Tugas Akhir Literature Review Ainun Dyah Pitaloka 2 Agustus 2021 (Revisi 1)
Tugas Akhir Literature Review Ainun Dyah Pitaloka 2 Agustus 2021 (Revisi 1)
LITERATURE REVIEW
173210042
JOMBANG
2021
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE WATER TEPID SPONGE
TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH
PADA ANAK HIPERTERMI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Studi
S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
173210042
JOMBANG
2021
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 173210042
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini asli dengan Judul “Efektivitas
Penerapan Metode Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
Anak Hipertermi.” Adapun Karya Tulis Ilmiah ini bukan milik orang lain baik
disebutkan sumber. Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar –
benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan saksi
akademik.
NIM 173210042
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
LITERATURE REVIEW
NIM : 173210042
NIDN. 0707057901
NIDN. 0707108502
Mengetahui,
S1 Ilmu Keperawatan
NIDN. 0703048301
iv
TUGAS AKHIR
LITERATURE REVIEW
TANDA
NAMA
TANGAN
( )
NIDN.070705901
v
RIWAYAT HIDUP
tanggal 26 Agustus 1998, Putri dari Almarhum Bapak Ponggok Kisnanto dan Ibu
pertama dari tahun 2012 sampai tahun 2014 di SMPN 1 Sambit, pada tahun 2015
tahun 2017 dan diterima sebagai Mahasiswa STIKes Insan Cendekia Medika
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
Seiring dengan doa dan puji syukur kepada allah SWT yang telah memberikan
mendampingi dan mengasuh, meskipun terpisah jarak bapak dan ibu selalu
sampai menjadi Sarjana, semoga ilmu yang saya dapatkan berguna untuk
2. Keluarga besar saya, mohon maaf tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing yang sangat saya banggakan, yang
viii
4. Prisca Kartika Yuniar, Indah Nur Rohmawati, Syerly Oktaviani, Danang
Eko Handoko Putro dan teman – teman bermain, mohon maaf tidak bisa
curhat, dan selalu ada disaat suka maupun duka semoga kalian selalu
Keperawatan.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Penerapan Metode Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang, Dr. Hariyono,
Review ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis
Review ini.
Penulis
x
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE WATER TEPID SPONGE
TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH
PADA ANAK HIPERTERMI
Literature Review
xi
ABSTRACT
EFFECTIVITY OF APPLYING WATER TEPID SPONGE METHOD ON
REDUCING BODY TEMPERATURE OF HYPERTHERMIC CHILD
Literature Review
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................vi
MOTTO.................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN.................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................xi
ABSTRAK.............................................................................................................xii
DAFTAR ISI.........................................................................................................xiv
DAFTAR TABLE................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xviii
DAFTAR LAMBANG.........................................................................................xix
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xx
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................4
2.1 Hipertermi..............................................................................................5
xiv
2.1.1 PengertianHipertermi..........................................................................5
2.1.4 Patofisiologi........................................................................................7
2.1.5 Klasifikasi...........................................................................................7
2.1.6 Komplikasi........................................................................................12
xv
3.2.1 Hasil pencarian dan seleksi studi.....................................................28
4.1 Hasil.....................................................................................................45
4.1.2 Penerapan Water Tepid Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada
anak hipertermi...........................................................................................47
BAB 5 PEMBAHASAN........................................................................................60
BAB 6 PENUTUP..................................................................................................66
6.1 Kesimpulan..........................................................................................66
6.2 Saran.....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................68
xvi
DAFTAR TABLE
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMBANG
n : Jumlah jurnal
% : Presentase
o
C : Derajad Celcius
o
F : Derajd Fahrenhelt
α : Alpha
xix
DAFTAR SINGKATAN
EH : Endocrine Hyperthemia
EKG : Elektrokardiogram
SD : Standar Deviasi
Design
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
karena infeksi, kondisi dimana otak mematok suhu tubuh diatas normal yaitu
diatas 38°C [ CITATION Ani19 \l 1057 ]. Hipertemia sering terjadi pada pasien
suhu tubuh. Hipertermi menjadi berbahaya jika diatas 39oC. Hipertermi jika
berbagai penyakit. Kondisi anak dari sehat akan menjadi sakit mengakibatkan
1057 ].
1
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan jumlah kasus demam
pada anak usia balita di seluruh dunia mencapai 18-34 juta, anak merupakan
yang paling rentan terkena demam, walaupun gejala yang dialami anak lebih
Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya, yaitu 68.407 kasus dan
jumlah kematian sebanyak 493 orang. Angka kesakitan DHF tahun 2018
menurun dibandingkan tahun 2017, yaitu dari 26,10 menjadi 24,75 per
100.000 penduduk. Penurunan case fatality rate (CFR) dari tahun sebelumnya
tidak terlalu tinggi, yaitu 0,72% pada tahun 2017, menjadi 0,71% pada tahun
infeksi lokal atau sistemik. Oleh karena itu demam harus ditangani dengan
dan kejang. Orang tua banyak yang menganggap demam berbahaya bagi
2
merupakan metode yang lebih baik untuk menurunkan suhu tubuh [ CITATION
Kol16 \l 1057 ].
pemberian obat sebagai penurun demam atau yang sering disebut dengan
intervensi aplikasi panas atau dingin. Aplikasi panas atau dingin merupakan
atau dingin untuk mengurangi rasa sakit, kejang otot, atau gejala peradangan.
dilakukan pada pasien yang mengalami demam tinggi. Rata-rata suhu tubuh
sebelum pemberian sponge bath 37,60C dan suhu tubuh sesudah pemberian
menit[ CITATION Zah17 \l 1057 ] . Tujuan dilakukan tindakan tepid sponge yaitu
[ CITATION Hid14 \l 1057 ]. Water tepid sponge merupakan contoh dari aplikasi
panas atau dingin yang artinya sebuah teknik kompres blok pada pembuluh
penelitian peningkatan suhu tubuh pada anak lebih efektif dilakukan tindakan
3
namun dalam melakukan tindakan tepid sponge anak sering merasa tidak
1.3 Tujuan
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Hipertermi
akut pada usus halus disertai dengan demam lebih dari satu minggu.
dapat berupa protein, dan zat lain. Terutama toksin polisakarida, yang
5
jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit
Faktor penyebabnya:
1. Dehidrasi
6. Pengobatan/ anesthesia
1. Tanda mayor
a. Suhu tubuh diatas nilai normal Suhu tubuh diatas normal yaitu >
2. Tanda minor
(ptikie)
6
c. Kulit terasa hangat Kulit dapat terasa hangat terjadi karena
2.1.4 Patofisiologi
2.1.5 Klasifikasi
1. Hipertermia maligna
7
Hipertermia maligna biasanya dipicu oleh obat-obatan anesthesia.
melakukan aktivitas fisik intensif dan lama pada suhu cuaca yang
8
4. Hipertermia Neonatal
Peningkatan suhu tubuh secara cepat pada hari kedua dan ketiga
1. Dehidrasi
prematur/resiko infeksi.
2. Overheating
3. Trauma lahir
pada 24% dari bayi yang lahir dengan trauma. Suhu akan
menurun pada 1-3 hari tapi bisa juga menetap dan menimbulkan
dengan suhu ruangan. Jika suhu tubuh bayi lebih dari 39°C
9
dilakukan tepid sponged 35°C sampai dengan suhu tubuh
mencapai 37°C.
4. Heat stroke
Tanda umum heat stroke adalah suhu tubuh > 40,5°C atau
muntah, dan kram. Komplikasi yang bisa terjadi antara lain DIC,
10
penyakit virus atau bakterial dengan febris yang tidak tinggi dan
sekitar 80% dengan gejala sisa neurologis yang berat pada kasus
11
pernafasan, suhu, dan respons tekanan darah. Beberapa faktor
dengan apnea.
2.1.6 Komplikasi
2. Kematian
2. Pemeriksan urine
3. Uji widal: suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibodi untuk
pasien hypoid
5. Uji tourniquet
12
diseluruh tubuh sehingga evaporasi panas dari kulit ke lingkungan
Sponge basah yang hangat adalah cara lain yang dianjurkan untuk
demam agar anak merasa nyaman dan aman. Selain itu berikan
perlu dibatasi kecuali untuk aktifitas fisik yang berat. Termasuk dalam
13
panas melalui keringat karena seluruh tubuh dan kulit dikompres atau
dibilas dengan air. Kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk
Aliran darah melalui kulit dapat mencapai 30% dari darah yang
4.Lakukan:
14
a) Basahi kedua handuk mandi besar dengan air hangat, peras
yang lembab.
lebih 5 menit.
d) Ganti secara bergilir bagian handuk bawah dan atas setelah suhu
dingin.
kondisi anak.
1. Kompres 10 menit
pemberian tepid sponge bath dengan air hangat dengan suhu 37°C
15
sebesar 0,815°C yang dilakukan selama 10 menit. Hal ini dapat
menunjukan p=0,016.
2. Kompres 15 menit
hangat, hal ini didapatkan dari standar deviasi (SD) post kompres
16
didapatkan hasil rata-rata suhu tubuh sebelum diberi tindakan
alpha 5%.
3. Kompres 20 menit
17
kompres dalam menurunkan suhu tubuh pada anak usia balita
selama 20 menit.
3 kebutuhan, yaitu:
18
c. Renewal/transcendence (pembaharuan/transendensi) didefinisikan
sebagai kondisi dimana orang bisa bangkit atau sembuh dari masalah
keagamaan.
19
informasi, menumbuhkan harapan, mendengarkan dan membantu
dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/ toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah
(2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat latar
20
pada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care),
b. Atraumatic Care
21
penyembuhan anak, mengingat anak memiliki kebutuhan yang spesifik,
dan berbeda satu dengan yang lain. Keterlibatan orang tua dalam
yang unik. Kedua, anak adalah sebagai individu yang unik dan
satu dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh kembang. Ketiga,
22
mengutamakan kepentingan anak. Kelima, praktik keperawatan anak
yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan
1. Pemberi perawatan
3. Pencegahan penyakit
23
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan
yang diderita.
