Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : Pengantar Public Relations


PRODI : KPI IAIN Pontianak
SEMESTER/KELAS :I/B
NAMA : Gagah Ghaisan Atur Atman

1. Jelaskan peran dan fungsi public relations dalam era komunikasi digital sekarang ini,
serta berikan contohnya

2. Jelaskan perbedaan public relations dengan Iklan ?

3. Bagaimana mengatasi masalah internal perusahaan agar tidak sampai ke pulik ektsternal,
serta berikan contohnya !

4. Mengapa public relations perlu membuat perencanaan, jelaskan !

5. Mengapa Humas / Public Relations perlu melakukan riset / penelitian, jelaskan !

6. Bagaimana kedudukan Public Relations / Humas yang ideal, jelaskan !

JAWAB
1. Dahulu sebelum internet berkembang pesat, praktisi public relations (PR) sangat
bergantung pada media koran, radio, dan televisi dalam kampanyenya. Namun sejak
kehadiran teknologi internet, arena pekerjaan PR pun bertransformasi menjadi PR digital.
Artikel ini akan membahas seluk beluk aktivitas PR di era digital.
Praktisi PR digital menciptakan dan menjaga citra positif dengan menampilkan pesan-
pesan brand organisasi di media internet, seperti website, blog, media konvergensi, dan
media sosial lainnya. Selain itu, aktivitas dalam PR digital juga meliputi hal-hal seperti:
mendengarkan percakapan publik tentang brand kita di media sosial, mendeteksi isu-isu
di media sosial yang dapat mempengaruhi brand, dan menciptakan konten brand yang
menarik bagi publik.
PR digital menggunakan media berbasis internet yang telah tersedia dengan berbagai
jenis, manfaat, dan audiens yang beragam.

Untungnya, tidak semua jaringan media tersebut akan digunakan dalam kampanye PR
digital kita. Efektifnya, media yang digunakan hanyalah media yang memang populer
dan relevan dengan target audiens yang akan kita sasar. Di Indonesia, berikut media yang
umum digunakan dalam kampanye PR:
 Media sosial: Twitter, Facebook, Instagram, Google Maps
 Publikasi: website, blog (WordPress, Blogspot, Kompasiana, Indonesiana, dll.)
 Video: Youtube
Contohnya : Jual beli online karena terdapa transaksi dilakukan secara online dimana
kegiatan tersebut menggunakan teknologi yang ada pada era digital ini
2. Perbedaan :
a. Public Relations
 Public relations menggunakan sedikit orang memakai pendekatan yang
selektif dan merangkai kata-kata secara rinci untuk mendengar yang telah
ditentukan.
 Memusatkan ke kelompok-kelompok lain yang jajaranya lebih luas
 Harus memakai media yang lebih komersal lagi, seperti jurnal internal,
slide, video, sminar dan sponsor.
b. Iklan
 Periklana bertujuan untuk menjangkau orang yang banyak dengan biaya
serendah mungkin.
 Memusatkan perhatian pada pembeli
 Media yang dipakai hanya media komersial.

3. Dari sumber yang saya dapat ada 4 cara mengatasi masalah internal Dalam suatu
perusahaan beserta contohnya :
a. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak
Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak
siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati posisi
yang tinggi seperti manajer sekalipun, Anda tidak boleh langsung beranggapan bahwa
manajer Anda yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang
salah.
b. Menjadi Mediator yang Bijaksana
Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan ditempatkan sebagai
seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara karyawan
Anda. Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari
dua belah pihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara
objektif. Secara objektif artinya, Anda harus dapat memproses permasalahan yang
terjadi sesuai fakta dan bukan opini yang dapat merugikan sebelah pihak.
c. Mengambil Keputusan Bersama
Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk
Anda duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam
konflik. Guna dari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk
mencegah terjadinya miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat
bersama-sama. Dengan cara ini, maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam
konflik dapat menepati janji yang dibuat dalam pengambilan keputusan jalan keluar
yang diambil tersebut.
d. Melakukan Evaluasi
Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi
adalah melakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang
serupa terjadi di masa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat
berkembang dengan baik dan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan
nyaman ketika bekerja di bawah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana seperti
Anda.
4. Perencanaan merupakan bagian yang sangat penting dan dapat dikatakan menjadi hal
yang fundamental dalam pekerjaan humas yang dijalankan oleh para praktisi PR.
Kampanye humas mencakup hal-hal seperti menetapkan tujuan yang hendak
dicapai,mempertimbangkan alternatif-alternatif yang nantinya akan tersedia sebagai jalan
kedua dalam menjalankan suatu proses,menilai dan memperhitungkan suatu resiko yang
akan diterima dan manfaat dari masing-masing alternatif yang dipilih,memutuskan suatu
keputusan sebagai suatu arah tindakan,menetapkan besarnya anggaran,serta mendapatkan
persetujuan dan dukungan yang dibutuhkan dari pihak manajemen perusahaan.
Perencanaan program public relations adalah suatu bentuk kegiatan yang terintegrasi
pada suatu proses awal dalam pembentukan suatu image positif bagi suatu organisasi. Hal
ini dikarenakan dalam membentuk suatu image positif itu harus dimulai dengan adanya
suatu program yang sudah terencana dengan baik dan matang. Maka dari itu setiap
program yang akan dijalankan harus memiliki suatu perencanaan pogram.Terdapat empat
alasan yang paling penting bagi perlunya perencanaan Public Relations. Keempat alasan
tersebut meliputi :
a. Untuk menetapkan target-target operasi Public Relations yang nantinya akan
menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
b. Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
c. Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program Public Relations yang
telah diprioritaskan itu.
d. Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan
ketersediaan staf pendukung atau personil yang mencukupi,dukungan dari
berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor,mesin cetak,kamera,kendaraan,dan
sebagainya,serta anggaran dana yang tersedia.
Tanpa adanya suatu program kerja yang terencana dengan baik,seorang praktisi
Public Relations akan terpaksa beroperasi secara instingtif sehingga seorang praktisi
Public Relations mudah kehilangan arah dalam kinerjanya. Hal ini akan berdampak
pada praktisi Public Relations akan terbawa pada hal-hal baru,sementara hal-hal yang
lama belum terselesaikan. Pada akhirnya,seorang praktisi Public Relations akan sulit
memantau kinerjanya dan sejauh mana kemajuan yang sudah dicapai dan hasil
konkret apa saja yang telah dihasilkan.
5. Salah satu aspek penting yang harus dilakukan oleh seorang humas adalah melakukan
riset, sebab riset merupakan pusat dari segala sesuatu dalam merencanakan program
kehumasan yang efektif. Meskipun perusahaan telah mengalokasikan anggaran yang
tinggi untuk merancang berbagai program kehumasan, namun tanpa didukung oleh data
yang jelas, maka semua itu tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Melakukan riset secara menyeluruh ke setiap perencanaan strategis juga dapat membantu
humas dalam menetapkan tujuan yang realistis, selain itu data-data yang diperoleh juga
dapat digunanakan untuk meningkatkan peluang kesuksesan setiap program humas yang
akan dibuat. Berikut adalah 3 alasan lain yang saya susun mengenai pentingnya humas
dalam melakukan riset.

a. Membantu Menyusun Strategi


Dalam merencanakan program kehumasan, strategi adalah kunci untuk
memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan biaya di seluruh aspek. Dalam hal
mengembangkan rencana komunikasi yang solid, penelitian yang luas dapat
membantu humas menargetkan audience yang tepat, menemukan influencer yang
tepat dan bahkan menentukan anggaran biaya yang paling efektif.
Cara termudah untuk melakukan penelitian adalah dengan mencari alat pencarian
yang paling tepat untuk proyek yang akan dibuat. Misalnya saja dengan
memanfaatkan software analisis sosial media, kita dapat melakukan penelitian untuk
menentukan insight yang terkait dengan audience dan efektifitas dalam melaksanakan
kampanye dengan hasil yang terjamin. Memahami konsumen sangat penting dalam
menerapkan strategi humas, dan dengan melakukan beberapa penelitian humas akan
mampu membangun kampanye yang lebih efektif.

b. Memperkuat Argumen
Menjadi seorang humas memungkinkan Anda untuk disuruh mengambil semua jenis
tugas, dari mencari ejaan yang benar dari nama seorang wartawan, mencari lokasi
meeting, dan area baru untuk kampanye. Sebagai seorang humas yang handal, penting
untuk memberikan data yang jelas untuk mendukung pernyataan atau ide yang kirim
ke tim kerja atau klien. Pada umumnya bahan komunikasi yang diungkapkan setiap
hari akan membutuhkan beberapa bentuk penelitian, apakah primer atau sekunder.
Penelitian utama dilakukan oleh humas perusahaan sendiri, lembaga atau klien (jika
berbicara atas nama klien). Data bisa datang dalam bentuk survei online atau survei
lapangan. Penelitian sekunder dilakukan oleh pihak ketiga, dan dapat ditarik dari
berbagai sumber seperti artikel online, jurnal ilmiah, laporan, buku, dan lain-lain.
Berikut ini adalah contoh bagaimana penelitian sekunder dapat membantu
mendukung argumen untuk klien: Ketika praktisi humas ingin mengembangkan
strategi media sosial, mereka harus menyajikan data yang dapat mendukung
keputusan kunci (Misalnya "Menurut Social Barrel, Penggunai Facebook mulai ramai
sekitar pukul 9 pagi dan puncaknya adalah hari Rabu pukul 3 sore. Dan mulai agak
sepi setelah pukul 4 sore. Oleh karena itu, kita harus mempromosikan posting
Facebook di waktu yang mencapai jumlah optimal pengguna. "). Menampilkan persis
bagaimana data Anda berasal dapat menjadi perbedaan antara memberikan strategi
yang memerlukan beberapa revisi atau strategi yang sudah siap untuk dilakukan.

c. Mengambil Keputusan
Setiap keputusan yang dibuat memiliki dampak pada tim kerja . Maka dari itu untuk
memperkuat alasan dalam mengambil sebuah keputusan haruslah disertai dengan data
riset yang jelas, sehingga praktisi humas dapat memperhitungkan setiap langkah
secara matang.
Selain itu dengan memiliki data-data dari riset yang sudah dilakukan, seorang humas
dapat menghadapi pertanyaan abadi yang umum terjadi dilapangan, contoh
pertanyaan biasanya seperti:
Contoh pertanyaan tentang media publikasi, "Mengapa Anda memilih radio X
daripada radio Y untuk publikasi?"

Contoh pertanyaan sepele mengenai tempat berkumpul dengan komunitas "Mengapa


Anda menyarankan kafe ini untuk tempat berkumpul komunitas dan tidak kafe yang
lebih dekat?"

Dengan melakukan penelitian dengan jumlah yang tepat, humas dapat dengan mudah
mendukung setiap argumen yang diutarakan dan terlihat percaya diri melakukannya.
Berikut adalah beberapa contoh tanggapan:

"Kami memilih radio X untuk publikasi karena memiliki coverage area yang lebih
luas daripada radio Y"

"Kami memilih kafe ini karena menurut ulasan online, menyediakan tempat yang
lebih santai dan suasana yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan kafe
tetangga. Kondisi Ini akan mendorong dialog positif antara komunitas dan
perusahaan. "

Ingatlah bahwa setiap keputusan yang dibuat oleh soerang humas juga mewakili tim
kerja yang lainnya dan tentunya citra perusahaan juga harus menjadi tanggung jawab.
Pastikan semua keputusan yang diambil berdasarkan penelitian. Kesuksesan seorang
humas dalam merancang setiap program kehumasan dapat menegaskan bahwa Anda
memang profesional yang sejati dan menjadi aset yang berharga untuk perusahaan.
(Lastboy Tahara S).

6. Secara umum Public Relations mempunyai kedudukan yang sangat strategis, yakni
berada di antara dua pihak publik. Baik untuk publik lingkup internal maupun publik
lingkup eksternal. Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang Public Relations Officer sesuai
fungsinya adalah sebagai “penyambung lidah’ perusahaan atau organisasi. Khususnya
dalam hal mengadakan hubungan timbal balik dengan publik yang berada di dalam dan
umumnya dengan publik publik yang berada di luar perusahaan.

Menurut Moore (2004:159) “Humas di tingkat manajemen puncak sebuah organisasi,


dengan seorang direktur utama dan dewan direktur. Karena tindakan manajemen dan
kebijaksanaan manajemen mempengaruhi Humas, maka fungsi humas harus ada dalam
kedudukan tertentu di dalam struktur organisasi untuk berpartisipasi dengan manajemen
dalam keputusan kebijakan umum”.

Posisi PR di Bagan Organisasi dan hubungannya dengan pimpinan manajemen (Top


Management) seringkali dapat dijelaskan dengan menjelaskan terlebih dahulu bagaimana
fungsi PR ini muncul. Pada awalnya Fungsi PR merupakan bagian integral dari
departemen SDM sebagai tenaga pendukung komunikasi karyawan.
Karena fungsi ini terus berkembang, tidak hanya sekedar komunikasi karyawan belaka,
maka pihak manajemen memisahkannya dari departemen SDM dan memberinya nama
baru “Departemen PR”. Manajer departemen baru ini bertanggung jawab langsung ke
CEO.

Sesuai dengan fungsinya, kedudukan PR dalam konteks yang ideal dalam suatu
perusahaan atau organisasi, menduduki tempat sebagai konsultan perusahaan atau
organisasi khususnya konsultan dalam hal kegiatan komunikasi manajemen
perusahaan.

Namun, pada perusahaan-perusahaan yang kecil, biasanya tugas PR dipegang langsung


oleh pimpinan sendiri. Misalnya toko-toko kecil, dokter-dokter yang berpraktek sendiri,
konsultan-konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang organisasinya relatif kecil.

Refrensi :

No 1 : https://www.kompasiana.com/mohammadshihab/5ca64d8ccc528337df2a28f6/public-relations-
di-era-digital\

No 2 : Keith Butterick. Pengantar Public Relations Teori dan Praktik (Jakarta: RajaGrafindo Persada.
2012). Hal. 53-54

No 3 : https://www.sodexo.co.id/cara-mengatasi-konflik-dalam-organisasi/

No 4 : Drs.Morissan, S.H, M.A.,Management Public Relations; Strategi menjadi humas


professional,2008.

No 5 : https://www.kaskus.co.id/thread/55e959255c779881368b4567/3-alasan-kenapa-praktisi-
humas-perlu-melakukan-riset/

No 6 : https://www.alfan.id/2016/12/kedudukan-public-relations-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai