Paparan SPM 2019 Edit
Paparan SPM 2019 Edit
tentang
Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan
Standar Pelayanan Minimal adalah standar suatu Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan
pelayanan yang memenuhi persyaratan minimal mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
kelayakan. yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
15 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan berhak diperoleh setiap warga negara
Dasar. secara minimal.
Ditetapkan dengan Peraturan Menteri oleh 6 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan
masing-masing Menteri/Pimpinan LPND dengan Dasar.
konsultasi yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
Negeri. Pengaturan terkait pemenuhan kebutuhan dasar
Dominasi pengaturan terkait Produsen konsumen pelayanan
Pelayanan
PENGERTIAN
(PP NO 2 TAHUN 2018)
• Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
• Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara.
• Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan
dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
• Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta
pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara layak
• Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua
Daerah.
• Warga Negara Indonesia, yang selanjutnya disebut Warga Negara adalah orang bangsa Indonesia asli dan
orang bangsa lain yang disahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Urusan Pemerintahan Wajib
Kriteria Penetapan
Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar Penetapan sebagai SPM dilakukan
berdasarkan kriteria barang dan/atau jasa
Option 2
6
JENIS SPM
JENIS SPM
a. pendidikan; MATERI SPM
b. kesehatan; a.Jenis Pelayanan Dasar;
c. pekerjaan umum; b.Mutu Pelayanan Dasar; dan
d. perumahan rakyat; c.penerima Pelayanan Dasar.
e. ketenteraman, ketertiban umum,
dan pelindungan masyarakat; dan
f. sosial.
JENIS JENIS
N PELAYAN PENERIMA PELAYANAN N PENERIMA MUTU PELAYANAN
MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANA
O AN DASAR O PELAYANAN DASAR DASAR
N DASAR
DASAR 1. Pendidikan Warga negara usia a. Standar jumlah
1. Pendidik Warga negara usia 5 a. Standar jumlah dan
menengah 16 s.d. 18 tahun. dan kualitas
an anak s.d. 6 tahun. kualitas barang
usia dini
barang
dan/atau jasa;
dan/atau jasa;
b. Standar jumlah dan
b. Standar jumlah
kualitas pendidik
dan kualitas
2. Pendidik Warga negara usia 7 dan tenaga
pendidik dan
an dasar s.d. 15 tahun. kependidikan; dan
2. Pendidikan Warga negara usia tenaga
c. Petunjuk teknis
khusus kependidikan;
atau tata cara 4 s.d. 18 tahun
dan
pemenuhan yang
c. Petunjuk teknis
3. Pendidik Warga negara usia 7 standar. berkebutuhan
atau tata cara
an s.d. 18 tahun. khusus.
kesetara
pemenuhan
an standar;
Dasar Hukum SPM Pendidikan
PP NO 2 TAHUN 2018
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pasal 5 ayat (6)
Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur
dengan Peraturan Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan yang ditetapkan setelah
dikoordinasikan dengan kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
negeri dan kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian terkait.
PASAL 11
Penerapan SPM dilakukan dengan
Pemerintah Daerah menerapkan
tahapan pengumpulan data,
SPM untuk pemenuhan jenis
penghitungan kebutuhan
pelayanan dasar dan mutu
01 pemenuhan Pelayanan Dasar,
pelayanan dasar yang berhak
penyusunan rencana pemenuhan
diperoleh setiap Warga Negara
Pelayanan Dasar; dan pelaksanaan
secara minimal.
pemenuhan Pelayanan Dasar.
02
1. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melaksanakan pembinaan dan
pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secara umum.
2. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang yang sesuai dengan jenis SPM
melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secara teknis.
3. Gubernur melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan SPM provinsi oleh perangkat
Daerah provinsi.
4. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM
Daerah kabupaten/kota secara umum dan teknis.
5. Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah kabupaten oleh perangkat
Daerah kabupaten dan wali kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah kota
oleh perangkat Daerah kota.
16
Ketentuan Umum
1. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang selanjutnya disingkat SPM Pendidikan adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap Peserta Didik secara minimal.
2. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar Peserta Didik.
3. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh Peserta Didik secara minimal.
4. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan
dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar pendidikan sesuai dengan
standar teknis agar hidup secara layak.
5. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
6. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah
yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
17
Tujuan dan Prinsip SPM Pendidikan
TUJUAN
Standar teknis pelayanan minimal pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada
Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar Peserta Didik sesuai dengan jenjang dan
jalur pendidikan.
PRINSIP
prinsip kesesuaian prinsip ketersediaan prinsip keterjangkauan
kewenangan
SPM diterapkan sesuai dengan SPM ditetapkan dan diterapkan SPM ditetapkan dan diterapkan dalam
kewenangan Daerah provinsi & Daerah dalam rangka menjamin tersedianya rangka menjamin barang dan/atau jasa
kabupaten/kota menurut pembagian barang dan/atau jasa kebutuhan kebutuhan dasar yang mudah diperoleh
Urusan Pemerintahan Wajib yang dasar yang berhak diperoleh oleh oleh setiap Warga Negara.
berkaitan dengan Pelayanan Dasar. setiap Warga Negara secara minimal.
2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan kesetaraan
1. Pendidikan menengah
2. Pendidikan khusus
20
Penerima Pelayanan Dasar
Peserta Didik
yang berusia 7 – 18 tahun
Pendidikan Kesetaraan
22
1
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA
DAN TATACARA PEMENUHANNYA
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
orangtua/wali.
2
4 Kepala Satuan Pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat menetapkan
Pembiayaan pendidikan satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemda dibebankan kepada 1 besaran pembiayaan pendidikan setelah
mendapatkan pertimbangan dari komite
Pemda untuk: sekolah.
pendidikan dasar; dan
pendidikan Menengah bagi daerah yang telah
melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan/atau Jasa (PAUD)
Timeline Style
1 2 3
Perhitungan pemenuhan perlengkapan Biaya satuan
dasar bagi Peserta Didik yang berasal dari buku gambar
Pemenuhan
keluarga miskin atau tidak mampu yang dan biaya
perlengkapan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah
dasar Peserta satuan alat
dalam 1 (satu) tahun dilaksanakan dengan
Didik pada cara sebagai berikut: mewarnai
PAUD sesuai
• Jumlah Peserta didik yang berasal
diberikan dengan
dari keluarga miskin atau tidak
pada setiap mampu x 12 (dua belas) buah buku standar biaya
awal tahun. gambar x biaya satuan buku gambar. masing-
• Jumlah Peserta Didik yang berasal masing
dari keluarga miskin atau tidak daerah.
mampu x 2 (dua) set alat mewarnai x
biaya satuan alat mewarnai.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan/atau Jasa (SD dan SMP)
Pemenuhan buku teks pelajaran
pada sekolah dasar dan sekolah
3
1 menengah pertama diperuntukkan
bagi Peserta Didik yang belum Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi
terlayani perlengkapan dasar Peserta Didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak
Peserta Didik. mampu yang menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dalam satu tahun dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut:
Pemenuhan perlengkapan
dasar Peserta Didik pada
2 sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama diberikan
Jumlah Peserta Didik yang berasal dari
keluarga miskin atau tidak mampu x 1
pada setiap awal tahun. (satu) paket buku teks pelajaran x biaya
satuan buku teks pelajaran.
Pemenuhan:
• buku teks pelajaran pada SMA dan Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi
SMK; Peserta Didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak
2
Pemenuhan perlengkapan
dasar Peserta Didik pada SMA, Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga miskin
SMK, dan pendidikan khusus atau tidak mampu x 2 (dua) set buku tulis dan alat tulis x
diberikan pada setiap awal biaya satuan buku tulis dan alat tulis.
tahun.
Pendidikan Khusus
Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga miskin
Biaya satuan buku teks atau tidak mampu x 1 (satu) paket materi ajar sesuai
dengan ragam disabilitas x biaya satuan materi ajar.
4
pelajaran/materi ajar dan You can simply impress your audience and add a unique
biaya satuan buku tulis dan zing and appeal to your Presentations.
Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga miskin
alat tulis sesuai dengan atau tidak mampu x 2 (dua) set buku tulis dan alat tulis x
standar biaya masing-masing biaya satuan buku tulis dan alat tulis.
daerah. 30
Pelaksanaan Pemenuhan Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan/atau Jasa
Pemenuhan pembiayaan pendidikan dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
1. Pelaksanaan pemenuhan
perlengkapan dasar dilakukan
oleh Pemda sesuai Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan pendidikan bagi Peserta Didik pada satuan
kewenangannya dapat berupa: pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah, dilaksanakan dengan cara
a. menyediakan perlengkapan pembebasan biaya pendidikan pada satuan pendidikan.
dasar; dan
b.memberikan uang tunai Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan pendidikan bagi Peserta Didik yang berasal
untuk pemenuhan dari keluarga miskin atau tidak mampu pada satuan pendidikan yang
perlengkapan dasar kepada diselenggarakan oleh masyarakat, dilaksanakan dengan cara pemberian uang tunai
peserta didik yang berasal langsung kepada penyelenggara satuan pendidikan oleh Pemerintah Daerah sesuai
dari keluarga miskin atau dengan kewenangannya.
tidak mampu.
Perhitungan pemenuhan pembiayaan pendidikan dari Peserta Didik oleh satuan
2. Pemenuhan pelayanan dasar
pendidikan dilaksanakan dengan cara menghitung jumlah Peserta Didik yang
dilaksanakan sesuai dengan
berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu dikali 12 bulan dikali pembiayaan
ketentuan peraturan perundang-
pendidikan.
undangan.
Pemenuhan standar biaya pribadi diprioritaskan bagi Peserta Didik yang
berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu yang menjadi tanggung
jawab Pemerintah Daerah. 31
2
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN DAN TATACARA PEMENUHANNYA
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PAUD)
1. Dalam hal guru PAUD pada kabupaten/kota belum memiliki
Jenis pendidik sertifikat profesi guru PAUD, Pemerintah Daerah wajib
Kualitas pendidik dan tenaga
No dan tenaga menyampaikan surat keterangan yang menyatakan
kependidikan. masih terdapat pendidik yang belum memiliki sertifikat
kependidikan
profesi guru PAUD kepada Mendagri melalui gubernur
sebagai wakil dari pemerintah pusat dengan tembusan
1. Guru PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV kepada Mendikbud.
/S1 bidang PAUD, kependidikan lain
atau psikologii; dan 2. Dalam hal kepala satuan PAUD formal pada kabupaten/kota
2. memiliki sertifikat profesi guru PAUD. belum memiliki surat tanda tamat pendidikan dan
2. Kepala Satuan 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV pelatihan calon kepala sekolah, Pemerintah Daerah
PAUD /S1; wajib menyampaikan surat keterangan yang
menyatakan masih terdapat kepala satuan PAUD formal
2. memiliki sertifikat pendidik; dan
yang belum memiliki surat tanda tamat pendidikan dan
3. memiliki surat tanda tamat pelatihan calon kepala sekolah kepada Mendagri melalui
pendidikan dan pelatihan calon kepala gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat dengan
sekolah untuk PAUD formal atau tembusan kepada Mendikbud.
sertifikat pendidikan dan pelatihan
kepala satuan PAUD nonformal dari 3. Surat Keterangan dilampirkan sebagai bagian dari laporan
lembaga pemerintah yang berwenang. penerapan dan pencapaian SPM Pendidikan kepada
Mendagri melalui gubernur sebagai wakil pemerintah pusat
dan tembusan kepada Mendikbud. 33
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SD)
Jenis pendidik dan tenaga Kualitas pendidik dan tenaga 1. Dalam hal guru kelas dan guru mata pelajaran pada
No
kependidikan kependidikan kabupaten/kota belum memiliki sertifikat pendidik,
Pemerintah Daerah wajib menyampaikan surat
1. Guru Kelas 1. paling rendah memiliki ijazah
D-IV /S1; dan
keterangan yang menyatakan masih terdapat pendidik yang
belum memiliki sertifikat pendidik kepada Mendagri melalui
2. memiliki sertifikat pendidik.
gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat dengan tembusan
2. Guru Mata Pelajaran 1. paling rendah memiliki ijazah kepada Mendikbud.
D-IV /S1; dan
2. memiliki sertifikat pendidik. 2. Dalam hal kepala satuan pendidikan pada kabupaten/kota belum
memiliki surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan
3. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki ijazah calon kepala sekolah, Pemerintah Daerah wajib
D-IV /S1; menyampaikan surat keterangan yang menyatakan masih
2. memiliki sertifikat pendidik; terdapat kepala satuan pendidikan yang belum memiliki surat
dan tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
3. memiliki surat tanda tamat kepada Mendagri melalui gubernur sebagai wakil dari
pendidikan dan pelatihan calon pemerintah pusat dengan tembusan kepada Mendikbud.
kepala sekolah.
3. Surat keterangan tersebut dilampirkan sebagai bagian dari
laporan penerapan dan pencapaian SPM Pendidikan kepada
4. Tenaga penunjang lainnya. 1. paling rendah memiliki ijazah Mendagri melalui gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat
SMA/sederajat. dengan tembusan kepada Mendikbud.
34
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMP)
Jenis pendidik dan tenaga Kualitas pendidik dan tenaga 1. Dalam hal guru mata pelajaran pada kabupaten/kota belum
No memiliki sertifikat pendidik, Pemerintah Daerah wajib
kependidikan kependidikan
menyampaikan surat keterangan yang menyatakan masih
terdapat pendidik yang belum memiliki sertifikat pendidik
1. Guru mata pelajaran sesuai 1. paling rendah memiliki
kepada Mendagri melalui gubernur sebagai wakil dari
dengan kebutuhan ijazah D-IV/S1; dan
pemerintah pusat dengan tembusan kepada Mendikbud.
kurikulum. 2. memiliki sertifikat pendidik.
2. Dalam hal kepala satuan pendidikan belum memiliki surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala
2. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki sekolah, Pemerintah daerah wajib menyampaikan surat
ijazah D-IV/S1; keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat
2. memiliki sertifikat pendidik; kepala satuan pendidikan yang belum memiliki surat tanda
dan tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah kepada
3. memiliki surat tanda tamat Mendagri melalui gubernur sebagai wakil dari pemerintah
pendidikan dan pelatihan pusat dengan tembusan kepada Mendikbud.
calon kepala sekolah.
3. Surat keterangan dilampirkan sebagai bagian dari laporan
penerapan dan pencapaian SPM kepada Mendagri melalui
3. Tenaga penunjang lainnya. 1. paling rendah memiliki gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dengan tembusan
ijazah SMA/sederajat. kepada Mendikbud.
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Pendidikan Kesetaraan)
36
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMA)
Jenis pendidik dan Kualitas pendidik dan tenaga
No 1. Dalam hal guru mata pelajaran pada provinsi belum memiliki
tenaga kependidikan kependidikan
sertifikat pendidik, Pemerintah Daerah wajib menyampaikan
1. Guru mata pelajaran 1. paling rendah memiliki surat keterangan yang menyatakan masih terdapat pendidik
sesuai dengan kebutuhan ijazah D-IV /S1; dan yang belum memiliki sertifikat pendidik kepada Mendagri dengan
kurikulum 2. memiliki sertifikat pendidik. tembusan kepada Mendikbud.
2. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki ijazah D- 2. Dalam hal kepala satuan pendidikan belum memiliki surat
IV/S1; tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala
2. memiliki sertifikat pendidik; dan
sekolah, Pemerintah Daerah wajib menyampaikan surat
3. memiliki surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat
kepala sekolah. kepala satuan pendidikan yang belum memiliki surat tanda
tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah kepada
Mendagri dengan tembusan kepada Mendikbud.
3. Tenaga 1. paling rendah memiliki ijazah
laboratorium/bengkel/workshop SMA/SMK/sederajat
Keterangan : kualitas tenaga 3. Surat keterangan dilampirkan sebagai bagian dari laporan
kependidikan yang memiliki ijazah penerapan dan pencapaian SPM kepada Mendagri dengan
SMK relevan dengan kebutuhan tembusan kepada Mendikbud.
laboratorium/bengkel/workshop
2. Guru mata pelajaran 1. paling rendah memiliki ijazah D- 2. Dalam hal kepala satuan pendidikan belum memiliki surat
IV/S1; dan
tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala
2. memiliki sertifikat pendidik.
sekolah, Pemerintah Daerah wajib menyampaikan surat
3. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki ijazah D-
keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat
IV/S1; kepala satuan pendidikan yang belum memiliki surat tanda
2. memiliki sertifikat pendidik; dan tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah kepada
3. memiliki surat tanda tamat Mendagri dengan tembusan kepada Mendikbud.
pendidikan dan pelatihan calon
kepala sekolah. 3. Surat keterangan dilampirkan sebagai bagian dari laporan
penerapan dan pencapaian SPM kepada Mendagri dengan
4. Tenaga penunjang lainnya. 1. paling rendah memiliki ijazah tembusan kepada Mendikbud.
SMA/sederajat.
39
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
41
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan
1. Pemenuhan jumlah pendidik pada sekolah menengah 1. Pemenuhan jumlah pendidik pada sekolah menengah
atas didasarkan pada tata cara perhitungan pemenuhan kejuruan didasarkan pada tata cara perhitungan
kebutuhan pendidik dengan memperhatikan hal pemenuhan kebutuhan pendidik dengan memperhatikan
sebagai berikut: hal sebagai berikut:
a. jumlah rombongan belajar pada satuan a. jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan;
pendidikan; b. kewajiban pemenuhan beban mengajar; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dalam struktur kurikulum
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar, dan
yang diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
c. jumlah jam mata pelajaran dalam struktur
perundang-undangan.
kurikulum
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pada sekolah
yang diatur sesuai dengan ketentuan peraturan menengah kejuruan didasarkan pada tata cara perhitungan
perundang-undangan. pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sebagai
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pada sekolah berikut:
menengah atas didasarkan pada tata cara perhitungan a. 1 (satu) kepala sekolah per satuan pendidikan;
pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sebagai b. 1 (satu) tenaga laboratorium/bengkel/workshop per
berikut: laboratorium/bengkel/workshop; dan
a. 1 (satu) kepala sekolah per satuan pendidikan; c. 1 (satu) tenaga penunjang lainnya per satuan
b. 1 (satu) tenaga laboratorium per laboratorium; dan pendidikan.
c. 1 (satu) tenaga penunjang lainnya per satuan
pendidikan. 42
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus
1. Pemenuhan jumlah pendidik pada pendidikan khusus didasarkan pada tata cara
perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik dengan memperhatikan hal sebagai
berikut:
a. jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan;
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dalam struktur kurikulum
yang diatur sesuai dengan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pada pendidikan khusus didasarkan pada
tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sebagai berikut:
a. 1 (satu) kepala sekolah per satuan pendidikan; dan
b. 1 (satu) tenaga penunjang lainnya per satuan pendidikan.
43
3
PEMENUHAN SPM OLEH PEMDA
Pemenuhan SPM Pendidikan
Oleh Pemerintah Daerah
Masyarakat penyelenggara pendidikan wajib
memfasilitasi pemenuhan:
a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
b. standar jumah dan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan
pada setiap satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat.
.
a. menghitung jumlah anak usia 5 sampai a. menghitung jumlah anak usia 7 sampai dengan 12
dengan 6 tahun pada kabupaten/kota yang tahun pada kabupaten/kota yang bersangkutan;
bersangkutan;
b. menghitung jumlah anak usia 5 sampai b. menghitung jumlah anak usia 7 sampai dengan 12
dengan 6 tahun yang sudah tamat atau tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di
sedang belajar di PAUD; dan sekolah dasar; dan
c. menghitung persentase jumlah anak
sebagaimana dimaksud dalam huruf b dibagi c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana
dengan jumlah anak sebagaimana dimaksud dimaksud dalam huruf b dibagi dengan jumlah anak
dalam huruf a. sebagaimana dimaksud dengan huruf a.
Dalam hal Peserta Didik mengikuti PAUD pada
kabupaten/kota lain, Peserta Didik tersebut Dalam hal Peserta Didik mengikuti sekolah dasar pada
dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan. kabupaten/kota lain, Peserta Didik tersebut dihitung
telah memenuhi SPM Pendidikan.
46
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama Pendidikan Kesetaraan
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pada Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pada
sekolah menengah pertama dilakukan dengan cara: pendidikan kesetaraan dilakukan dengan cara:
a. menghitung jumlah anak usia 12 sampai dengan a. menghitung jumlah anak usia 7 sampai dengan
15 tahun pada kabupaten/kota yang 18 tahun pada kabupaten/kota yang
bersangkutan; bersangkutan;
b. menghitung jumlah anak usia 12 sampai dengan b. menghitung jumlah anak usia 7 sampai dengan
15 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar 18 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar
di sekolah menengah pertama; dan di pendidikan kesetaraan; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana c. menghitung persentase jumlah anak
yang dimaksud dalam huruf b dibagi dengan sebagaimana dimaksud dalam huruf b dibagi
jumlah anak sebagaimana yang dimaksud dengan dengan jumlah anak sebagaimana dimaksud
huruf a. dalam huruf a.
Dalam hal Peserta Didik mengikuti sekolah menengah Dalam hal Peserta Didik mengikuti pendidikan
pertama pada kabupaten/kota lain, Peserta Didik kesetaraan pada kabupaten/kota lain, Peserta
tersebut dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan. Didik tersebut dihitung telah memenuhi SPM
Pendidikan.
47
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Kejuruan
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pada
sekolah menengah atas dilakukan dengan cara: Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pada
a. menghitung jumlah anak usia 16 sampai sekolah menengah kejuruan dilakukan dengan cara:
dengan 18 tahun pada provinsi yang a. menghitung jumlah anak usia 16 sampai dengan
bersangkutan; 18 tahun pada provinsi yang bersangkutan;
b. menghitung jumlah anak usia 16 sampai b. menghitung jumlah anak usia 16 sampai dengan
dengan 18 tahun yang sudah tamat atau 18 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di
sedang belajar di sekolah menengah atas; dan sekolah menengah kejuruan; dan
c. menghitung persentase jumlah anak c. menghitung persentase jumlah anak
sebagaimana dimaksud dalam huruf b dibagi sebagaimana dimaksud dalamhuruf b dibagi
dengan jumlah anak sebagaimana dimaksud dengan jumlah anak sebagaimana dimaksud
dalam huruf a. dalam huruf a.
Dalam hal Peserta Didik mengikuti sekolah Dalam hal Peserta Didik mengikuti sekolah
menengah atas pada provinsi lain, Peserta Didik menengah kejuruan pada provinsi lain, Peserta Didik
tersebut dihitung telah memenuhi SPM tersebut dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.
Pendidikan.
48
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
Pendidikan Khusus
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pada pendidikan khusus dilakukan
dengan cara:
a. menghitung jumlah anak usia 4 sampai dengan 18 tahun pada provinsi yang
bersangkutan;
b. menghitung jumlah anak usia 4 sampai dengan 18 tahun yang sudah tamat
atau sedang belajar di pendidikan khusus; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dalam huruf b
dibagi dengan jumlah anak sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
Dalam hal peserta didik mengikuti pendidikan khusus pada provinsi lain, Peserta
Didik tersebut dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.
49
Pembatalan Penerimaan SPM Pendidikan
1 2 3
Peserta Didik penerima Pemerintah Daerah dapat Pembatalan oleh
SPM Pendidikan yang membatalkan penerima Pemerintah Daerah
pemenuhannya menjadi SPM Pendidikan apabila dilaksanakan setelah
tanggung jawab Peserta Didik tidak
memenuhi kriteria: mendapatkan
Pemerintah Daerah
wajib ditetapkan oleh • usia sebagaimana pemberitahuan
kepala daerah sesuai diatur dalam SPM secara tertulis dari
dengan Pendidikan; dan satuan pendidikan
kewenangannya. • berasal dari
keluarga miskin
atau tidak mampu.
50
Pelaporan Pelaksanaan Pemenuhan
SPM Pendidikan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota sesuai
1
Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengan
dengan kewenangannya wajib menyampaikan
kewenangannya wajib menyampaikan
laporan pelaksanaan pemenuhan SPM
2
laporan pelaksanaan pemenuhan SPM
Pendidikan kepada Mendagri melalui
Pendidikan kepada Mendagri dengan
gubernur sebagai wakil dari pemerintah
tembusan kepada Mendikbud.
pusat dengan tembusan kepada Mendikbud.
.
3
Materi muatan laporan pelaksanaan pemenuhan Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan
SPM Pendidikan sekurang-kurangnya terdiri atas: termasuk dalam materi muatan laporan
a. hasil penerapan SPM Pendidikan; penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan
b.
c.
kendala penerapan SPM Pendidikan; dan
ketersediaan anggaran dalam penerapan
SPM Pendidikan. 4 disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai
laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
6
Daerah provinsi juga harus
ketentuan peraturan perundang-
undangan. mencantumkan rekapitulasi
. penerapan SPM Pendidikan Daerah
kabupaten/kota. 51
PENERAPAN BEBERAPA PPDB
KANAL INFORMASI