Anda di halaman 1dari 3

Program Proteksi Radiasi dalam Kegiatan Radioterapi

Perka Bapeten No 3/ 2013; Pasal 1 Ayat 5

Radioterapi adalah modalitas pengobatan dengan menggunakan Zat Radioaktif Terbungkus dan/
atau Pembangkit Radiasi Pengion.

Perka Bapeten No 3/ 2013; Pasal 1 Ayat 9

Terapi eksternal adalah jenis radioterapi dengan peralatan pemancar berkas radiasi berada pada
jarak tertentu di luar tubuh manusia.

Perka Bapeten No 3/ 2013; Pasal 1 Ayat 16

Brakhiterapi adalah jenis radioterapi jarak dekat yang diberikan secara manual atau remote
afterloading.

Perka Bapeten No 3/ 2013; Bab II Persyaratan Izin

- Persyaratan izin konstruksi penggunaan terapi eksternal dan/ atau brakhiterapi remote
afterloading
- Persyaratan izin operasi penggunaan terapi eksternal dan/ atau brakhiterapi remote
afterloading
- Persyaratan izin penggunaan brakhiterapi manual implan permanen

Perka Bapeten No 3/ 2013; Bab III Persyaratan Keselamatan Radiasi

- Persyaratan manajemen
 Penanggung jawab keselamatan radiasi: adalah pemegang izin dan personil terkait
dengan penggunaan peralatan radioterapi.
Tanggung jawabnya:
 Menetapkan penyelenggaraan proteksi dan keselamatan radiasi;
 Menyusun, menetapkan, mengembangkan, melaksanakan, dan
mendokumentasikan program proteksi dan keselamatan radiasi;
 Menyusun, menetapkan, mengembangkan, melaksanakan, dan
mendokumentasikan program jaminan mutu;
 Menyusun dan menetapkan prosedur rencana penanggulangan keadaan darurat
yang merupakan bagian dari program proteksi radiasi;
 Menverifikasi kompetensi setiap personil;
 Menyelenggarakan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi;
 Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi;
 Menyediakan perlengkapan proteksi radiasi; dan
 Melaporkan kepada Bapeten mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan memverifikasi keselamatan radiasi.
 Personil, meliputi
 dokter spesialis onkologi radiasi atau dokter spesialis radiologi konsultan
onkologi radiasi; menjustifikasi pengobatan radioterapi dalam bentuk tertulis.
 tenaga ahli dan/atau fisikawan medis; meninjau ulang program proteksi radiasi
dan keselamatan radiasi.
 petugas proteksi radiasi; membuat program proteksi dan keselamatan radiasi.
 Radioterapis; melaksanakan terapi radiasi sesuai data perencanaan pemberian
radiasi yang ditetapkan oleh dokter spesialis onkologi radiasi.
 Dosimetris; membuat perencanaan radioterapi untuk terapi eksternal dan/atau
brakhiterapi, melaksanakan program jaminnan mutu.
 teknisi elektromedis; melakukan pemantauan fungsi dan pemeliharaan berkala
peralatan radioterapi dan peralatan pendukung.
 Perawat; mendampingi dokter melakukan pemeriksaan terapi, membantu
pelaksanaan brankhiterapi.
 dan teknisi ruang cetak; membuat aksesoris berdasarkan posisi dan imobilitas
pasian dan data TPS untuk membantu tindakan pengobatan radioterapi.
 Pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi

- Persyaratan proteksi radiasi


 Justifikasi: didasarkan pada pertimbangan bahwa manfaat yang diperoleh jauh lebih
besar dibanding risiko bahaya radiasi yang ditimbulkan; diterapkan terhadap pemberian
paparan radiasi kepada pasien untuk keperluan radioterapi dengan mempertimbangkan
indikasi klinis; dilaksanakan oleh dokter spesialis onkologi radiasi atau dokter spesialis
radiologi konsultan onkologi radiasi.
 Limitasi dosis: mengacu pada NBD, NBD tidak boleh dilampaui dalam kondisi operasi
normal, NBD tidak berlaku untuk pasien, NBD pekerja radiasi 20mSv/tahun, NBD
masyarakat 1 mSv/tahun.
 Daerah pengendalian meliputi: ruang penyinaran teleterapi dan brankhiterapi,
ruang pasien brakhiterapi manual, dan ruang penyimpanan sementara zat
radioaktif terbungkus.
 Daerah supervisi meliputi: tempat sekitar daerah pengendalian dan ruang
operator.
 Optimisasi: diupayakan agar pekerja radiasi di instalasi radioterapi dan anggota
masyarakat menerima paparan radiasi serendah mungkin yang dapat dicapai;
dilaksanakan melalui pembatas dosis.
 Pembatas dosis pekerja: ½ NBD pekerja radiasi
 Pembatas dosis masyarakat: ½ NBD masyarakat

- Persyaratan teknik
 Sumber radiasi pengion
 Peralatan radioterapi
 Bangunan fasilitas radioterapi
 Pengangkutan zat radioaktif terbungkus
 Penanganan limbar radioaktif

- Verifikasi keselamatan radiasi


 Pengkajian keselmatan sumber
 Pemantauan dan pengukuran parameter keselematan
 Rekaman hasil verifikasi keselamatan radiasi
Perka Bapeten No 3/ 2013; Bab IV Intervensi

Intervensi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghindari paparan atau kemungkinan
terjadinya paparan kronik dan paparan darurat.

Perka Bapeten No 3/ 2013; Bab V Rekaman dan Laporan

- Rekaman dicantumkan dengan jelas di dalam program proteksi dan keselamatan radiasi
- Dibuat secara tertulis oleh petugas proteksi radiasi
- Laporan pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi dan laporan pelaksanaan
verifikasi keselamatan radasi harus dilaporkan kepada kepala Bapeten paling kurang sekali
dalam 1 tahun
- Laporan pencarian fakta mengenai paparan darurat harus dilaporkan kepada kepala Bapeten
paling lama tiga hari kerja setelah kecelakaan radiasi.

Anda mungkin juga menyukai