Anda di halaman 1dari 3

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PULSELESS ELECTRICAL ACTIVITY


(PEA)

Kelompok 5

1. Nuryesi febriana 173210029

2. Yolita Arga.M 173210078

3. Nurul Dwi Pramitasari 173210062

4. Dewi Putri.P 173210006

5. Devy Amalia Pramusynta 173210047

6. Dionisius Panji 173210008

 Pulseless electrical activity (PEA) adalah kondisi klinis yang ditandai dengan tidak
responsif dan kurangnya denyut nadi yang teraba dengan adanya aktivitas listrik jantung
yang terorganisir.
 Etiologi Pulseless electrical activity (PEA) terjadi ketika gangguan kardiovaskular,
pernapasan, atau metabolisme utama mengakibatkan ketidakmampuan otot jantung untuk
menghasilkan kekuatan yang cukup sebagai respons terhadap depolarisasi listrik.
Factor etiologi tambahan
1. Hipovolemia
2. HipoksiaIon hidrogen (asidosis)
3. Hipokalemia / hyperkalemia
4. Hipoglikemia
5. Hipotermia
6. Racun
7. Tamponade jantung
8. Ketegangan pneumotoraks
9. Trombosis (koroner atau paru)
10. Trauma
 Tiga penyebab utama terhambatnya sirkulasi adalah sebagai berikut:
1. Tension pneumotoraks
2. Tamponade jantung
3. Embolus paru massif
 penyakit PEA sendiri dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain antara lain
1. Fraktur tulang rusuk karena kompresi dada
2. Iskemia ekstremitas akibat perfusi yang buruk
3. Cedera anoksik pada otak
 Penanganan atau penatalaksanaan PEA harus cepat dengan protokol resusitasi
kardiopulmonal yang baku meliputi RJP efektif pemberian obat-obatan berupa
epinefrin dan vasopressin serta identifikasi dan penanganan penyebab. Segera lakukan
RJP sebanyak 5 siklus. RJP (30 kompresi dada: 2 ventilasi) dilakukan jika pada pasien
belum terpasang advanced airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang advanced
airway, berikan ventilasi 8-10 kali/menit sambil dilakukan kompresi dada 100
kali/menit. Pertimbangkan pemberian obat-obatan selama RJP. Berikan epinefrin 1 mg
IV setiap 3-5 menit atau vasopressin 40 U IV (untuk menggantikan dosis pertama dan
kedua epinefrin). Setelah 5 siklus RJP, cek kembali irama jantung.
 kenapa wanita lebih mungkin mengembangkan PEA dari pada pria .karena Pada wanita
secara fisiologis berbeda. Ada yang namanya hormonal. Estrogen, progesteron dan
sebagainya. Selama masih di usia subur, hormon ekstrogennya tinggi. Ini berfungsi
untuk melindungi otot jantung dan pembuluh darah sehingga pada masa usia subur Dia
jarang terkena serangan jantung. Namun ketika menopause, hormonnya turun,
pembuluh darah dan jantung tidak ada proteksi lagi. Ini membuat risiko kena serangan
jantung lebih tinggi.
 Untuk intervensi seharusnya dilakukan secara berurutan sesuai SOP yang sudah di
tetapkan demi keselamatan pasien kritis
 Diagnose utama pada pasien PEA penurunan curah jantung b.d. penurunan cardiac
output. Karena PEA diakibatkan ketidakmampuan otot jantung untuk menghasilkan
kekuatan yg cukup untuk merespons terhadap depolarisasi listrik. Hal itulah yg
menyebabkan curah jantung mengalami penurunan.
 Hipoksia menjadi penyebab umum PEA krn jika jantung kekurangan oksigen, maka
kekuatan ototnya akan melemah, hal tersebut mengakibatkan ketidakmampuan jantung
merespons depolarisasi listrik.
Hipoksia ada kondisi kekurangan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga
menyebabkan fungsi normal sel dan jaringan tubuh mengalami gangguan. Pulseless
electrical activity (PEA) sendiri adalah kondisi klinis yang ditandai dengan tidak
responsif dan kurangnya denyut nadi yang teraba dengan adanya aktivitas listrik
jantung yang terorganisir. PEA terjadi ketika gangguan kardiovaskular, pernapasan,
atau metabolisme utama mengakibatkan ketidakmampuan otot jantung untuk
menghasilkan kekuatan yang cukup sebagai respons terhadap depolarisasi listrik.
 Pijat jantung bisa juga di lakukan pada pasien PEA dengan cara
penanganan PEA harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal meliputi RJP
efektif .
Caranya segera lakukan RJP sebanyak 5 siklus. RJP (30 kompres dada : 2 ventilasi)
dilakukan jika pasien belum terpasang advanced airway (ETT). Jika pada pasien telah
terpasang advanced airway, berikan ventilasi 8-10kali/ menit sambil dilakukan
kompres dada 100kali/ menit .
 Tindakan keperawatan yg dilakukan ketika pertama kali kita menemui pasie PEA
tindakan Resusitasi Jantung Paru Yaitu tindakan pertolongan pertama pada orang yang
mengalami henti napas karena sebab-sebab
1. Sebab pernapasan seperti hipoksia
2. Pemutusan aliran oksigen bisa menyebabkan kegagalan kontraksi otot jantung
3. Penyebab sirkulasi yang menyebabkan henti jantung yaitu shok hipovolemik
 Jika menemukan pasien PEA di luar rumah sakit maka bisa di tangani dengan cepat
dengan penanganan sesuai SOP agar kondisi pasien tidak memburuk.

Anda mungkin juga menyukai