4. Pendidikan
gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat.
5. Konseling
6. Kolaborasi
24
oleh tim perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti
perkembangan.
8. Peneliti
Peran ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat
1057 ].
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
Framework.
boolean operator (AND, OR, NOT,or AND NOT) yang digunakan untuk
tepid sponge” AND “children", sementara kata kunci jurnal nasional yaitu,
26
3.1.3 Database atau Search engine
yang diperoleh bukan dari pengamatan lansung, akan tetapi diperoleh dari
Sumber data sekunder yang didapatkan berupa artikel atau jurnal yang
27
Bahasa Inggris dan Bahasa Inggris
sponge” AND “anak” dalam pencarian peneliti menemukan 550 jurnal yang
oleh peneliti, seperti jurnal yang memiliki judul yang sama ataupun
memiliki tujuan peneliti yang hampir sama dengan penelitian ini dengan
28
Pencarian menggunakan Excluded ( N = 77)
keyword melalui database
Google Scholar , Scopus , 1. Google Schoolar ( n = 60 )
ScienceDirect 2. Scopus ( n = 5 )
N = 550 3. ScienceDirect (n = 12 )
Excluded ( N = 350 )
Seleksi jurnal 5 tahun
Problem/ populasi :
terakhir (2016-2020),
menggunakan bahasa inggris
dan bahasa indonesia 1. Tidak sesuai dengan topik
N = 473 ( n = 250 )
Intervention :
n=
2. Pemberian Water Tepid Sponge
( n = 55)
Outcome :
Study design :
4. Deskriptif ( n = 2)
5. Studi kasus/case study ( n = 2)
6. Book Chapters ( n = 4 )
Identifikasi abstrak
n = 46
29
Gambar 3.1 Diagram flow hasil pencarian dan seleksi studi
mengelompokkan data- data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang
diukur untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. jurnal peneliti yang sesuai
dengan kriteria dikumpulkan dan diuat ringkasan jurnal yang meliputi author,
tahun terbit, judul, metode penelitian yang meliputi : desain penelitian, sampling,
30
Tabel 3.4 Daftar artikel hasil pencarian
No Author Tahun Volume Judul Metode (Desain, Hasil Penelitian Database Link
Angka Sampel, Variabel,
Instrumen, Analisis)
1. Risa 2020 Vol 1, No Literature D : Tinjauan pustaka a. Memaparkan artikel Google https://ju
Yuniawati, 1 (2020) Review Metode (literature revie|) penelitian mengenai Scholar rnal.akpe
Tri Water Tepid S : SLR (systematic upaya penurunan suhu ralkautsa
Suraning Sponge Untuk literature review) atau hipertermi pada r.ac.id/in
Wulandari Mengatasi V : anak yang mengalami dex.php/
, Parmilah Masalah VI : Water Tepid demam typhoid melalui JIKKA/a
Keperawatan Sponge tindakan water tepid rticle/vie
Hipertermi Pada VD : Hipertermi sponge. w/19
Pasien Typhoid I : Observasi b. Hasil penelitian water
A : Literature tepid sponge mampu
Review menurunkan suhu tubuh
minimal 1oC pada pasien
yang mengalami demam
dengan suhu tubuh 40oC,
pemberian seka dengan
waktu selama 15 menit,
dengan adanya seka
tubuh pada teknik
tersebut akan
mempercepat
31
vasodilatasi pembuluh
darah perifer di sekujur
tubuh sehingga
evaporasi panas dari
kulit ke lingkungan
sekitar akan lebih cepat
dibandingkan hasil yang
diberikan oleh kompres
air hangat yang hanya
mengandalkan reaksi
dari stimulasi
hipotalamus.
http://ejo
2. Anggraeni 2019 Vol VIII Efektivitas Water D : Pre eksperimen a. Hasil suhu sebelum Google urnal.pol
Dwi Nomor 2 Tepid Sponge S : Accidental water tepid sponge Scholar tekkes-
Lestari, (2019) Suhu 37°C Dan Sampling pretest maximum 40,9oC smg.ac.i
Bambang 50-55 Kompres Hangat V : minimum 37,3oC, d/ojs/ind
Sarwono, 37°C Terhadap VI : Water tepid adapun kompres hangat ex.php/j
Adi Penurunan Suhu sponge suhu dan maximum 40,1oC, km/articl
Isworo Hipertermia kompres hangat minimum 37,5oC e/view/5
VD : Penurunan b. Hasil Uji Wilcoxon 846
Suhu mendapatkan hasil 0.000
Hipertermia (p < 0.05) terdapat
I : Observasi pengaruh tindakan water
A : Uji Mann tepid sponge terhadap
Whitney penurunan suhu pada
anak dengan hipertermia
32
http://jur
3. Siti 2018 Vol. 7, Pengaruh Tepid D : Quasi a. Hasil suhu sebelum Google nal.stike
Haryani , No. 1 Sponge Terhadap eksperimental dilakukan tepid sponge Scholar scendeki
Eka Maret, Penurunan Suhu S : Accidental 38-39°C setelah autamak
Adimayant 2018 Tubuh Pada Sampling dilakukan tepid sponge udus.ac.i
i , Ana Anak Pra V: 37 -38°C. d/index.
