Anda di halaman 1dari 13

DEMOKRASI PANCASILA

Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen :

FAUZAN AZMI ,M.Pd

DI SUSUN OLEH:

ARIANSYAH (0855)
MUHAMMAD TAUFIK (0891)
BAYU SYAHPUTRA (0860)
M.RYANSYAH PUTRA (0890)
M. ANGGA SYAHPUTRA (0879)

SEKOLAH TINGGIN AGAMA ISLAM JAM’IYAH MAHMUDIYAH


PRODI PERBANKAN SYARIAH
TANJUNG PURA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap biasa menikmati indahnya alam ciptaan-
NYA.Sholawat serta salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang berilmu pengetahuan
seperti sekarang.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus membrikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
bebagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

TANJUNG PURA,15 DESEMBER 2021

KELOMPOK 3
Daftar Isi

BAB I

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB II

A.Pengertian demokrasi.........................................................................................................

B.Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia.................................................................................

C.Ciri-Ciri Demokrasi............................................................................................................

D.Tujuan Demokrasi..............................................................................................................

E.Macam-Macam Demokrasi................................................................................................

1. Demokrasi Parlementer..............................................................................................
2. Demokrasi Langsung.................................................................................................
3. Demokrasi Tidak Langsung.......................................................................................
4. Demokrasi Pancasila..................................................................................................
5. Demokrasi Presidensial..............................................................................................

F.Prinsip-Prinsip Demokrasi..................................................................................................

BAB III

PENUTUP..............................................................................................................................
BAB II

A.Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan  “Kratos”. Demos


bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi
sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada
warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan. Berikut beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli:

1.C.F. Strong

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta
dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan
mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.

2.Haris Soche

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam kekuasaan pemerintahan


terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan
melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang bertanggung jawab memerintah.

3.Montesquieu

Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang
berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang
kekuasaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam
melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk
mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara
independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.

4.Aristoteles

Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
5.John L Esposito

Pada Sistem Demokrasi semua orang berhak berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun
mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja dalam lembaga
resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun
yudikatif.

6.Affan Gaffa

Menurut Affan Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang pertama jika diartikan
secara normatif, adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh negara, sementara
secara empiris adalah demokrasi adalah perwujudannya dunia politik.

7.Abraham Lincoln

Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat. Abraham
Lincoln menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.

8.Joseph A. Schemer

Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi adalah suatu perencanaan institusional. Perencanaan


tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah keputusan politik. Dimana setiap individu akan
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif. Hal itu dilakukan atas
dasar suara rakyat.

9.Aristoteles

Demokrasi menurut Aristoteles adalah sebuah kebebasan setiap warga negara. Kebebasan
tersebut digunakan untuk saling berbagi kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah
suatu kebebasan, prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui
kebebasanlah, setiap warga negara dapat saling berbagi sebuah kekuasaan di dalam
negaranya sendiri.

B.Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia


Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani.
Dengan sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan keberlangsungan sebuah negara.Dalam buku berjudul Throes of Democracy
yang ditulis oleh Walter A. Mcdougall terdapat sejarah pergolakan demokrasi yang terjadi di
Amerika Serikat pada tahun 1829 hingga 1877. Jika Grameds tertarik untuk membeli, klik
“beli sekarang” yang ada di atas.Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung
dengan rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di
zaman tersebut. Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang
relatif demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508
sebelum masehi.Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak
demokrasi Athena. Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri
utama, yakni pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di
pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.Kesemuanya saat
itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski dibuat oleh majelis,
demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan
pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali politik.Hingga pada saat
memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut tidak digunakan lagi,
ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya beberapa orang yang
dapat bergabung.Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang
menunjukkan bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat.
Parlemen terpilih pertama adalah Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya
beberapa orang yang benar-benar dapat bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa
orang saja.

C.Ciri-Ciri Demokrasi

1. Memiliki Perwakilan Rakyat


2. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
3. Menerapkan Ciri Konstitusional
4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum
5. Terdapat Sistem Kepartaian

D.Tujuan Demokrasi
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan.Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi
kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat.Seperti:

1. Kebebasan Berpendapat

Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara
yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk
memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka.

2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban

Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di


lingkungan masyarakat. Demokrasi akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan
mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan
bersama di lingkungan masyarakat.

3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan

Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap
proses pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi
terkait kebijakan publik.

4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan

Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, ada di
tangan rakyat.Artinya rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem
pemerintahan demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar tidak
menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi diharapkan akan
menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab, dimana Pemerintahan hanya berfungsi
sebagai wakil rakyat yang ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan rakyat.

5. Mencegah Perselisihan

Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan
dengan musyawarah. Sehingga diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa
mencegah adanya perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah
secara damai. 

E.Macam-Macam Demokrasi

Berikut ini macam-macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:

1. Demokrasi Parlementer

Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada
legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak
kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen.Kepala negaranya juga
berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-
beda.

2. Demokrasi Langsung

Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah
yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen.
Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik.Jika pemerintah harus
mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut kemudian akan
ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib
negaranya sendiri.

3. Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili
suara mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di
seluruh dunia.

Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat di
negara bagian, tapi juga minoritas.Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas,
minoritas kemudian akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.

4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air. Demokrasi
yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan musyawarah mufakat
dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga Negara seperti yang
tercantum pada kelima sila Pancasila.Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman
hidup bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan
fisafat, moral, serta etika yang telah melahirkannya.

5. Demokrasi Presidensial

Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung dan tidak langsung
oleh warga negara.Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung
jawab kepada legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.Dalam
demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini.Pada buku
yang berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah Nuraini
Siregar ingin menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem demokrasi
presidensial Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.

F.Prinsip-Prinsip Demokrasi

1. Negara Berdasarkan Konstitusi

Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan
konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi
dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh peraturan hukum yang berlaku di
sebuah negara.Sebagai prinsip demokrasi, keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara.Konstitusi berfungsi membatasi wewenang penguasa
atau pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau pemerintah
kemudian tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya dan rakyat tidak akan
bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajibannya.

2. Jaminan Perlindungan HAM

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.Hak asasi manusia mencakup hak untuk hidup,
kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,
serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang.Perlindungan HAM merupakan salah satu
prinsip negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan
bagian dari pembangunan negara yang demokratis.

3. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat

Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir dan menggunakan hati
nurani serta menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.Selain itu salah satu prinsip
demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan untuk berserikat atau
membentuk organisasi.Setiap orang boleh berkumpul dan membentuk identitas dengan
organisasi yang ia dirikan. Melalui organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan
hak sekaligus memenuhi kewajibannya.

4. Pergantian Kekuasaan Berkala

Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi dicetuskan oleh
Lord Acton. Lord Acton menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia
penuh dengan kelemahan. Pendapatnya yang cukup terkenal adalah “power tends to corrupt,
but absolute power corrupts absolutely”.Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung
menyalahgunakan kekuasaan. Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan membatasi
kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat
meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan mekanisme
pemilihan umum yang jujur dan adil.

5. Peradilan Bebas dan Tak Memihak

Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak
lain termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak
diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan baik.Para hakim memiliki
kesempatan dan kebebasan dalam menemukan kebenaran dan memberlakukan hukum tanpa
pandang bulu.Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara jernih dan tepat.
Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran yang
sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan
menerapkan hukum dengan adil bagi pihak berperkara.

6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan

Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa hukum.
Setiap Warga Negara di Depan Hukum Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat
sebelah atau pandang bulu.Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas.
Saat hukum memiliki wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap warga negara.

7. Jaminan Kebebasan Pers

Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip-prinsip demokrasi. Pers
yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi serta
memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan publik.Di
sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah.
Melalui pers diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah
masyarakat.Sistem pemerintahan demokrasi sebagai sistem pemerintahan paling aman karena
pemerintah dan rakyat dapat saling berinteraksi melalui dewan yang telah dipilih oleh rakyat.
Negara dengan sistem demokrasi mencegah adanya kekuasaan tunggal dari pemerintah
karena rakyat turut serta dalam pemerintahan melalui dewan yang telah dipilih.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos


bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi
sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada
warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan.

Tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil


dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan.

Ciri-Ciri Demokrasi:Memiliki Perwakilan Rakyat,Keputusan Berlandaskan Aspirasi


dan Kepentingan Warga Negara,Menerapkan Ciri Konstitusional,Menyelenggarakan
Pemilihan Umum,Terdapat Sistem Kepartaian.

Macam-macam demokrasi:Demokrasi parlementer,Demokrasi langsung,Demokrasi


tidak langsung,Demokrasi pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

MENAKAR DEMOKRASI,Prof.Dr.hidayat arif,SH.,M.S/DR.H.Syamsyudin


Aziz,SE.,SH.,MAF.,MH

Anda mungkin juga menyukai