Anda di halaman 1dari 4

1. ruang lingkup ajaran islam meliputi 3 bidang yaitu aqidah,syariah,dan akhlak.

1. aqidah.
arti aqidah dalam bahasa berarti ikatan atau sangkutan. bentuk jamaknya ialah
aqa'd.arti akiqah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau iman.

2. syariah
arti syariah dlm bahasa adalah jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan allah yg
mengatur hubungan manusia dan 3 pihak tuhan. sesama manusia dan seluruh
alamnya,peraturan allah yg mengatur hubungan dengan manusia dengan tuhan disebut
ibadah,dan mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia.

3. akhlak/etika
akhlak berasal dari bahsa arab yaitu jamak dan"khuluq" yg artinya perangi atau tabiat.

2. Al-Qur'an memperkenalkan tiga istillah kunci (key term) yang digunakan untuk 3
menunjukkan arti pokok manusia, yaitu al-insan, basyar dan Bani Adam

a. Kata al-insan dalam al-Qur'an sebanyak 65 kali dipakai untuk manusia yang
tunggal, sama seperti ins. Sedangkan untuk jamaknya dipakai kata an-naas, unasi,
insiya, anasi. Hampir semua ayat yang menyebut manusia dengan menggunakan kata
al- insan, konteksnya selalu menampilkan manusia sebagai makhluk yang istimewa,
secara moral maupun spiritual yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya.

b. Kata basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk baik laki-laki ataupun
perempuan, baik satu ataupun banyak. Kata ini memberikan referensi kepada manusia
sebagai makhluk biologis yang mempunyai bentuk tubuh yang mengalami
pertumbuhan dan perekembangan jasmani. Kata basyar adalah jamak dari kata
basyarah yang berarti kulit. "Manusia dinamai basyar karena kulitnya tampak jelas,
dan berbeda dengan kulit binatang yang lain".

c. Kata al-Nas. Kata ini mengacu kepada manusia sebagai makhluk sosial. Manusia
dalam arti al-nas ini paling banyak disebut dalam al-Qur’an yaitu 240 kali. Bisa
dilihat dalam seluruh ayat yang menggunakan kata, Ya ayyuha nl-nas.
Penjelasan konsep ini dapat ditunjukkan dalam dua hal. Pertama, banyak ayat yang
menunjukkan kelompok-kelompok sosial dengan karakteristiknya masing-masing
yang satu dengan yang lain belum tentu sama. Ayat ini menggunakan kata wa mina n-
nas (dan diantara manusia). Kedua, pengelompokkan manusia berdasarkan mayoritas,
yang umumnya menggunakan ungkapan aktsara n-nas

3. pada hakekatnya allah menciptakan manusia tujuannya adalah :

a. untuk beribadah kepadanya

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).

Namun, perlu diketahui juga bahwa ketika Allah memerintahkan manusia untuk
beribadah kepadaNya, bukan berarti Allah membutuhkan kita. Allah tidak
menghendaki sedikit pun rezeki dari makhlukNya dan Dia pula tidak menghendaki
agar hamba memberi makan padaNya. Justru kita sebagai manusialah yang
membutuhkan Allah SWT. Kitalah yang butuh melakukan ibadah kepada Allah SWT.

b. untuk menjadi khilafah di bumi

tujuan Allah menciptakan manusia yang lainnya adalah bahwa Allah SWT ingin
manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi. Hal ini
tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

c. tujuan lain dari penciptaan manusia adalah untuk menyeru kepada sesame dalam
kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar.

4. syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial
(muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia
dengan Khaliq-nya. Ibadah juga merupakan sarana untuk mengingatkan secara terus-menerus
mengenai tugas manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Muamalah diturunkan untuk
menjadi rules of the game atau aturan main manusia dalam kehidupan sosial.
Serta syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman.
Universalitas ini tampak jelas terutama pada bidang muamalah. Selain mempunyai cakupan
luas dan fleksibel (lentur), muamalah tidak membeda-bedakan antara Muslim dan non-
Muslim.
5.
a. potensi akal
manusia memiliki potensi akal yang dapat Menyusun konsep-
konsep,mencipta,mengembangkan, dan mengemukakan alasan
Allah berfirman dalam  Al-qur’an surat An-Nahl ayat 78 :

َ ‫ون أُ َّمهَاتِ ُك ْم ال تَ ْعلَ ُمونَ َش ْيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َواأل ْب‬


َ‫صا َر َواأل ْفئِ َدةَ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬ ِ ُ‫َوهَّللا ُ أَ ْخ َر َج ُك ْم ِم ْن بُط‬

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

b. potensi ruh

manusia memiliki ruh, banyak pendapat para ahli tentang ruh,ada yang mengatakan bahwa
ruh pada manusia adalah senyawa,sebagaian yang mengalami ruh pada manusia sebagai
dukungan dan peneguhan kekuatan batin.
‫م ِّمنَ ۡال ِع ۡل ِم اِاَّل قَلِ ۡياًل‬kُۡ‫ح‌ ؕ قُ ِل الرُّ ۡو ُح ِم ۡن اَمۡ ِر َرب ِّۡى َو َم ۤا اُ ۡوتِ ۡيت‬ kَ ‫لُ ۡون‬kََٔ‫َويَ ۡســٔـ‬
ِ ‫َك َع ِن الرُّ ۡو‬
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk
urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."
QS. Al-Isra Ayat 85

c. potensi qalbu

qalbu disini tidak dimaknai sebagai hati yang ada pada manusia , qalbu leih mengarah pada
aktivitas rasa yang bolak-balik,sesekali senang,sesekali setuju,sesekali susah dan terkadang
menolak

ْ َ‫َت َوأَ َّخر‬


‫ت‬ ْ ‫َت َن ْفسٌ مَا َق َّدم‬
ْ ‫عَ لِم‬

Artinya : maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.

QS. Al-infithar ayat 5

d. potensi fitrah
Fitrah Allah untuk manusia merupakan potensi dan kreativitas yang dapat dibangun dan membangun, yang
memilliki kemungkinan berkembang dan meningkat sehingga kemampuannya jauh melampaui
kemampuan fisiknya. Maka diperlukan suatu usaha-usaha yang baik yaitu pendidikan yang dapat
memelihara dan mengembangkan fitrah serta pendidikan yang dapat membersihkan jiwa manusia dari
syirik, kesesatan dan kegelapan menuju ke arah hidup bahagia yang penuh optimis dan dinamis. Ini sesuai
dengan Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat : 30 yaitu :
‫ِّين حَ نِي ًفا ف ِْطرَ َة هَّللا ِ الَّتِي َف َطرَ ال َّناسَ عَ لَ ْيهَا ال َت ْبدِي َل ل َِخ ْل ِق هَّللا ِ َذلِكَ الدِّينُ ْال َق ِّي ُم‬
ِ ‫َفأَقِ ْم َوجْ هَكَ لِلد‬

ِ ‫َولَكِنَّ أَ ْك َثرَ ال َّن‬


‫اس ال َيعْ لَمُون‬

f. potensi Nafs

dalam Bahasa indoneisa, nafs diserap menjadi nafsu berarti dorongan kuat untuk berbuat tidak
baik,sementara dalam diri manusia tidak hanya ada nafs negative tetapi ada juga nafs untuk
berbuat kebaikan

surat Al-Israa ayat 36 juga menjelaskan tentang potensi ini yang berbunyi :

‫ص َر َوا ْلفُ َؤادَ ُكل ُّ أُو ٰلَئِ َك َكانَ َع ْن ُه َم ْس ُئواًل‬


َ ‫الس ْم َع َوا ْل َب‬
َّ َّ‫س َل َك ِب ِه عِ ْل ٌم ۚإِن‬ ُ ‫َواَل َت ْق‬
َ ‫ف َما َل ْي‬

Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai