Bab 4 KP Apri
Bab 4 KP Apri
PENDAHULUAN
ORGANISASI PROYEK
Organisasi merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan
membentuk sebuah perkumpulan dengan sistem koordinasi untuk menjalankan tugas
masing-masing. Struktur organisasi adalah skema yang menggambarkan alur
kerjasama antara pihak satu dengan lainnya dalam sebuah proyek. Berikut struktur
organisasi pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
2.3.7 Drafter
Pemilik Proyek
KETERANGAN :
: Garis Perintah
Gambar 2.2 Bagan Koordinasi Kerja Pemilik Proyek, Konsultan, dan Kontraktor
Plat lantai merupakan lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung.
Plat lantai juga bisa sebagai pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat
yang lain. Plat lantai pada proyek bersifat monolit (satu kesatuan) dengan
balok, maka plat lantai ini dapat dikatakan terjepit pada keempat sisinya.
Berikut uraian tentang perencanaan plat lantai pada proyek Apartemen
Gunawangsa Gresik:
Pekerjaan balok dan plat lantai meliputi beberapa kegiatan antara lain
penentuan as balok dan plat lantai, pemasangan bekisting balok dan plat lantai,
penulangan balok, penulangan plat lantai, pengecoran balok dan plat lantai,
pembongkaran bekisting balok dan plat lantai, dan perawatan beton pada balok dan
plat lantai.
Tahapan – tahapan pekerjaan balok dan plat lantai adalah sebagai berikut:
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat perangkaian tulangan agar tetap
menjaga mutu yaitu, jumlah dan diameter tulangan utama serta jarak dan
diameter tulangan geser. Jarak tulangan geser pada daerah tumpuan lebih rapat
dibandingkan jarak pada daerah lapangan. Hal tersebut ditujukan untuk
mengatasi momen yang terjadi pada balok.
1. Marking posisi dan dimensi precast half slab berdasarkan shop drawing.
2. Membuat cetakan bekisting half slab, cetakannya dibuat dari plat besi agar
dapat dipakai berulang tanpa mengalami kerusakan.
3. Memasang pembesian pada half slab pada cetakan dengan kualitas, diameter
serta jumlah sesuai perhitungan dapat dilihat pada gambar.
Gambar 3.4
4. Adukan beton dengan kualitas sesuai perencanaan dituang kedalam bekistig,
ditunggu sampai beton kering (12 jam) dapat dilihat gambar.
5. Setelah beton sudah cukup kuat lalu dipindahkan ke lokasi stock yard. Half
slab diberi perletakan pada keempat ujungnya dan diberi nomor/tanda half
slab tersebut.
1. Halfslab diangkat dari stock yard dan di setting pada posisinya menggunakan
alat tower crane (pada gambar 3.5), sebelumnya diinstal, balok harus sudah
dicor sampai elevasi bottom slab. Setelah half slab terpasang, segera
dipasang shoring / prop di bawah half slab sebagai support half slab pada
saat pengecoran nanti dapat dilihat pada gambar.
Gambar 3.5
2. Setelah half slab sudah terinstall dan di bawahnya sudah dipasang sistem
shoring, maka pekerja baru boleh melaksanakan pekerjaan pembesian pelat
ataslantai dapat dilihat pada gambar.
Gambar 3.6
1. Area yang akan dicor dibersihkan dari sisa-sisa pekerjaan seperti serpihan
kayu, potongan kawat bendrat dan lain-lain dibantu oleh Air Compressor
dapat dilihat pada gambar.
2. Menyiapkan pipa penyalur dari concrete pump dan memastikan pipa-pipa
tersebut tersambung dengan kuat.
3. Menuangkan beton ready mix dari truk mixer ke concrete pump dan
dituangkan ke bucket untuk pengecoran daerah sekitar kepala kolom.
4. Melakukan pengecoran dapat dilihat pada gambar, disusul dengan
pemadatan menggunakan concrete vibrator.
5. Meratakan permukaan beton menggunakan papan perata sesuai dengan
tinggi yang sudah ditentukan.
Dimensi kolom yang direncanakan bervariasi tergantung dari besar beban yang
diterima oleh kolom tersebut. Semakin besar beban yang diterima, maka dimensi
kolom akan semakin besar dan semakin banyak jumlah tulangannya.
Selanjutnya bor lantai kerja pada daerah sekitar siku marking ± 3cm,
pasang stek besi yang tidak terpakai kemudian dilas dengan plat siku (40x40x2).
Gambar 3.8
Perawatan beton atau curing bertujuan untuk menjaga supaya beton tidak
terlalu cepat kehilangan air, atau sebagai tindakan menjaga kelembaban dan
suhu beton, segera setelah proses finishing beton selesai. Pada proyek ini curing
beton hanya dilakukan sekali yaitu dilakukan sehari setelah pengecoran. Curing
beton dilakukan dengan memberi antisol ke permukaan.
Tangga adalah suatu konstruksi penghubung antara lantai yang satu dengan
lantai yang ada di atas maupun di bawahnya.Tangga bukanlah konstruksi utama dalam
konstruksi struktur atas.Walaupun konstruksi tangga hanya sebagai pelengkap, namun
konstruksi ini penting dibuat karena salah satu fungsinya adalah sebagai jalan akses
darurat jika instalasi lift bermasalah.Perencanaan tangga pada proyek ini
menggunakan beton bertulang.
Pekerjaan tangga tahapannya hampir sama dengan pekerjaan balok dan plat
lantai. Pekerjaan tangga dilakukan setelah balok dan kolom mencapapi kekuatan
maksimum. Ketika pelaksanaan balok dan kolom di lokasi tangga, stek-tek besi
tulangan ditanam di dalam balok dan kolom, yang natinya berfungsi sebagai pengikat
antar tangga dan kolom. Langkah-langkah dari pekerjaan tangga adalah sebagai
berikut.
1. Memasang Scaffolding.
2. Memasang suri-suri atau besi hollow sebagai penyangga bekisting
tangga.
3. Memasang multiplek diatas scaffolding suri atau hollow yang telah
terpasang.
4. Memasang bekisting untuk sisi samping tangga.
5. Memberi perkuatan dengan memasang siku pada sisi-sisi tangga agar
bekisting tetap kuat dan kokoh.
Pengawasan proyek dilakukan agar hasil yang dicapai dalam sebuah proyek
pembangunan sesuai yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu, perlu
adanya strategi untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut. Hasil yang diharapkan
adalah berupa kualitas konstruksi yang sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi,
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya yang telah dibuat
sebelumnya, dan selesai dalam waktu yang telah dijadwalkan.
Pengendalian dan pengawasan proyek adalah suatu proses kegiatan dari awal
hingga berakhirnya proyek sampai dengan kegiatan pemeliharaan yang bersifat
menjamin adanya kesesuaian antara hasil perencanaan dengan hasil pelaksanaan di
lapangan serta melakukan tindakan-tindakan korektif terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan proyek tersebut, baik yang
menyangkut masalah biaya, mutu dan waktu.
1. Safety induction
Safety Induction memberikan penjelasan tentang
keadaan/kondisi lapangan dan pekerjaan yang akan dilakukan,
tata tertib dan peraturan K3 yang berlaku di proyek yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua pekerja yang berada di area
proyek.
2. Safety Patrol
Safety untuk memonitor kondisi lapangan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan pekerjaan serta melakukan tindakan
pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Bila ditemukan
keadaan yang berbahaya, maka team safety harus segera
memberikan perintah secara lisan di tempat untuk menghentikan
pekerjaan. Bilamana potensi bahaya yang bisa langsung
diatasi/diperbaiki dalam waktu yang sangat singkat, maka team
safety harus menunggu dan mengawasi perbaikan tersebut sampai
selesai untuk kemudian mengijinkan pekerjaan dilanjutkan.
3. Safety Talk
Safety talk ini ditujukan kepada para pekerja dan personil
yang berada di area kerja. Inti dari safety talk ini memberikan
pengarahan tentang pelaksanaan K3 dan bertujuan agar tenaga
kerja dapat bekerja dengan selamat.
Dalam menjalankan perannya, K3 membutuhkan beberapa
peralatan penting berikut:
1. Safety Wing
Safety wing dipasang untuk melindungi material agar
tidak jatuh saat pelaksaan pekerjaan.
2. Safety Net
Safety net dipasang sebagai pembatas untuk menjaga
para pekerja agar tidak jatuh.
3. Rambu-rambu dan Papan Peringatan
Rambu-rambu dan papan peringatan berfungsi sebagai
pengingat bagi siapapun yang membacanya.
BAB 4
TINJAUAN KHUSUS
1. Pendefinisian Aktivitas
Merupakan proses identifikasi semua aktivitas spesifik yang harus
dilakukan dalam rangka mencapai seluruh tujuan dan sasaran proyek.
2. Pengaturan Aktivitas
Proses pengaturan aktivitas melibatkan identifikasi dan dokumentasi
dari hubungan logis yang interaksi.
3. Estimasi Durasi Aktivitas
Estimasi durasi adalah proses pengambilan informasi yang berkaitan
dengan lingkup proyek dan sumber daya yang diperlukan yang kemudian
dilanjutkan dengan perhitungan estimasi durasi atas semua aktivitas yang
dibutuhkan dalam proyek yang digunakan sebagai input dalam
pengembangan jadwal.
4. Pengembangan Jadwal
Pengembangan jadwal berarti menentukan kapan suatu aktivitas
dalam proyek akan dimulai dan kapan harus selesai.
5. Pengendalian Jadwal
Pengendalian jadwal merupakan proses untuk memastikan apakah
kinerja yang dilakukan sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah
direncanakan.
Kerangka waktu dalam proyek onstruksi adalah durasi waktu pekerjaan dan dibedakan
menjadi 3 aspek, yaitu: