Anda di halaman 1dari 15

Accelerat ing t he world's research.

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


PENGUKURAN KUALITAS
LAYANAN WEBSITE
KEMENTERIAN KOMINFO
DENGAN MENGGUNAKAN
METODE WE...
rejif ramdani

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Pengukuran Kualit as Layanan Sist em Informasi Akademik Menggunakan Met ode Webqual 4.0
Indira Ningrum

ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSIT E T OKOPEDIA T ERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNA…


Akbar Purnomo

ANALISIS KUALITAS WEBSIT E ST IE PRABUMULIH DENGAN MENGGUNAKAN MET ODE WEBQUAL (ST UDI …
khana wijaya
Volume 14, No. 1, Juni 2012

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN WEBSITE


KEMENTERIAN KOMINFO
DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0

Iman Sanjaya

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Badan Litbang SDM, Kemkominfo RI, Jl. Merdeka Barat No.9 Jakarta 10110
e-mail : iman.sanjaya@kominfo.go.id

Naskah diterima: 19 September 2011 dan disetujui : 26 April 2012

Abstrak

Pertumbuhan TIK yang demikian pesat menjadikan website sebagai bagian


yang tidak terpisahkan dari sebuah organisasi/perusahaan dalam hal
layanan bagi pengguna/pelanggan. Layanan suatu website perlu diukur
untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna dan memperoleh umpan
balik. Dalam penelitian ini, kualitas website Kementerian Komunikasi dan
Informatika diukur dengan menggunakan metode WebQual. WebQual
merupakan instrumen yang menilai kualitas suatu website menurut
perspektif pengguna akhir. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
menguji hubungan antar dimensi dari WebQual 4.0 dengan kepuasan
pengguna. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa salah satu dimensi
dari WebQual 4.0, yaitu kualitas informasi, tidak mempengaruhi kepuasan
pengguna secara signifikan. Dengan kata lain, pengelola website harus
memberikan perhatian lebih untuk menyediakan konten informasi yang
berkualitas.

Kata-kata kunci : WebQual, kepuasan pengguna, regresi linier

MINISTRY OF COMMUNICATION AND INFORMATION


WEBSITE QUALITY MEASUREMENT BASED
ON WEBQUAL 4.0 METHOD

Abstract

The growing of ICT brought websites as an integral part of


organization/company in terms of customer services. It is necessary to
measure the website quality to identify end-user satisfaction and obtain the
Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 1
Volume 14, No. 1, Juni 2012

feedback. In this study, the website quality of Ministry of Communication and


Information Technology is measured using WebQual method. WebQual is an
instrument for assessing the quality of websites from the perspective of the
customer as the end user. Multiple linear regression is used to examine the
association of each dimension of WebQual 4.0 with user satisfaction. It is
concluded that one of WebQual 4.0 dimensions, i.e. information quality, does
not influence user satisfaction significantly. It means the web administrator
should pay a great attention to provide high quality content of information.

Keywords : WebQual, user satisfaction, linear regression

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI


Perkembangan teknologi informasi WebQual merupakan salah satu
yang demikian pesat memberikan dam- metode atau teknik pengukuran kualitas
pak pada perubahan layanan organisasi website berdasarkan persepsi pengguna
ataupun perusahaan. Saat ini layanan akhir. Metode ini merupakan
kepada pengguna juga dapat dilakukan pengembangan dari SERVQUAL yang
secara online, contohnya adalah banyak digunakan sebelumnya pada
perusahaan-perusahaan yang menjual pengukuran kualitas jasa. WebQual sudah
barang/jasanya melalui website perusa- mulai dikembangkan sejak tahun 1998
haannya. Sedangkan organisasi nirlaba dan telah mengalami beberapa interaksi
termasuk instansi pemerintah dapat dalam penyusunan dimensi dan butir
memberikan layanan seperti informasi pertanyaannya. WebQual 4.0 disusun
kepada masyarakat ataupun pengurusan berdasarkan penelitian pada tiga area
perizinan secara online. Dalam hal ini (dimensi) kualitas sebagaimana termuat
peranan website pemerintah sudah men- dalam Tabel 1 sampai Tabel 3.
jadi bagian yang penting dari suatu orga-
nisasi termasuk Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo). Terlebih lagi
salah satu peranan Kominfo adalah
sebagai humas pemerintah yaitu menjadi
corong informasi resmi bagi program atau
informasi yang ingin disampaikan peme-
rintah kepada masyarakat. Dalam peneli-
tian ini dilakukan pengukuran kualitas
layanan website Kominfo yang beralamat
di www.kominfo.go.id (Gambar 1) dengan
menggunakan metode WebQual 4.0.

