 2019)


Kebakaran Hutan
dan Lahan

▪ Karhutla dominan terjadi di lahan


gambut dan selalu berulang setiap
tahun.

Foto: Sigit Sutikno, 24-08-2019

Sumber: globalforestwatch, 2019


Abrasi Pantai Pembahasan lebih lanjut di
Abrasi Ancam Pulau-Pulau di Riau. Suara Hijau Sesi 2 bersama Dr. Sigit Sutikno
https://www.youtube.com/watch?v=9DsREIQpxjM&t=29s

Abrasi pantai gambut terparah


terjadi di KHG Pulau Bengkalis,
dengan laju abrasi sekitar 30
m/tahun (Sutikno,2016).

Sedimentasi di Pulau Bengkalis


Foto: Sutikno, 12-09-2019

Abrasi di Pulau Rangsang

Abrasi di Pulau Bengkalis

Foto: Yamamoto, 12-01-2020


Longsor
(Peat Failure)

▪ Peat failure in coastal area of Bengkalis


Island (Yamamoto, dkk., 2018).

(Yamamoto, dkk., 2018)


Penurunan tanah
(Subsidence)
Pada lahan gambut
direstorasi, subsiden
masih terjadi 4.5 cm/th

▪ Tingkat subsidensi lahan gambut di


Sumatera bervareasi 2-13 cm/th
(Nurhamidah, 2018).

Foto: Sigit Sutikno, 21-04-2019

Pembangunan jalan
melewati kubah gambut

Foto: Sigit Sutikno, 21-09-2017


Hubungan antara tingkat subsidensi lahan gambut dengan TMA
Banjir (Flood)
▪ Lahan gambut tidak mampu lagi “memegang”
air dan menyimpannya pada “reservoir-
reservoir” di kubah gambut dengan baik (akibat
degradasi), sehingga air melimpas dengan cepat
ketika terjadi hujan.

▪ Permukaan lahan gambut jadi lebih rendah


karena subsiden dan makin sering/mudah
terendam. Foto: Sigit Sutikno, 06-12-2018

Foto: Sigit Sutikno, 06-12-2018 Foto: Sigit Sutikno, 06-12-2018


2. Bagaimana Bencana
bisa terjadi ?

Perubahan tata guna lahan


(Landcover change)

Kondisi hidrologi tidak stabil


(Hydrologic instability)

(Yamamoto, dkk., 2018)

DISASTER

3. Longsor (Peat Failure) 3. Kebakaran (Peat Fire)


4. Abrasi pantai (Coastal erosion) 4. Subsiden (Subsidence)
5. Banjir (Flood)
3. Bagaimana cara
mengatasi / mencegah ?

Perubahan tata guna lahan


(Landcover change)

Kondisi hidrologi tidak stabil RESTORASI


(Hydrologic instability)
HIDROLOGI
Pada prinsipnya adalah
menjaga gambut dalam
kondisi selalu basah/lembab,
DISASTER seperti kondisi alamiahnya

3. Longsor (Peat Failure) 3. Kebakaran (Peat Fire)


4. Abrasi pantai (Coastal erosion) 4. Subsiden (Subsidence)
5. Banjir (Flood)
3. Bagaimana cara
mengatasi / mencegah ?

RESTORASI RESTORASI
HIDROLOGI GAMBUT
Pada prinsipnya adalah menjaga
gambut dalam kondisi selalu R1
basah/lembab, seperti kondisi Rewetting
alamiahnya

R2
Revegetation

1. Penyekatan Kanal R3
(Canal Blocking)
Revitalization of
2. Penimbunan Kanal local livelihood
(Canal Backfilling)
3. Sumur Bor
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi Kondisi Water Balance
Tiap-tiap Sub-KHG
1. Analisis neraca air (water balance).
2. Pembuatan zona tata air berdasarkan kondisi
hidrotopografi.
3. Perencanaan tata air dengan penyekatan kanal
4. Implementasi tata air
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi
1. Analisis neraca air (water balance).
2. Pembuatan zona tata air berdasarkan kondisi hidrotopografi.
3. Perencanaan tata air dengan penyekatan kanal
4. Implementasi tata air
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi
1. Analisis neraca air (water balance).
2. Pembuatan zona tata air berdasarkan kondisi hidrotopografi.
3. Perencanaan tata air dengan penyekatan kanal
4. Implementasi tata air
Sekat Kanal Beton
Sekat Kanal Kayu

Sekat Kanal Beton

Sekat Kanal Kayu


4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi
1. Analisis neraca air (water balance).
2. Pembuatan zona tata air berdasarkan kondisi hidrotopografi.
3. Perencanaan tata air dengan penyekatan kanal
4. Implementasi tata air

Okt, 2018

Juli, 2019 Juli, 2019


Metodologi Penelitian
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi

Teknik Pembasahan Lahan Gambut

a) Kayu Nov, 2017


✓ Low cost
✓ Construction method : simple
✓ Light material
✓ Low Durability ??
✓ Environmental Impact??

Juli, 2019
Akar Pohon

Sept, 2019 Juli, 2019


Metodologi Penelitian
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi

Teknik Pembasahan Lahan Gambut

a) Kayu Nov, 2017


✓ Low cost
✓ Construction method : simple
✓ Light material
✓ Low Durability ??
✓ Environmental Impact??

Juli, 2019
Akar Pohon

Sept, 2019 Juli, 2019


Metodologi Penelitian
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi

Teknik Pembasahan Lahan Gambut

b) Vinyl Sheet Pile


✓ Wood very limited in this village
✓ Light material
✓ High durability
✓ Construction method : simple
✓ Relatively high cost

Nov, 2017

Nov, 2017 Nov, 2017 Juli, 2019


Metodologi Penelitian
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi

Teknik Pembasahan Lahan Gambut

c) Beton

@PSB-CIFOR, 2019
Metodologi Penelitian
4. Tata Air untuk Restorasi Hidrologi

Teknik Pembasahan Lahan Gambut Beton Pra-cetak Tipe-2

d) Beton pra-cetak

Beton Pra-cetak Tipe-1

@PSB-D2BRG, 2019
5. Dampak Penyekatan Kanal

Dampak pembasahan lahan


gambut dengan penyekatan kanal
berkisar 170-270 m dari kanal.
5. Dampak Penyekatan Kanal
Simulasi Model Hidraulika
✓ Tanpa sekat kanal, kanal akan jadi kering pada musim kemarau yang bisa
menyebabkan lahan gambut kering dan mudah terbakar.
✓ Dengan sekat kanal, air di kanal masih tetap ada walaupun kuantitasnya berkurang di
musim kemarau, sehingga bisa menjaga lahan gambut masih tetap basah/lembab.

Kondisi awal musim hujan (10 Nov 2019)

SK-2
SK-3
SK-4

Kondisi sebelum dan setelah penyekatan Kanal


5. Dampak Penyekatan Kanal
Lesson Learned from Small Scale Water Management at Tanjung Leban
Village, Bengkalis (GSK-BB Landscape)
▪ Progress of peatland restoration as impact of rewetting (Hydrological Restoration).
▪ Peatland Restoration is a long process that requires continuous effort and
improvement.

@ M. Nur @ M. Nur

2011 2012 2016 2017 2019

@ M. Nur
6. Sistem Pemantauan TMA
http://sipalaga.brg.go.id/
Sistem pemantauan TMA, hujan, soil moisture, dan suhu secara real time
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Perlunya pengelolaan lahan gambut yang tepat dengan
memperhatikan karakteristiknya (sifat alamiahnya) supaya lahan
gambut tidak menimbulkan bencana, melainkan memberikan
manfaat.
2. Prinsip menjaga lahan gambut supaya tidak menimbulkan bencana
adalah dengan menjaganya dalam kondisi selalu basah atau
lembab.
3. Dampak penyekatan kanal dapat menaikkan TMA di lahan gambut
pada radius hingga 170 ~270 m dari kanal. Radius dampak
penyekatan kanal bisa lebih besar atau lebih kecil, sangat
tergantung pada kondisi hydro-topography karakteristik gambut,
tutupan lahan, tata guna lahan dan debit kanal.
4. Perlu perencanaan tata air yang terintegrasi dengan
memperhatikan kondisi keseimbangan air, hidrotopografi, dan
ketersediaan material untuk infratruktur Pembasahan Gambut.
Sekian..
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai