Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYAKIT INFEKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM


REPRODUKSI

Dosen Pengajar:

Muh. Ilyas Yusuf, S.Farm.,M.Imun.,Apt

Oleh:

Kelompok 7 :

Mieske Arsandi Niode O1A121261

Milawati O1A121262

Milba Nur Mazidah O1A121263

Milda Yunita Ahmad O1A121264

Mir’ahTazkiah O1A121265

Muh. Wahyuda Syachindra O1A121266

Muh.Rifky Oksatiawan O1A121267

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul " Penyakit Infeksi Yang Berhubungan Dengan
Penyakit Sistem Reproduksi Wanita" tepat pada waktunya.Dalam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingatakan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dan semua
pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempumaan makalah ini.
Pada Makalah ini akan dibahas penyakit infeksi yang berhubungan dengan system reproduksi
Wanita yang meliputi jenispenyakit, penyebab, dan gejala penyakit.

Kendari, Desember 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. KANKER VAGINA 5
1.Pengertian 5
2.Penyebab 5
3.Gejala penyakit 5
B. VAGINITIS 5
1. Pengertian 5
2. Penyebab6
3. Gejala penyakit 6
C. BARTOLINITIS 6
1.Pengertian 6
2. Penyebab 6
3. Gejala penyakit 7
D. VULVOVAGINATIS 7
1. Pengertian 7
2. Penyebab 7
3. Gejala penyakit 7
E. CANDIDIASIS 8
1. Pengertian 8
2. Penyebab8
3. Gejala Penyakit 8
BAB III 9
PENUTUP……………………………………………………………………………………… .9
A. Kesimpulan......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembangbiak.Terdiri dari
ovarium, uterus dan bagian alat kelaminlainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi
kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia
tersebut masihdapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan tubektomi pada
organ reproduksinya atau mencapai menopause tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi
baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa
kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan
dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakanbagiandari proses tubuh yang bertanggungjawab terhadap
kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital
artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk
hidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut
terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana
untuk melanjutkan generasi.

B. RumusanMasalah
a. Apa saja yang termasukpenyakit pada sistemreproduksi Wanita?
b. Apa saja penyebab penyakit pada reproduksi Wanita?
c. Apa saja gejala penyakit yang timbul pada sistemreproduksi Wanita?
C. Tujuan
a. Mengetahui penyakit pada system reproduksi wanita
b. Mengetahui penyebab penyakit pada reproduksi wanita
c. Mengetahui gejala penyakit yang timbul pada system reproduksi wanita

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KANKER VAGINA
1. Pengertian
Kanker vagina adalahkanker yang tumbuh dan berkembang di vagina. Kanker
vagina primer adalah jenis kanker yang bermula di vagina, bukan di organ lain,
sepertiserviks, rahim, atauindungtelur. Kanker vagina merupakan kanker yang jarang
terjadi dan sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

2. Penyebab
Penyebab munculnya kanker vagina masih belum diketahui dengan pasti. Kanker
muncul ketika sebagian sel-sel tubuh berubah (bermutasi), lalu tumbuh secara tidak
terkendali, dan menyerang atau merusak sel-sel sehat yang ada di sekitarnya. Selanjutnya,
sel kanker menyebar dan menyerang jaringan tubuh yang lain (metastasis).
3. Gejalapenyakit
Pada awalnya, kanker vagina tidak menyebabkan gejala atau tanda tertentu.
Namun, seiring berjalannya waktu kanker vagina akan menyebabkan tanda dan gejala
berikut:
a. Perdarahan yang tidak normal dari vagina, misalnya saat atau setelah berhubungan
seksual, di luar waktu menstruasi, atau setelah menopause
b. Rasa gatal atau benjolan pada vagina yang tidak kunjung hilang

c. Keputihan yang encer, berbau, atau mengandung darah


d. Sakit saat buang air kecil
e. Sembelit
f. Seringbuang air kecil
g. Nyeri pada panggul
B. VAGINITIS
1. Pengertian
Vaginitis adalah infeksi atau inflamasi yang terjadi pada vagina. Vaginitis
memang dapat ditangani sendiri tanpa ke dokter, misalnya jika sudah mengenal gejala-
gejalanya karena pernah mengalami vaginitis dan sembuh sepenuhnya. Namun,

5
periksakanlah diri ke dokter ketika merasakan gejala-gejala yang tidak biasa atau
perubahan pada vagina, khususnya jika mengalami hal berikut ini:
a. Belum pernah mengalami infeksi vagina.
b. Merasakan gejala-gejala yang berbeda dengan infeksi vagina yang pernah dialami
sebelumnya.
c. Berhubungan seks dengan lebih dari satu orang.
d. Tetap mengalami infeksi vagina, meski sudah menggunakan obat anti jamur yang
dijual bebas

2. Penyebab
Jenis vaginitis yan dialami seseorang umumnya ditentukan berdasarkan
penyebabnya yang sebagian besar antara lain:

a. Infeksi jamur atau bakteri. Pada kondisi normal, vagina memang memiliki sebagian
kecil sel-sel jamur atau bakteri tanpa menyebabkan gangguan apapun. Namun, infeksi
akan terjadi jika jamur atau bakteri tersebut berkembangbiak tanpa terkendali.
b. Penyakit seksual yang dapat menular seperti trikomoniasis, chlamydia (klamidia), dan
herpes genital.
c. Iritasi akibat bahan-bahan kimia, misalnya karena kandungan sabun, pewangi
pakaian, atau kondom yang menyebabkan reaksi alergi.
d. Membasuhbagiandalam vagina.
e. Atrofi Vagina yaitu penipisan dinding vagina karena penurunan kadar estrogen
setelah menopause.

3. Gejalapenyakit
Gejalah pada penyakit vaginitis iniadalah::
a. Munculnya keputihan atau perubahan warna.
b. Banyaknya Jumlah keputihan yang dialami.
c. Bau yang ditimbulkan.
d. Iritasi atau gatal-gatal pada vagina.
e. Rasa sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil.
f. Flek atau pendarahan ringan

C. BARTOLINITIS
1. Pengertian
Kelenjar bartholin adalah kelenjar yang terletak di keduasisi pada bukaan vagina
yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan lubrikasi. Kista bartholin terjadi saat bukaan

6
dari kelenjar ini terobstruksi sehingga cairan tidak dapat keluar dan terkumpul dalam
kelenjar tersebut. Jika cairan dalam kista ini terinfeksi, makanan akan diproduksi yang
menyebabkan abses bartholin.

2. Penyebab
Diyakini bahwa kista bartholin terjadi karena adanya penumpukan cairan hasil
sekresi kelenjar bartholin yang tidak bisa keluar karena adanya obstruksi pada jalan
keluarnya. Obstruksi ini bisa disebabkan oleh trauma ataupun infeksi. Jika terinfeksi
maka kista bartholin akan menyebabkan abses. Diketahui beberapa bakteri yang paling
sering menyebabkan abses, di antaranyaadalah Escherichia coli, gonorrhea, dan klamidia.

3. Gejalapenyakit
Kistabartholin yang kecil dan tidak terdeteksi biasanya akan hilang dengan
sendirinya, bahkan tanpa disadari. Jika kista terus bertambah besar maka tanda yang
pertama kali dirasakan adalah adanya benjolan di dekat bukaan vagina. Walaupun pada
umumnya kista ini tidak menyebabkan nyeri, tetapi dalam beberapa kasus kista dapat
menimbulkan rasa sakit. Jika kista terinfeksi, maka dapat menimbulkan gejala nyeri pada
benjolan, rasa tidak nyaman saat berjalan atau duduk, nyeri pada saat hubungan intim,
dan demam. Kista atau abses bartholin biasanya hanya terjadi pada satu sisi bukaan
vagina.

D. VULVOVAGINATIS
1. Pengertian
Vulvovaginitis adalah peradangan pada organ intim wanita. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan penanganannya pun harus disesuaikan dengan
penyebabnya. Vulvovaganitis bukanlah kondisi yang serius, tetapi sering kali
menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu.
Vulvovaginitis merupakan kondisi yang cukup sering dialami oleh perempuan di
segala usia, mulai dari remaja, wanitadewasa, hinggawanita yang telah memasuki masa
menopause. Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa gatal dan perih di vagina dan bibir
vagina (vulva).
2. Penyebab
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan peradangan atau iritasi pada vulva dan
vagina, di antaranya:
a. Membersihkan organ intimdengancara yang tidak benar atau kurang terjaganya
kebersihan vagina selama menstruasi
b. Mengenakan pakaian dalam yang bukan berbahan katun dan terlalu ketat
c. Menggunakan pembalut atau tampon terlalu lama saat menstruasi

7
d. Membiarkan area kelamin dalam keadaaan lembap dan basah, misalnya tidak segera
berganti pakaian setelah berenang
e. Menahan buang air kecil terlalu sering

3. Gejalapenyakit
Gejala pada infeksi vulvovaginitis dapat menyebabkan keputihan dengan bau
yang tidak sedap, rasa perih atauterbakar pada vagina, serta pembengkakan dan
kemerahan pada vagina, vulva, dan perineum (area antara vagina dan anus)

E. CANDIDIASIS
1. Pengertian
Infeksi jamur vagina adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur
Candida berlebih. Infeksi jamur pada vagina juga seringdisebut infeksi ragi atau
kandidiasis (candidiasis). Dalam jumlah normal, keberadaan bakteri dan sel ragi di
vagina menandakan kondisi organ intim yang sehat. Namun ketika jumlahnya berlebih
hingga berkali-kali lipat, jamur akan menyebabkan masalah pada vagina. Kandidiasis
bukan termasuk penyakit menular seksual. Namun, hubungan seks bisa membuat jamur
berpindah ke pasangan. Oleh sebab itu, Anda perlu segera mengobatinya agar jamur tak
menyebar ke orang lain. Untuk kondisi ringan, biasanya pengobatan selama beberapa hari
membantu meredakangejala. Akan tetapi, dalam kasus yang lebih parah, diperlukan
waktu hingga sekitar dua minggu.

2. Penyebab
Jamur Candida albicans adalah penyebab utama sebagian besar kasus infeksi
jamur pada vagina. Ketika perkembangbiakannya tidak terkendali, keberadaan jamur bisa
menyebabkan masalahbesar. Pertumbuhan berlebih dari Candida yang masuk ke dalam
sel vagina bisa memicu ke munculan gejala yang sangat mengganggu. Infeksi ragi yang
disebabkan oleh jenis lain dari jamur Candida bisalebih sulit diobati dan umumnya
membutuhkan terapi yang lebih intensif.

3. Gejala
Infeksi jamur vagina memiliki berbagai gejala yang cukup jelas terlihat. Berbagai
tanda dan gejala yang biasanya muncul, yaitu:
a. Gatal-gatal pada vagina
b. Pembengkakan di sekitar vagina
c. Sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubunganseks
d. Kemerahan atau ruam
e. Keputihan kental berwarna keabuan atau putih yang terlihat seperti keju

8
f. Semakin lama Anda membiarkan berbagai gejala ini tanpa mengobatinya akan
semakin memperparah kondisi. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak
disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyakit infeksi yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita sangat
beragam dan beberapa diantaranya adalah kanker vagina, vaginitis, bartolinitis,
vulvovaginitis, candidiasis / keputihan yang sangat menggangu penderita
penyakit terusebut.

2. Infeksi system Reproduksi adalah masuk dan berkembangbiaknya kuman


penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi.Kuman penyebab infeksi tersebut
dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.

3. Gejala yang di derita oleh orang yang terkena infeksi system reproduksi sangat
beragam mulai dari rasa tidak nyaman, keputihan yang berlebih, bau yang tidak
sedap, sampai terkadang rasa nyeri atau sakit yang tidak tertahankan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga makalah yang kami paparkan menamnah
ilmu pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai system repruksi wanita
dan juga menyadari betapa pentingnya menjanga kebersihan alat reproduksi kita semua.
Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa
yang di harapkan dengan ini saya berharap masukan yang lebih banyaklagi dari dosen dan
teman-teman semua

9
DAFTAR PUSTAKA

Dimas Angga Nazaruddin, F. A. (2019). Klasifikasi Penyakit Kelamin Pada Wanita Dengan Menggunakan
Kombinasi Metode K-Nearest Neighbor Dan Naïve Bayes Classifier. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer , vol.3 no.2, 3266-3274.

Ida Ayu Chandranita Manuaba, I. B. (2006). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

PEARCE, E. C. (2013). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Prayitno, S. (2014). Kesehatan Organ Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Saufa.

10

Anda mungkin juga menyukai