Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

DISUSUN OLEH :
(KELOMPOK VII KELAS 1-H)
❖ Asfari Sugesti
❖ Fahmy Ilmansyah
❖ Risnawati
❖ Syahridah. R
❖ Wahyuni Wulandari

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………(2)
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………(3)
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………(4)
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II DEFINISI KERUKUNAN……………………………………………………………(5)
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………………...(7)
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………...(12)
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………...(13)

3 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kerukunan dalam islam diberi istilah “tasamuh“ atau toleransi. Sehingga yang dimaksud
dengan toleransi adalah kerukunan social kemasyarakatan karena qaidah telah digariskan secara
jelas dan ditegaskan dalam Al –Qur’an dan Hadist. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai
mahkluk social yang membutuhkan hubungan dan interaksi social memanusiakan dalam hal
kebaikan. Dalam kehidupan social masyarakat umat islam dapat berhubungan dengan siapa saja
tanpa batasan ras,bangsa maupun agama. Dengan tolong menolong dan kerjasama,masyarakat
diharapkan bias hidup rukun dan damai dengan sesamanya.
Kata islam berarti damai, selamat, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian,
keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia khususnya dari seluruh alam pada umatnya
maupun sesamanya. Agama Islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama,
Nabi pertama yaitu Nabi Adam a.s.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beberapa
agama,yaitu di tandai dengan keanaekaragaman agama yang mempunyai kecenderungan
identitas agama masing – masing dan berpotensi konflik.Indonesia merupakan masyarakat
Multikultural, maksudnya adalah memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, ras maupun agama.
Dari keanekaragaman tersebut, terjadilah perbedaan yang dianut oleh masing–masing
masyarakat Indonesia. Jika perbedaan tersebut tidak terpelihara dengan baik, maka menimbulkan
konflik antar umat beragama yang menjadi nilai dasar agama itu sendiri yaitu kedamaian, saling
tolong menolong serta saling menghormati.

B.RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah kerukunana antar umat beragama yaitu:
1. Apa yang di maksud kerukunan antar umat beragama ?
2. Bagaiaman perilaku dalam kerukunan umat beragama ?
3. Bagaimana cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?
4. Apakah manfaat menciptakan kerukunan antar umat beragama?

C.TUJUAN PENULISAN
Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah :
1. Mengetahui maksud dari kerukunan antar umat beragama
2. Mengetahui perilaku dalam kerukunan umat beragama
3. Mengetahui cara menjaga kerukunan antar umat beragama.
4. Mengetahui manfaat dari terciptanya kerukunan anta rumat beragama.

4 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


BAB II
DEFINISI KERUKUNAN

Kerukunan adalah suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan,
serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta
tentram. Dalam ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong
(ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan.
Kerukunan berasal dari kata rukun, Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
dan kebudayaan cetakan ketiga tahun 1190, artinya rukun adalah perihal keadaan hidup rukun
atau pekumpulan yang berdasarkan tolong menolong dan persahabatan. Sedangkan dalam bahasa
inggris disepadankan dengan harmonius atau concord. Dengan demikian, kerukunan berarti
kondisi social yang ditandai oleh adanya keselarasan ,kecocokan, atau ketidak berselisihan
(harmony, concordace).

MENURUT PARA AHLI

Secara terminology ada batasan yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut;
1. W.JS Purwadaminta menyatakan kerukunan adalah sikap atau sifat yang berupa menghargai
serta memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun lainnya yang
berbeda dengan pendirian yang lain.
2. Dewan Ensiklopedi Indonesia kerukunan dalam aspek social, politik, merupakan suatu sikap
membiarkan orang untuk mempunyai suatu keyakinan yang berbeda.

Selain itu Islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara,karna pada hakikatnya kita
bersaudara,yang memiliki arti sebagai persaudaraan yang di dasarkan pada ajaran islam atau
persaudaraan yang bersifat Islami.Islam adalah agama yang damai dan mencintai kedamaian,dan
membimbing umatnya untuk selalau mampu menjaga kerukunan antar satu individu dengan
individu lainnya.

Dalam ajaran agama islam bahwa semua manusia itu bersaudara tanpa memandang
perbedaan,yang tercantum dalam Al-Qur’an pada surat Al –Hujurat ayat 10:
َ‫ٱَّلل لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُمون‬ ۟ ُ‫وا َبيْنَ أَخ ََو ْي ُك ْم ۚ َوٱتَّق‬
َ َّ ‫وا‬ ۟ ‫ص ِل ُح‬
ْ َ ‫ِإنَّ َما ْٱل ُمؤْ ِمنُونَ ِإ ْخ َوة ٌ فَأ‬
“Sesungguhnya orang –orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antar kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”(Q.S.
Al-Hujurat ayat10)

5 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


Dalam keterangan lain tentang kerukunan, Rasulullah SAW menggambarkan dalam
sabdahnya bagaimana seorang muslim yang bersaudara dan menjunjung tinggi kerukunan dalam
bermasyarakat, sebagaimana Rasulullah SAW bersabdah;

َ َ‫شبَّكَ أ‬
ُ‫صابِعَه‬ َ ‫ضا َو‬ ُ ‫شدُّ بَ ْع‬
ً ‫ضهُ بَ ْع‬ ِ َ‫سلَّ َم قَا َل أ َِّن ْال ُمؤْ ِمنَ ِل ْل ُمؤْ ِم ِن ك َْالبُ ْني‬
ُ َ‫ان ي‬ َ ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ ِِّ ِ‫ع ِن النَّب‬ َ ‫ع ْن أَبِي ُم‬
َ ‫سى‬ َ

Artinya: “abu musa meriwayatkan ,nabi saw bersabda; ”kaum mukmin adalah bersaudara satu
sama lain ibarat (bagian – bagian dari ) suatu bangunan bagian memperkuat bagian lainnya. “dan
beliau menyelibkan jari – jari disatu tangan dengan tangan yang lainnya agar kedua tangannya
tergabung. “(HR.Bukhori).

6 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


BAB III
PEMBAHASAN

Kerukunan Umat Beragama adalah salah satu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta
berkat adanya toleransi agama. Sebab toleransi agama merupakan salah satu sikap saling
pengertian dan menghargai, tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam
masalah agama.

Kerukunan umat beragama adalah suatu kondisi social ketika semua golongan agama bisa hidup
bersama tanpa mengurangi hak dasar masing masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.
Kerukunan umat beragama dengan penganut agama lainnya telah disebutkan dalam Al-Qur’an
dan Hadist. Hal yang tidak diperbolehkan adalah masalah akidah dan ibadah. Beberapa prinsip
kerukunan antar umat beragama berdasarkan Hukum Islam:

1. Islam tidak membenarkan adanya pemaksaan dalam memeluk suatu agama. (Q.S.Al-Baqarah :
256)
2. Allah SWT tidak melarang orang islam untuk membuat baik, berlaku adil dan tidak memusuhi
penganut agama lain, tidak memerangi dan tidak mengusir orang islam. (Q.S. Al-Mutahanah :
8)
3. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari’at agamanya masing –
masing. (Q.S.Al-Baqarah : 139)

Perilaku Kerukunan Umat Beragama

Dalam hidup rukun antar umat beragama, memiliki beberapa perilaku yang mencerminkan
kerukunan antar umat beragama satu dengan yang lain, seperti berikut ini:

1. Bertetangga yang baik.


2. Mengikuti kegiatan keagamaan.
3. Saling memaafkan antar sesama.
4. Saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan.
5. Menghormati para ulama atau pemuka agama satu dengan yang lain.
6. Tidak menjadikan konflik sebuah perbedaan antar umat.
7. Mengaja untuk berbuat kebaikkan tanpa melalui tindak kekerasan.

7 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


Ada lima poin pandangan dan sikap umat beragama tentang etika kerukunan antar umat
beragama, yaitu:
1. Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan
saudara sebangsa.
2. Setiap pemeluk agama memperlakukan agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh
kasih sayanag, dan saling menghormati.
3. Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama
kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.
4. Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan agama dan tidak
mencampuri wilayah doktrin, akidah, keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.
5. Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antarumat beragama tidak menghalangi
penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak mengganggu kerukunan antar umat beragama.

Toleransi Antar Umat Beragama

Toleransi diperlukan bagi semua rakyat Indonesia dalam keragaman keagamaan. Toleransi
adalah sikap yang saling menghargai kelompok – kelompok atau antara individu dalam
masyarakat atau ruang lingkup lainnya. Dalam pengertian lain, Toleransi dapat diartikan sebagai
suatu perbuatan yang melarang terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau
golongan yang berbeda dalam masyarakat.
Toleransi antar umat beragama yaitu menyakini bahwa agamaku adalah agamaku dan
agamamu adalah agammu, tetapi disini saling respect / menghargai agama orang lain dan tidak
boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama kami, dan kami tidak boleh menjatuhkan
mengejek maupun mencela agama orang lain dengan alas an apapun karena kita adalah sama –
sama manusia yang hidup saling berdampingan. Namun sisi lain, agama juga dapat pemicu
sebagai konflik antar masyarakat beragama. Ini adalah sisi negative dari agama dalam
mempengaruhi masyarakat Indonesia. Beberapa konflik tersebut seperti konflik internal dari
umat agamanya sendiri maupun konflik antar agama.

Penyebab konflik internal umat beragama seperti:

1. Perilaku yang menodai atau menyimpang dari agama


Ialah suatu bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma –norma agama yang dianut oleh
seseorang, kelompok, atau masyarakat. Tidak ada satupun agama yang mengajarkan
pertengkaran. Tetapi kenyataanya dalam berbagai lapisan masyarakat, yang berpendididkan
tinggi maupun rendah, yang kaya maupun miskin, yang mengakui memiliki tingkat keimanan
kepada Tuhannya tetapi tetap melakukan perilaku yang dapat menimbulkan pertengkaran baik
sesama agamanya, maupun berlainan.

8 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


2. Munculnya Ajaran Sesat dan Radikalisme
Dalam sudut pandang keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada
fondasi agama yang sangat mendasar dangan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, sehingga
penganut atau aliran tersebut menggunakan kekerasan untuk mengaktualisasikan paham
keagamaan yang dianut dan diyakininya. Agama yang menimbulkan gerakan radikal, dapat
menibulkan suatu kelompok menuduh kelompok lain.
3. Pemahaman yang Liberal, bebas semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada.
Liberalisme adalah sebuah istilah yang diambil dari bahasa inggris, yang berarti kebebasan,
Maksudnya adalah suatu kelompok yang tidak memiliki aturan – aturan yang bersangkutan
dengan undang – undang yang dibuat oleh pemerintah.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konflik Umat Beragama

Dalam sebuah konflik yang terjadi dialam kerukunan umat bergama, bukan hanya
disebabkan factor keagamaan, melainkan factor ekonomi, politik dan social yang kemudian
diagamakan. Beberapa penyebabnya seperti :

1. Persoalan pendirian rumah ibadah atau cara penyiaran / penyebaran agama yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Penistaan terhadap agama.
3. Adanya salah paham informasi diantara pemeluk agama.
4. Kurang efektifnya pelaksanaan regulasi.

Upaya yang Mendorong Kerukunan Hidup Umat Beragama

Dalam memantapkan kerukunan hidup umat beragama perlu dilakukan suatu upaya – upaya
untuk menjadikan kerukunan hidup antar umat beragama berjalan dengan baik, diantaranya
adalah:
1. Memperkuat dasar- dasar kerukunan internal dan antar umat beragama maupun pemerintah.
2. Membangun harmoni social dan persatuan nasional.
3. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif.
4. Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai- nilai kemanusiaan.
5. Melakukan pendalaman nilai- nilai spiritual.
6. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama.
7. Menyadari adanya perbedaan yang merupakan suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat.

9 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


Selain adanya upaya – upaya dalam mendorong kerukunan dalam beragama, adanya strategi
yang harus dilakukan dalam membina kerukunan umat beragama, yang dapat dirumuskan bahwa
satu pilar utama untuk memperkokoh kerukunan nasional adalah mewujudkan kerukunan antar
umat beragama. Dalam hal ini strategi yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Memberdayakan institusi keagamaan,


Maksudnya lembaga – lembaga keagamaan kita daya gunakan secara maksimal sehingga
mempercepat proses penyelesaian konflik.
2. Membimbing umat beragama agar makin meningkat keimanan dan ketakwaan mereka terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Melayani dan menyediakan kemudahan beribadah bagi para penganut agama.
4. Mendorong peningkatan pengalaman dan penilaian ajaran agama.
5. Melindungi agama dari penyalahgunaan dan penodaan.
6. Mendorong, memfasilitasi dan mengembangkan terciptanya dialog dan kerjasama.
7. Mendorong antar umat bergama untuk hidup rukun.
8. Meningkakan pemberdayaan sumber daya manusia.

Manfaat Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama

Umat beragama diharapkan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama sehingga dapat
dikembangkan sebagai factor pemersatu, maka akan memberikan kestabilan dan kemajuan
Negara. Dalam menjaga kerukunan antar umat beragama memiliki beberapa manfaat,
diantaranya adalah:
1. Terhindar dari adanya pemecah atau perpecahan antar umat beragama.
2. Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota masyarakat.
3. Menumbuhkan rasa persatuan dan kebersamaan.
4. Dapat mempererat tali silatuhmi diantara sesamanya.
5. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan keberagamaan masing –masing pemeluk agama.
6. Memelihara dan mempererat rasa persaudaraan.

Manfaat Menciptakan Kerukunan Antar Umat Beragama

1. Terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama


Setiap orang sudah sepatutnya untuk menanamkan di dalam dirinya sifat toleran, serta
menerapkannya di dalam kehidupan bersosial masyarakat, terutama di daerah yang di dalamnya
terdapat berbagai jenis kepercayaan atau agama. Sikap toleransi antar umat beragama merupakan
salah satu solusi untuk mengatasi terjadinya perpecahan di antara umat dalam mengamalkan
agamanya.

10 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


2. Dapat mempererat tali silaturahmi
Manfaat toleransi antar umat beragama berikutnya adalah terjalinnya tali silaturahmi.
Pada umumnya, adanya suatu perbedaan selalu menjadi alasan terjadinya pertentangan antara
orang (golongan) yang satu dengan lainnya, khususnya bagi mereka yang tidak bisa menerima
adanya perbedaan tersebut. Salah satu contoh adalah adanya perbedaan agama yang menjadi
salah satu faktor penyebab terjadinya berbagai konflik serta pertikaian di antara sesama manusia,
seperti tindakan terorisme, pembantaian pemuka agama, dan lain sebagainya yang pada akhirnya
akan mengakibatkan dampak pada timbulnya kesengsaraan bagi manusia lainnya.

3. Pembangunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaannya


Faktor keamanan, ketertiban, persatuan dan kesatuan dari sebuah negara merupakan salah
satu kunci sukses menuju keberhasilan program-program pembangunan yang dicanangkan oleh
pemerintahan di negara tersebut. Terjadinya kerusuhan, pertikaian, dan segala bentuk bencana
baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia menjadi salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh pemerintah. Kejadian-kejadian tersebut secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh terhadap jalannya program pembangunan yang dicanangkan oleh
negara.

4. Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat


Kehidupan masyarakat yang meskipun di dalamnya terdapat berbagai perbedaan seperti
perbedaan beragama akan tetapi ada sikap saling toleransi yang tertanam di dalam hati warga
masyarakat tersebut, maka tentunya hal itu akan menciptakan suasana yang aman, tentram, dan
damai di dalam lingkungan tersebut. Tidak akan ada sikap saling mengejek, mengolok,
menghina, serta merendahkan di antara para pemeluk agama, meskipun keyakinan yang mereka
miliki sangat jauh berbeda.

5. Lebih mempertebal keimanan


Agama apapun tentu mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya. Tidak ada agama
yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan sesama manusia.

11 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kerukunan umat beragama adalah suatu kondisi social ketika semua golongan agama bisa
hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing masing untuk melaksanakan kewajiban
agamanya. Bahwa pada dasarnya dalam membentuk suatu kerukunan antar umat beragama
dalam suatu negara, harus adanya suatu rasa saling menghargai maupun menghormati satu
dengan yang lain. Karena manusia diciptakan untuk saling berdampingan dalam menjalani
hidup. Maka, pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan
bermasyarakat yang damai, harmonis, tolong menolong atau pun saling berbuat baik terhadap
yang satu.
Selain itu, ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama antara lain:
1. Menghindari sifat yang saling menjatuhkan antar agama.
2. Menghindari hal yang berkaitan dengan menyalahkan suatu agama, dalam melakukan tindak
kesalahan.
3. Tidak memandang rendah agama yang satu dengan agama yang lain dalam melakukan suatu
ibadah.
4. Menghilangkan rasa tinggi hati terhadap agama yang dipercayai.

Manfaat menciptakan kerukunan antar umat beragama :

1. Terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama.


2. Dapat mempererat tali silaturahmi.
3. Pembangunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaannya.
4. Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat.
5. Lebih mempertebal keimanan.

B.SARAN
Saran yang dapat diberikan dalam kerukunan umat beragama yaitu agar seluruh umat
beragama internal maupun antar umat beragama mampu dan saling menjaga, menghargai,
bahkan memliki rasa saling membutuhkan yang dapat menjadikan kerukunan sebagai pedoman
bagi individu, kelompok maupun masyrakat suatu Negara, sehingga terciptanya rasa aman,
nyaman dan sejahtera.

12 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


DAFTAR PUSTAKA
Ningcahyati, Linda.2018.Makalah kerukunan antar umat
beragama.http://lindaningcahyati.blogspot.com/2018/08/makalah-kerukunan-antar-
umat-beragama.html ( diakses tanggal 1Januari 2021 )
Irawan,Pindri.2019.Makalah pendidikan agama islam kerukunan antar umat beragama.
http://pindriirawan.blogspot.com/2019/03/makalah-pendidikan-agama-islam.html
( diakses tanggal 1 Januari 2021 )
Sumardi, Endang.2018. Kerukunan antar umat beragama adalah salah satu bentuk sosialisasi
damai . https://portal.sukabumikota.go.id/4896/kerukunan-umat-beragama-adalah-
salah-satu-bentuk-sosialisasi-yang
damai/#:~:text=Redaktur%20%3A%20ENDANG%20SUMARDI-
,Kerukunan%20Umat%20Beragama%20adalah%20salah%20satu%20bentuk%20sosial
isasi%20yang%20damai,apapun%2C%20khususnya%20dalam%20masalah%20agama.
( diakses tanggal 1 Januari 2021 ).

13 KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Anda mungkin juga menyukai