Bab 5 KP Apri 18110016 Re1
Bab 5 KP Apri 18110016 Re1
GUNAWANGSA GRESIK
Disetujui,
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN REVISI
NPM : 18110016
Fakultas : Teknik
Disetujui,
Dosen Penguji
Mengetahui,
Dosen Pembimbing,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang
telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul
“Proyek Pembangunan Apartemen Gunawangsa Gresik di Jalan Veteran No. 194
Gresik, Jawa Timur” sebagai salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar yang
telah ditetapkan oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya. Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan
dan kerjasama berbagai pihak hingga tesusunnya Laporan Kerja Praktek ini, oleh karena
itu penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Johan Paing H.W.,ST, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Bapak Dr. Ir. Soebagio, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Bapak Dr. Ir. Siswoyo, MT. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan serta masukan atas penyusunan Laporan Kerja Praktek ini sehingga
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
4. Ibu Dr.Ir. Utari Khatulistiani MT. selaku dosen penguji yang telah mengarahkan
dan membimbing selama Sidang Kerja Praktek.
5. Seluruh dosen serta staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
6. Bapak/Ibu PP Persero Proyek Apartemen Gunawangsa Gesik.
7. Teman-teman Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah membantu dan
memberikan support kepada penyusun.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini saya menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan, mengingat
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun. Sehingga kritik dan saran sangat
diharapkan guna perbaikan dan penyusunan laporan yang lebih baik pada masa yang akan
datang. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
iv
Apriyanto Dwi Nugraha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………...ix
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................................4
v
2.2.3 Kontraktor Pelaksana.............................................................................................9
2.3.7 Drafter................................................................................................................13
vi
3.3.6 Pengecoran Balok dan Plat Atas Lantai...............................................................22
vii
3.9.6 Perawatan Beton Tangga.....................................................................................33
BAB 5 PENUTUP................................................................................................................43
5.1 Kesimpulan............................................................................................................43
5.2 Saran......................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................44
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Potongan Denah Balok, Kolom, dan Plat Lantai 2……………………….…..18
ix
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
pabrik-pabrik industri dapat mengakibatkan polusi sehingga cukup sulit mendapatkan
hunian yang nyaman dan bersih. Maka dari itu solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan mengadakan pembangunan apartemen.
Bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai
secara vertical. Bangunan bertingkat ini dibangun berdasarkan keterbatasan tanah yang
mahal dan tingginya tingkat permintaan ruang untuk berbagai macam kegiatan. Ada
banyak faktor yang harus diperhatikan pada struktur Gedung bertingkat, antara lain
meliputi fungsi Gedung, keamanan, kekuatan, kekakuan, kestabilan, keindahan serta
pertimbangan ekonomis. Jadi, suatu bangunan harus didesain sehingga dapat
memenuhi kriteria bangunan yang kuat, aman, nyaman tetapi tetap ekonomis. Untuk
mewujudkan bangunan yang berkualitas dari segi keamanan serta kenyamanan,
ekonomis diperlukan perencanaa dan perhitungan Gedung sesuai dengan peraturan
sehingga memenuhi persyaratan pembangunan Gedung.
Pada perancangan struktur Gedung bertingkat harus memperhatikan beberapa
faktor meliputi, keamanan merupakan factor utama, gaya lateral maupun gaya aksial
harus diperhitungkan agar struktur memiliki kemampuan untuk menahan gaya-gaya
tersebut. Dalam perancangan struktur Gedung perlu diperhatikan reaksi yang timbul
oleh gaya-gaya yang bekerja terhadap struktur Gedung.
Menurut KBBI Apartemen adalah sebuah tempat tinggal suatau bangunan
bertingkat yang lengkap dengan ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan,
jamban, dan kamar mandi yang terletak pada satu lantai bangunan bertingkat yang
terbagai atas beberapa tempat tinggal. Secara umum apartemen dapat diartikan sebagai
suatu bangunan yang bertingkat lebih dari satu lantai yang didalamnya merupakan
kumpulan dari beberapa unit hunian, dengan setiap unit kamar memiliki ruangan untuk
hidup yang lengkap, diamana para penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama.
Selain itu dengan dilengkapinya berbagai fasilitas tersebut sesuai aturan maka dapat
diminimalkan pula resiko dari bahaya yang akan terjadi, sehingga penghuni yang
menetap diapartemen tersebut dapat tinggal dengan nyaman dan aman dalam waktu
yang lama. Selain itu juga mengatasi masalah pemerintah semakin susutnya lahan
karena semakin bertambahnya penduduk.
Sekarang ini sedang gencar-gencarnya membangun apartemen dengan
menawarkan fasilitas yang beraneka ragam. Salah satunya adalah Apartemen
Gunawangsa Gresik. Sudah sejak lama gresik menjadi kota perdagangan dan industry,
2
di kota Gresik inilah industri besar mulai banyak bertumbuh dan berkembang pesat.
Dibandingkan dengan Surabaya, pertumbuhan bidang industrialisasi dikota gresik jauh
lebih besar. Pertumbuhan perekonomiannya dari masa ke masa juga menunjukkan
trend yang semakin baik.
Apartemen Gunawangsa Superblock Gresik merupakan Gedung beton bertulang
dengan dual system dan apartemen ini adalah sebuah proyek terbaru dan apartemen
pertama dikota gresik dari gunawangsa group yang dirancang khusus oleh konsultan
perencana arsitek terkemuka, yaitu Megatika Internasional. Dengan luas total bangunan
±42.900 m², Apartemen Gunawangsa Gresik memiliki konsep Mixed Use High Rise
Building yang menawarkan beraneka ragam area (seperti hotel, mall, supermarket,
ruko, mushola, kolam renang, dll) dengan memadukan kekuatan desain, fungsi,
lifestyle, kenyamanan serta keamanan. Selain apartemen akan dibangun area komersial
yang terdiri dari lifestyle mall, supermarket, ruko, bioskop, kafe, dan resto, hingga
pusat kebugaran. Apartemen ini mencakup delapan Menara Gedung. Tahap pertama
dibangun 4 menara (A,B,C, dan D), dengan masing-masing menara memiliki 15 lantai
dan terdapat 250 unit apartemen. Dan 4 menara lagi untuk tahap kedua.
3
1.3 Manfaat
Manfaat kerja praktek yang dilaksanakan di proyek Apartemen Gunawangsa
Gresik ini yaitu:
1. Mengetahui secara langsung pelaksanan proyek pembangunan sehingga kita
bisa membandingkan ilmu dalam bentuk teori dan ilmu dilapangan.
2. Memahami sistem pengawasan dan organisasi di lapangan, serta hubungan
kerja suatu proyek.
3. Mendapatkan pengetahuan/gambaran pelaksanaan suatu proyek
pembangunan di lapangan.
4. Memperdalam wawasan mengenai struktur proyek yang di jalani.
(Sumber: https://www.google.com/maps)
5
4. Deskripsi pekerjaan proyek tiap SDM perlu di identifikasi agar dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan aturan perusahaan.
6
BAB II
ORGANISASI PROYEK
7
Organisasi kerja dalam proyek sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
kerja yang baik. Organisasi proyek harus saling berhubungan dan berjalan sesuai
dengan peraturan-peraturan dan tata tertib yang telah ditentukan. Dengan system
organisasi yang baik maka pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan target waktu dan mutu yang diharapkan. Supaya dapat tercapai standar-standar
yang diinginkan diperlukan tahapan-tahapan dalam manajemen proyek meliputi
planning, organizing, actuating, controlling dan evaluating.
8
1. Bertugas sebagai perencana arsitektur, untuk menentukan bentuk
dan dimensi bangunan. Pada proyek ini yang diamanahi sebagai
perencana arsitektur PT.Megatika internasional.
2. Bertugas sebagai perencana struktur, untuk merencanakan struktur
bangunan.
3. Bertugas sebagai perencana Mekanikal dan Elektrikal, untuk
merencanakan mekanikal dan elektrikal.
4. Bertugas sebagai manajemen konstruksi, untuk mengawasi jalannya
proyek. Pemilik proyek menunjuk MK Merka Construction
Manajemen untuk menjalankan tugas tersebut.
9
2.3 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan
membentuk sebuah perkumpulan dengan sistem koordinasi untuk menjalankan tugas
masing-masing. Struktur organisasi adalah skema yang menggambarkan alur
kerjasama antara pihak satu dengan lainnya dalam sebuah proyek. Berikut struktur
organisasi pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Berikut penjabaran tentang masing-masing jabatan yang ada dalam susunan organisasi
PT. PP
10
2.3.2 Site Engineer Manager
Site Engineer Manager merupakan wakil dari General Superintendem
yang bertugas membantu General Superindem dalam mengendalikan jalannya
proyek dilapangan. Site Engineer Manager bertanggung jawab kepada General
Superintendem serta mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
11
20. Mengevaluasi pekerjaan mandor dengan volume yang dibayar.
21. Melakukan kerjasama dengan staf urusan teknik yang lain untuk
menyiapkan (Monthly Certificate) sebagai backup tagihan ke owner.
22. Menyelenggarakan pengendalian mutu, waktu, biaya dan kuantitas
pekerjaan.
23. Membuat review design.
24. Menyiapkan time schedule dan network planning termasuk jadwaal
penyediaan bahan, alat dan tenaga.
25. Mempersiapkan perhitungan volume pekerjaan dan menyusun
gambar revisi untuk memperoleh persetujuan pengawas/direksi
pekerjaan.
12
3. Membuat progress pekerjaan proyek.
4. Menyusun schedule mingguan/bulanan berdasarkan master schedule
kontrak kerja, menjamin pelaksanaan sehari-hari dilapangan sesuai
schedule yang dibuat.
5. Menyelenggarakan administrasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan proyek sampai dengan proses pengendalian.
6. Mempertanggung jawabkan tentang kondisi keuangan proyek
kepada General Superintedent.
7. Merencanakan gambar kerja (shop drawing).
13
2.3.7 Drafter
Tugas dari seorang drafter adalah sebagai berikut:
Pemilik Proyek
15
KETERANGAN :
: Garis Perintah
Gambar 2.2 Bagan Koordinasi Kerja Pemilik Proyek, Konsultan, dan Kontraktor
16
2. Konsultan memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek
yang dikerjakan kontraktor.
3. Kontraktor melaksanakan proyek sesuai dengan perencanaan.
BAB 3
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PROYEK
17
5. Nilai slump : 10 ± 2 cm
6. Mutu beton : K-300
7. Mutu baja Tulangan : BJTD-40 dan BJTP-24
19
3.3. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai Half Slab
Pekerjaan balok dan plat lantai meliputi beberapa kegiatan antara lain
penentuan as balok dan plat lantai, pemasangan bekisting balok dan plat lantai,
penulangan balok, penulangan plat lantai, pengecoran balok dan plat lantai,
pembongkaran bekisting balok dan plat lantai, dan perawatan beton pada balok dan
plat lantai.
Tahapan – tahapan pekerjaan balok dan plat lantai adalah sebagai berikut:
20
8. Setelah perancah dasar terpasang sesuai dengan gambar dan level lantai yang
direncanakan, dilaksanakan pemasangan hollow dan korinplex yang diperkuat
dengan tie rod punter dan besi segitiga.
9. Setelah multipleks terpasang sesuai dengan gambar kerja, selanjutnya
diadakan pengecekan level lantai dibeberapa bagian.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat perangkaian tulangan agar tetap
menjaga mutu yaitu, jumlah dan diameter tulangan utama serta jarak dan
diameter tulangan geser. Jarak tulangan geser pada daerah tumpuan lebih rapat
21
dibandingkan jarak pada daerah lapangan. Hal tersebut ditujukan untuk
mengatasi momen yang terjadi pada balok.
1. Marking posisi dan dimensi precast half slab berdasarkan shop drawing.
2. Membuat cetakan bekisting half slab, cetakannya dibuat dari plat besi agar
dapat dipakai berulang tanpa mengalami kerusakan.
3. Memasang pembesian pada half slab pada cetakan dengan kualitas, diameter
serta jumlah sesuai perhitungan
4. Adukan beton dengan kualitas sesuai perencanaan dituang kedalam bekistig,
ditunggu sampai beton kering (12 jam) dapat dilihat gambar.
5. Setelah beton sudah cukup kuat lalu dipindahkan ke lokasi stock yard. Half
slab diberi perletakan pada keempat ujungnya dan diberi nomor/tanda half
slab tersebut.
1. Halfslab diangkat dari stock yard dan di setting pada posisinya menggunakan
alat tower crane (pada gambar 3.5), sebelumnya diinstal, balok harus sudah
dicor sampai elevasi bottom slab. Setelah half slab terpasang, segera
dipasang shoring / prop di bawah half slab sebagai support half slab pada
saat pengecoran
2. Setelah half slab sudah terinstall dan di bawahnya sudah dipasang sistem
shoring, maka pekerja baru boleh melaksanakan pekerjaan pembesian plat
atas lantai
1. Area yang akan dicor dibersihkan dari sisa-sisa pekerjaan seperti serpihan
kayu, potongan kawat bendrat dan lain-lain dibantu oleh Air Compressor
dapat dilihat pada gambar.
22
2. Menyiapkan pipa penyalur dari concrete pump dan memastikan pipa-pipa
tersebut tersambung dengan kuat.
3. Menuangkan beton ready mix dari truk mixer ke concrete pump dan
dituangkan ke bucket untuk pengecoran daerah sekitar kepala kolom.
4. Melakukan pengecoran dapat dilihat pada gambar, disusul dengan
pemadatan menggunakan concrete vibrator.
5. Meratakan permukaan beton menggunakan papan perata sesuai dengan
tinggi yang sudah ditentukan.
23
tulangan kolom akan lebih besar daripada balok atau memiliki jumlah tulangan yang
lebih banyak daripada balok.
Dimensi kolom yang direncanakan bervariasi tergantung dari besar beban yang
diterima oleh kolom tersebut. Semakin besar beban yang diterima, maka dimensi
kolom akan semakin besar dan semakin banyak jumlah tulangannya.
24
beban sendiri dari struktur, dimana pengurangan dari dimensi kolom tidak akan
mempengaruhi kekuatan dan kekokohan struktur.
Selanjutnya bor lantai kerja pada daerah sekitar siku marking ± 3cm,
pasang stek besi yang tidak terpakai kemudian dilas dengan plat siku (40x40x2).
27
Gambar 3.5 Detail Shear Wall
28
3.7.1 Pekerjaan Pembesian Shear Wall
Seperti halnya kolom, tulangan shearwall di rangkai terlebih dahulu di
area fabrikasi. Rangkaian shearwall sesuai dengan gambar kerja yang telah
ditentukan. Jika rangkaiannya sudah jadi, maka diangkut menggunakan tower
crane menuju lokasi pemasangan tulangan. Kemudian stek-stek tulangan yang
telah ditanamkan pada struktur beton di bawahnya disambungkan (saling
overlap) dengan tulangan arah vertikal dinding.
30
Berdasarkan pengamatan penulis saat melakukan kerja praktek, perencanaan
tangga pada Proyek Pembangunan Apartemen Gunawangsa Gresik sudah
direncanakan dengan baik.
1. Memasang Scaffolding.
2. Memasang suri-suri atau besi hollow sebagai penyangga bekisting
tangga.
3. Memasang multiplek diatas scaffolding suri atau hollow yang telah
terpasang.
4. Memasang bekisting untuk sisi samping tangga.
5. Memberi perkuatan dengan memasang siku pada sisi-sisi tangga agar
bekisting tetap kuat dan kokoh.
31
4. Memasang tulangan cakar ayam. untuk menahan baja tulangan atas
tidak turun kebawah, dan juga untuk menciptakan tebal plat tangga.
