Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN 2

METODE SDLC
POKOK BAHASAN:

1. Model SDLC
2. Tahapan SDLC
3. Model SDLC
MODEL SDLC
(System Development Life Cycle

Shalahuddin dan Sukamto (2013:26)


“System Development Life Cycle (SDLC) adalah
proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model
dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak
sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara
yang sudah teruji baik)”.
Lanjutan…..

Tahapan-tahapan pada SDLC secara Global adalah:


1. Inisiasi (Initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat
lunak.
2. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis
manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.
3. Perencanaan (Planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan
lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources)
yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
4. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan
mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
Lanjutan…..

5. Desain (Design)
Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah
lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi
fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
6. Pengembangan (Development)
Mengkonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk
bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang
dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus
pengujian, mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean,
pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan
pengujian.
7. Integrasi dan Pengujian (Integration and Test)
Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi
kebutuhan yang dispesifikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan
diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user.
Menghasilkan laporan analisis pengujian.
Lanjutan…..

8. Implementasi (Implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada
lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
9. Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem
informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk
implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
10.Disposisi (Disposition)
Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun
data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.
Lanjutan…..

Gambar 3.1
Tahapan SDLC, Nugroho (2011:41)
Lanjutan…..

Daur Hidup Pengembangan Sistem (SDLC), Ladjamudin (2005:38),


berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama,
yaitu :
1. Analysis
Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan.
Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi
secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis:
a. Deteksi masalah (problem detection).
b. Penelitian atau investigasi awal (initial investigation).
c. Analisa kebutuhan sistem (requirement analysis).
d. Mensortir kebutuhan sistem (generation of system alternatives).
e. Memilih sistem yang baik (selection of proper system).
Lanjutan…..

2. Design
Tahapan perancangan memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang
diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang
dilakukan meliputi perancangan output, input dan file.
3. Implementation
Tahap ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a. Untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logika ke dalam
kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya
atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru tersebut kedalam salah satu
bahasa pemrograman yang paling sesuai.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
MODEL SDLC terbagi menjadi:
1. Model Waterfall

Model SDLC air terjun (waterfall) atau Sekuensial


Linear/alur hidup klasik (Classic Life Cycle). Model air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat
lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
Analisis, Desain, Pengodean, Pengujian, dan Tahap
Pendukung (Support).
Lanjutan.....

“Model Waterfall adalah Model SDLC yang paling cocok untuk


pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak
berubah-ubah”.

Gambar 3.2
Model Waterfall

Shalahuddin & Sukamto: 2014:29


2. Model Prototipe
a.Mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat
lunak yang akan dibuat.
b.Membuat program prototipe, agar pelanggan lebih terbayang
dengan yang diinginkan.
c.Merupakan program yang belum jadi.
d.Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi
alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat
lunak yang sudah jadi.
e.Program prototipe dievaluasi oleh pelanggan atau user
sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan
pelanggan atau user.
Lanjutan...

Model Prototipe

Gambar 3.3
Model Prototipe

Shalahuddin & Sukamto: 2014:31


3. Model Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah model proses pengembangan perangkat lunak


yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang
pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi
kecepatan tinggi menggunakan model air terjun untuk
pengembangan setiap komponen perangkat lunak.

Kriteria proyek RAD:


a. Anggota tim sudah berpengalaman mengembangkan
perangkat lunak yang sejenis.
b. Pengembang sudah memiliki komponen-komponen sistem
yang bisa digunakan kembali dalam proyek tersebut.
Lanjutan...

3. Model Rapid Application Development (RAD)

Gambar 3.4
Model RAD

Shalahuddin & Sukamto: 2014:35


4. Model Iteratif

Mengkombinasikan proses-proses pada model air


terjun dan iteratif pada model prototipe. Model
inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat
lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk
setiap pertambahannya.
“Model Iteratif merupakan gabungan dari model
waterfall dan model prototipe. Model ini cocok
digunakan pengembang dengan turnover staf yang
tinggi”.

Gambar 3.5
Model Iteratif
Shalahuddin & Sukamto: 2014:38
5. Model Spiral
Memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol
dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun.
Model spiral menyediakan pengembangan dengan cara cepat
dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang terus
bertambah fungsinya.
“Model Spiral cocok digunakan untuk mengembangkan
aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu dan biaya
tidak terlalu mengikat”

Shalahuddin & Sukamto: 2014:40 Gambar 3.6


Model Spiral

Anda mungkin juga menyukai