Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERMINTAAN AGREGAT
DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
1
Dalam perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga domestik
mengalami kenaikan walaupun relatif kecil dengan waktu yang tidak lama
selama jangka pendek, maka pihak asing akan melihat tingkat bunga negara
mana yang lebih tinggi untuk memberi pinjaman atau membeli obligasi pada
negara itu, sehingga dapat mendorong tingkat bunga domestik menuju ke ( r*
). Demikian juga apabila bunga domestik turun, modal akan mengalir keluar
sehingga mendorong tingkat bunga domestik kembali naik menuju ( r* ).
Pada prinsipnya model Mundell – Fleming menjelaskan pasar barang
dan jasa sebagaimana model IS – LM, tetapi hanya menambahkan Ekspor
Neto (NX). Dengan persamaannya:
Y = C( Y – T ) + I( r* ) + G + NX( e ).
Yang menyatakan bahwa pendapatan agregat ( Y ) adalah jumlah
konsumsi ( C ), Investasi ( I ), belanja pemerintah ( G ) dan ekspor neto (NX).
Konsumsi bergantung positif pada income ( Y – T ), Investasi berhubungan
negatif dengan tingkat bunga ( r ) yang sama dengan tingkat bunga dunia
( r* ) dan Ekspor neto berhubungan negatif dengan kurs ( e ).
Jika ( e ) adalah kurs nominal, maka kurs riil ( ∈ ) sama dengan
e.P/P*, dimana P adalah tingkat harga domestik dan P* adalah tingkat harga
luar negeri. Karena model Mundell – Fleming mengasumsikan tingkat harga
dalam dan luar negeri adalah tetap, maka kurs riil proporsional terhadap kurs
nominal. Misalkan ketika kurs nominal berapresiasi, katakanlah dari 8700
menjadi 9000 rupiah per dolar, maka barang-barang luar negeri akan lebih
murah daripada barang domestik dan menyebabkan ekspor turun serta impor
naik.
Model Mundell Fleming menunjukkan pasar uang dengan persamaan
IS – LM, dengan asumsi tambahan bahwa tingkat bunga domestik sama
dengan tingkat bunga dunia, persamaannya adalah:
M / P = L( r*, Y).
Persamaan ini menunjukkan penawaran keseimbangan uang riil (M /
P), sama dengan permintaan L( r, Y ). Dapat dilihat pada grafik berikut:
2
(b).Perpotongan Keynesian
1. Kenaika
n kurs… 5.Kurva IS*
meringkas
e2 e2
perubahan dalam
ekuilibrium pasar
e1
e1
2. … IS*
Menurun ∆ NX
kan ekspor
NX(e 2) NX(e 1) Ekspor Y2 Y1 Pendapatan,
neto , NX output, Y
Y = C( Y – T) + I( r* ) + G + NX( e ) = IS*
M / P = L( r*, Y ). = LM*
3
Persamaan pertama menjelaskan ekuilibrium dipasar barang sedangkan
persamaan kedua menjelaskan ekuilibrium dipasar uang. Variabel eksogen
adalah kebijakan fiskal ( G dan T ), kebijakan moneter (M), tingkat harga ( P )
dan tingkat bunga dunia r*, sedangkan variabel endogen adalah pendapatan
( Y ) dan kurs ( e ). Seperti terlihat pada kurva dibawah ini:
(a). Kurva LM
Tingkat
bunga, r
LM
LM
Kurs, e
*
3.…Menentu
kan tingkat
pendapatan
Pendapatan, output, Y
4
2. Perekonomian Terbuka Kecil dengan Kurs Mengambang
Sistem yang relevan pada sebagian besar perekonomian dewasa ini
adalah kurs mengambang (floating exchange rates), yaitu kurs bebas
berfluktuasi dalam menanggapi kondisi perekonomian yang sedang
berubah.
Kebijakan fiskal memiliki dampak yang sangat berbeda dalam
perekonomian terbuka kecil dibandingkan dalam perekonomian tertutup.
Pada model IS-LM perekonomian tertutup, ekspansi fiskal meningkatkan
pendapatan, sedangkan perekonomian terbuka kecil dengan kurs
mengambang, ekspansi fiskal tidak mengubah pendapatan.
Dalam perekonomian tertutup, ketika pendapatan naik, tingkat
bungapun ikut naik, karena pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan
permintaan terhadap uang.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik ekspansi fiskal sistem kurs
mengambang sebagai berikut:
5
LM* kekanan yeng menunjukkan kenaikan pendapatan dan menurunkan kurs.
Seperti pada grafik berikut:
LM*1 LM*2
Ekspansi Moneter
Kurs, e
dalam Sistem Kurs
Mengambang;
1. Ekspansi moneter Kenaikan jumlah uang
menggeser kurva beredar menggeser
LM* ke kanan,…
kurva LM* kekanan,
yang menurunkan kurs
dan meningkatkan
IS*
pendapatan
3. dan
2..yang meningkatkan
menurunkan
kurs,…
Pendapatan, output, Y
NX( e ) = Y – C( Y – T ) – I( r* ) – G.
6
Dengan kurs tetap, bank sentral siap membeli atau menjual mata uang
domestik pada mata uang asing dengan harga yang telah ditetapkan
sebelumnya. Misalnya Fed mengumumkan akan memberlakukan kurs tetap
pada 100 yen per dolar, maka Fed harus member $1 untuk ditukar dengan
100 yen atau member 100 yen untuk ditukar $1. Jadi esensi dari kurs tetap
adalah komitmen bank sentral membiarkan uang beredar menyesuaikan
berapapun kurs yang menjamin kurs ekuilibrium sama dengan yang
diumumkan. Jadi ekspansi fiskal menurut system kurs tetap dapat
meningkatkan pendapatan agregat.
Setiap negara yang menganut kurs tetap dapat menjalankan satu jenis
kebijakan moneter yaitu dengan memutuskan untuk mengubah tingkat dimana
kursa adalah tetap. Penurunan nilai mata uang disebut devaluasi (devaluation)
dan kenaikan mata uang disebut revaluasi (revaluation). Pada mode Mundell-
Fleming devaluasi menggeser kurva LM* ke kanan yang menunjukkan
kenaikan jumlah uang beredar pada system kurs mengambang. Dapat dilihat
pada kurva berikut:
Pendapatan, output, Y
Dampak hambatan perdagangn dibawah kurs tetap sangat berbeda
dengan dibawah kurs mengambang. Pada kedua kasus ini hambatan
perdagangan menggeser kurva ekspor neto ke kanan tetapi hanya dibawah
kurs tetap hambatan perdagangan meningkatkan ekspor neto ( NX ), karena
7
dapat mendorong ekspansi moneter bukan apresiasi kurs dan ekspansi
moneter akan meningkatkan pendapatan agregat, dengan persamaannya: NX
= S – I. Dapat dilihat pada grafik berikut:
Hambatan
LM*1 LM*2
Kurs, e perdagangan dalam
sistem kurs tetap; Tarif
terhadap barang impor
2..hambatan atau kuota impor
3….yang
perdaganganme
nggeser kurva
mendorongpergese menggeser kurva IS*
ran dalam kurva ke kanan, memicu
IS* ke kanan…
kenaikan jumlah uang
beredar untuk
mempertahankan kurs
IS*2 tetap. Jadi pendapatan
1. Dengan
kurs agregat naik.
4..dan IS*1
meningkat kan
Y1 Y2 Pendapatan, output, Y
8
Ada tiga alasan tidak terjadinya booming pendapatan, yaitu: pertama
bank sentral mencegah depresiasi yang besar pada mata uang domestik dan
karenanya bisa menanggapi dengan menurunkan jumlah uang beredar (M);
Kedua depresiasi mata uang domestic dapat dengan tiba-tiba meningkatkan
harga barang impor yang menyebabkan kenaikan tingkat harga (P); dan
Ketiga ketika beberapa peristiwa meningkatkan premi resiko Negara ( θ ),
penduduk Negara itu mengkin menanggapi peristiwa tersebut dengan
meningkatkan permintaan uang (untuk setiap pendapatan dan tingkat bunga),
karena uang merupakan asset yang paling aman.
5. Kurs Mengambang atau Kurs Tetap.
Dalam perekonomian terdapat dua jenis kurs, yaitu kurs tetap
(fixed exchange rates), yaitu kebijakan moneter mengarah pada tujuan tunggal
dengan mempertahankan kurs pada tingkat yang telah diumumkan; dan kurs
mengambang (floating exchange rates), yaitu dapat membolehkan kebijakan
moneter untuk digunakan pada tujuan lain. Dengan kurs mengambang
membuat para kebijakan moneter bebas mengejar tujuan-tujuan lain, seperti
menstabilkan kesempatan kerja atau harga. Tetapi kurs adalah satu-satunya
variabel makro ekonomi yang yang bisa dipengaruhi kebijakan moneter.
6. Model Mundell Fleming dengan Perubahan Tingkat Harga.
Sebagaimana diketahui bahwa model Mundell Fleming digunakan
untuk mempelajari perekonomian terbuka kecil dalam jangka pendek pada
tingkat harga tetap.
Untuk mengkaji penyesuaian harga dalam perekonomian terbuka, kita
membedakan kurs nominal ( e ) dan kurs riil ( ∈ ), yang sama dengan eP / P*.
Jadi sebagaimana dijelaskan pada model IS-LM sebelumnya atas kurva
permintaan agregat dalam perekonomian tertutup, model Mundell Fleming
menjelaskan kurva permintaan agregat untuk perekonomian terbuka kecil.