Anda di halaman 1dari 3

Jawaban UAS Ilmu Jiwa

Nama : Muhammad Iqbal Allabib


Kelas/Semester. : 5A
Nim : 201986010022
1.
 Learning disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana
proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang
bertentangan.
 Learning disfunction adalah gejala dimana proses belajar yang
dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya
siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental,
gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.
 Underachiever merupakan siswa yang sesungguhnya memiliki
tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi
prestasi belajarnya tergolong rendah.
 Slow learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam
proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
 Learning disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada
gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar,
sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
Cara mengatasi kesulitan belajar yaitu:
1. Salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan belajar adalah
dengan meningkatkan motivasi belajar.
2. Memiliki tujuan belajar dan sasaran yang hendak dicapai.
3. Mengenali bakat dan minat.
4. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
5. Catatlah keberhasilan belajar yang telah kamu capai sebagai alat
pemacu keberhasilan selanjutnya.
6. Mintalah pertimbangan pada guru, teman, atau seseorang yang
dirasa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan
belajar.
7. Melengkapi sarana belajar.
8. Memelihara kondisi kesehatan, hindari makanan yang beresiko
merusak otak.
9. Mengatur waktu belajar di sekolah maupun di rumah.
10.Membuat rangkuman, skema dan catatan bagi pelajaran yang
dianggap penting atau sulit.
11.Ciptakan hubungan harmonis dengan guru, teman, maupun
keluarga agar tidak membebani pikiran dan perasaan.
12.Bergaullah dengan orang-orang yang mendukung keberhasilan
belajar.

2.
-behaviorisme:Bahwa belajar itu hanya dilihat dari jasmaninya saja dan
mengabaikan mentalnya. Pada dasarnya teori behaviorisme cocok untuk
perolehan kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan, spontanitas,
dsb; seperti dalam mata pelajaran mengetik, computer dll yang memang
memerlukan
kecepatan berfikir.
-kognitivisme:mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan individu
adalah
hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga
menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku. Dalam
pembelajaran pada teori ini dianjurkan untuk menggunakan media yang
konkret karena anak-anak belum dapat berfikir secara abstrak.

Implementasi
Behaviorisme: teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku
siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah
laku siswa ini diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan
respon.
Kognitivisme: teori kognitivisme mengganggap pentingnya faktor individu
dalam belajar tanpa menghiraukan faktor eksternal atau lingkungan.
Belajar menurut kognitivisme adalah proses interaksi diri individu dengan
lingkungan, dan itu terjadi secara terus-menerus selama hidupnya.
3. Menurut Arno F Witing dalam bukunya Psychology of learning, setiap
proses Belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan yaitu:
-acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi).
Pada tingkatan acquision seorang siswa mulai menerima informasi dan
melakukan Respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan
perilaku baru.
-storage (tahap penyimpanan informasi).
Pada tingkatan storage seorang siswa secara otomatis akan mengalami
proses. Penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh
ketika menjalani proses.
Acquitision.
-terieval (tahap mendapatkan kembali informasi).
Pada tingkatan retrieval seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi-
fungsi. Sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah.

3. Menurut Arno F Witing dalam bukunya Psychology of learning, setiap


proses Belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan yaitu:
1. Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi)
2. Storage (tahap penyimpanan informasi)
3. Terieval (tahap mendapatkan kembali informasi)

4.Freud membagi kepribadian manusia menjadi tiga unsur yang saling


berinteraksi, yakni id, superego dan ego.

5.Pembelajaran berbasis Neuroscience harus memperhatikan


keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Otak kanan dan otak kiri masing-
masing memiliki peran penting, sehingga keduanya harus diberi stimulus
secara seimbang.

Anda mungkin juga menyukai