Anda di halaman 1dari 7

TEKNO AGRO DAN FARM

RABBITRY BREEDING CENTER


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................
Kata pengantar.................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
1. Pendahuluan..............................................................................................
1.1. Latar Belakang...................................................................................
1.1.1. Kelinci.......................................................................................
1.1.2. Peternakan Terpadu...................................................................
1.2. Tujuan dan sasaran.............................................................................
1.3. Ruang lingkup....................................................................................
2. Manajemen Pemeliharaan dan Budidaya Ternak kelinci...........................
2.1. Perkandangan dan peralatan...............................................................
2.2. Jenis / Strain kelinci...........................................................................
2.3. Pemilihan kelinci dan bibit................................................................
3. Pakan Kelinci............................................................................................
3.1. Type dan kualitas pakan.....................................................................
3.2. Pemberian pakan................................................................................
4. Tatalaksana dan Reproduksi......................................................................
4.1. Kawin................................................................................................
4.2. Nest Box/Sarang beranak...................................................................
4.3. Kelahiran...........................................................................................
4.4. Penyapihan dan mengawinkan kembali.............................................
5. Sifat dan perilaku kelinci...........................................................................
5.1. Cara memegang kelinci......................................................................
5.2. Sifat kelinci........................................................................................
6. Identifikasi penyakit dan penanganan........................................................
7. Manfaat lain dari kelinci............................................................................
8. Analisa bisnis ternak kelinci......................................................................
9. Daftar Pustaka...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Kelinci
Kelinci adalah hewan herbivora yang cukup unik karena tidak dapat
mencerna serat kasar secara baik. Kelinci juga merupakan binatang kesayangan
yang gerak-geriknya sangat menarik dan lucu, terutama di kalangan anak-anak.
Namun di sisi lain kelinci adalah jenis hewan yang dari keseluruhanya dapat
bermanfaat serta menguntungkan kita semua. Dari daging, kulit bulunya dan
bahkan kotorannya sekalipun bisa kita manfaatkan menjadi pupuk organik yang
sangat baik. Di kalangan ilmu kedokteran kelinci juga mempunyai jasa yang
cukup besar karena sering menjadi alat percobaan atau riset. Hewan kelinci
khususnya di Indonesia juga belum begitu memasyarakat meski oleh pemerintah
semenjak tahun 1982 sudah dicoba untuk dikembangkan menjadi sumber protein
hewani selain dari daging sapi, kambing, ayam, dll (Widodo, 2008).
Kelinci (Orctolagus cuniculus) tarmasuk dalam ordo Logomorpha
tergolong hewan herbivora non nimiancia, memiliki kemampuan reproduksi yang
tinggi, cepat berkembang biak, interval kelahiran yang pendek, prolifrkasi yang
unggi, jugs kelinci mudah dipelihara dan tidak membutuhkan lahan yang leas
pada pemelihaman yang banyak (Templeton,1968).
Kelinci memiliki banyak "breed" dan jenis yang kecil, jeniss yang sedang
maupun yang besar dan masing-masing "breed" mempunyai potensi dan pola
reproduksi yang berbeda . Di Indonesia selain kelinci lokal yang umumnya
dipelihara juga dipelihara kelinci ras seperti Flemish Giant, New Zealand White,
Californian, Blouwender, Rex. satin, dan lain-lain (Purnama, 2000).
1.1.2 Peternakan Kelinci Terpadu
Pertanian terpadu dapat diartikan dalam satu areal lahan diusahakan
tanaman (sayuran, padi, buah-buahan), ternak dan kolam ikan yang masing-
masing saling menunjang sehingga diharapkan memberikan keuntungan lebih
besar bagi petani yang bersangkutan. Ternak yang dipelihara bisa kelinci, sapi
(potong/perah), domba, kambing, ayam (ras pedaging/petelur, kampung), itik atau
puyuh. Bila jumlah ternak yang dipelihara cukup banyak maka pertanian terpadu
dapat dilengkapi dengan reaktor biogas, sehingga pendapatan yang diperoleh akan
lebih banyak lagi, karena petani akan memperoleh listrik , gas elpiji untuk
memasak yang serba gratis plus bisa menjual pupuk organik “siap pakai” atau
dipakai sendiri (Alam, 2014)
Ternak kelinci adalah salah satu pilihan untuk “pertanian terpadu”,
mengingat ternak ini memiliki kelebihan dibanding jenis ternak lainnya yaitu
beranak banyak (bersifat prolifik/8-10 ekor per kelahiran), reproduksi lebih cepat
(bunting 31 hari), tidak perlu lahan luas, pakan tidak bersaing dengan manusia,
pertumbuhan badannya cepat, tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak
(untuk skala 50 ekor sampai ratusan ekor cukup 1 orang saja), penyakitnya tidak
banyak serta teknik budidayanya sederhana. Kunci kesuksesan beternak kelinci
cukup bermodalkan ketelitian dan ketekunan, dalam arti bila terjadi masalah cepat
ditangani misalnya kelinci kurang sehat, diganggu predator (musang, anjing,
kucing), kandang rusak, luka karena perkelahian dan lain-lain (Alam,2014)
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Tujuan dari makalah ini
1. memberikan pedoman berternak kelinci secara ternak terpadu.
2. Mendukung dan pengembangan untuk pemeliharan kelinci local dan ras.
Sasaran
1. Meningkatkan kecintaan untuk memelihara kelinci.
2. Meningkatkan populasi dan produksi ternak kelinci.
3. Meningkatkan kemampuan dalam beternak kelinci yang terpadu.
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, R. 2008. Usaha Budidaya Ternak Kelinci Dan Potensinya. Lokakarya


Nasional Potensi dan Pengembangan Usaha Kelinci. Magelang.
Purnama, D, R. 2000. Pola Reproduksi Pada Ternak Kelinci. Temu teknis fungsional non
peneliti. Bogor.
Templeton G.S., 1968. Domestic Rabbit Production. The Interstate Printers & Publishers,
Inc. Denville Illinois.
Alam, Sjamsirul. 2014. Pertanian Terpadu Bersama Ternak Kelinci. Bandung.
BAB II

MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN BUDIDAYA TERNAK KELINCI


2.1 Perkandangan dan perlatan
Kandang adalah hal yang penting dalam memelihara maupun beternak
kelinic adapun fungsi dari kandang adalah :
1. Melindungi kelinci dari ancaman binatang lain dan dari cuaca
buruk.
2. Tempat tumbuh dan berkembang biak
3. Mempermudah dalam pemeliharaan dan pengawasan sehari-hari.
4. Bentuk dan ukuran kandang harus memperhatikan: kemudahan
dalam bekerja dan kenyamanan hidup kelinci, sirkulasi udara
lancar, sinar matahari bisa masuk secukupnya, sanitasi kandang
baik (kotoran dan kencing kelinci terbuang secara mudah dari
kandang).
Menurut bentuknya kandang dibagi menjadi beberapa model:
1. Kandang Sistem Battery yang biasanya satu plong hanya diisi satu
ekor kelinci. Modelnya bisa berbentuk: (a). Flat dech battery
(berjajar); (b). Tier battery (bertingkat); serta (c). Pyramida battery
(susun piramid), adapun ukuran kandang battery :
a. Kandang kecil : P.60cm, L.50cm, T.50cm
b. Kandang sedang : P.70cm, L.60cm, T.50cm
c. Kandang besar : P.80cm, L.70cm, T.50cm
2. Kandang model Ranch yakni kandang yang dilengkapi dengan
halaman pengumbaran biasanya diletakkan di luar ruangan.
Kandang sistem ranch biasanya ada dua ruang, satu untuk
pengumbaran dan yang keluarga kelinci, satu jantan dan satu betina
ditambah anak-anaknya.
3. Kandang bentuk Postal tanpa tempat pengumbaran dan biasanya
diletakkan di dalam ruangan. Kandang Sistem postal ruang agak
luas, setiap ruang diisi dengan beberapa ekor kelinci untuk jenis
kelamin yang sama, (model koloni) biasanya untuk pembesaran.
Ukuran kandang Postal, idealnya berkisar : P.90cm, L.80cm,
T.50cm
(Widodo, 2008).
Adapun kondisi kandang yang baik dan sehat adalah :
1. Adanya sinar Matahari pagi yang masuk ke dalam kandang.
2. Bersuhu sejuk antara (15 – 210C).
3. Sirkulasi udara baik.
4. Adanya saluran pembuangan Kotoran.
5. Kering / tidak basah / tidak lembab.
6. Lingkungan tenang.
7. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan, tempat air minum, dan
sarang untuk beranak.
(Balai Pembibitan Ternak dan Pakan, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, R. 2008. Usaha Budidaya Ternak Kelinci Dan Potensinya.
Lokakarya Nasional Potensi dan Pengembangan Usaha Kelinci. Magelang.
Balai Pembibitan Ternak dan Pakan. 2011. Budidaya Ternak. Lampung

Anda mungkin juga menyukai