Puji Astuti Sekolah Yang VI : Tepid sponge b. Perbedaan suhu tubuh php/stike
Mengalami VD : Penurunan anak pada uji t s/article/
Demam Di Rsud Suhu tubuh berpasangan untuk view/212
Ungaran I: Observasi kelompok intervensi
A : Paired T-Test diperoleh nilai
signifikansi 0.000 (p <
0.05). Pemberian
kompres water tepid
sponge berpengaruh
terhadap penurunan suhu
tubuh.
http://eju
4. Linawati 2019 Volume Efektivitas D: Quasi Experiment a. Rata-rata nilai suhu Google rnalmala
Novikasari 13, No.2, Penurunan Suhu S:Acidental sebelum kompres hangat Scholar hayati.ac
, Edita Juni Tubuh Sampling 38,5°C, setelah kompres .id/index
Revine 2019: Menggunakan V : hangat 37,7°C. .php/holi
Siahaan , 143-153 Kompres Hangat VI : Penurunan suhu b. Rata-rata nilai suhu stik/artic
Maryustia Dan Water Tepid tubuh sebelum water tepid le/view/1
na Sponge Di VD: Kompres hangat sponge 38,8°C, setelah 035
Rumah Sakit Dkt dan water water tepid sponge
Tk Iv 02.07.04 tepid sponge 37,4°C.
Bandar Lampung I : Observasi. c. Hasil uji statistik
33
A : Uji statistik uji t didapatkan nilai p-value
independent. < α, 0,003 < 0,05. Ada
pengaruh sebelum dan
sesudah water tepid
sponge
https://sc
5. Aryanti 2016 Vol 10, Perbandingan D : Quasi a. Rata - rata suhu tubuh Google holar.go
Wardiyah , No 1, Efektivitas eksperiment anak sebelum dilakukan Scholar ogle.co.i
Setiawati , Januari Pemberian S : Purposive pemberian kompres d/scholar
Umi 2016 : Kompres Hangat Sampling hangat 39,5°C sesudah ?
Romayati 36-44 Dan Tepid V : dilakukan pemberian hl=id&a
Sponge Terhadap VI : Kompres kompres hangat 38,5°C. s_sdt=0
Penurunan Suhu Hangat dan b. Rerata suhu tubuh anak %2C5&
Tubuh Anak Tepid Sponge sebelum dilakukan tepid q=Perba
Yang Mengalami VD : Penurunan sponge 40,5°C sesudah ndingan
Demam Di Suhu tubuh dilakukan tepid sponge +Efektifi
Ruang Alamanda anak 38,8°C. tas+Pem
Rsud Dr. H. I : Observasi c. Ada perbedaan berian+
Abdul Moeloek A : Dependent T efektifitas pemberian Kompres
Provinsi test dan kompres hangat dan +Hangat
Lampung Tahun Independent T tepid sponge terhadap +Dan+T
2015 test penurunan suhu tubuh epid+Sp
anak yang mengalami onge+Te
demam (p value < α, rhadap+
0,003 < 0,05). Penurun
an+Suhu
34
+Tubuh
+Anak+
Yang+M
engalami
+Dema
m+Di+R
uang+Al
amanda+
Rsud+Dr
.+H.
+Abdul+
Moeloek
+Provins
i+Lampu
ng+Tahu
n+2015
&btnG=
35
b. Berdasarkan hasil
Anwar Compress in the Tepid Sponge pengujian menggunakan
Hafid, and Body VD : Penurunan suhu Univariate-General Linear
Rosdiana Temperature tubuh Model didapatkan nilai p
Rahim Changes of I : Observasi <α (0,03 <0,05) bahwa
Pediatric A : Uji General terdapat perbedaan antara
Patients with Linear Model- kompres hangat
Typhoid Fever Univariate. konvensional dengan
teknik tepid sponge
7. Witri 2020 Vol 2 No Tepid sponge D: Quasi-experiment a. Hasil suhu tubuh anak Google https://ju
Hastuti , 2, June and sponge bath S: Purposive sebelum teknik tepid Scholar rnal.uni
Novi 2020/ to change body Sampling sponge suhu tertinggi mus.ac.i
Murdiana page 15- temperature V : 39°C dan suhu terendah d/index.
Sari, Indah 18 children with VI : Tepid sponge 37,8°C sedangkan teknik php/SEA
Wulanings dengue fever dan sponge bath mandi spons suhu NR/articl
ih VD : Penurunan suhu tertinggi 40oC dan suhu e/view/5
tubuh terendah 37,9oC 685
I : Observasi b. Hasil analisis
A : Paired T Test, menunjukkan bahwa ada
Wilcoxon and perbedaan yang
Mann Whitney signifikan antara suhu
tubuh anak sebelum dan
sesudah “teknik tepid
sponge” p - value 0.001,
“teknik tepid sponge”
mampu menurunkan
suhu tubuh anak sebesar
36
0,2°C.
8. Heriaty 2019 Volume : Pengaruh D : Quasi eksperimen a. Hasil penelitian dengan Google http://ejo
Berutu, II1 No : 6 Kompres Tepid S : Simple Random keenam subyek Scholar urnal.ak
Sst, Mkm Desembe Water Sponge Sampling mengalami demam perkesda
r 2019 Terhadap V: sebelum dilakukan m-
Penurunan Suhu VI : Kompres Tepid kompres tepid water binjai.ac.
Tubuh Pada Water Sponge sponge dengan suhu pada id/index.
Anak Yang VD : Penurunan suhu subyek I yaitu 39ºC. php/Jur_
Mengalami tubuh subyek II dengan suhu Kes_Da
Hipertermi Di I : Observasi 38,6ºC, subyek III dengan m/article
Ruang Melur A : Uji t suhu 38 ºC, subyek IV /view/74
Rumah Sakit dengan suhu 37,8ºC,
Umum Daerah subyek V dengan suhu
Sidikalang 37,8ºC, subyek VI dengan
suhu 38ºC.
b.Setelah dilakukan
kompres tepid water
sponge pada keenam
subyek maka terdapat
penurunan suhu yaitu pada
subyek I turun menjadi
37ºC, subyek II menjadi
37,3ºC, subyek III
menjadi 37ºC, subyek IV
37
menjadi 37ºC, subyek V
menjadi 36,5ºC, subyek
VI menjadi 37ºC.
c.Hal ini membuktikan
bahwa kompres tepid
water sponge ada
pengaruh untuk
menurunkan suhu tubuh
pada pasien hipertermi.
9. Riska 2020 Vol 12 Differences in D : Quasy a. Hasil suhu rata-rata Scopus http://w
Hediya the Effectiveness ekperiment sebelum kompres hangat ww.ijpro
Putri1 , of Warm S : Simple Random 38,4ºC setelah kompres nline.co
Yetty Dwi Compresses with Sampling hangat 37,5ºC. m/View
Fara , Water Tepid V : b.Suhu rata-rata sebelum ArticleD
Rusmala Sponge in VI : Kompres hangat spons air hangat 38,6ºC etail.asp
Dewi , Reducing Fever dan water dan setelah spons air x?
Komalasar in Children: A tepid sponge hangat 37,3ºC. ID=1836
i, Riona Study Using a VD : Penurunan c. Ada pengaruh antara 4
Sanjaya , Quasi- suhu tubuh sebelum dan sesudah
Hamid Experimental I : Observasi kompres hangat dengan
Mukhlis Approach A:Kolmogorov (p-value 0.001 ).
Smirnov
10. Dwi 2021 Volume Effectiveness Of D : Quasi a.Suhu tubuh rata-rata Google https://k
Hastuti, 2021 Tepid Sponge eksperimental sebelum dan sesudah Scholar nepublis
Dewi Compresses And diberikan kompres tepid hing.co
38
Ummu Plaster S: Consecutive sponge 38,75ºC dan m/index.
Kulsum, Compresses On Sampling 38,08ºC php/KnE
Siti Child Typhoid b.Sedangkan suhu tubuh -
Rahmawat Patients with V : rata-rata sebelum dan Life/artic
i Ismuhu, Fevers sesudah diberikan le/view/8
and Oop VI : Kompres tepid kompres palster 38,80ºC 784
Ropei sponge dan dan 38,57ºC
kompres plester c.Hasil uji Mann-Withney
didapatkan nilai p value =
VD : Penurunan suhu 0,000 < α = 0,05 yang
tubuh berarti kompres tepid
sponge lebih efektif dalam
I : Observasi menurunkan suhu tubuh
pada anak usia sekolah
A : Uji Wilcoxon, dibandingkan dengan
Uji dependen t kompres plester.
dan Mann-
Withney
11. Arie 2016 Vol 1, No Perbedaan D : Quasy a. Kelompok pertama yaitu Google http://jou
Kusumo 1 (2016) Penurunan Suhu eksperimen responden yang Scholar rnal.um-
Dewi Tubuh Antara S: Simple Random mengalami peningkatan surabaya
Pemberian Sampling suhu tubuh >38ºC .ac.id/ind
Kompres Air V : diberikan tindakan ex.php/J
Hangat Dengan VI : Penurunan Suhu kompres air hangat selama KM/artic
Tepid Sponge tubuh ± 10 menit. le/view/
Bath Pada Anak VD : Kompres air b.Kelompok kedua yaitu DW
39
Demam hangat dan responden yang
tepid sponge mengalami peningkatan
bath suhu tubuh >38ºC
I : Observasi diberikan tindakan tepid
A : Uji statistik sponge bath ± 10 menit.
anova 1 c.Berdasarkan hasil analisis
uji anova tunggal
didapatkan hasil nilai
signifikansi (p) sebesar
0,000.
d. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan
penurunan suhu yang
signifikan antara
kelompok pemberian
kompres air hangat
dengan kelompok
pemberian tepid sponge
bath pada anak demam.
12 Pavithra 2018 IJSAR, 5 Effect of Tepid D: Eksperimental a. Analisis pengaruh tepid Google https://sc
C.* (6), 2018; Vs Warm S: Accidental spong suhu tubuh 100,79 Scholar holar.go
25-30 sponging on Sampling ° F, 100,25 ° F, 99,75 ° F ogle.com
body V : 99,33 ° F /scholar?
temperature and VI : Tepid dan b. Analisis pengaruh spons hl=id&a
comfort among Spons hangat hangat suhu tubuh s_sdt=0
children with VD : Penurunan 100,78 ° F, 100,12 ° F, %2C5&
40
Pyrexia at Sri suhu tubuh 99,59 ° F 99,05 ° F q=Effect
Ramakrishna I : Observasi c. Analisis signifikan pada +of+Tep
hospital, A : Uji t nilai ( p < 0,05 ), yang id+Vs+
Coimbatore menunjukkan bahwa Warm+s
spons hangat efektif ponging
dalam meningkatkan +on+bod
kenyamanan di antara y+tempe
anak-anak. rature+a
nd+comf
ort+amo
ng+child
ren+with
+Pyrexia
+at+Sri+
Ramakri
shna+ho
spital
%2C+C
oimbator
e&btnG
=
13 Hendrawat 2019 Volume Effect of Tepid D : Quasi Experiment a. Suhu tubuh sebelum dan Science https://w
i∗, 29, Sponge on S : Sistematic sesudah diberikan direct ww.scie
Mariza Supplem changes in body Sampling kompres tepid sponge ncedirect
Elvira ent 1, temperature in V : 38,28ºC dan 37,26ºC .com/sci
41
March children under VI : Tepid Sponge b. Suhu tubuh sebelum dan ence/arti
2019, five who have VD : Penurunan sesudah diberikan cle/abs/p
Pages 91- fever in Dr. suhu tubuh kompres plester 38,06ºC ii/S1130
93 Achmad Mochtar I : Observasi dan 37,46ºC 8621193
Bukittinggi 00294
Hospital A : Paired sample c. Hasil paired sampel - test
T-test T menunjukkan bahwa
nilai p = 0,000 ( < 0,05 )
d. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada
perbedaan suhu tubuh
yang signifikan sebelum
dan sesudah pemberian
tepid sponge artinya
pemberian tepid sponge
berpengaruh signifikan
terhadap perubahan suhu
tubuh.
42
BAB 4
4.1 Hasil
dan pokok – pokok hasil dari setiap artikel yang terpilih dalam bentuk
tabel, kemudian dibawah bagian tabel dijabarkan apa yang ada didalam
No Kategori N %
.
A. Tahun Publikasi
1. 2016 2 15,38
2. 2018 2 15,38
3. 2019 5 38,46
4. 2020 3 23,07
5. 2021 1 7,69
Total 13 100
B. Desain Literature Review
1. Quasi eksperimental 10 76,92
2. Pre eksperimen 1 7,69
3. Literature review/ Systematic review 1 7,69
4. Eksperimental 1 7,69
Total 13 100
C. Sampling Literature Review
1. Systematic literature review 1 7,69
2. Accidental Sampling 5 38,46
4. Purposive Sampling 2 15,38
Consecutive Sampling 1 7,69
43
Simple Random Sampling 3 23,07
Sistematic Sampling 1 7,69
Total 13 100
Instrumen Literature Review
1. Lembar Observasi 12 92,30
2. Kuesioner 1 7,69
Total 13 100
E. Analisis Statistik Penelitian
1. Literature Review 1 7,69
2. Uji Mann Whitney 1 7,69
3. Paired T- Test 2 15,38
4. Uji Statisik Uji t independent 1 7,69
5. Dependent T test and independent T test 1 7,69
6. Uji General Linear Model – Univariate 1 7,69
7. Paired T test, Wilcoxon and Mann Whitney 1 7,69
8. Uji t 2 15,38
9. Kolmogrov Smirnov 1 7,69
10. Uji Wilcoxon, Uji dependent t and Mann 1 7,69
Whitney
11. Uji Statistik anova 1 1 7,69
Total 13 100
dengan sebagian besar ( 15,38 % ) mengunakan analisis Paired T- Test dan Uji t.
4.1.2 Penerapan Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
Anak Hipertermi
44
Pavithra ( 2018 ), Hendrawati ( 2019 ),
Hastuti ( 2020 ) dan Hastuti ( 2021 )
a. Hasil analisis uji statistik nilai p Lestari ( 2019 ), Karra ( 2019 ), Putri
0.001 (p < 0.05) menunjukkan ( 2020 ) , Haryani ( 2018 ), Novikasari
adanya pengaruh tindakan water ( 2019 ), Wardiyah ( 2016 ), Hastuti ( 2021
tepid sponge terhadap hipertermi ), Pavithra C ( 2018 ) dan Hendrawati
( 2019 )
( 2019 ), Putri ( 2020 ), Dewi ( 2016 ), Pavithra ( 2018 ) dan Hendrawati ( 2019 ).
Penelitian Hastuti ( 2020 ) dan Hastuti ( 2021 ) mengalami penurunan suhu tubuh
0,2oC.
Hasil analisis Uji Statistik dengan nilai p 0.001 (p < 0.05) menurut
45
Hasil penelitian menunjukkan rata – rata pemberian water tepid sponge
dengan suhu air hangat 37-40C berpengaruh dalam penurunan suhu terhadap ke
13 artikel.
BAB 5
PEMBAHASAN
tubuh minimal 1oC selama 15 menit, hal ini sama menurut Lestari ( 2019 ),
Hastuti ( 2021 ) mengalami penurunan suhu tubuh 0,2 oC. Hal ini disebabkan
46
dengan pemberian water tepid sponge dengan menyeka tubuh dengan air
hangat akan membuat penurunan suhu tubuh dengan cara konveksi dan
menggunakan air hangat dengan suhu 37C karena pasien tidak merasa panas.
Dengan diberikan kompres water tepid sponge dengan cara menyeka tubuh
dengan air hangat selama 15 menit akan membuat penurunan suhu tubuh
dengan konveksi dan evaporasi. Hal ini didukung oleh penelitian Linawati
menggunakan air hangat lebih efektif dalam menurunkan demam pada pasien
hipertermi. Teori yang dikemukakan oleh Perry & Potter (2010) bahwa teknik
perifer di seluruh tubuh sehingga pengeluaran panas dari tubuh melalui kulit
lebih cepat dibandingkan teknik kompres air hangat yang hanya pada daerah
sesuai dengan kondisi anaknya. Orang tua bisa memberikan water epid
sponge pada anaknya yang sedang demam ataupun kejang demam sebelum
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang hampir serupa dengan
mendapatkan hasil 0.001 (p < 0.05) yang artinya terdapat pengaruh tindakan
47
water tepid sponge terhadap penurunan suhu pada anak dengan hipertermia
berpengaruh dalam penurunan suhu tubuh. Melalui metode ini panas yang
dihantarkan air hangat akan membuat pori-pori pada tepi kulit melebar
otomatis akan bekerja untuk menurunkan suhu tubuh. Sejalan dengan teori
Wardiyah (2016) Tepid sponge lebih efektif menurunkan suhu tubuh anak
dengan demam disebabkan adanya seka tubuh pada tepid sponge yang akan
sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak hipertermi. Perawat dapat
48
yang benar pada pasien dan juga diharapkan hasil penelitian ini dapat
farmakologis.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
menit.
2. Perbedaan suhu tubuh pada uji statistik diperoleh nilai signifikansi p 0,001
( p < 0.05 ).
3. Rata – rata pemberian water tepid sponge dengan suhu air hangat 37-40C.
49
6.2 Saran
Diperlukan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber
dan Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak
Usia 6 – 12.
DAFTAR PUSTAKA
Alves, D. (2018). Konsep Kompres Tepid Water Sponge. Jurnal Kesehatan, 18.
Angelina. (2016). Perawatan klien thypus abdominalis dengan masalah hipertermi
berbasis theory of comfort. KTI : Studi kasus, 12.
Angelina. (2016). Perawatan klien thypus abdominalis dengan masalah hipertermi
berbasis theory of comfort. KTI : Studi kasus, 13.
Anggit. (2018). Literature Review Penerapan Metode Water Tepid Sponge untuk
Mengatasi Masalah Keperawatan Hipertermi pada Pasien Typhoid. Akademi
Keperawatan Al Kautsar.
Anisa. (2019). Pengelolaan hipertermi pada An.A dengan kejang demam simpleks di
RSUD Ungaran. Jurnal Kesehatan.
Anver. (2016). Penerapan kompres hangat pada anak dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nyaman di RSUD Sleman. Jurnal Kesehatan.
Ardiaria. (2019). Patofisiologi Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 4.
Ardiaria, M. (2019). Asuhan Keperawatan demam typhoid anak dengan hipertermi.
Ashurst, T. W. (2019). Penerapan Metode Water Tepid Sponge terhadap Penurunan
Suhu Tubuh. Jurnal Kesehatan, 6-10.
Bulechek. (2018). Nursing Intervention Classification (NIC ; alih bahasa, Intan Nurjanah,
Roxsana Devi Tumanggor. Akademi Al Kautsar.
Cahyaningrum. (2017). Asuhan Keperawatan Pada An. E dengan hipertermi ( pemberian
kompres hangat dengan irisan bawang merah ). Jurnal Kesehatan.
Corwin, Z. (2017). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 19.
Dewi. (2018). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 18.
Eni. (2016). PLiterature Review Penerapan Metode Water Tepid Sponge untuk
Mengatasi Masalah KeperawatanHipertermi pada Pasien Typhoid. Akademi
Keperawatan, 40-45.
50
Handayani, M. S. (2016). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada
anak Pra sekolah yang Mengalami Demam. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Masyarakat, 44.
Haryono. (2012). Tanda dan Gejala Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 7.
Hayuni. (2019). Asuhan Keperawatan pada An. E dengan hipertermi ( pemberian
kompres hangat dengan irisan bawang merah ). Jurnal Kesehatan.
Hidayat. (2009). Konsep Dasar Anak. Jurnal Keperawatan, 25.
Hidayati. (2014). Efektivitas Water Tepid Sponge suhu 37 dan Kompres Hangat terhadap
Penurunan Suhu Tubuh. Jurnal Keperawatan, 50-55.
Kalbaca. (2016). Penerapan kompres hangat pada anak dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nyaman di RSUD Sleman. Jurnal Kesehatan.
Kare. (2019). Hubungan Personal Hygiene dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Demam
Typhoid . Kesehatan, 3 .
Kare. (2019). Hubungan Personal Hygiene dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Demama
Tifoid . Kesehatan , 1-3.
Kemenkes. (2016). Tanda dan gejala Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 8.
Kemenkes. (2019). Efektivitas Tepid Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak
dengan masalah hipertermi : studi kasus. Jurnal Keperawatan Terpadu.
Kesehatan, K. (2014). Konsep Dasar Anak. Jurnal Kesehatan, 25.
Kolcaba. (2016). Penerapan kompres hangat pada anak dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nyaman di RSUD Sleman. Jurnal Kesehatan.
Maghfiroh. (2016). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan Kejadian
Demam Typhoid Pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika , 328.
Mahayu. (2016). Asuhan Keperawatan pada Anak Demam Typhoid dengan Masalah
Keperawatan Hipertermi. Kesehatan, 6-12.
Maling. (2012). Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat Suhu
37°C. Jurnal keperawatan mersi, 50 -55.
Maling. (2012). Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat Suhu
37°C. jurnal keperawatan mersi.
Muttaqin, A. (2014). Asuhan Keperawatan demam typhoid anak dengan hipertermi.
Nurkhasanah, T. d. (2018). Perawatan klien typhus abdominalis dengan masalah
hipertermi berbasis theory of comfort. Jurnal Kesehatan.
Nurvina. (2016). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan Kejadian
Demam Tyhpoid Pada Anak . Jurnal ‘Aisyiyah Medika , 6-13.
Patungan. (2018). Hubugan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan Kejadian
Demam Typhoid pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 328.
Pawito. (2008). Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Typhoid. Jurnal Kesehatan Al-
Irsyad, 2.
Potter, & Perry, W. (2016). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 19.
PPNI, T. P. (2016). Asuhan Keperawatan demam typhoid anak dengan hipertermi.
PPNI, T. P. (2016). Asuhan Keperawatan demam typhoid anak dengan hipertermi.
PPNI, T. P. (2016). Asuhan Keperawatan demam typhoid anak dengan hipertermi.
Pratama. (2018). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan Kejadian
Demam Typhoid Pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 6-13.
Pruss. (2016). Patofosiologi Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 5.
Ribek. (2018). Gambaran perawatan hipertermi pada anak sakit di Rumah Sakit Tabanan.
Jurnal Kesehatan.
Sarwahita. (2017). Hubungan Personal Hygiene dan Sumber Air Bersih dengan Kejadian
Demam Typhoid Pada Anak. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 6-13.
51
Sodikin. (2012). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 19.
Soedarto. (2015). Diagnosis Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 11.
Sri. (2012). Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat Suhu 37°C.
Jurnal Keperawatan Mersi.
Sri. (2012). Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat Suhu 37°C.
Jurnal Keperawatan Mersi.
Sri. (2012). Efektivitas Water Tepid Sponge Suhu 37°C Dan Kompres Hangat Suhu 37°C.
Jurnal Keperawatan Mersi, 50 - 55.
Suddarth, B. &. (2016). Perawatan klien thypus abdominalis dengan masalah hipertermi
berbasis theory of comfort. KTI : Studi kasus, 13.
Sudoyo. (2016). Tanda dan Gejala Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 9.
Wardiyah. (2016). Efektivitas Tepid Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak
dengan masalah hipertermi : studi kasus. Jurnal Keperawatan Terpadu, Vol. 2
No. 1.
Wardiyah. (2016). Hubungan Kompres hangat dengan Water tepid sponge Penurun Suhu
Tubuh Anak. Jurnak Keperawatan, 50-55.
Wardiyah. (2016). Kompres Tepid Sponge Water. Jurnal Kesehatan, 18.
Wardiyah, d. (2016). Efektivitas Tepid Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada
anak dengan masalah hipertermi : studi kasus. Jurnak Keperawatan Terpadu,
Vol. 2 No. 1 ( 2020).
WHO. (2018). Demam Typhoid. Jurnal Keperawatan, 3.
WHO. (2018). Literature Review Penerapan Metode Water Tepid Sponge untuk
Mengatasi Masalah Keperawatan Hipertermi pada Pasien Typhoid. Akademi
Keperawatan Al Kausar.
Wong, P. (2002). Family Centered Care. Jurnal Keperawatan, 26.
Zahroh, & Ni'matul. (2017). Efktivitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan Kompres
dan Water tepid. Jurnal Kesehatan.
52