Sem pls2
Sem pls2
TESIS
Diajukan oleh:
Erlita Octaviani
142222209
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TESIS
Diajukan oleh:
Erlita Octaviani
142222209
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
UNIVERSITAS SANATA DHARMA”. Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat
segala bentuk dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu sehingga tesis
ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Yang terhormat bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor
2. Yang terhormat bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Yang terhormat bapak Ir. Ignatius Aris Dwiatmoko, M.Sc. yang telah
tesis ini.
6. Teristimewa kepada orang tua, Sis Widyanto dan Sri Mulyani serta kedua
saudara saya, Ernanda Rully dan Erwinsyah Rico atas dukungan moral,
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas segala
dukungannya.
Penulis berharap tesis ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan dapat
juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. Penulis menyadari bahwa tesis
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
demi penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RUMUS
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The aim of this research is to determine the factors that influence the acceptance
and use of Exelsa, a Learning Management Systems in Sanata Dharma
University. This research adopted the Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology 2 (UTAUT 2) to predict key factors (performance expectation, effort
expectation, social, facilitating condition, hedonic motivation, price value and
habit) that affect the intention and the use behavior of Exelsa in Sanata Dharma
University. This research employed proportionate random sampling as the
technique of sampling. Total sample were 180 active permanent lecturers in
Sanata Dharma University. Data were analyzed using PLS-SEM (Partial Least
Square - Structural Equation Modeling) with software SmartPLS. The results
show that the construct of facilitating condition, hedonic motivation, and habit
positively affect on the intention and the use behavior of Exelsa, whereas the
construct performance expectation, effort expectation, and social influence do not
give positively affect on the intention and the use behavior of Exelsa. The result of
this research can help Sanata Dharma University to find out the degree of
acceptance and the use of exelsa nowadays. It can helps the University to increase
the acceptance and the use of exelsa by increase the facilitating conditions,
hedonic motivations and habits aspects also improve the learning management
system.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
salah satu faktor kunci penting untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan
dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia dari bangsa-bangsa lain
(Sinaga dan Zainuddin, 2013). Di era modern seperti ini, seorang pengajar
yang interaktif, fleksibel dan tidak terbatas ruang maupun waktu. Menurut
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke internet (Ellis, 2009). SMP telah banyak digunakan dalam pendidikan tinggi
pembelajaran jarak jauh tak terbatas (Hamuy & Galaz, 2010). Menurut Amiroh
yang digunakan oleh kalangan pendidik, baik universitas / perguruan tinggi dan
learning menghasilkan pendidikan era baru, orang dapat belajar di mana saja dan
kapan saja. E-learning dapat menciptakan pembelajaran yang efektif untuk studi
di pendidikan tinggi.
pembelajaran seperti tugas online, tes online, bahan kuliah, chating, menjawab
dari 320 dosen tetap Universitas Sanata Dharma yang menggunakan Exelsa untuk
kegiatan mengajar. Hal ini menjadi masalah di bidang sistem informasi terkait
learning biasanya merupakan suatu proses yang sulit dan pengguna tidak selalu
pengguna sistem.
budaya pendidikan dan gaya belajar, investasi intelektual, desain alat bantu, dan
bisnis global (Ndume, Tilya and Twaakyondo, 2008). Oleh karena itu penting
untuk memahami faktor-faktor yang relevan tentang prediksi niat pengguna untuk
(Farahat, 2012). Oleh karena itu penting adanya sebuah penelitian tentang faktor-
Manajemen Pembelajaran.
UTAUT2 merupakan model terbaru setelah model UTAUT 2003. Venkatesh et al.
hedonic motivation (motivasi hedonis), price value (nilai harga), habit (kebiasaan
dalam hal ini kebiasaan berinteraksi dengan sistem informasi). Venkatesh et al.
dijelaskan terhadap niat perilaku dan penggunaan teknologi. Oleh karena itu,
penelitian ini yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan dan
usaha, faktor sosial, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan kebiasaan) terhadap
UTAUT2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai berikut:
Berguna sebagai bahan penelitian lanjutan dengan topik yang sama serta
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan
Daftar Referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang model teori yang diterapkan, tinjauan literatur, dan
dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan belajar-
mengajar secara online (Ellis, 2009). Menurut Courts dan Tucker (2012), SMP
konten, dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kehadiran dalam kelas
berisi aplikasi perangkat lunak dan fitur yang membuat konten pembelajaran
mudah diakses dan dikelola. SMP menyediakan platform untuk jenis lingkungan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pada tahun 1924 ketika Sidney Pressey menciptakan mesin mengajar pertama.
Mesin tersebut menyerupai mesin tik dengan jendela yang bisa mengelola
beberapa pertanyaan pilihan. Hal ini diikuti oleh masalah silinder diciptakan oleh
M.E. Lazerte selama tahun 1929. Sebuah sistem pengajaran adaptif diciptakan
pada tahun 1956 secara otomatis disesuaikan dengan pertanyaan untuk pelajar
sesuai dengan tingkat performa mereka. SMP mulai mengambil wajah baru ketika
internet pada tahun 1982 diikuti software pertama SMP milik SoftArc pada tahun
open source.
(Ellis, 2009) :
2.1.3.1 Administrasi yaitu informasi tentang unit terkait dalam proses belajar
11
2.1.3.2 Materi dan sumber referensi antara lain: diktat dan catatan kuliah,
jurnal online.
2.1.3.5 Komunikasi antara lain: forum diskusi online, mailing list diskusi dan
instant messaging.
Melalui SMP ini, mahasiswa juga dapat melihat nilai tugas, kuis atau ujian
serta peringkatnya berdasarkan nilai tersebut. Selain itu, mahasiswa dapat melihat
12
telah dengan mudah beradaptasi dan bahan dapat digunakan kembali. Ada lebih
bahan, dan teknik untuk evaluasi. Hal ini membuat organisasi dapat berhemat
untuk perbaikan diri. Berikut ini adalah berbagai keuntungan lain dari system
keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.5.2 Mengurangi waktu dan biaya perjalanan menuju kampus, pelajar dapat
inginkan.
2.1.5.3 Pelajar dapat belajar di mana saja sesuai dengan akses ke komputer dan
koneksi internet.
2.1.5.6 Berinteraksi dengan teman sekelas maupun instruktur dari jarak jauh
internet.
tentu saja masih memiliki beberapa kelemahan. Bagi pelajar dengan motivasi
rendah atau kebiasaan belajar yang buruk dapat mengalami kegagalan. Tanpa
struktur rutin dalam kelas tradisional, pelajar dapat tersesat atau bingung tentang
kegiatan belajar dan tenggat waktu. Pelajar mungkin merasa terisolasi dari
instruktur dan teman sekelas. Instruktur mungkin tidak selalu tersedia ketika
pelajar butuh bantuan. Koneksi internet yang lambat atau operasi komputer yang
lama dapat membuat frustasi ketika mengakses materi pelajaran. Pengelolaan file
14
praktikum lab sulit untuk mensimulasikan dalam kelas virtual. (e-Learning Guild,
2007).
2.2 E-learning
System), padahal kedua istilah tersebut berbeda. Menurut Ellis (2009) Sistem
mengelola dokumentasi, materi, dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan
rangka meningkatkan kualitas pada satu atau lebih bagian signifikan dari aspek-
penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam
15
diperkuat oleh Oshlyansky, Harold dan Paul (2007) yang menemukan bahwa
dan dapat digunakan pada lintas budaya. Model UTAUT memiliki empat konstruk
empat moderator yakni gender, age, experience dan voluntariness of use, yang
intention dan use behaviour. Gambar 2.1 menampilkan model UTAUT yang
16
pengaturan organisasi dan telah divalidasi oleh penelitian empiris (Lai & Chen,
Kong. Venkatesh et al. (2012) menyajikan tiga konstruksi baru dalam model
17
kedua adalah price value (nilai harga) dianggap sebagai faktor penting di mana
konsumen harus menanggung biaya yang terkait dengan pembelian perangkat dan
layanan tetapi akan dikeluarkan dari penelitian ini karena kurang relevan (dalam
penelitian ini untuk mengakses Exelsa tanpa dikenakan biaya secara langsung).
varians dalam 18% niat dan 12% penggunaan teknologi. Penambahan konstruk
dalam UTAUT2 menunjukkan perubahan signifikan dari varians dalam niat dan
penggunaan teknologi.
18
19
melaporkan bahwa harapan kinerja adalah prakiraan yang signifikan dari niat
positif terhadap minat pemanfaatan sistem informasi. Pada penelitian ini harapan
terkait dengan harapan upaya yang signifikan dalam menentukan niat seseorang
untuk mengadopsi teknologi baru (Zhou, Lu, Wang, 2010). Menurut Adelyn
(2014) persepsi usaha mengacu pada sejauh mana siswa yakin bahwa aplikasi
Faktor sosial berarti sejauh mana seseorang merasakan bagaimana orang lain
menggunakan teknologi baru (Raman & Yahya, 2013; Putra & Ariyanti, 2013;
Kurniawan & Nasir, 2014). Faktor sosial merupakan persepsi individu bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
orang lain yang signifikan percaya bahwa individu harus mengadopsi sistem
Dukungan fasilitas adalah persepsi bahwa infrastruktur organisasi dan teknis ada
perilaku untuk layanan telekomunikasi seluler 3G. Penelitian Raman dan Yahya
2012). Penelitian Harsono & Arinta (2014) menunjukkan hasil bahwa motivasi
hedonis memiliki pengaruh positif terhadap niat menggunakan media sosial LINE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Nilai harga adalah trade-off antara biaya yang dibayarkan untuk menggunakan
teknologi dan manfaat yang dirasakan diterima (Dodds, Monroe & Grewal, 1991).
yang mempengaruhi niat perilaku yang diuji dengan menggunakan PLS. Prata,
pencarian, pembelian dan proses evaluasi dalam penggunaan aplikasi toko ponsel
di Brazil melalui kuesioner dan menemukan bahwa harga aplikasi mobile adalah
alasan utama untuk membeli sebuah aplikasi seperti itu dianggap mahal. Konstruk
nilai harga dikeluarkan dari penelitian ini karena kurang relevan (dalam penelitian
Kebiasaan dibedakan dalam dua cara yang berbeda. Kebiasaan pertama dilihat
sebagai perilaku sebelum (Kim dan Malhotra, 2005) dan kedua, kebiasaan adalah
and Hirt, 2007). Venkatesh et al., (2012) dimodelkan kebiasaan sebagai memiliki
efek langsung dan tidak langsung melalui niat perilaku. Kebiasaan adalah sejauh
2007). Venkatesh et al., (2012) menemukan kebiasaan yang secara langsung dan
tidak langsung merupakan efek dari niat perilaku untuk menggunakan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Islam, Kim dan Hassan (2013) mendefinisikan niat sebagai penetapan tujuan dari
bertindak secara sukarela. Selain itu, niat perilaku adalah probabilitas subjektif
melaksanakan perilaku dan juga penyebab perilaku penggunaan tertentu (Yi et al.,
dan upaya mereka dimasukkan ke dalam untuk terlibat dalam perilaku (Mafe &
Tavera, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1 berikut.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
berkaitan dengan kegunaan yang dirasakan, motivasi ekstrinsik, job fit, dan
terkuat dari niat dan tetap signifikan pada semua titik pengukuran (Venkatesh et
hipotesis ke-1 :
pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa individu yang menggunakan sistem informasi
dalam pekerjaan akan lebih mudah daripada dengan cara manual. Konstruk yang
Faktor sosial adalah persepsi individu bahwa orang lain yang signifikan
percaya individu harus mengadopsi sistem informasi (Leong et al., 2013). Akour
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(2010) menemukan bahwa pengaruh ekstrinsik (pengaruh senior dan rekan) dari
Studi-studi empiris setuju bahwa faktor sosial merupakan faktor signifikan dalam
Nasir (2013), Venkatesh et al. (2012), dan Pahnila et al. (2011) menunjukkan
bahwa faktor sosial memiliki pengaruh langsung pada niat perilaku. Berdasarkan
hasil penelitian di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh faktor sosial terhadap
percaya bahwa struktur organisasi dan teknis ada untuk mendukung penggunaan
mereka didukung dalam berbagai acara, mereka akan lebih cenderung untuk
menggunakan sistem (AbuShanab, 2010; Eckhardt, 2009; San Martin & Herrero,
2012). Dalam konteks penelitian ini, dosen diberi dukungan fasilitas seperti
koneksi internet (WiFi area kampus), komputer, teknisi untuk membantu setiap
kesulitan terkait sistem, tutorial penggunaan sistem dan juga sosialisasi sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
& Laksitu (2012), Venkatesh et al. (2012), dan Pahnila et al. (2011), bahwa
Exelsa.
yang dilakukan oleh Magni, Taylor dan Venkatesh (2010) bahwa motivasi
berbeda di tahap adopsi teknologi. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa MBA
31
kebiasaan memiliki efek secara langsung dan tidak langsung terhadap niat untuk
Liao, Palvia dan Lin (2006), melakukan survei pos di Taiwan dengan
hipotesis ke-6 :
untuk mencoba dan upaya mereka dimasukkan ke dalam untuk terlibat dalam
perilaku (Mafe et al., 2010). Juga, ditemukan bahwa niat perilaku menjadi faktor
al. (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung dan signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pengaruh positif pada penggunaan niat perilaku dari SMP namun kebiasaan
harapan kinerja, faktor sosial dan nilai harga mempengaruhi adopsi mobile
UTAUT2 merupakan alat yang valid untuk mengukur niat penggunaan dalam
motivasi hedonis, harapan kinerja, dan faktor sosial merupakan faktor utama yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk menggunakan Exelsa. Seperti teori terpadu ini didasarkan pada model
secara langsung untuk biaya akses. Sehingga menjadi relevan jika elemen tersebut
34
35
Keterangan:
Exelsa.
Exelsa.
Exelsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, teknik yang digunakan
Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah faktor apa saja
ada. Adapun tujuan dari desain penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
eksogen dalam penelitian ini adalah harapan kinerja, persepsi usaha, faktor
dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin dan tingkat pengalaman.
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang
kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai
analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square - Structural Equation
38
Definisi operasional penelitian dapat dilihat pada table 3.1 di bawah ini.
39
40
Sanata Dharma, populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Exelsa Universitas
yang mengarahkan.
41
Psikologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sastra, Fakultas Teologi, dan
Program Pasca Sarjana. Populasi dalam penelitian ini adalah dosen tetap yang
Dharma.
yang diteliti.” Selanjutnya menurut Sugiyono (2010) sampel adalah “bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Responden yang
Exelsa.
hal ini mengacu pada pendapat Riduwan dan Engkos (2011) bahwa pengambilan
n = N / ((N * α2)+1)
……(Rumus 3.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
signifikansi 1%, 5%, dan 10%. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
n = N / ((N * α2)+1)
= 320 / 1.8
𝐍𝐢
ni = xn ……(Rumus 3.2)
𝐍
Keterangan:
43
𝐍𝐢
ni = xn
𝐍
𝟏𝟔
ni = x 180
𝟑𝟐𝟎
ni = 9
Sebagai contoh di program studi Teknik Informatika, 16 dosen diberi kode, lalu
44
45
memvalidasi skala yang digunakan (Luarn & Lin, 2005). Selain itu, kuesioner
Osgood (1957) yang menekankan pada aspek semantik sebuah kata. Teknik
Buruk 1 2 3 4 5 6 7 Baik
Kejam 1 2 3 4 5 6 7 Ramah
Jelek 1 2 3 4 5 6 7 Indah
Sedih 1 2 3 4 5 6 7 Senang
Tidak berharga 1 2 3 4 5 6 7 Berharga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dangkal, berat-ringan.
Lemah 1 2 3 4 5 6 7 Kuat
Kecil 1 2 3 4 5 6 7 Besar
Lembut 1 2 3 4 5 6 7 Kasar
Dangkal 1 2 3 4 5 6 7 Dalam
Sederhana 1 2 3 4 5 6 7 Kompleks
Pasif 1 2 3 4 5 6 7 Aktif
Lambat 1 2 3 4 5 6 7 Cepat
Diam 1 2 3 4 5 6 7 Berisik
Redup 1 2 3 4 5 6 7 Terang
Dingin 1 2 3 4 5 6 7 Panas
kualitas data yang terkumpul. Instrument penelitian memiliki dua syarat utama
yang wajib dipenuhi yaitu memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas (Azwar,
2012). Alat ukur yang tidak reliable atau tidak valid akan memberikan informasi
suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan skor total seluruh item pertanyaan. Pengujian validitas ini menggunakan
masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh dalam penelitian.
Dalam uji validitas ini, dasr pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
3.4.1.1 Jika nilai r hitung lebih besar atau sama dengan nilai r tabel, maka
3.4.1.2 Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka instrumen penelitian
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas,
yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel.
48
nilai berkisar dari 0 sampai dengan 1 (Hair et al., 2010). Menurut Eisingerich dan
Rubera (2010) nilai reliabilitas cronbach’s alpha minimum adalah 0,70. Tingkat
keandalan cronbach’s alpha menurut Hair et al. (2010) dapat dilihat pada tabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data dan belum diolah oleh
pihak mana pun untuk tujuan penelitian (Cooper dan Shindler, 2006).
dalam kuesioner.
49
Equation Modeling / SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan
kompleks).
3.6.3. Hasil tetap kokoh walaupun terdapat data yang tidak normal.
prediksi.
50
mengukur pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel harapan kinerja,
persepsi usaha, faktor sosial, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, kebiasaan, niat
dan perilaku penggunaan. Gambar 3.1 di bawah ini menunjukkan model diagram
51
Analisis PLS-SEM terdiri dari 2 sub model yaitu: inner model dan outer
model.
ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikatornya atau dapat
variabel latennya. Menurut Ghozali (2006), model persamaan dasar dari model
Untuk konstruk laten eksogen (X) : untuk konstruk laten endogen (Y):
X = λx ξ + δ Y = λy η + ε
Sumber : Ghozali (2006)
52
Persamaan model pengukuran untuk setiap variabel dapat dilihat pada tabel 3.5
sebagai berikut.
Persamaan Model
Variabel Bobot Indikator
Pengukuran
X1 Harapan Kinerja λHK1.1 X1.1 = λHK1.1 X1 + δ1
λHK1.2 X1.2 = λHK1.2 X1 + δ2
λHK1.3 X1.3 = λHK1.3 X1 + δ3
λHK1.4 X1.4 = λHK1.4 X1 + δ4
X2 Persepsi Usaha λPU2.1 X2.1 = λPU2.1 X2 + δ5
λPU2.2 X2.2 = λPU2.2 X2 + δ6
λPU2.3 X2.3 = λPU2.3 X2 + δ7
λPU2.4 X2.4 = λPU2.4 X2 + δ8
X3 Faktor Sosial λFS3.1 X3.1 = λFS3.1X3 + δ9
λFS3.2 X3.2 = λFS3.2 X3 + δ10
λFS3.3 X3.3 = λFS3.3 X3 + δ11
X4 Dukungan Fasilitas λDF4.1 X4.1 = λDF4.1 X4 + δ12
λDF4.2 X4.2 = λDF4.2 X4 + δ13
λDF4.3 X4.3 = λDF4.3 X4 + δ14
λDF4.4 X4.4 = λDF4.4 X4 + δ15
X5 Motivasi Hedonis λMH5.1 X5.1 = λMH5.1 X5 + δ16
λMH5.2 X5.2 = λMH5.2 X5 + δ17
λMH5.3 X5.3 = λMH5.3 X5 + δ18
X6 Kebiasaan λK6.1 X6.1 = λK6.1 X6 + δ19
λK6.2 X6.2 = λK6.2 X6 + δ20
λK6.3 X6.3 = λK6.3 X6 + δ21
λK6.4 X6.4 = λK6.4 X6 + δ22
Y1 Niat Penggunaan λNP1.1 Y1.1 = λNP1.1 Y1 + ε1
λNP1.2 Y1.2 = λNP1.2 Y1 + ε2
Y2 Perilaku Penggunaan λPP2.1 Y2.1 = λPP2.1Y2 + ε3
53
lebih dari 0,7 dan nilai AVE lebih dari 0,5 (Ghozali, 2008).
∑ 𝜆2𝑖
AVE = ……(Rumus 3.4)
∑ 𝜆𝑖 2 + ∑𝑖 𝑣𝑎𝑟(𝜀𝑖 )
(Jogiyanto, 2011).
harus lebih dari 0,6 dan nilai composite reliability harus lebih dari 0,7
(∑ 𝜆𝑖)2
c = ……(Rumus 3.5)
(∑ 𝜆𝑖)2 + ∑𝑖 𝑣𝑎𝑟(𝜀𝑖 )
Pengujian padal inner model atau model struktural dilakukan untuk menguji
hubungan antar konstruk laten. Inner model meliputi inner relation, structural
berdasarkan pada teori substantive. Inner model diuji dengan melihat nilai R-
informasi seberapa besar variabel laten dependen dipengaruhi oleh variabel laten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
independen, serta uji signifikansi untuk menguji nilai signifikansi hubungan atau
pengaruh antar variabel (Ghozali, 2006). Pengujian dalam inner model yaitu:
(Ghozali, 2006).
55
nilai Q2. Nilai Q2 memiliki arti yang sama dengan koefisien determinasi
seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga
Keterangan:
regresi).
56
Pengujian hipotesis ditempuh dengan melihat hasil uji secara parsial untuk
digunakan perbandingan nilai t-table dan t-statistic. Untuk melihat ada tidaknya
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, dapat dilihat dari nilai t-
statistic yang dibandingkan dengan nilai t-table. Jika nilai t-statistic lebih besar
dari pada nilai t-table, maka signifikan. Sebaliknya jika nilai t-statistic lebih kecil
dari pada nilai t-table, maka tidak signifikan. Dalam penelitian ini untuk tingkat
keyakinan 95% (α 0,05) maka nilai t-table untuk hipotesis satu ekor (one-tailed)
adalah 1,65356.
dengan cara membuat variabel moderasi dalam model. Setelah itu dilakukan
menguji apakah kelompok data yang telah ditetapkan memiliki perbedaan yang
beban luar dan koefisien jalur). Analisis multiple group membagi sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
berdasarkan karakteristik tertentu, yang ditentukan terlebih dahulu dan ada dalam
didasarkan pada hasil bootstrap dari setiap kelompok. Sarstedt et al. (2011)
lebih kecil dari 0,05 atau lebih besar dari 0,95 untuk perbedaan tertentu
58
dipilih akan dinilai untuk perbedaan yang signifikan dalam estimasi parameter.
Semua kelompok data yang dipilih dalam grup A akan dibandingkan dengan
BAB IV
Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan
metode penelitian yang diuraikan pada bab III. Pembahasan bab ini diawali
pembahasannya.
sebanyak 180 dosen tetap. Kuesioner mulai dibagikan kepada responden pada
penulis dan dilakukan secara bertahap tergantung pada kesediaan para responden
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
jenis kelamin, masa kerja, dan tingkat pengalaman dalam menggunakan Exelsa.
58
Universitas Sanata Dharma dapat dilihat pada table 4.5 berikut ini.
59
deskriptif variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.6.
60
beragam.
61
standar deviasi faktor sosial sebesar 1.17 artinya penyebaran data dalam
62
tertentu (Yi et al., 2006). Tabel 4.6 menunjukkan pengguna memiliki niat
dan kesediaan yang kurang tinggi untuk terus menggunakan Exelsa. Nilai
63
Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini
sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan
kualitas dari data tersebut. Instrumen yang digunakan harus memenuhi syarat
suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang
dengan skor total seluruh item pertanyaan. Pengujian validitas ini menggunakan
antara masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh dalam
sebagai berikut:
4.2.1.1 Jika nilai r hitung lebih besar atau sama dengan nilai r tabel, maka
64
4.2.1.2 Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka instrumen penelitian
30) dengan item soal berjumlah 25 butir. Berdasarkan jumlah N adalah 30 pada
tingkat signifikansi 5% maka nilai r tabel sebesar 0,361. Nilai r tabel akan
dibandingkan dengan nilai r hitung. Berikut ini hasil pengujian validitas instrumen
Item
Variabel rhitung rtabel Ket
pertanyaan
Harapan Kinerja (HK) HK1 0,788 0,361 Valid
HK2 0,872 0,361 Valid
HK3 0,852 0,361 Valid
HK4 0,850 0,361 Valid
Persepsi Usaha (PU) PU1 0,936 0,361 Valid
PU2 0,883 0,361 Valid
PU3 0,919 0,361 Valid
PU4 0,790 0,361 Valid
Faktor Sosial (FS) FS1 0,857 0,361 Valid
FS2 0,934 0,361 Valid
FS3 0,921 0,361 Valid
Dukungan Fasilitas (DF) DF1 0,881 0,361 Valid
DF2 0,846 0,361 Valid
DF3 0,822 0,361 Valid
DF4 0,860 0,361 Valid
Motivasi Hedonis (MH) MH1 0,926 0,361 Valid
MH2 0,949 0,361 Valid
MH3 0,905 0,361 Valid
Kebiasaan (K) K1 0,828 0,361 Valid
K2 0,813 0,361 Valid
K3 0,626 0,361 Valid
K4 0,823 0,361 Valid
Niat Penggunaan (NP) NP1 0,973 0,361 Valid
NP2 0,978 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya
prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah
30) dengan item soal berjumlah 25 butir. Berikut ini hasil pengujian reliabilitas
66
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
nilai Cronbach Alpha pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,6.
Dengan demikian semua item pernyataan dalam variabel penelitian adalah reliable
Data kuesioner yang diisi oleh 153 dosen tetap Universitas Sanata Dharma
berikut:
Outer model dievaluasi dengan cara melihat nilai validitas dan reliabilitas
67
factor > 0,7 dan nilai AVE > 0,5 (Jogiyanto, 2009). Validitas diskriminan
nilai outer loading > 0,7 dan nilai AVE > 0,5 (Jogiyanto,
Nilai outer loading dalam model dapat dilihat pada table 4.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
HK PU FS DF MH K NP PP
HK1 0.903
HK2 0.868
Hk3 0.925
HK4 0.931
PU1 0.914
PU2 0.927
PU3 0.927
PU4 0.884
FS1 0.752
FS2 0.859
FS3 0.868
DF1 0.806
DF2 0.869
DF3 0.859
DF4 0.835
MH1 0.926
MH2 0.971
MH3 0.960
K1 0.942
K2 0.939
K3 0.815
K4 0.892
NP1 0.989
NP2 0.989
PP1 1.000
Sumber : Data diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Selain itu uji validitas konvergen dilihat dari nilai AVE. Variabel dalam penelitian
ini sudah memiliki nilai AVE > 0,5. Nilai AVE dalam model dapat dilihat pada
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai outer loading dan
lainnya. Nilai cross loading dalam model dapat dilihat pada tabel 4.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
HK PU FS DF MH K NP PP
HK1 0.903 0.589 0.562 0.698 0.669 0.779 0.720 0.778
HK2 0.868 0.465 0.601 0.629 0.642 0.677 0.654 0.591
HK3 0.925 0.515 0.560 0.645 0.696 0.756 0.670 0.728
HK4 0.931 0.576 0.651 0.688 0.730 0.761 0.735 0.744
PU1 0.534 0.914 0.392 0.559 0.561 0.563 0.479 0.503
PU2 0.509 0.927 0.433 0.617 0.583 0.521 0.473 0.459
PU3 0.499 0.927 0.436 0.577 0.595 0.510 0.486 0.455
PU4 0.613 0.884 0.386 0.592 0.624 0.617 0.545 0.600
FS1 0.437 0.261 0.752 0.526 0.441 0.362 0.400 0.272
FS2 0.588 0.411 0.859 0.452 0.508 0.515 0.480 0.473
FS3 0.588 0.430 0.868 0.634 0.596 0.580 0.508 0.532
DF1 0.523 0.376 0.519 0.806 0.607 0.532 0.549 0.429
DF2 0.611 0.655 0.498 0.869 0.646 0.633 0.635 0.552
DF3 0.720 0.551 0.561 0.859 0.678 0.699 0.670 0.667
DF4 0.596 0.562 0.618 0.835 0.640 0.580 0.579 0.448
MH1 0.650 0.544 0.575 0.701 0.926 0.698 0.674 0.577
MH2 0.766 0.662 0.607 0.760 0.971 0.767 0.753 0.655
MH3 0.737 0.642 0.608 0.723 0.960 0.773 0.766 0.687
K1 0.783 0.571 0.514 0.690 0.715 0.942 0.816 0.875
K2 0.756 0.531 0.499 0.659 0.703 0.939 0.793 0.838
K3 0.693 0.469 0.635 0.590 0.625 0.815 0.663 0.657
K4 0.714 0.609 0.517 0.689 0.772 0.892 0.809 0.768
NP1 0.765 0.554 0.544 0.741 0.773 0.855 0.989 0.799
NP2 0.753 0.525 0.567 0.696 0.748 0.848 0.989 0.802
PP1 0.786 0.556 0.526 0.634 0.673 0.878 0.809 1.000
Sumber : Data diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa semua indikator yang menyusun
diskriminan yaitu nilai cross loading melebihi nilai 0,7 (Jogiyanto, 2011).
71
memiliki nilai composite reliability > 0,7. Nilai composite reliability masing-
Tabel 4.12 menunjukkan nilai composite reliability telah memenuhi syarat yaitu
lebih dari 0.7. Pengujian reliabilitas juga dilihat dari nilai cronbach’s alpha yang
Nilai Cronbach’s Alpha di atas menunjukkan nilai di atas 0,6 yang membuktikan
72
Evaluasi inner model atau uji model struktural untuk melihat pengaruh
langsung dan tidak langsung antar variabel. Evaluasi inner model dengan PLS-
dengan SmartPLS 3.0 Professional, dihasilkan nilai R-Square dalam table 4.14
berikut.
Penggunaan’ sebesar 0,776. Hal ini berarti bahwa persentase besarnya pengaruh
sedangkan sisanya yaitu 22,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Selanjutnya nilai R-
square untuk variabel ‘Perilaku Penggunaan’ sebesar 0,785. Hal ini berarti bahwa
adalah sebesar 78,5% sedangkan sisanya yaitu 21,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada penilaian goodness of fit bisa diketahui melalui nilai Q2. Nilai Q2
memiliki arti yang sama dengan koefisien determinasi (R-Square) pada analisis
regresi, di mana semakin tinggi R-Square, maka model dapat dikatakan semakin
fit dengan data. Perhitungan nilai Q2 sebagai berikut (Hair et al., 2011) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Q2 = 1 - (1-0,776) x (1-0,785)
= 1 – (0,224 x 0,215)
= 1 – 0,05
= 0,95
keberagaman dari data penelitian dapat dijelaskan oleh model struktural yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 95%. Berdasarkan hasil ini,
model struktural pada penelitian telah memiliki goodness of fit yang baik.
Evaluasi selanjutnya pada inner model dengan melihat path diagram yang
74
75
baru dari data asal berukuran n, di mana untuk sebuah sampel baru dilakukan
pengambilan titik sampel dari data asal dengan cara satu persatu sampai n kali
dengan nilai T-tabel. Hipotesis nol akan diterima apabila nilai T-statistic lebih
kecil dari nilai T-tabel (T-statistic < T-table), ini berarti hipotesis alternatif yang
ditolak. Sebaliknya, hipotesis nol akan ditolak apabila nilai T-statistic lebih besar
atau sama dengan nilai T-tabel (T-statistic ≥ T-table), ini berarti hipotesis
signifikansi 0,05 dengan jumlah observasi 178, yaitu 1,65356. Tabel berikut ini
76
struktural dalam diagram jalur serta uji hipotesis statistic untuk pengujian masing-
T-statistic(H01) = 1,094.
T-statistic(H02) = 1,259
77
T-statistic(H03) = 0,588
T-statistic(H04) = 2,118
2,118 ≥ 1,65356
Exelsa.
T-statistic(H05) = 1,228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
T-statistic(H06) = 1,789
1,789 ≥ 1,65356
Exelsa (η1).
T-statistic(H07) = 8,716
8,716 ≥ 1,65356
79
T-statistic(H08) = 7,391
7,391 ≥ 1,65356
T-statistic(H09) = 1,975
1,975 ≥ 1,65356
antar variabel dapat dilihat dari nilai inner weight. Jika nilai inner weight
menunjukkan angka 0,67; 0,33; dan 0,19 mengindikasikan bahwa pengaruh antar
variabel kuat, moderat dan lemah (Ghozali, 2008). Tabel 4.15 menunjukkan hasil
analisis jalur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hipotesis Koefisien t- p-
Hubungan Keterangan
Penelitian Jalur statistic value
Harapan Kinerja berpengaruh
H1 positif terhadap Niat Penggunaan 0.101 1.094 0.137 Ditolak
Exelsa
Persepsi Usaha berpengaruh
H2 positif terhadap Niat Penggunaan -0.073 1.259 0.104 Ditolak
Exelsa
Faktor Sosial berpengaruh positif
H3 -0.035 0.588 0.278 Ditolak
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Dukungan Fasilitas berpengaruh
H4a positif terhadap Niat Penggunaan 0.149 2.118 0.017 Diterima
Exelsa
Dukungan Fasilitas berpengaruh
H4b positif terhadap Perilaku -0.069 1.228 0.110 Ditolak
Penggunaan Exelsa
Motivasi Hedonis berpengaruh
H5 positif terhadap Niat Penggunaan 0.187 1.789 0.037 Diterima
Exelsa
Kebiasaan berpengaruh positif
H6a 0.587 8.716 0.000 Diterima
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Kebiasaan berpengaruh positif
H6b terhadap Perilaku Penggunaan 0.730 7.391 0.000 Diterima
Exelsa
Niat Penggunaan berpengaruh
H7 positif terhadap Perilaku 0.231 1.975 0.024 Diterima
Penggunaan Exelsa
Sumber : Data diolah (2016)
membuktikan bahwa 5 hipotesis penelitian yang diterima (H4a, H5, H6a, H6b,
H7). Kebenaran dalam uji hipotesis di atas ditunjukkan dengan menolak Ho,
dilakukan untuk mengetahui apakah usia, jenis kelamin dan tingkat pengalaman
penelitian ini dilakukan dengan 2 langkah yaitu analisis moderating effect dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Koefisien t- p-
Pengaruh Moderasi
Jalur statistic value
Usia memperkuat pengaruh Harapan Kinerja
0.019 0.188 0.426
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Persepsi Usaha
0.096 1.461 0.072
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Faktor Sosial
0.060 0.955 0.170
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Dukungan Fasilitas
-0.018 0.237 0.406
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Dukungan Fasilitas
-0.022 0.323 0.373
terhadap Perilaku Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Motivasi Hedonis
-0.048 0.488 0.313
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Kebiasaan terhadap
-0.122 1.433 0.076
Niat Penggunaan Exelsa
Usia memperkuat pengaruh Kebiasaan terhadap
-0.061 1.118 0.132
Perilaku Penggunaan Exelsa
Sumber: Data diolah (2016)
Berdasarkan hasil analisis jalur pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa
secara umum variabel usia tidak memoderasi (tidak memperkuat dan tidak
sosial, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, kebiasaan terhadap niat dan perilaku
penggunaan). Hal ini dilihat berdasar tabel 4.16 bahwa nilai p-value lebih besar
dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Koefisien t- p-
Pengaruh Moderasi
Jalur statistic value
JenisKelamin memperkuat pengaruh Harapan
0.182 1.823 0.034
Kinerja terhadap Niat Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Persepsi
0.003 0.049 0.481
Usaha terhadap Niat Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Faktor
0.105 1.660 0.049*
Sosial terhadap Niat Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Dukungan
-0.050 0.731 0.233
Fasilitas terhadap Niat Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Dukungan
-0.028 0.483 0.315
Fasilitas terhadap Perilaku Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Motivasi
-0.110 1.149 0.125
Hedonis terhadap Niat Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Kebiasaan
-0.080 0.798 0.213
terhadap Niat Penggunaan Exelsa
JenisKelamin memperkuat pengaruh Kebiasaan
-0.070 1.199 0.116
terhadap Perilaku Penggunaan Exelsa
Sumber: Data diolah (2016)
* menunjukkan p < 0.05 berarti hipotesisi diterima / didukung
Data di atas menunjukkan nilai p-values (0.049) lebih kecil dari 0.05 yang
faktor sosial terhadap variabel niat penggunaan. Berdasarkan tabel 4.16 hubungan
83
Koefisien t- p-
Pengaruh Moderasi
Jalur statistic value
TgktPengalaman memperkuat pengaruh Harapan
-0.011 0.163 0.435
Kinerja terhadap Niat Penggunaan Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh Persepsi
-0.006 0.094 0.463
Usaha terhadap Niat Penggunaan Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh Faktor
-0.134 1.776 0.038*
Sosial terhadap Niat Penggunaan Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh
Dukungan Fasilitas terhadap Niat Penggunaan -0.044 0.731 0.233
Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh
Dukungan Fasilitas terhadap Perilaku 0.097 1.084 0.139
Penggunaan Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh Motivasi
0.020 0.288 0.387
Hedonis terhadap Niat Penggunaan Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh
0.033 0.279 0.390
Kebiasaan terhadap Niat Penggunaan Exelsa
TgktPengalaman memperkuat pengaruh
-0.036 0.304 0.381
Kebiasaan terhadap Perilaku Penggunaan Exelsa
Sumber: Data diolah (2016)
* menunjukkan p < 0.05 berarti hipotesisi diterima / didukung
Berdasarkan hasil analisis jalur pada tabel 4.18 dapat disimpulkan bahwa
terhadap niat penggunaan. Hal ini dilihat berdasar tabel 4.18 bahwa hubungan
lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pada table 4.16 hubungan variabel Dukungan
84
berdasarkan kelompok data usia, jenis kelamin dan tingkat pengalaman, dilakukan
(misalnya, bobot luar, beban luar dan koefisien jalur). Proses PLS-MGA
untuk dibandingkan. Dengan kata lain, model yang sama dapat digunakan untuk
2012:498).
Exelsa. Setelah itu penulis mengukur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
40 tahun), usia 3 (41-50 tahun), usia 4 (51-60 tahun) dan usia 5 (>60 tahun).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
setiap kelompok. Berdasarkan tabel 4.2 deskripsi responden berdasar usia, bahwa
jumlah kelompok usia yang memenuhi syarat PLS-MGA adalah kelompok usia 2
kinerja, persepsi usaha, faktor sosial, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan
kebiasaan terhadap variabel niat dan perilaku penggunaan tidak diperkuat atau
tidak diperlemah oleh usia. Secara umum, pengaruh dari variabel eksogen
terhadap variabel endogen tidak dimoderasi oleh usia, akan tetapi berbeda dalam
setiap kelompok data. Data dikelompokkan menurut usia 31-40 tahun, 41-50
tahun dan 51-60 tahun kemudian diuji kembali untuk masing-masing kelompok.
usia 2 (31-40 tahun), usia 3 (41-50 tahun), dan usia 4 (51-60 tahun). Terdapat
perbedaan faktor yang mempengaruhi niat dan perilaku penggunaan antar setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
kelompok usia. Bagi dosen yang berusia 31-40 tahun, faktor yang mempengaruhi
dan kebiasaan. Sedangkan bagi dosen yang berusia 41-50 tahun, faktor yang
kebiasaan dalam menggunakan Exelsa. Terakhir adalah bagi dosen yang berusia
Dari ketiga kelompok usia ini, faktor utama yang paling menentukan
penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah kebiasaan. Kebiasaan dalam hal ini
tingkat pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dari segi jenis
kelamin pria maupun wanita. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah
pria (66,67%) dan sisanya wanita (33,33%). Menurut Henseler (2012), untuk
87
antara kelompok dengan kesenjangan yang besar dalam jumlah responden dalam
terhadap variabel niat dan perilaku penggunaan tidak dimoderasi oleh jenis
oleh jenis kelamin. Secara umum, pengaruh dari variabel harapan kinerja, persepsi
usaha, dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan kebiasaan terhadap variabel niat
dan perilaku penggunaan tidak dimoderasi oleh jenis kelamin, akan tetapi berbeda
dalam setiap kelompok data. Data dikelompokkan menurut jenis kelamin pria dan
dan wanita dalam menggunakan Exelsa. Terdapat adanya perbedaan faktor yang
mempengaruhi niat dan perilaku penggunaan antara dosen pria dan wanita. Bagi
dosen pria, faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
faktor dukungan fasilitas, motivasi hedonis, dan kebiasaan. Sedangkan bagi dosen
endogen dari segi tingkat pengalaman dosen selama kurang dari 1 tahun (EXP1),
1-3 tahun (EXP2), 3-4 tahun (EXP3) dan lebih dari 4 tahun (EXP3). Menurut
PLS-MGA adalah kelompok EXP1 (74 responden), EXP3 (40 responden), dan
89
kinerja, persepsi usaha, faktor sosial, motivasi hedonis, dan kebiasaan terhadap
variabel niat dan perilaku penggunaan tidak dimoderasi oleh tingkat pengalaman.
persepsi usaha, faktor sosial, motivasi hedonis, dan kebiasaan terhadap variabel
niat dan perilaku penggunaan tidak dimoderasi oleh tingkat pengalaman, akan
tetapi berbeda dalam setiap kelompok data. Data dikelompokkan menurut tingkat
pengalaman kurang dari 1 tahun, 3-4 tahun, dan lebih dari 4 tahun kemudian diuji
pengalaman EXP1 2 (< 1 tahun), EXP3 (3-4 tahun), dan EXP4 (> 4 tahun).
antar setiap kelompok pengalaman. Bagi dosen dengan tingkat pengalaman Exelsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Exelsa adalah dukungan fasilitas, kebiasaan dan niat penggunaan. Bagi dosen
penerimaan dan penggunaan Exelsa adalah persepsi usaha, motivasi hedonis, dan
kebiasaan. Terakhir bagi dosen dengan tingkat pengalaman Exelsa 3-4 tahun,
Exelsa maka dosen semakin terbiasa dan akrab ketike menggunakan Exelsa.
4.5 Pembahasan
dukungan fasilitas, faktor sosial, motivasi hedonis, dan kebiasaan terhadap niat
dan perilaku penggunaan Exelsa dengan variabel moderasi usia, jenis kelamin dan
91
Exelsa
Kurniawan dan Nasir (2014) yang menyatakan bahwa harapan kinerja tidak
92
terdiri dari 4 item pernyataan yang mewakili indikator kegunaan yang dirasakan
Exelsa. Indikator motivasi ekstrinsik dalam penelitian ini mengacu pada peluang
ini berarti Exelsa belum sepenuhnya berguna untuk meraih cakupan pembelajaran
Tabel 4.16, 4.17, dan 4.18 menunjukkan bahwa hubungan variabel harapan
kinerja terhadap niat dan perilaku penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia,
jenis kelamin dan tingkat pengalaman. Pengujian moderasi usia dengan metode
PLS-MGA ditunjukkan pada tabel 4.19. Berdasarkan kelompok usia 31-40 tahun,
41-50 tahun dan 51-60 tahun menunjukkan bahwa harapan kinerja tidak
pada tabel 4.20. Efek moderasi jenis kelamin pada pengaruh harapan kinerja
pandangan antara jenis kelamin pria dan wanita. Bagi pria, harapan kinerja tidak
93
terhadap niat penggunaan Exelsa. Dosen wanita memiliki tingkat harapan kinerja
ditunjukkan pada tabel 4.21. Efek moderasi tingkat pengalaman pada pengaruh
kurang dari 1 tahun, 3-4 tahun dan lebih dari 4 tahun. Bagi ketiga kelompok
diketahui bahwa dosen dengan jenis kelamin wanita memiliki harapan kinerja
kesediaan yang tinggi untuk menggunakan Exelsa dengan harapan kinerja bahwa
kerja, membantu menyelesaikan tugas sebagai dosen, dan dapat meraih learning
outcome.
Exelsa
untuk variabel persepsi usaha (PU) terdiri dari 4 pernyataan yang mewakili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
ikon yang terdapat dalam interface Exelsa, interface Exelsa dinilai tidak fleksibel
ketika diakses menggunakan laptop dan HP, bahkan dengan browser yang
berbeda juga.
Yahya (2014) bahwa persepsi usaha tidak berpengaruh positif terhadap niat untuk
Malaysia. Menurut temuan Hager, Lakhal, Passchot, dan Bhyta (2014) persepsi
Tabel 4.16, 4.17, dan 4.18 menunjukkan bahwa hubungan variabel persepsi
usaha terhadap variabel niat penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia, jenis
kelamin dan tingkat pengalaman. Pengujian moderasi usia dengan metode PLS-
MGA ditunjukkan pada tabel 4.19. Berdasarkan kelompok usia 31-40 tahun, 41-
50 tahun dan 51-60 tahun menunjukkan bahwa persepsi usaha tidak berpengaruh
positif terhadap niat penggunaan. Hal yang sama ditunjukkan pada pengujian
moderasi jenis kelamin dengan metode PLS-MGA bahwa persepsi usaha tidak
95
ditunjukkan pada tabel 4.21. Efek moderasi tingkat pengalaman pada kelompok 3-
penggunaan Exelsa. Sedangkan pada tingkat pengalaman kurang dari 1 tahun dan
lebih dari 4 tahun, efek moderasi tingkat pengalaman tidak signifikan. Hal ini
mengoperasikan Exelsa.
Dalam penelitian ini, faktor sosial adalah sejauh mana seseorang merasakan
pengujian hipotesis yang tersaji dalam tabel 4.15 bahwa hipotesis penelitian H3
yang diajukan tidak didukung. Hal ini disebabkan tidak adanya himbauan dari
untuk menggunakan Exelsa. Penolakan ini sejalan dengan temuan Yang (2013),
Bendi & Andayani (2013), El-Gayar & Moran (2006), dan Sundaravej (2010)
prediktor yang lemah terhadap niat penggunaan. Indikator norma subyektif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
bahwa dosen tidak menggunakan Exelsa karena tidak ada aturan yang
mengharuskan untuk menggunakan Exelsa, serta tidak ada perbedaan yang dosen
Tabel 4.16, dan 4.18 menunjukkan bahwa hubungan variabel faktor sosial
terhadap variabel niat penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia dan tingkat
pengalaman. Akan tetapi pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa hubungan variabel
faktor sosial terhadap niat penggunaan dimoderasi oleh jenis kelamin dilihat dari
nilai p-value (0,049) lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel moderasi jenis
4.19. Berdasarkan kelompok usia 31-40 tahun, 41-50 tahun dan 51-60 tahun
penggunaan dilihat dari nilai p-value lebih besar dari 0,05. Hal yang sama
dengan metode PLS-MGA bahwa faktor sosial tidak berpengaruh positif terhadap
pengembang sistem maupun ajakan, saran dan rekomendasi dosen lain yang
97
Exelsa
hipotesis penelitian H4a yang diajukan diterima / didukung. Hasil koefisian jalur
bahwa nilai p-value lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,017 sehingga pengaruh yang
laten dukungan fasilitas terhadap niat penggunaan sebesar 0,149 yang berarti
teknis yang ada di Universitas Sanata Dharma telah memenuhi kebutuhan dosen
fasilitas terhadap niat penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia dan jenis
kelamin. Akan tetapi pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa hubungan variabel
98
dilihat dari nilai p-value (0,038) lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel moderasi
4.19. Berdasarkan kelompok usia 41-50 tahun dan 51-60 tahun menunjukkan
pada tabel 4.20. Berdasarkan kelompok jenis kelamin pria menunjukkan bahwa
dukungan fasilitas berpengaruh positif terhadap niat penggunaan dilihat dari nilai
p-value (0,045) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan bagi kelompok wanita, variabel
niat penggunaan dilihat dari nilai p-value (0,005) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan
pada kelompok tingkat pengalaman 3-4 tahun dan lebih dari 4 tahun menunjukkan
99
Selain itu juga disediakan teknisi dan dokumentasi yang dapat membantu
teknologi tersebut.
penggunaan Exelsa
hipotesis penelitian H4b yang diajukan tidak didukung. Hasil koefisian jalur DF-
p-value lebih besar dari 0,05 yaitu 0,110 sehingga pengaruh yang diberikan DF
dan Don (2014) bahwa dukungan fasilitas tidak berpengaruh pada niat
100
dari 4 item pernyataan yang mewakili indikator kontrol perilaku yang dirasakan,
Exelsa.
usia, jenis kelamin dan tingkat pengalaman. Pengujian moderasi usia dengan
terhadap perilaku penggunaan Exelsa pada kelompok usia 31-40 tahun terbukti
signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value (0,032) lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan pada kelompok usia 41-50 tahun dan 51-60 tahun dukungan fasilitas
tidak berpengaruh positif terhadap niat penggunaan. Hal ini berarti dosen yang
ahli.
Exelsa pada pada pria dan wanita terbukti tidak signifikan dilihat dari nilai p-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
value lebih besar dari 0,05. Hal ini sama dengan pengujian moderasi tingkat
pengalaman dengan metode PLS-MGA, bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari
pengalaman.
diketahui bahwa dosen yang berusia 41-50 tahun memiliki kesediaan yang tinggi
Exelsa
nilai p-value lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,037 sehingga pengaruh yang diberikan
jalur variabel laten motivasi hedonis terhadap niat penggunaan sebesar 0,187 yang
menggunakan Exelsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
penggunaan yang didukung oleh To et al. (2007), Magni et al. (2010) dan
Tabel 4.16, 4.17, dan 4.18 menunjukkan bahwa hubungan variabel motivasi
hedonis terhadap niat penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia, jenis
kelamin dan tingkat pengalaman. Pengujian moderasi usia dengan metode PLS-
MGA ditunjukkan pada tabel 4.19. Efek moderasi usia pada pengaruh motivasi
pandangan antara kelompok usia 31-40 tahun, 41-50 tahun dan 51-60 tahun.
Pengaruh motivasi hedonis terhadap niat penggunaan Exelsa lebih tinggi pada
kelompok usia 41-50 tahun dibandingkan dengan kelompok usia 51-60 tahun.
Pada kelompok usia 41-50 tahun terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari nilai
p-value (0,017) lebih kecil dari 0,05. Pada kelompok usia 51-60 tahun terbukti
signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value (0,031) lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan pada kelompok usia 31-40 tahun menunjukkan motivasi hedonis tidak
berpengaruh positif terhadap niat penggunaan Exelsa dilihat dari nilai p-value
pada tabel 4.20. Efek moderasi jenis kelamin pada pengaruh motivasi hedonis
103
antara jenis kelamin pria dan wanita. Bagi pria, motivasi hedonis berpengaruh
positif terhadap niat penggunaan Exelsa ditunjukkan dengan nilai p-value (0,004)
lebih kecil dari 0,05. Hasil berbeda pada kelompok wanita menunjukkan bahwa
motivasi hedonis tidak berpengaruh terhadap niat penggunaan Exelsa dilihat dari
nilai p-value lebih besar dari 0,05. Dosen pria memiliki motivasi hedonis yang
lebih tinggi dibandingkan dosen wanita sehingga dapat menimbulkan niat untuk
menggunakan Exelsa.
ditunjukkan pada tabel 4.21. Efek moderasi tingkat pengalaman pada pengaruh
dari 1 tahun, 3-4 tahun dan lebih dari 4 tahun. Pada tingkat pengalaman 3-4 tahun
dan lebih dari 4 tahun, variabel motivasi hedonis terbukti signifikan terhadap niat
penggunaan Exelsa.
diketahui bahwa dosen dengan jenis kelamin pria dan berusia lebih dari 40 tahun
Exelsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kebiasaan adalah prediktor terkuat dari niat untuk menggunakan sistem informasi,
dan pengaruh positif didukung oleh penelitian Venkatesh et al. (2012), Liao et al.
(2006), Putra dan Ariyanti (2013), Raman dan Yahya (2013). Liao et al. (2006)
hipotesis penelitian H6a yang diajukan dapat diterima. Hasil koefisian jalur K-NP
kecil dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga pengaruh yang diberikan kebiasaan terhadap
niat penggunaan terbukti signifikan. Nilai koefisien jalur variabel laten kebiasaan
terhadap niat penggunaan sebesar 0,587 yang berarti terdapat pengaruh positif
Exelsa.
kebiasaan terhadap niat penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia, jenis
kelamin dan tingkat pengalaman. Pada setiap jalur menunjukkan bahwa nilai p-
value lebih beasr dari 0,05 sehingga variabel moderasi tidak signifikan
berpengaruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4.19. Efek moderasi usia pada pengaruh kebiasaan terhadap niat penggunaan
tahun, 41-50 tahun dan 51-60 tahun. Pengaruh kebiasaan terhadap niat
penggunaan Exelsa lebih tinggi pada kelompok usia 41-50 tahun dibandingkan
dengan kelompok usia 51-60 tahun dan 31-40 tahun. Pada kelompok usia 41-50
tahun terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value (0,000) lebih kecil
dari 0,05.
pada tabel 4.20. Efek moderasi jenis kelamin pada pengaruh kebiasaan terhadap
niat penggunaan Exelsa lebih tinggi pada kelompok pria dibandingkan kelompok
wanita. Pada dosen pria terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value
(0,000) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan pada kelompok wanita memiliki nilai p-
ditunjukkan pada tabel 4.21. Efek moderasi tingkat pengalaman pada pengaruh
3-4 tahun dan lebih dari 4 tahun. Pengguna pada tingkat pengalaman lebih dari 4
tahun memiliki pengaruh kebiasaan yang lebih tinggi dibandingkan pada tingkat
pengalaman kurang dari 1 tahun dan 3-4 tahun. Pada tingkat pengalaman lebih
dari 4 tahun terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value (0,000) lebih
106
Exelsa
hipotesis penelitian H6b yang diajukan dapat diterima. Hasil koefisian jalur K-PP
kurang dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga pengaruh yang diberikan K terhadap PP
terbukti signifikan. Nilai koefisien jalur variabel laten kebiasaan terhadap perilaku
penggunaan sebesar 0,73 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 73%
Exelsa.
kebiasaan terhadap perilaku penggunaan Exelsa tidak dimoderasi oleh usia, jenis
kelamin dan tingkat pengalaman. Pada setiap jalur menunjukkan bahwa nilai p-
value lebih dari 0,05 sehingga variabel moderasi tidak signifikan berpengaruh.
4.19. Efek moderasi usia pada pengaruh kebiasaan terhadap perilaku penggunaan
tahun, 41-50 tahun dan 51-60 tahun. Pengaruh kebiasaan terhadap perilaku
penggunaan Exelsa lebih tinggi pada kelompok usia 41-50 tahun dibandingkan
dengan kelompok usia 51-60 tahun dan 31-40 tahun. Pada kelompok usia 41-50
tahun terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value (0,000) lebih kecil
dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
pada tabel 4.20. Efek moderasi jenis kelamin pada pengaruh kebiasaan terhadap
kelompok wanita. Pada dosen pria terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari
nilai p-value (0,000) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan pada kelompok wanita
ditunjukkan pada tabel 4.21. Efek moderasi tingkat pengalaman pada pengaruh
3-4 tahun dan lebih dari 4 tahun. Pengguna pada tingkat pengalaman 3-4 tahun
pengalaman kurang dari 1 tahun dan lebih dari 4 tahun. Pada tingkat pengalaman
3-4 tahun terbukti signifikan berpengaruh dilihat dari nilai p-value (0,000) lebih
kecil dari 0,05. Dosen dengan pengalaman menggunakan Exelsa 3-4 tahun
penggunaan Exelsa
hipotesis penelitian H7 yang diajukan dapat diterima. Hasil koefisian jalur NP-PP
108
value kurang dari 0,05 yaitu 0,024 sehingga pengaruh yang diberikan NP terhadap
PP terbukti signifikan. Nilai koefisien jalur variabel laten niat terhadap perilaku
penggunaan sebesar 0,231 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 23,1%
Tabel 4.16, 4.17, dan 4.18 menunjukkan bahwa hubungan variabel niat
jenis kelamin dan tingkat pengalaman. Pada setiap jalur menunjukkan bahwa nilai
p-value lebih dari 0,05 sehingga variabel moderasi tidak signifikan berpengaruh.
4.19. Berdasarkan kelompok usia 31-40 tahun dan 41-50 tahun menunjukkan
dilihat dari nilai p-value lebih besar dari 0,05. Sedangkan pada kelompok usia 51-
perilaku penggunaan dilihat dari nilai p-value (0,031) lebih kecil dari 0,05.
pada table 4.20. Pada kelompok jenis kelamin wanita menunjukkan bahwa niat
value (0,002) lebih kecil dari 0,05. Sedangkan pada kelompok jenis kelamin pria,
Dosen wanita memiliki niat penggunaan Exelsa yang lebih tinggi dibandingkan
dosen pria sehingga dapat menimbulkan perilaku yang lebih sering dalam
menggunakan Exelsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
penggunaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh
pembelajaran Exelsa pada penelitian ini adalah The Unified Theory of Acceptance
111
yang digunakan.
perilaku penggunaan menjadi lebih tinggi atau dalam kata lain frekuensi
5.2 Keterbatasan
seharusnya dan hasil penelitian ini telah memenuhi persyaratan pengujian PLS-
SEM serta didukung oleh teori-teori dan penelitian terdahulu. Namun masih
112
5.3 Implikasi
Universitas Sanata Dharma dari sudut pandang pengguna akhir. Hasil penelitian
informasi.
113
hedonis dan kebiasaan harus diambil serius karena faktor ini yang paling
harus mencoba untuk terus memperkuat kebiasaan pengguna dengan layanan nilai
peraturan untuk diadakan reward bagi dosen yang bersedia menggunakan Exelsa
secara aktif.
dosen untuk menggunakan Exelsa. Oleh karena itu, pertimbangan khusus harus
Hal ini dibuktikan bahwa persepsi usaha bukanlah hal yang penting ketika
114
Universitas serta P3MP dalam membuat keputusan yang lebih baik untuk
Exelsa kepada seluruh dosen Universitas Sanata Dharma di mana dengan Exelsa
memiliki tingkat kegunaan yang sesuai dengan kebutuhan sebagai dosen yaitu
kemudahan distribusi materi, fleksibilitas sistem dan kapasitas upload file yang
lebih besar. Selain itu diperlukan sosialisasi yang lebih sering dengan kapasitas
peserta yang lebih banyak sehingga dosen atau pun mahasiswa dapat
Exelsa juga dapat ditingkatkan apabila dibuat peraturan untuk diadakan reward
115
5.4 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, studi masa depan
dapat memperluas model yang diterapkan dalam penelitian ini untuk memprediksi
niat dan penggunaan sistem informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
sistem informasi, dilihat dari perhitungan nilai R-square di mana masih ada
sistem informasi.
untuk memprediksi niat dan penggunaan dari waktu ke waktu. Dengan demikian,
model harus divalidasi di berbagai titik dalam waktu. Misalnya, studi masa depan
DAFTAR REFERENSI
AbuShanab, E., & Pearson, J. M. (2007). Internet banking in Jordan: The Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Perspective.
Journal of Systems and Information Technology, 9(1), 78-97.
Bakhtiar, Rivai. (2014). Penerapan Model The Unified Theory of Acceptance and
Use of Technology (UTAUT) untuk Memahani Tingkat Penerimaan dan
Penggunaan e-learning (BE-SMART) di Fakultas Teknik Universitas Negri
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta. Retrieved from
http://eprints.uny.ac.id/20808/.
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Cooper, D. R. and Pamela S. S. (2006). Business Research Methods, 9th ed. NY:
McGraw-Hill.
Courts, Bari & Tucker, Jan. (2012). Using Technology to Create a Dynamic
Classroom Experience. Journal of College Teaching & Learning – Second
Quarter, 9(2), 121-128.
Eckhardt, A., Laumer, S., & Weitzel, T. (2009). Who influences whom?
Analyzing workplace referents’ social influence on IT adoption and non-
adoption. Journal of Information Technology, 24(1), 11-24.
Efron, B. & Tibshirani, R.J. (1998). An introduction to the bootstrap. New York:
Chapman & Hall / CRC.
118
Ghozali, Imam, and Fuad. (2008). Structural Equation Modeling: Teori, Konsep
dan Aplikasi Dengan Program Lisrel 8.0. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam dan Hengky Latan. (2012). Partial Least Squares “Konsep,
Metode dan Aplikasi” menggunakan program WarpPLS 2.0. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., & Anderson, R.E. (2010). Multivariate Data
Analysis. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Harsono, Listyo Dwi & Suryana, Lisandi Arinta. (2014). Factors Affecting the
Use Behavior of Social Media Using UTAUT2 Model. Proceedings of the
First Asia-Pacific Conference on Global Business, Economics, Finance and
Social Science. ISBN 978-1-941505-15-1
Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. (2002). Teknologi e-Learning Berbasis PHP dan
MySQL. Jakarta: Elex Media komputindo.
Hartono, Jogiyanto dan Abdillah, W. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial
Least Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE.
119
Islam, M. Z., Kim, P. C. L., & Hassan, I. (2013). Intention to use advanced mobile
phone services (AMPS). Management Decision, 51(4), 824-838.
Lai, J.Y., and Chen, W.W. (2009). Measuring e-business dependability: The
employee perspective. The Journal of Systems and Software, 82, 1046-
1055.
Leong, L. Y., Ooi, K. B., Chong, A. Y. L., & Lin, B. (2013a). Modeling the
stimulators of the behavioral intention to use mobile entertainment: Does
gender really matter? Computers in Human Behaviour, 29, 2109-2121.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Leong, L. Y., Hew, T. S., Tan, G. W. H., & Ooi, K. B. (2013b). Predicting the
determinants of the NFC-enabled mobile credit card acceptance: A neural
networks approach. Expert Systems with Applications, 40, 5604-5620.
Liao, C., Palvia, P., & Lin, H. N. (2006). The roles of habit and web site quality in
e-commerce. International Journal of Information Management, 26, 469-
483.
Limayem, M., Cheung, C. M. K., and Hirt, S.G. (2007). How Habit Limits the
Predictive Power of Intentions: The Case of Is Continuance. MIS Quarterly,
31(4), 5-737.
Lu, J., Yao, J. E., & Yu, C. S. (2005). Personal innovativeness, social influences
and adoption of wireless internet services via mobile technology. Journal of
Strategic Information Systems, 14, 245-268.
Magni, M., Taylor, M. S., & Venkatesh, V. (2010). ‘To play or not to play’: A
cross-temporal investigation using hedonic and instrumental perspectives to
explain user intentions to explore a technology. International Journal of
Human-Computer Studies, 68, 572-588.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Min, Q.; Ji, S.; and Qu, G. (2008). Mobile commerce user acceptance study in
China: A revised UTAUT model. Tsinghua Science and Technology, 13(3),
257-264.
121
Pahnila, S., Siponen, M., & Zheng, X. (2011). Integrating habit into UTAUT: The
Chinese eBay case. Pacific Asia Journal of the Association for Information
Systems, 3(2), 1-30.
Putra, Gioliano & Maya Ariyanti. (2013). Pengaruh Faktor-faktor dalam Modified
Unified Theory Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) terhadap
Niat Prospective User untuk mengadopsi Home Digital Services PT.
TELKOM di Surabaya. Jurnal Manajemen Indonesia, 12(4).
Prata, W., Moraes, A. D., & Quaresma, M. (2012). User’s demography and
expectation regarding search, purchase and evaluation in mobile application
store. Work: A Journal of Prevention, Assessment and Rehabilitation, 41(1),
1124-1311.
Raman, Arumugan, Don, Yahya, Khalid, Rozalina. Rizuan, Mohd. (2014). Usage
of Learning Management System (Moodle) among Postgraduate Students:
UTAUT Model. Asian Social Science. Canadian Center of Science and
Education, 10(14).
San Martin, H., & Herrero, A. (2012). Influence of the user’s psychological
factors on the online purchase intention in rural tourism: Integrating
innovativeness to the UTAUT framework. Tourism Management, 33(2),
341-350. http://dx.doi.org/10.1016/j.tourman.2011.04.003
122
Sarstedt, M., Henseler, J., & Ringle, C. M. (2011). Multigroup Analysis in Partial
Least Squares (PLS) Path Modeling: Alternative Methods and Empirical
Results. Advances in International Marketing, 22, 195-218.
Sedana, I. G. N., and Wijaya, Wisnu (2010). Penerapan Model UTAUT untuk
Memahami Penerimaan dan Penggunaan Learning Management System
Studi Kasus Experiential E-learning Sanata Dharma University. Jurnal
Sistem Informasi, 5(2).
Setiawan, Agus. (2007). Tax Audit dan Tax Review. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Taylor, D. G., Voelker, T. A., & Pentina, I. (2011). Mobile application adoption
by young adults: A social network perspective. International Journal of
Mobile Marketing, 6(2), 60-70.
Teo, T., & Noyes, J. (2012). Explaining the intention to use technology among
pre-service teachers: A multi-group analysis of the Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology. Interactive Learning Environments,
2(1), 51-66.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
To, P. L., Liao, C., & Lin, T. H. (2007). Shopping motiviation on Internet: A
study based on utilitarian and hedonic value. Technovation, 27, 774-787.
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User
acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS
Quarterly, 27(3), 425-278.
Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. (2012). Consumer acceptance and use of
information technology: Extending the unified theory of acceptance and use
of technology. MIS Quarterly, 36(1), 157-178.
Yang, H. (2013). Bon appétit for apps: Young American consumers’ acceptance
of mobile applications. Journal of Computer Information Systems, 53(3),
85-96.
Yi, M. Y., Jackson, J. D., Park, J. S., and Probst, J. C. (2006). “Understanding
Information Technology Acceptance by Individual Professionals: Toward
an Integrative View,” Information & Management, 43(3), 350-363.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
126
Lampiran 3 Kuesioner
A. IDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda centang () pada jawaban yang dianggap sesuai!
Usia :
≤ 30 tahun 51 – 60 tahun
31 – 40 tahun 60 tahun
41 – 50 tahun
Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
Lama bekerja :
1 – 5 tahun 11 – 20 tahun
6 – 10 tahun 20 tahun
127
B. PERNYATAAN KUESIONER
Berilah tanda centang () pada jawaban yang dianggap sesuai!
Skala Penilaian
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7
Harapan Kinerja
1 Tingkat kegunaan Exelsa dalam Sangat rendah Sangat tinggi
pekerjaan saya sebagai dosen
2 Penggunaan Exelsa berpeluang untuk Sangat rendah Sangat tinggi
meraih cakupan pembelajaran
(learning outcome)
3 Penggunaan Exelsa dapat Sangat rendah Sangat tinggi
menyelesaikan tugas saya (sebagai
dosen) dengan lebih cepat
4 Penggunaan Exelsa meningkatkan Sangat rendah Sangat tinggi
produktivitas kerja saya sebagai
dosen
Persepsi Usaha
5 Exelsa mudah dipelajari Sangat sulit Sangat mudah
6 Tingkat kejelasan fitur Exelsa Sangat rendah Sangat tinggi
7 Kemudahan mengoperasikan Exelsa Sangat sulit Sangat mudah
8 Tingkat keterampilan Anda dalam Sangat rendah Sangat tinggi
menggunakan Exelsa
Skala Penilaian
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7
Faktor Sosial
9 Dukungan pimpinan untuk Sangat rendah Sangat tinggi
menggunakan Exelsa
10 Pengaruh dosen lain untuk Sangat rendah Sangat tinggi
menggunakan Exelsa
11 Dukungan pengembang sistem Sangat rendah Sangat tinggi
(P3MP) untuk menggunakan Exelsa
Dukungan Fasilitas
12 Kecukupan sumber daya yang Sangat rendah Sangat tinggi
dibutuhkan untuk menggunakan
Exelsa
13 Kecukupan pengetahuan untuk Sangat rendah Sangat tinggi
menggunakan Exelsa
14 Kesesuaian Exelsa dengan teknologi Sangat rendah Sangat tinggi
yang saya gunakan
15 Kecukupan bantuan tenaga ahli Sangat rendah Sangat tinggi
dalam penggunaan Exelsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Skala Penilaian
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7
Motivasi Hedonis
16 Penggunaan Exelsa yang Sangat Sangat
menyenangkan mengecewakan menyenangkan
17 Kenyamanan dalam menggunakan Sangat rendah Sangat tinggi
Exelsa
18 Penggunaan Exelsa yang fleksibel Sangat kaku Sangat fleksibel
Kebiasaan
19 Saya terbiasa menggunakan Exelsa Sangat rendah Sangat tinggi
dalam kegiatan mengajar
20 Saya terus menggunakan Exelsa Sangat jarang Sangat sering
dalam kegiatan mengajar
21 Kewajiban menggunakan Exelsa Sangat rendah Sangat tinggi
dalam kegiatan mengajar
22 Kemauan menggunakan Exelsa Sangat rendah Sangat tinggi
dalam kegiatan mengajar
Niat Penggunaan
23 Niat untuk terus menggunakan Sangat rendah Sangat tinggi
Exelsa di masa mendatang
24 Kesediaan selalu menggunakan Sangat rendah Sangat tinggi
Exelsa untuk kegiatan mengajar
Perilaku Penggunaan
25 Frekuensi penggunaan Exelsa dalam Sangat rendah Sangat tinggi
kegiatan mengajar
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VARIABEL KEBIASAAN
KATEGORI JAWABAN Rata-rata
Jumlah
INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 Skor per
f % f % f % f % f % f % f % N % Pernyataan
1 9 5.1 17 9.6 22 12.4 32 18 38 21.3 44 24.7 16 9 178 100 4.51
2 12 6.7 16 9 31 17.4 33 18.5 38 21.3 34 19.1 14 7.9 178 100 4.28
3 10 11.2 41 23 46 25.8 31 17.4 23 12.9 13 7.3 4 2.2 178 100 3.29
4 7 3.9 21 11.8 23 12.9 20 11.2 39 21.9 52 29.2 16 9 178 100 4.59
Rata-rata Skor
4.17
Variabel K
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133