Mengikatkan tulangan cakar ayam tersebut pada tulangan bawah
dengan menggunakan kawat bendrat
5. Memasang tulangan pembagi bagian atas kemudian diikatkan
dengan tulangan utama bagian bawah
6. Memasang tulangan utama bagian atas. pada bordes, tulangan ini
akan menjadi tulangan utama bagian bawah
7. Mengikat tulangan utama bagian atas dengan tulangan dari pelat
lantai menggunakan kawat bendrat
8. Tulangan pada bordes dilebihkan untuk diikatkan dengan tulangan
utama pada pelat tangga. Tulangan pada bordes ini diikatkan pula
pada balok tangga
9. Memasang tulangan cakar ayam secukupnya kemudian diikatkan
dengan kawat bendrat.
32
3. Menuang beton ready mix truk mixer ke bucket yang sudah
disambung dengan pipa tremie menuju lokasi pengecoran dibantu
wheel barrow (gerobak dorong) dan talang.
4. Melakukan pengecoran disusul dengan pemadatan menggunakan
concrete vibrator.
5. Meratakan permukaan beton menggunakan papan Perata sesuai
dengan tinggi yang sudah ditentukan.
Pengendalian dan pengawasan proyek adalah suatu proses kegiatan dari awal
hingga berakhirnya proyek sampai dengan kegiatan pemeliharaan yang bersifat
menjamin adanya kesesuaian antara hasil perencanaan dengan hasil pelaksanaan di
lapangan serta melakukan tindakan-tindakan korektif terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan proyek tersebut, baik yang
menyangkut masalah biaya, mutu dan waktu.
33
Beberapa hal yang ditinjau dalam pengedalian proyek Apartemen Gunawangsa
Gresik adalah:
34
ditentukan. Sehingga, bila terjadi kesalahan atau kekurangan
dalam pelaksanaan pekerjaan, dapat langsung diperbaiki.
Pelaksana proyek dan Quality Control bertanggung jawab atas
pengendalian mutu ini.
Metode-metode yang dapat dilakukan dalam melakukan
pengawasan mutu pekerjaan antara lain:
1. Pengawasan langsung secara visual
2. Pengukuran langsung di lapangan
3. Kontrol dengan hitungan
4. Pengujian di lapangan
3. Pengendalian Mutu Peralatan
Pengendalian mutu peralatan adalah pengawasan terhadap
alat – alat kerja yang digunakan selama proyek berlangsung.
4. Pengendalian Mutu Tenaga Kerja
Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh ahlinya tentu akan
lebih efektif dan efisien sehingga menghasilkan hasil pekerjaan
yang baik dalam waktu yang singkat. Pada proyek ini, seluruh
pengadaan tenaga kerja diserahkan pada tim Kontraktor
Pelaksana.
35
3.10.3 Pengendalian Teknis
Pengendalian teknis lebih di tekankan untuk mengetahui
perkembangang serta permasalahan yang ada di proyek. Pengendalian ini
dilakukan melalui laporan dan rapat proyek.
1. Safety induction
Safety Induction memberikan penjelasan tentang
keadaan/kondisi lapangan dan pekerjaan yang akan dilakukan,
tata tertib dan peraturan K3 yang berlaku di proyek yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua pekerja yang berada di area
proyek.
2. Safety Patrol
Safety untuk memonitor kondisi lapangan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan pekerjaan serta melakukan tindakan
pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Bila ditemukan
keadaan yang berbahaya, maka team safety harus segera
memberikan perintah secara lisan di tempat untuk menghentikan
pekerjaan. Bilamana potensi bahaya yang bisa langsung
diatasi/diperbaiki dalam waktu yang sangat singkat, maka team
36
safety harus menunggu dan mengawasi perbaikan tersebut sampai
selesai untuk kemudian mengijinkan pekerjaan dilanjutkan.
3. Safety Talk
Safety talk ini ditujukan kepada para pekerja dan personil
yang berada di area kerja. Inti dari safety talk ini memberikan
pengarahan tentang pelaksanaan K3 dan bertujuan agar tenaga
kerja dapat bekerja dengan selamat.
Dalam menjalankan perannya, K3 membutuhkan beberapa
peralatan penting berikut:
1. Safety Wing
Safety wing dipasang untuk melindungi material agar
tidak jatuh saat pelaksaan pekerjaan.
2. Safety Net
Safety net dipasang sebagai pembatas untuk menjaga
para pekerja agar tidak jatuh.
3. Rambu-rambu dan Papan Peringatan
Rambu-rambu dan papan peringatan berfungsi sebagai
pengingat bagi siapapun yang membacanya.
37
BAB 4
TINJAUAN KHUSUS
1. Pendefinisian Aktivitas
Merupakan proses identifikasi semua aktivitas spesifik yang harus
dilakukan dalam rangka mencapai seluruh tujuan dan sasaran proyek.
2. Pengaturan Aktivitas
Proses pengaturan aktivitas melibatkan identifikasi dan dokumentasi
dari hubungan logis yang interaksi.
3. Estimasi Durasi Aktivitas
Estimasi durasi adalah proses pengambilan informasi yang berkaitan
dengan lingkup proyek dan sumber daya yang diperlukan yang kemudian
dilanjutkan dengan perhitungan estimasi durasi atas semua aktivitas yang
dibutuhkan dalam proyek yang digunakan sebagai input dalam
pengembangan jadwal.
4. Pengembangan Jadwal
Pengembangan jadwal berarti menentukan kapan suatu aktivitas
dalam proyek akan dimulai dan kapan harus selesai.
5. Pengendalian Jadwal
38
Pengendalian jadwal merupakan proses untuk memastikan apakah
kinerja yang dilakukan sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah
direncanakan.
Kerangka waktu dalam proyek onstruksi adalah durasi waktu pekerjaan dan dibedakan
menjadi 3 aspek, yaitu:
39
lama durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
sehingga, tidak mengganggu pekerjaan berikutnya. Pekerjaan apa yang
harus dikerjakan terlebih dahulu dan kapan harus dimulai dapat terlihat
dengan jelas pada bar chart, sehingga keterlambatan pekerjaan sebisa
mungkin dihindari.
40
Gambar diatas adalah kurva S pada proyek Gunawangsa Gresik,
yang dimana besarnya progress pekerjaan yang terlaksana minimal sama
dengan rencana, atau lebih besar maka lebih baik. Jika tidak sesuai dapat
dilakukan percepatan dengan cara antara lain menambah jumlah pekerja
atau jam kerja. Didalam Kurva S ini kita bisa melihat apakah proyek
sedang mengalami keterlambatan atau tidak, kita dapat mengendalikan
atau melakukan kontrol waktu melalui kurva s ini, jika terjadi
keterlambatan maka dapat dilakukan evaluasi untuk mencari dan
menyelesaikan permasalahan apa saja yang dapat menyebabkan
keterlambatan pada proyek tersebut.
41
Gambar 4.3 Rekapitulasi Progress Mingguan
42
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan kerja praktek di proyek Apartemen Gunawangsa Gresik selama 1,5
bulan terhitung dari bulan Februari 2021 sampai dengan bulan April 2021 telah
memberikan penulis pengalaman secara nyata dalam dunia konstruksi. Sehingga
banyak pembelajaran-pembelajaran yang kami peroleh secara langsung yang tidak
kami dapatkan dibangku kuliah.
5.2 Saran
Dari beberapa hal yang diamati dan dipelajari, berikut beberapa saran yang
menurut penulis dapat meningkatkan atau memberikan solusi yang lebih baik dalam
proses pelaksanaan proyek.
1. Lebih ditingkatkan Kembali untuk masalah kedisiplinan mengenai
keselamatan kerja dan kebersihan kingkungan dilokasi pekerjaan.
2. Mengambil Tindakan yang lebih tegas terhadap pihak-pihak yang kurang
serius dalam mengerjakan tugasnya masing-masing
43
DAFTAR PUSTAKA
Khofsah, Amalia Nur. 2016. Laporan Kerja Praktek Pembangunan Apartemen Menara
Rungkut. Universitas Wijaya Kusuma. Surabaya.
44