Anda di halaman 1dari 17

1/17

MENGINTENSIFKAN PERAN PENGELOLA KEUANGAN UNTUK MENINGKATKAN


AKUNTABILITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DI DPMPTSP KABUPATEN GROBOGAN

Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan X


Tahun : 2018
Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota
Cluster inovasi : Keuangan, Anggaran & Pendapatan
Inovator : SRI WAHJUNINGSIH, SKM
Jabatan : KASUBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN
Instansi : DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Latar Belakang

Pengelolaan keuangan perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggungjawab sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka
mendukung terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance). Keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-udangan,
efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan serta bermanfaat bagi masyarakat. Pertanggungjawaban
keuangan daerah merupakan kewajiban dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selaku Pemegang kewenangan pengelola anggaran berdasarkan azas umum
pengelolaan keuangan daerah. Azas umum pengelolaan keuangan daerah adalah pengelolaan keuangan secara tertib, taat pada perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Pada tingkat OPD pengelola keuangan yang dimaksud dalam hal ini adalah kepala OPD selaku Pengguna Anggaran (PA), Pejabat struktural eselon III selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Pejabat struktural eselon IV selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), bendahara
pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu

Pengguna Anggaran bertanggungjawab secara formal dan material atas pelaksanaan kebijakan anggaran yang berada dalam penguasaannya. Dalam rangka
meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, maka diatur sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern merupakan
suatu proses berkesinambungan yang diselenggarakan oleh Kepala OPD agar pengelolaan keuangan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja transparan dan Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, maka dilakukan pengendalian pengelolaan keuangan secara
berjenjang dari Bupati dan OPD. Pada tingkat OPD Pengendalian internal dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
2/17
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dengan maksud pelaksanaan kegiatan dapat mencapai target dan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan secara tepat
waktu, tepat mutu, tertib administrasi, tepat sasaran dan tepat manfaat.

Berdasarkan Peraturan Bupati Grobogan nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Grobogan.

Susunan Organisasinya, terdiri dari:

a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan

2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Penanaman Modal, membawahkan :

1. Seksi Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal;

2. Seksi Promosi Penanaman Modal; dan

3. Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

d. Bidang Pelayanan, membawahkan:

1. Seksi Pendaftaran;

2. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I; dan


3. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II.
3/17

e. Bidang Pengaduan, Pengawasan, Regulasi, Data dan Pelaporan, membawahkan :

1. Seksi Pengaduan, Pengawasan dan Informasi;

2. Seksi Regulasi dan Advokasi; dan

3. Seksi Pengolahan data dan Pelaporan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Subbagian Perencanaan dan keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas dalam perumusan kebijakan, pengkoordinasikan, pembinaan, pengendalian,
pengelolaan dan pemberian bimbingan di bidang Perencanaan dan keuangan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan sistem informasi Dinas. Dalam melaksanakan tugas
pokoknya mempunyai uraian tugas antara lain :

a. Menghimpun dan meneliti laporan perkembangan tingkat realisasi pelaksanaan kegiatan dari masing-masing unit kerja sebagai bahan penyusunan laporan
pengendalian Operasional kegiatan;

b. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi penyerapan anggaran dengan cara membandingkan laporan perkembangan realisasi belanja dengan rencana
pembiayaan yang ditetapkan sebelumnya;

c. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan Dinas serta jenis pelaporan keuangan lainnya.

Permasalahan yang dihadapi sesuai tugas pokok dan fungsi subbagian Perencanaan dan keuangan sebagai berikut :

a. Pengelolaan keuangan (Laporan pertanggungjawaban kegiatan/anggaran) belum berjalan secara optimal, dimana evaluasi hanya merupakan kegiatan yang rutinitas
dengan cara pelaporan melalui format, sehingga kontrol masih lemah.

b. Pelaksanaan kegiatan belum dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncanakan, kegiatan banyak terjadi di akhir tahun.
c. Pencairan/Penyerapan anggaran belum tepat waktu/tidak sesuai dengan penarikan anggaran yang direncanakan.
4/17

Isu strategis yang dihadapi Subbag Perencanaan dan Keuangan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab. Grobogan adalah
penyerapan/pencairan anggaran kegiatan belum tepat waktu disebabkan karena realisasi kegiatan/penyerapan anggaran tidak sesuai dengan rencana.

Kesenjangan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang terjadi saat ini dapat diperlihatkan tabel berikut ini :

Tabel 1

Kesenjangan Antara Kondisi Yang Ada Saai Ini Dan Kondisi Yang Diharapkan

NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHA


5/17

Penyerapan/pencairan anggaran dan pelaksanaan kegiatan belum dilaksanakan tepat waktu sesuai schedul yang direncanakan, kegiatan/pertanggungjawaban
1 Penyerapan/pencaira
keuangan di akhir tahun

Pengelolaan keuangan (laporan pertanggungjawaban kegiatan dan Anggaran) belum berjalan optimal

2
6/17

-Pengelolaan keuang
7/17

Untuk menganalisa permasalahan di atas digunakan metode Leavitt’s Model (1965). Leavitt’s Model membagi organisasi menjadi 4 elemen yaitu People (Sumber Daya
Manusia), Task (Tugas), Structure (Struktur) dan Technology (Teknologi) yang memberikan pendekatan baru untuk interaktif yang saling berkaitan, mempengaruhi dan
menentukan kelangsungan suatu organisasi.

Leavitt’s Model menekankan bahwa perubahan sekecil apapun pada salah satu elemen akan berdampak langsung terhadap elemen yang lain sehingga harus dapat
menyesuaikan dengan perubahan yang ada.

Diagram Leavitt’s Model disajikan sebagaimana gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1

Analisis Model Leavitt’s

TECHNOLOGY

TASK

STRUCTURE

PEOPLE
8/17

Dengan menfokuskan pada empat komponen organisasi tersebut, project leader mendiagnosa seperti tabel dibawah ini :

Tabel 2

Diagnosa Elemen Leavitt’s Model

No Komponen Kondisi setiap komponen Komponen yang paling perlu dii


9/17
Pemahaman tugas pokok dan fu
1. Tugas pokok dan fungsi pengelola keuangan (KPA,PPTK, bendahara pengeluaran ) belum maksimal

1 Tugas

Kepatuhan dan komitment dalam


2. Ketidakpatuhan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada rencana pencairan Anggaran telah ditetapkan

1. Keterbatasan kemampuan serta ketrampilan khususnya bendahara pengeluaran dalam menjalankan tugasnya dan karena
2 Sumber Daya manusia Penambahan SDM yang memb
Ketimpangan beban kerja

1. Koordinasi dan komunikasi antar pengelola keuangan belum optimal

3 Struktur 2. Ego sektoral antar unit kerja (bidang, subbagian, seksi) Koordinasi dan komunikasi yang
10/17

4 Teknologi Telah tersedianya sistem apliaksi program SIMDA dalam penatausahaan keuangan Sudah sesuai harapan

Dari analisis diatas, area yang menjadi permasalah yaitu sebagai berikut :

a. Tugas : Pemahaman tugas pokok dan fungsi pengelola keuangan (PA,KPA,PPTK, bendahara pengeluaran ) dan kepatuhan pencairan anggaran belum
optimal sesuai dengan rencana yag telah ditetapkan sebelumnya sehingga perlu adanya sosialisasi pemahaman tugas pokok dan fungsi pengelola keuangan dan sistem
ketentuan pengelolaan keuangan serta kesepakatan bersama dalam pencairan anggaran.

b. SDM : Kondisi Saat ini di Sub bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai 4 orang staf, 2 orang staf PNS sebagai bendahara pengeluaran dan
bendahara gaji, sedangkan 2 orang staf tenaga harian lepas yang focus pada perencanaan sehingga perlu adanya tenaga yang membantu di masing-masing bidang
dalam pengelolaan keuangan khususnya dalam pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang berdampak pada ketepatan waktu pencairan anggaran.

c. Struktur : Kurangnya koordinasi dan komunikasi pengelola keuangan antar bidang sehingga perlu terjalin komunikasi yang lebih inten guna kelancaran
pelaksanaan kegiatan.

d. Tehnologi : Telah tersedianya system aplikasi SIMDA dalam penatausahaan keuangan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dan dari hasil Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan X Tahun 2018 yang mengambil lokus di Mall
Pelayanan Public DPMPTSP dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur pada tanggal 25 sampai dengan 28
April 2018, Best Practice yang bisa diambil dan diterapkan adalah :

a. Komitment pemimpin yang kuat dalam rangka mensukseskan sebuah inovasi/program dalam organisasi.

b. Kepemimpinan yang adaptif dengan merangkul masyarakat, semua stakeholder dan dapat memberi suri tauladan yang baik.

c. Menghilangkan ego bidang/sektor dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.


11/17
d. Adanya sinergitas antar bidang/sektor yang sangat diperlukan dalam membangun komunikasi dan koordinasi untuk terwujudnya pelayanan yang prima.

e. Perencanaan yang dilakukan dengan baik dan konsisten dalam implementasinya akan mempercepat keberhasilan suatu program kegiatan secara
berkesinambungan.

f. Penempatan SDM/pegawai yang berkompeten.

Bertolak dari kesenjangan kondisi yang diharapkan dengan kondisi riil yang terjadi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Grobogan khususnya di Subbagian Perencanaan dan Keuangan, serta analisa permasalahan dan hasil benchmarking to best practise, maka penulis selaku
project leader berusaha melakukan Proyek Perubahan “Mengintensifkan Peran Pengelola Keuangan Untuk Meningkatkan Akuntabilitas Penggunaan Anggaran di
DPMPTSP Kabupaten Grobogan”

Manfaat

A. Manfaat bagi Sub Bagian Perencanaan dan keuangan

- Mempermudah dalam monitoring pemanfaatan Anggaran/kegiatan di masing-masing bidang sesuai dengan Rencana.

- Pekerjaan menjadi lebih ringan dan selesai tepat waktu.

B. Manfaat bagi OPD

- Mempermudah dalam monitoring penyerapan anggaran OPD sesuai dengan Perencanaan

- Pelaporan dan pengawasan keuangan berjalan lancar dan tidak terlambat.

- Mengetahui kinerja dari OPD dalam melaksanakan anggaran dan kegiatan yang sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
-12/17Terwujudnya kegiatan secara tertib dan tepat waktu. “Secara tertib” diartikan bahwa pelaksanaan Kegiatan/Anggaran sesuai dengan ketentuan pengelolaan
keuangan dan “tepat waktu” diartikan bahwa kegiatan/Anggaran dapat dicapai pada batasan waktu yang telah ditetapkan.

C. Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten

- Memberikan informasi dalam menentukan Program /kegiatan yang sesuai dan tepat untuk Perencanaan Pembangunan Daerah.

- Mempunyai kontribusi meraih prestasi WTP dalam pengawasan keuangan.

D. Manfaat bagi Masyarakat

- Pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dapat berjalan lancar sehingga memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraannnya.

Milestone

No TAHAPAN OUTPUT TAHAPAN

I. JANGKA PENDEK
13/17
Pembentukan Tim Efektif

a. Rapat Internal calon tim efektif.

b. Menyusun uraian tugas tim efektif.


1. SK Kepala DPMPTSP tentang Pembentukan Tim efektif Pr
c. Penyusunan draf SK tim Efektif.

d. Penandatanganan SK tim efektif.

e. Pendistribusian SK Tim efektif

Rapat Koordinasi Tim Efektif

a. Pembuatan dan penandatanganan surat undangan rakor tim efektif.


2. Pemahaman tim efektif akan tupoksi dlm proyek perubahan
b. Pengiriman Surat Undangan.

c. Pelaksanaan Rapat Koordinasi tim efektif.

Rapat Koordinasi dengan stakeholder internal dan eksternal

a. Pembuatan dan penandatanganan surat undangan rakor dengan stakeholder internal.

3. b. Pengiriman surat undangan. Pemahaman dan dukungan stakeholder akan adanya proye

c. Pelaksanaan Rakor dengan stakeholder Internal.

d. Penandatanganan surat dukungan stakeholder.


14/17
Sosialisasi tupoksi dan pengelolaan keuangan daerah

a. Membuat surat permohonan narasumber, surat undangan peserta.


Pengelola keuangan memahami tentang tupoksinya serta s
4. b. Penanadatanganan surat oleh Kepala DPMPTSP.

c. Pengiriman surat kepada narasumber dan peserta.

d. Pelaksanaan sosialisasi Tupoksi dan pengelolaan Keuangan Daerah oleh BPPKAD dan Bagian Pembangunan SETDA.

Pembuatan dokumen Pakta Integritas

a. Pembuatan dan penandatanganan surat undangan .


5. Tersusunnya Dokumen pakta integritas tentang ketepatan
b. Pengiriman surat undangan.

c. Penyusunan konsep dokumen Pakta Integritas.

Penandatanganan Pakta Integritas oleh pengelola Keuangan

a. Pembuatan dan penandatanganan surat undangan.


6. Dokumen Pakta Integritas yang telah ditandatangani oleh p
b. Pengiriman surat undangan

c. Pelaksanaan Persetujuan dan Penandatanganan Pakta Integritas.


15/17
Penunjukan verifikator keuangan bidang/sekretariat

a. Penyusunan draf SK Verifikator bidang/sekretariat.


7. Tenaga verifikator keuangan bidang/bagian ditunjuk denga
b. Penandatanganan SK penunjukan verifikator bidang/sekretariat.

c. Pendistribusian SK penunjukan Verifikator.

Workshop Penatausahaan Keuangan Daerah bagi Verifikator bidang/Sekretariat.

a. . Membuat surat permohonan narasumber, surat undangan peserta.

b. Penanadatanganan surat oleh Kepala DPMPTSP.


8. Pengelolaan keuangan ( laporan pertanggungjawa
c. Pengiriman surat kepada narasumber dan peserta.

d. Pelaksanaan Workshop Penatausahaan Keuangan Daerah.

e. Lanjutan Pelaksanaan Workshop khusus verifikator Bidang/Sekretariat.

Uji coba penerapan


Laporan hasil uji coba penerapan
9. a. Ujicoba penerapan terhadap pengelola keuangan.

b. Ujicoba penerapan terhadap verifikator keuangan bidang/sekretariat


16/17
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan proyek perubahan

a. Pembuatan dan penandatanganan surat undangan.

b. Pengiriman surat undangan Laporan hasil Proyek Perubahan


10.
c. Pelaksanaan rapat dalam rangka monitoring proyek perubahan

d. Penyusunan Laporan

e, Melapor hasil proyek perubahan ke mentor dan Kepala DPMPTSP

II. JANGKA MENENGAH

1.

Monitoring kinerja Verifikator Penatausahaan keuangan yang tepat waktu.

2. Bidang/sekretariat. Buku pintar pedoman pengelolaan keuangan.

Pembuatan buku pintar untuk pedoman pengelolaan keuangan

Perumusan SOP untuk ketepatan waktu penyerapan Anggaran Terlaksananya perumusan SOP

3.

III. JANGKA PANJANG


17/17
1.

Mengoptimalkan peran verifikator dalam penatausahaan keuangan. Penatausahaan keuangan yang efektif, efisien, akuntabel.

Pencairan anggaran yang tepat waktu secara kontinu dari tahun ke tahun Terlaksananya pencairan anggaran yang tepat waktu dari t

2.

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 15 Nov 2021 09:33:49

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai