KAMPUS TAHFIDZ
“FIQIH MUAMALAH”
Disusun oleh :
Vivy Amalia Ramila
(J3A020021)
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini adalah “Fiqih Muamalah”.
Saya jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi pelajaran fiqih merupakan materi pelajaran yang sangat
penting, sebab di dalamnya membahas tentang pokok-pokok hukum Islam
dan tata cara pelaksanaanya untuk diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dan mereka mampu menguasai nilai-nilai Islam dengan
menghayati dan memahami serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari sehingga akan diperoleh manfaat dan hikmahnya dari mempelajarinya.
Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu
merealisasikan tujuan hidupnya yang telah digariskan oleh Allah SWT.
Tujuan hidup manusia itu menurut Allah SWT ialah beribadah kepada Allah
SWT.
Adapun tujuan pembelajaran fiqih yaitu untuk membekali agar dapat:
(1). Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah SWT
yang diatur dalam fiqih ibadah; (2). Melaksanakan dan mengamalkaan
ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan Ibadah kepada
Allah SWT dan Ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan
menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial (Dirjen
Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2004).
Melalui materi pelajaran fiqih diharapkan seseorang mampu mencapai
kesempurnaan dalam ibadah. Kajian fiqih ibadah tidak hanya membahas
tentang thaharah, shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi juga persoalan lain
seperti Sumpah, Nadzar, dan kaparat, masalah makanan dan minuman
termasuk hal-hal yang dilarang dan yang dibolehkan, dan masalah Qurban,
Aqiqah, dan Khitan, hewan buruan dan sembelihannya (Wahbah az-Zuhaily,
tt.:200).
Ibadah merupakan perkara yang perlu adanya perhatian, karena ibadah
itu tidak bisa dibuat main-main apalagi disalahgunakan. Dalam islam ibadah
harus berpedoman pada apa yang telah Allah SWT perintahkan dan apa yang
telah diajarkan oleh Nabi Muhammmad SAW kepada umat islam yang
dilandaskan pada kitab suci al-Qur’an dan segala perbuatan, perkataan, dan
ketetapan Nabi SAW atau disebut dengan hadis nabi. Dalam tulisan ini, akan
dikaji tentang bagaimana Fiqih ibadah dan prinsip ibadah dalam islam yang
sesuai dengan al-Qur’an dan hadis.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Fiqih Muamalah?
2. Bagaimana ruang lingkup kajian Fiqih?
3. Bagaimana ruang lingkup Fiqih Muamalah?
4. Bagaimana konsep dan prinsip dasar hukum Muamalah?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Mahasiswa mampu melaksanakan dan mengamalkan dengan baik dan
benar.
2. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan serta mempraktekkan fiqih
muamalah dengan baik dan benar.
3. Mahasiswa menguasai materi secara teoritis, dan juga secara praktis materi
ini dipraktekkan.
BAB II
PEMBAHASAN
َ
ُ زَل َ الل.....ا أَ ْن.....ل ْ أَ َرأَ ْيتُم ْ َم.....ُ َّل ق.....ا َو َح.....ه ُ َح َرا ًم.....ل ً ل َُ لَ ُكم ْ ِمن ْ ِر ْزق ٍ فَ َج َع ْلتُم ْ ِم ْن.....ل ْ آل.....ُأَ ِذنَّ ق
َ
ُون َِ تَ ْفتَّ الل َ َ لَ ُكم ْ ۖ أَم ْ ع
فُ وا إِل ُضMMMMMMMMِل ِب َّ ِبَت ْ َعلَ ْي ِهم ُ ال ِّذلَّة ُ أَيْن َ َم ا ثُقMMMMMMMMل ٍ ِمن َ الMMMMMMMMْل ٍ ِمن َ النَّاس ِ َّ َبMMMMMMMMْا ُءوا ِ َو َحبMMMMMMMMََوب
َض ب ٍ ِمن َ الل َ ة ُ ُِ َوضَّ بِغMMMMMMMَأَنَّهُم ْ ك ۖ ِبَت ْ َعلَ ْي ِهم ُ ْال َمسْ َكنMMMMMMMِك َ بMMMMMMMِات َ ٰ َذلMMMMMMMَرُون َ بِآيMMMMMMMُوا يَ ْكفMMMMMMMُن
َ د ون َ ٰ َذلِك َ بِ َما عMُ َنُوا يَ ْعت
ِْ َويَ ْقتُلُون َ ا َّل اللMِ ْ ْنبِيَاء َ بِ َغMَ َْْ َص وْ ا َوك ۖ ٍّ َحق ِ ير
Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia,
dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi
kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan
mereka durhaka dan melampaui batas.“
Artinya: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (al-Quran)
ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
As-Siddiqie, Hasbi, Kuliah Ibadah, Bulan Bintang, Jakarta, 1985, 252 halaman.
Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah
(Jakarta:t.p.,2004), hal. 46.
K.H. Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani, 2009, Fiqh Ibadah, Bandung: Pustaka Setia,
h. 11-12.
Rahman Ritonga, dkk, Fiqh Ibadah, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1997, h.06.
Saleh, Hasan. Kajian Fiqih Nabawi dan Kontemporer, Jakarta: Karisma Putra Utama
Ofset. 2008.
Zakiyah Daradjat, Ilmu Fiqih, (Yogyakarta:PT.Dana Bhakti Wakaf, 1995), Cet. Ke-
1,hlm.5.