Anda di halaman 1dari 4

Kabupaten Sragen memiliki karakter geomorfologi yang terbentuk oleh

proses struktural, volkanik, denudasi dan fluvial yang kompleks. Kompleksitas ini

menghasilkan bentuk lahan yang sukar untuk dibedakan setiap unitnya. Bagian

selatan terkontrol oleh bentuklahan volkanik dengan material lahar Gunung Api

Lawu dengan umur batuan yang tua. Hal tersebut cukup logis karena gunung api

ini memiliki aktifitas yang hampir tidak nampak, bahkan dikatakan tidak aktif. Pada

daerah dengan lereng yang curam, terdapat area berbatuan breksi yang masuk ke

dalam kelas lereng tengah (V2). Dengan tingkat kelerengan yang lebih rendah,

terdapat fisiografi bentukan lereng bawah (V3) yang berada pada Kecamatan

Masaran, Kedawung dan Gondang. Salah satu benntuk yang menarik terdapat di

Kecamatan Kedawung dan bagian utara Karangmalang, yaitu kipas aluvial (F4).

Bentuklahan ini merupakan hasil trasport material volkanik oleh aliran air di Lereng

Gunungapi Lawu. Hal tersebut ditunjukkan dengan bentuk pola aliran yang radial

dan saling menyebar sebelum akhirnya menjadi satu saat mencapai area yang pada

kawasan yang lebih datar.

Bagian tengah Kabupaten Sragen merupakan dataran aluvial (F1) yang cukup
luas, yaitu sebesar 284,04 km2

. Meliputi Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo,Kabupaten Sragen memiliki karakter geomorfologi


yang terbentuk oleh

proses struktural, volkanik, denudasi dan fluvial yang kompleks. Kompleksitas ini

menghasilkan bentuk lahan yang sukar untuk dibedakan setiap unitnya. Bagian

selatan terkontrol oleh bentuklahan volkanik dengan material lahar Gunung Api

Lawu dengan umur batuan yang tua. Hal tersebut cukup logis karena gunung api

ini memiliki aktifitas yang hampir tidak nampak, bahkan dikatakan tidak aktif. Pada

daerah dengan lereng yang curam, terdapat area berbatuan breksi yang masuk ke

dalam kelas lereng tengah (V2). Dengan tingkat kelerengan yang lebih rendah,

terdapat fisiografi bentukan lereng bawah (V3) yang berada pada Kecamatan

Masaran, Kedawung dan Gondang. Salah satu benntuk yang menarik terdapat di

Kecamatan Kedawung dan bagian utara Karangmalang, yaitu kipas aluvial (F4).

Bentuklahan ini merupakan hasil trasport material volkanik oleh aliran air di Lereng

Gunungapi Lawu. Hal tersebut ditunjukkan dengan bentuk pola aliran yang radial

dan saling menyebar sebelum akhirnya menjadi satu saat mencapai area yang pada
kawasan yang lebih datar.

Bagian tengah Kabupaten Sragen merupakan dataran aluvial (F1) yang cukup

luas, yaitu sebesar 284,04 km2

. Meliputi Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo, Sragen, Tanon, Ngrampal, Sambung Macan dan
Gondang, bentuklahan ini

memiliki potensi air tanah yang paling baik. Tekstur tanah yang relatif halus dan

mampu menyimpan air menjadi salah satu faktor yang menjadikan daerah tersebut

mendukung untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan. Sekalipun demikian,

potensi banjir genangan pada daerah tersebut relatif besar. Hal tersebut terkait

dengan keberadaan Sungai Bengawan Solo mengalirkan air dari Daerah Aliran

Sungai yang berhulu di Kabupaten Wonogiri, Klaten dan Boyolali.Bentuklahan struktural mendominasi
area sisi barat dan utara Kabupaten

Sragen. Ditinjau dari proses endogen yang berkerja, terdapat bentuklahan asal

proses stuktural lipatan berupa perbukitan antiklinal pada sisi utara dan barat, serta

dome pada sebagian kecil di sisi barat. Kompleks perbukitan antiklinal terdenudasi

kuat (S1) memiliki luasan sebesar 313,90 km2 yang meliputi Kalijambe, Miri,

Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Gesi Tangen dan Jenar. Dengan formasi batuan yang bervarisasi
dan intensitas denudasi yang yang sangat kuat, menjadikan
area tersebut cukup kompleks untuk dibedakan pada level klasifikasi yang detail.

Kompleks perbukitan lipatan tersebut masuk ke dalam jajaran Perbukitan Kendeng.

Topografi yang berbukit curam, dengan batuan resisten yang terstratigrafi, serta

tipisnya material tanah menjadikan potensi air rendah. Pengembangan kawasan pun

terbatas pada sektor perkebunan dan pertanian lahan kering.

Anda mungkin juga menyukai