S1 Farmasi Reguler
1. Akselerasi Strategi akselerasi dilakukan secara menyeluruh di wilayah endemis tinggi malaria,
yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT. Kegiatan yang dilakukan adalah
kampanye kelambu anti nyamuk masal, penyemprotan dinding rumah di seluruh desa dengan API
> 40%, dan penemuan dini-pengobatan.
2. Intensifikasi Strategi intensifikasi merupakan upaya pengendalian di luar Kawasan Indonesia
timur seperti di daerah tambang, pertanian, kehutanan, transmigrasi, dan pengungsian. Kegiatan
yang dilakukan adalah pemberian kelambu anti nyamuk di daerah beresiko tinggi, penemuan dini
pengobatan tepat, penyemprotan dinding rumah pada lokasi KLB Malaria, dan penemuan kasus
aktif.
3. Eliminasi Strategi eliminasi dilakukan pada daerah endemis rendah. Kegiatan yang dilakukan
adalah penemuan dini pengobatan tepat, penguatan surveilans migrasi, surveilans daerah yang
rawan perindukan vektor (reseptif). Penemuan kasus aktif (Mass Blood Survey), dan penguatan
rumah sakit rujukan.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah yang menunjang penuruan jumlah kasus malaria
secara signifikan dalam 1 dekade terakhir. Misalnya, di daerah dengan endemis tinggi, dilakukan
pendistribusian dan penggunaan skala luas Long-Lasting Insecticide Treated Bednets (LLIN),
aplikasi Indoor Residual Spraying (IRS) di daerah risiko tinggi dan KLB, serta pengendalian jentik
dan manajemen lingkungan. Sedangkan di daerah dengan endemis rendah, dilakukan peningkatan
penelusuran kasus, pemetaan fokus penularan, dan surveilans aktif dan penemuan kasus, early
diagnosis and prompt treatment (EDPT).
3. Sebagai mahasiswa dalam bidang farmasi, dimanakah/seperti apakah peran anda untuk
mencegah, memberantas, maupun melalukan upaya kuratif (rehabilitas) akibat penyakit malaria
ini bagi masyarakat?
Di samping mengonsumsi obat anti malaria, lakukan proteksi diri dengan mengubah gaya hidup yaitu
dengan cara mengikuti tips-tips di bawah ini:
Memakai pakaian pelindung seperti celana dan kemeja panjang selama beraktivitas, terutama saat
subuh atau sore hari. Nyamuk malaria paling rentan beredar di dua waktu tersebut.
Pasang obat nyamuk di dalam ruangan, atau rutin semprot obat nyamuk di pagi dan sore hari.
Oleskan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET atau diethyltoluamide saat terasa ada
banyak nyamuk di sekitar Anda.
Semprotkan insektisida atau obat nyamuk, seperti permethrin, untuk mencegah nyamuk
beterbangan di sekitar Anda.
Hindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat
persembunyian nyamuk.
Kenakan pakaian tidur atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh.
Lakukan langkah pencegahan 3M (menguras penampungan air, mengubur barang bekas, dan
mendaur ulang barang bekas).
Rutin melakukan fogging sebulan sekali. Ajukan kepada pihak yang berwenang (RT, RW, atau
kelurahan) untuk melakukan fogging massal di lingkungan setempat Anda bila diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20041/157032117.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/upaya-eliminasi-kasus-malaria-di-indonesia/
https://ugm.ac.id/id/berita/21301-situasi-terkini-dan-usaha-eliminasi-malaria-di-indonesia
https://hariankoranpadang.com/2021/03/peran-pelayanan-kefarmasian-dalam-mengatasi-malaria/
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=menghadapi+penyakit+malaria&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart#d=gs_qabs&u=%23p
%3D37fosTlo13oJ