2 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Tabel 1. Dimensi Kemudahan Penggunaan (usability)


No. Deskripsi Indikator
1 Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website
2 Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami
3 Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam website
4 Pengguna merasa website mudah untuk digunakan
5 Website memiliki tampilan yang menarik
6 Desain sesuai dengan jenis website
7 Website mengandung kompetensi
8 Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna
Sumber : http://www.webqual.co.uk/instrument.htm

Tabel 2. Dimensi Kualitas informasi (information quality)


No. Deskripsi Indikator
1 Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website
2 Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami
3 Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam website
4 Pengguna merasa website mudah untuk digunakan
5 Website memiliki tampilan yang menarik
6 Desain sesuai dengan jenis website
7 Website mengandung kompetensi
8 Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna
Sumber : http://www.webqual.co.uk/instrument.htm

Tabel 3. Dimensi Kualitas Interaksi (interaction quality)


No. Deskripsi Indikator
1 Website memiliki reputasi yang baik
2 Pengguna merasa aman untuk melakukan transaksi
3 Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadinya
4 Website memberi ruang untuk personalisasi
5 Website memberikan ruang untuk komunitas
6 Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan
organisasi
7 Pengguna merasa yakin bahwa barang/jasa akan dikirim sebagaimana
yang telah dijanjikan
Sumber : http://www.webqual.co.uk/instrument.htm

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 3


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Versi pertama dari instrumen beberapa perubahan signifikan pada


WebQual (WebQual 1.0) dikembangkan instrumen WebQual 1.0 . Dalam rangka
sebagai bagian dari hasil lokakarya yang memperluas model untuk kualitas
diselenggarakan dengan melibatkan para interaksi, Barnes dan Vidgen (2001)
siswa yang diminta untuk mempertim- melakukan analisis terhadap instrumen
bangkan kualitas website sekolah. SERVQUAL dan membuat perbandingan
Instrumen WebQual disaring melalui pro- rinci antara SERVQUAL dan WebQual
ses perbaikan secara iteratif dengan 1.0. Tinjauan ini berhasil mengidentifikasi
menggunakan kuesioner percobaan pertanyaan yang mubazir dan kemudian
sebelum disebarkan untuk populasi yang wilayah yang tumpang tindih dihapus,
lebih besar. Duapuluh empat pertanyaan hasilnya sebagian besar pertanyaan-
di dalam instrumen WebQual diuji dengan pertanyaan kunci dalam SERVQUAL tidak
aplikasi dalam ruang lingkup website sesuai dengan WebQual 2.0, jumlah
sekolah bisnis di Inggris. Analisis dari instrumen dengan 24 pertanyaan tetap
data yang dikumpulkan mendorong dipertahankan (Barnes dan
penghapusan atas satu item pertanyaan. Vidgen, 2001).
Berdasarkan analisis reliabilitas, tersisa WebQual 1.0 mungkin kuat dalam
23 pertanyaan yang kemudian dikelom- hal kualitas informasi, namun kurang kuat
pokkan menjadi empat dimensi utama, dalam hal interaksi layanan. Demikian
yaitu kemudahan penggunaan, penga- juga untuk WebQual 2.0 yang
laman, informasi, komunikasi dan menekankan kualitas interaksi
integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001). menghilangkan beberapa kualitas
Kualitas yang diidentifikasi dalam informasi dari WebQual 1.0. Kedua versi
WebQual 1.0 membentuk titik awal untuk tersebut mengandung berbagai
menilai kualitas informasi dari suatu kualitas terkait dengan website sebagai
website di WebQual 2.0. Namun artefak perangkat lunak. Dalam tinjauan
demikian, dalam penerapan WebQual, yang dilakukan oleh Barnes dan Vid-
pada website berjenis B2C (Business to gen (2001) menemukan bahwa semua
Consumer) terlihat jelas bahwa perspektif kualitas dapat dikategorikan menjadi tiga
interaksi kualitas tidak terwakili dengan wilayah yang berbeda, yaitu kualitas
baik dalam WebQual 1.0. Terkait dengan website, kualitas informasi, dan kualitas
kualitas pelayanan, terutama SERVQUAL, interaksi pelayanan. Versi baru WebQual
digunakan untuk meningkatkan aspek 3.0 telah diuji dalam domain lelang online
kualitas informasi dari WebQual dengan (Barnes dan Vidgen, 2001).
kualitas interaksi. Kualitas layanan
umumnya didefinisikan dengan seberapa
baik layanan yang disampaikan apakah
sesuai dengan eskpektasi pelanggan.
Pengembangan WebQual 2.0 memerlukan

4 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Analisis dari hasil WebQual 3.0 lebih dalam suatu website, diwujudkan
membawa pada identifikasi tiga dimensi oleh kepercayaan dan empati, misalnya
dari kualitas website, yaitu kegunaan, masalah transaksi dan keamanan
kualitas informasi, dan kualitas interaksi informasi, pengiriman produk, personali-
pelayanan. Kegunaan adalah kualitas yang sasi, dan komunikasi dengan pemilik
berkaitan dengan desain website, missal- website (Barnes dan Vidgen,
nya penampilan, kemudahan penggunaan, 2001). Kegunaan telah menggantikan
navigasi dan tampilan yang disampaikan kualitas website di WebQual versi 4.0
kepada pengguna. Kualitas informasi karena menjaga penekanan pada
adalah kualitas isi website, kesesuaian pengguna dan persepsi mereka daripada
informasi untuk keperluan pengguna perancang website. Istilah kegunaan juga
seperti akurasi, format, dan relevansi. mencerminkan dengan lebih baik tingkat
Kualitas interaksi layanan adalah kualitas abstraksi dua dimensi lain dari WebQual,
interaksi layanan yang dialami oleh yaitu interaksi layanan dan informasi.
pengguna ketika mereka mempelajari Kegunaan berkaitan dengan pragmatik

Gambar 1. Tampilan Website Kominfo, diakses tanggal 19 September 2011

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 5


Volume 14, No. 1, Juni 2012

tentang bagaimana pengguna melihat dan interaction) sebagaimana diilustrasikan


berinteraksi dengan website : apakah dalam Gambar 2. Persepsi pengguna
mudah bernavigasi? Apakah desain sesuai tentang suatu sistem informasi yang baik
dengan jenis website? adalah sebuah sistem dimana pengguna
Penelitian yang mengukur kualitas merasa puas dengan kualitas dari
website Kominfo dengan metode website. Kualitas ini termuat dalam tiga
WebQual, belum ada. Namun demikian, dimensi dari WebQual versi 4.0.
terdapat penelitian sejenis yang Penelitian sebelumnya menyarankan
menggunakan metode WebQual, seperti bahwa dimensi WebQual dapat
yang dilakukan oleh Josua Tarigan (2008) memprediksi kepuasan pengguna dan
yang mengukur sistem perpustakaan maksud pengguna dalam menggunakan
digital (e-library) dari Stock Exchange of kembali website (Loiacono, 2002).
Thailand (SET), begitu juga penelitian Berdasarkan model konseptual,
yang dilakukan oleh Handini (2009) yang penelitian ini memiliki hipotesis:
mengukur mutu layanan perpustakaan H1: Terdapat hubungan positif
perguruan tinggi. antara kegunaan dan kepuasan
pengguna.
METODE PENELITIAN H2: Terdapat hubungan positif
Menurut teori WebQual, terdapat antara kualitas informasi dan
tiga dimensi yang mewakili kualitas suatu kepuasan pengguna.
website, yaitu kegunaan (usability), H3: Terdapat hubungan positif
kualitas informasi (information quality) antara interaksi kualitas layanan
dan interaksi layanan (service dan kepuasan.

Gambar 2. Model WebQual 4.0 (Sumber : Tarigan, 2008)

6 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Skala pengukuran yang digunakan PEMBAHASAN


dalam penelitian ini adalah empat poin Dari total kuesioner yang diperoleh,
skala Likert. Pengguna akan diminta yaitu sebanyak 32 responden, dilakukan
menilai website untuk kualitas masing- analisis data dengan menggunakan
masing menggunakan skala mulai dari 1 software SPSS 16. Langkah awal yang
(sangat tidak setuju) hingga 4 (sangat dilakukan adalah dengan melakukan uji
setuju). Skala sengaja dibuat genap untuk validitas dan reliabilitas dari pertanyaan-
menghindari kecenderungan responden pertanyaan dalam kuesioner. Pengujian
yang besikap netral. Terlepas dari validitas dan reliabilitas adalah proses
perdebatan apakah skala Likert memiliki menguji butir-butir pertanyaan yang ada
jenis data ordinal ataukah interval, dalam dalam sebuah kuesioner, apakah isi butir
penelitian ini diasumsikan data yang pertanyaan sudah valid dan reliabel. Jika
dperoleh adalah berjenis interval, butir-butir sudah valid dan reliabel,
sehingga dapat digunakan untuk berarti butir-butir tersebut sudah bisa
statistika parametrik seperti analisis digunakan untuk mengukur faktornya.
regresi linier berganda. Langkah selanjutnya adalah menguji
Penelitian dilaksanakan mengguna- apakah faktor-faktor sudah valid untuk
kan teknik survey, dimana pengumpulan mengukur konstruk yang ada. Dalam
data primer dilakukan melalui pengujian butir tersebut, bisa saja ada
penyebaran daftar pertanyaan butir-butir yang ternyata tidak valid dan
(kuesioner). Sampel yang diambil reliabel, sehingga harus dibuang atau
sebanyak 32 responden. Ukuran sampel diganti dengan pertanyaan yang lain
ini sesuai dengan penelitian yang (Santoso, 2006).
dilakukan oleh Barnes dan Vidgen (2001) Uji validitas dilakukan dengan
dalam mengukur kualitas website berita. melihat corrected item-total correlation
Sampel dipilih secara purposive dalam analisis faktor. Angka corrected
(judgment sampling) karena responden item-total correlation berasal dari korelasi
harus memiliki kriteria pernah product moment antara butir pertanyaan
menggunakan website Kominfo yang akan diuji dengan total butir
sebelumnya, sehingga semua responden pertanyaan. Kemudian hasil korelasi
yang dipilih berasal dari pegawai internal tersebut disesuaikan dengan memperhi-
Kominfo. Untuk alasan efektivitas, tungkan varian yang ada, menghasilkan
didalam kuesioner tidak ditanyakan korelasi koreksi di atas. Untuk
mengenai profil responden seperti usia, mendapatkan nilai corrected item-total
pendidikan, pekerjaan dan sebagainya, correlation, dilakukan analisis principal
karena memang data tersebut tidak component matrix dengan VARIMAX
digunakan dalam analisis. rotation. Pada Tabel 4 terlihat nilai
corrected item-total correlation dari
masing-masing 18 butir pertanyaan.

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 7


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Sebagaimana penelitian yang dilakukan pendapat dari Greg Pope


oleh Doll dan Torkzadeh dalam Tarigan (http://blog.questionmark.com/168,
(2008), butir pertanyaan ke-19, yaitu diakses 26 Januari 2011) yang
kesan keseluruhan pelanggan selalu merekomendasikan batas cutoff sebesar
diasumsikan valid. Sebenarnya tidak ada 0,2. Jadi dalam penelitian ini butir
patokan baku untuk melakukan cutoff pertanyaan dengan nilai corrected item-
pertanyaan yang dianggap tidak valid. total correlation kurang dari 0,2 akan
Dalam penelitian ini kita merujuk dikeluarkan dari model penelitian. Dari

Tabel 4. Hasil Uji Validasi Tahap I.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if


Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
Q1 45.6875 27.029 .138 .797
Q2 45.6875 26.496 .166 .797
Q3 46.0625 25.396 .262 .794
Q4 45.7500 27.133 .056 .800
Q5 46.3750 23.717 .360 .790
Q6 45.8125 21.629 .661 .761
Q7 45.7500 24.333 .447 .781
Q8 45.4375 25.462 .449 .784
Q9 46.2500 23.800 .447 .781
Q10 45.9375 25.129 .324 .789
Q11 45.7500 26.867 .132 .797
Q12 46.2500 25.400 .267 .793
Q13 45.9375 25.529 .350 .788
Q14 46.0625 24.996 .327 .789
Q15 45.6875 24.362 .487 .779
Q16 45.8125 25.896 .227 .795
Q17 46.2500 22.067 .625 .765
Q18 46.1250 20.783 .719 .754

8 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Tabel 4 dapat dilihat bahwa pertanyaan dalam Tabel 5 bahwa semua butir
nomor 1, 2, 4, dan 11 nilainya kurang dari pertanyaan telah valid dan kita bisa
0,2 sehingga dianggap tidak valid dan melanjutkan tahapan analisis lebih lanjut.
dikeluarkan dari model. Setelah ke-4 Uji reliabilitas dilakukan dengan
pertanyaan itu dibuang kita lakukan memeriksa nilai Cronbach s Alpha.
kembali analisis principal component Pengukuran dengan metode ini telah
matrix dan hasilnya sebagaimana termuat digunakan secara luas di banyak

Tabel 5. Hasil Uji Validasi Tahap II.


Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Q3 35.1765 31.529 .429 .861
Q5 35.5294 30.765 .416 .864
Q6 34.9412 28.434 .682 .846
Q7 34.8824 30.735 .580 .853
Q8 34.5882 32.507 .543 .858
Q9 35.3529 29.243 .638 .849
Q10 35.1176 32.610 .365 .864
Q12 35.3529 30.993 .488 .858
Q13 35.1176 32.985 .408 .862
Q14 35.1765 30.654 .548 .855
Q15 34.8235 30.904 .606 .853
Q16 35.0000 33.750 .224 .869
Q17 35.4118 29.632 .594 .852
Q18 35.2353 27.066 .763 .840

Tabel 6. Koefisien Cronbach s Alpha.


Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.865 14

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 9


Volume 14, No. 1, Juni 2012

penelitian. Koefisien alpha digunakan (multivariat). Dalam penelitian ini


sebagai ukuran konsistensi internal. diputuskan untuk menggunakan analisis
Semakin nilainya mendekati 1, semakin regresi berganda, sebagaimana telah
besar konsistensi internal item-item di dilakukan oleh Loiacono et al (2002).
dalam kuesioner. Berdasarkan George Untuk menguji pengaruh ketiga variabel
dalam Tarigan (2008) terdapat aturan independen terhadap kepuasan peng-
praktis yang dapat diterapkan terkait guna, dilakukan analisis regresi linier
dengan nilai alpha, jika alpha > 0,9 berarti dengan metode stepwise. Adapun persa-
reliabilitas model sangat bagus, alpha > maan modelnya adalah sebagai berikut :
0,8 berarti bagus, alpha > 0,7 artinya SATISFACTION = a + b USABILITY + c
reliabilitas model bisa diterima, alpha > INFOQUAL + d INTERQUAL
0,6 berarti layak, alpha > 0,5 berarti dimana
model kurang bagus, dan alpha < 0,5 a = konstanta regresi
berarti model tidak dapat diterima. Dalam b,c,d = koefisien dari variabel independen
model ini, dari ke-14 (setelah dibuang SATISFACTION = kepuasan pengguna
empat) butir pertanyaan, kita peroleh USABILITY = dimensi kegunaan
alpha sebesar sebesar 0,865 (lihat Tabel INFOQUAL = dimensi kualitas informasi
6) yang artinya model sudah sangat INTERQUAL = dimensi kualitas interaksi
bagus. Dengan demikian, setelah
melewati satu putaran, maka ke-14 butir Hasil dari analisis regresi dengan
di dalam kuesioner adalah valid dan metode stepwise memberikan rekomen-
reliabel. dasi agar variabel INFOQUAL dikeluarkan
Penelitian ini bertujuan untuk dari model karena tidak signifikan
memeriksa hubungan antara variabel memberikan pengaruh kepada kepuasan
dependen (kepuasan pengguna) dan pengguna. Begitu juga dengan nilai
variabel independen (masing-masing konstanta regresi. Oleh karena itu
dimensi dari WebQual versi 4.0). Model dilakukan regresi ulang tanpa melibatkan
analisis regresi atau model persamaan konstanta dan variabel INFOQUAL. Hasil
struktural dapat digunakan untuk analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 7.
menyelesaikan permasalahan yang Dengan demikian model regresi yang
melibatkan lebih dari dua variabel terbentuk adalah :

10 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi.

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 interqual .970 .030 .986 32.590 .000
2 interqual .492 .164 .500 3.008 .005
usability .477 .161 .492 2.960 .006
a. Dependent Variable: satiscaction
b. Linear Regression through the Origin
SATISFACTION = 0,492 USABILITY + 0,5 Sementara dari Tabel 9, dapat
INTERQUAL dilihat uji F yang nilainya signifikan (<
Pada Tabel 8 diperoleh nilai R2 = 0,05) sehingga model secara keseluruh
0,972. Artinya variabel independen dapat dianggap bagus.
(kegunaan dan kualitas interaksi) dapat Hasil analisis data menunjukkan
menerangkan variabilitas sebesar 97,2 % bahwa salah satu dimensi dari WebQual
dari variabel dependen (kepuasan 4.0 yaitu dimensi kualitas informasi
pengguna), sedangkan sisanya dianggap tidak berpengaruh terhadap
diterangkan oleh variabel lain. kepuasan pengguna. Hal ini bisa

Tabel 8. Koefisien Determinasi


Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Squareb Square Estimate
1 .986a .972 .971 .46760
2 .989c .978 .977 .41816

a. Predictors: interqual
b. For regression through the origin (the no-intercept model), R
Square measures the proportion of the variability in the
dependent variable about the origin explained by regression.
This CANNOT be compared to R Square for models which include
an intercept.
c. Predictors: interqual, usability

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 11


Volume 14, No. 1, Juni 2012

Tabel 9. Analisis Variansi.


ANOVAd,e
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 232.222 1 232.222 1.062E3 .000a
Residual 6.778 31 .219
Total 239.000b 32
2 Regression 233.754 2 116.877 668.409 .000c
Residual 5.246 30 .175
Total 239.000b 32
a. Predictors: interqual
b. This total sum of squares is not corrected for the constant because the
constant is zero for regression through the origin

dintrepretasikans sebagai rendahnya dan reliabilitas secara simultan.


c. Predictors: interqual, usability
kualitas informasi yang disampaikan
melalui website Kominfo. Hal ini bisa PENUTUP
disebabkan karena terlambatnya kekinian Berdasarkan hasil pengumpulan
suatu berita yang disampaikan (informasi dan analisis data dalam penelitian ini,
tidak update), link mati, berita terlalu maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
meluas melebihi kewenangan Kominfo, Dari 19 butir pertanyaan yang
atau sebab-sebab lainnya. membentuk dimensi-dimensi dari
Sementara itu dari sisi metodologi, WebQual, empat butir pertanyaan
meskipun jumlah responden/kuesioner dianggap tidak valid, yaitu kemudahan
sama persis dengan apa yang direkomen- untuk mempelajari pengoperasian
dasikan oleh pencetus metode WebQual, website Kominfo, interaksi antara website
dalam hal ini rasanya jumlah sampelnya Kominfo dengan pengguna, kemudahan
terlalu minim sehingga menyebabkan penggunaan, dan informasi yang
adanya butir pertanyaan yang tidak valid, disediakan mudah dimengerti.
padahal secara teori semua butir Dari 3 dimensi WebQual 4.0, hanya
pertanyaan WebQual sudah teruji dimensi kegunaan dan kualitas interaksi
validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan yang dinilai berpengaruh kepada ke-
model analisis regresi juga mungkin puasan pengguna, sedangkan dimensi
sedikit inferior jika dibandingkan dengan kualitas informasi dinilai tidak berpenga-
menggunakan model persamaan struk- ruh tehadap kepuasan pengguna website.
tural yang mampu melakukan uji validitas Hal ini bisa menjadi catatan bagi

12 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM


Volume 14, No. 1, Juni 2012

pengelola website Kominfo untuk terus DAFTAR PUSTAKA


meningkatkan kualitas konten dari
website apalagi mengingat tugas kominfo Barnes S, idgen, R. 2001. Assessing the
sebagai corong informasi resmi dari Quality of Auction Websites. 34th
Pemerintah kepada masyarakat. Hawaii International Conference on
Terlepas dari kontribusi yang System Sciences.
diberikan penelitian ini, dalam rangka
penyempurnaan lebih lanjut, khususnya Hair, N. 2009. A Study of Website Quality
terkait dengan metodologi penelitian, Components. Rochester Institute of
peneliti bermaksud menyampaikan Technology.
beberapa saran sebagai berikut:
Penelitian ini hanya mengambil Handini. 2009. Pengukuran Mutu Layanan
responden dari kalangan internal Perpustakaan Perguruan Tinggi
Kominfo dengan asumsi mereka dengan Menggunakan Metode
setidaknya pasti pernah mengakses WebQual (Studi Kasus : Web Library
Website Kominfo. Penelitian sejenis perlu Perguruan Tinggi Swasta dan
dilakukan dengan mengambil responden Perguruan Tinggi Negeri). Jakarta :
dari luar Kominfo, sehingga dapat Universitas Gunadarma.
dibandingkan tingkat kepuasan antara
kedua kelompok responden tersebut. Loiacono, E., Goddhue, D., dan Chen,D.
Dimensi-dimensi yang ada pada 2002. WebQual Revisited : Predicting
WebQual hanyalah salah satu metode the Intent to Reuse a Website.
dalam mengukur kualitas suatu website. Eighth Americas Conference on
Dalam konteks penelitian ini, mungkin Information Systems.
perlu juga mencoba dimensi lain seperti
yang diusulkan oleh Hair (2009) meliputi Psychometrics 101: Item Total Correlation
kegunaan, presentasi, konten, (http://blog.questionmark.com/16
komunikasi, dampak konsumen, dan 8, diakses 26 Januari 2011).
kepercayaan.
Santoso, S. 2006. Menggunakan SPSS dan
Excel untuk Mengukur Sikap dan
Kepuasan Konsumen. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo

Tarigan, J. 2008. User Satisfaction using


WebQual Instrument : A Research on
Stock Exchange of Thailand (SET).
Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Vol. 10 No. 1 : 34 47.

Jurnal Penelitian IPTEK-KOM 13


Volume 14, No. 1, Juni 2012

14 Jurnal Penelitian IPTEK-KOM

Anda mungkin juga menyukai