Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Kata Sambutan Ketua Umum Pengurus Pusat BKSTI ................................................................ i


Kata Sambutan Panitia Pelaksana Kongres VII dan Seminar Nasional ..................................... ii
Kata Pengantar Tim Redaksi ..................................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................................................... v
Makalah-Makalah Bidang Ergonomi, Perancangan Sistem Kerja dan Perancangan
Produk)
1. Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan
Process Value Analysis..................................................................................................... I-1
Tuti Sarma Sinaga
2. Desain Dayan Ergonomis Untuk Mengurangi Musculoskeletal Disorder Pada
Pengrajin Songket Dengan Menggunakan Aplikasi Nordic Body Map ........................... I-5
Ch Desi Kusmindari, Rina Oktaviana, Erna Yuliwati
3. Re-Desain Tongkat Pemasang Lampu Dengan Aspek Anthropometri Menggunakan
Metode Quality Function Deployment (QFD)...........................................................................I-10
Nelfiyanti, Hindarto
4. The Implementation of Anthropometry and Ergonomics Principle on Designing
Workplace in Final Inspection.......................................................................................................I-17
Anastasia Lidya Maukar, Maria S. Muariawan
5. Rancangan Kursi Dan Troli Berpegas Pada Stasiun Pencetakan Kerupuk .........................I-24
Anizar, Idhar Yahya, M. Fadil Hakim
6. Rancangan Alat Pemipih Purun Bagi Pengrajin Tikar Di Kecamatan Serdang Bedagai,
Sumatera Utara ..................................................................................................................................I-29
Anizar, Dwi Endah Widyastuti, Idhar Yahya
7. Pendekatan Ergonomi dengan Metode SHERPA untuk Menurunkan Potensi
Human Error Operator Mesin Slaide Reguler dan Mesin Border Di CV. X .....................I-33
Dian Mardi Safitri, Hermon Sabatdi
8. Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi Waktu Proses Menggunakan
Maynard Operation Sequence Technique (MOST) (Studi Kasus PT Pan Panel,
Palembang).........................................................................................................................................I-40
Tri Martanto, Theresia Sunarni
9. Perancangan Alat Pendeteksi Kedatangan Kereta Api Untuk Perlintasan
Tidak Dijaga Menggunakan Metode Rasional ..........................................................................I-47
Ani Umyati, Ade Sri Mariawati
10. Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Kaidah Ergonomi
Pada Pengembangan Produk Sajadah Multiguna ......................................................................I-53
M.Kumroni Makmuri, Normaliaty Fitri
11. Pengaturan Waktu Kerja dan Istirahat Terhadap Efek Fisiologis Akibat Heat Stress..........I-60
Laila Febrina, Linda Noviana, Indrawan Susanto
12. Pengendalian Bising Pada Stasiun Kerja Hammering .............................................................I-66
Dini Wahyuni, Nismah Panjaitan, Ilfi Mawaddah

v
36. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Mesin Thresser Untuk
Meminimasi Ongkos Material Handling ................................................................................ II-237
Noviyarsi, Lestari Setiawati, Yoehendrio
37. Penjadwalan Produksi Dengan Metode Branch And Bound Pada PT. XYZ ................. II-241
Saiful Mangngenre, Amrin Rapi, Wendy Flannery
38. Model Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Kedelai Pada Usaha Tahu ............ II-246
Meldia Fitri
39. Model Manufacturing Untuk Mengevaluasi Peningatkan Efisiensi Energi
Dan Waste Pada Industri Kelapa Sawit .................................................................................. II-252
Rahmi M. Sari, Aulia Ishak, Khalida Syahputri
40. Model Penjadwalan Batch Dengan Common-Due Date Pada Mesin Tunggal
Yang Terdeteriorasi Dengan Mempertimbangkan Biaya Investasi
Untuk Reduksi Setup Dan Perbaikan Kualitas Proses ........................................................ II-256
Meilizar, Abdul Hakim Halim
Makalah-Makalah Bidang Rekayasa dan Manajemen Kualitas
1. Analisis Mutu Pelayanan Showroom dengan Metode Quality Function Deployment
(QFD) pada PT Sunindo Varia Motor Gemilang Cabang Bakti Medan ........................... III-1
Fahmi Sulaiman, Siti Fathonah Zahara
2. Service Encounter, Relational Benefit, dan Relationship Quality sebagai Faktor
Pendorong Relationship Marketing Outcomes pada Salah Satu Cabang
Bank Pemerintah di Bandung ...................................................................................................... III-7
Fiona Octavia, Iwan Inrawan Wiratmadja
3. Pengembangan Model University Brand Value pada Perguruan Tinggi Swasta
Telkom University (Studi Kasus : Mahasiswa Program Sarjana Telkom University) .. III-14
Sari Wulandari, Iwan Inrawan Wiratmadja
4. Pengendalian Kualitas Hasil Produksi dengan Menggunakan Analisis
Capability Process pada PT. PQR ........................................................................................... III-21
Khalida Syahputri, Rahmi M. Sari
5. Analisa Dimensi Jasa Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Metode
Servqual dan Quality Function Deployement (QFD) di PT. X ........................................... III-24
Farida Ariani, Syahrul Fauzi Siregar
6. Efektifitas Optimasi Desain Eksperimen Response Surface berbasis
Neural Networks : Sebuah Studi Kasus .................................................................................. III-29
M. Arbi Hadiyat
7. Analisa Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Klinik XYZ ........................................ III-35
Nuraida Wahyuni
8. Penerapan Six Sigma untuk Perbaikan Kualitas Produk pada PT Subur Semesta ........ III-39
Cindy Chandra, Dino Caesaron, Hendy Tannady
9. Efisiensi Pemakaian Material Pada Proses Bleaching Crude Palm Oil .......................... III-44
Wetri Febrina, Trisna Mesra, Novri Jenita Marbun
10. Pengendalian Mutu Produksi pada Produk Pengecoran Logam Berbahan Baku
Besi Tuang Kelabu type FC 250 dengan Menggunakan Metode Six Sigma ................. III-49
Petir Papilo

xi
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Mesin Thresser


Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling

Noviyarsi1, Lestari Setiawati1, Yoehendrio1


1
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Teknolog iIndustri
Universitas Bung Hatta, Padang
(noviyarsi@bunghatta.ac.id )

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk merancang tata letak fasilitas dengan terlebih dahulu melakukan perbaikan terhadap
area kerja setiap fasilitas produksi. Hal ini penting dilakukan agar layout yang dihasilkan lebih optimal sehingga
dapat menekan biaya yang dikeluarkan karena waktu yang terbuang untuk kegiatan material handling.
Berdasarkan hal tersebut tujuan penelitian ini adalah merancang ulang tata letak fasilitas produksi untuk
meminimasi ongkos material handling. Metode yang digunakan adalah 5S dan Systematic layout Planning (SLP).
Konsep 5S akan menghasilkan area kerja produksi yang tersusun rapi dan SLP akan menghasilkan layout usulan.
Hasil akhir dengan menggunakan konsep 5S didaptkan area kerja yang tersusun dengan lebih efisien dikarenakan
pada setiap area kerja hanya terdapat material, peralatan ataupun aktivitas yang dibutuhkan. Rancangan layout
usulan memberikan efisiensi luas area sesbesar 64% dan luas lantai sebesar 50%. Efisiensi ini berdampak pada
penutunan OMH sebesar Rp.330.525,5,- per bulan. Secara keseluruhan perbaikan layout ini memberikan efisiensi
biaya sebesar Rp.2.499.519,5 per bulan.

Kata kunci: Relayout, Ongkos Material Handling, 5S

1. PENDAHULUAN Analytical Hierarchy Process (FAHP) dan Quality


Function Deployment (QFD) perancangan tata letak.
Tata letak fasilitas yang dirancang dengan baik Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan yang
akan memberikan kontribusi yang positif dalam telah ada adalah perancangan tata letak dilakukan
optimalisasi proses operasi perusahaan dan pada dengan mengintegrasikan konsep 5S dalam
akhirnya menjaga kelangsungan hidup perusahaan penyusunan area kerja produksi dan konsep
serta keberhasilan perusahaan [1]. Karena itu penting perancangan tata letak untuk penyusunan seluruh
kiranya di dalam suatu pabrik dilakukan perancangan fasilitas produksi. Pada akhirnya hal ini nantinya
tata letak fasilitas produksi dengan baik, sehingga akan berdampak pada peningkatan kecepatan proses
pabrik berskala kecil maupun besar tidak lagi produksi sehingga dapat meminimasi ongkos
mengalami kerugian. Menurut Wignjosoebroto [2], material handling.
50%-70% dari keseluruhan aktivitas sistem produksi
merupakan aktivitas pemindahan bahan, dimana 2. TINJAUAN LITERATUR
tingkat effisiensinya ditentukan oleh tata letak
fasilitas produksi. Penanganan kegiatan pemindahan 2.1 Konsep 5S
material yang baik diharapkan akan mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan, baik berupa penurunan Gerakan 5S dirancang untuk menghilangkan
ongkos pemindahan bahan, peningkatan kapasitas pemborosan dan merupakan suatu gerakan yang
produksi, peningkatan kondisi kerja, peningkatan merupakan kebulatan tekad untuk mengadakan
daya jual produk serta peningkatan kualitas produk penataan, pembersihan, memelihara kondisi yang
yang dihasilkan. mantap dan memelihara kebiasaan yang diperlukan
Penelitian mengenai tata letak fasilitas produksi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik [7]. 5S
telah banyak dilakukan dengan berbagai pendekatan merupakan tool yang sering digunakan dalam metode
yang berbeda-beda. Beberapa penelitian seperti lean dalam melakukan perbaikan sistem untuk
Hojjati [3] dan Zhenyuan [4] telah mengkaji tentang mengurangi pemborosan, membersihkan area kerja
perbaikan tata letak dengan menggunakan konsep dan memperbaiki produktivitas tenaga kerja. Hal ini
lean production dan 5S tanpa mempertimbangkan dikarenakan dengan penerapan 5S dalam organisasi
konsep perancangan tata letak fasilitas. Abdalla [5] dapat menjaga kelancaran dan efisiensi aliran setiap
menggunkan tools pengambilan keputusan Analytical aktivitas dan memberikan hasil berupa pengurangan
HierarchyProcess (AHP) untuk pemilihan alternatif material, gerakan, waktu dan area yang dibutuhkan
layot. Bahkan penelitian Shahin [6] untuk melaksanakan operasi [8]-[10].
mengintegrasikan beberapa tools seperti, Fuzzy

Noviyarsi, Lestari Setiawati, Yoehendrio, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas II-237
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

2.2 Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas

Tata letak fasilitas pabrik didefinisikan sebagai tata


cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik dengan
memanfaatkan luas area secara optimal untuk
menunjang kelancaran proses produksi [2].
Rancangan umumnya digambarkan sebagai rencana
lantai, yaitu susunan fasilitas fisik (perlengkapan,
tanah, bangunan dan sarana lainnya) untuk
mengoptimumkan hubungan antara petugas
pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata
cara untuk mencapai tujuan usaha [11].
Menurut Purnomo [1], tujuan perancangan tata letak
fasilitas adalah:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan area yang ada.
2. Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja,
dan fasilitas produksi.
3. Meminimasi meterial handling.
4. Mengurangi waktu tunggu, kemacetan dan
kesimpangsiuran.
5. Memberikan jaminan keamanan, keselamatan,
dan kenyamanan bagi tenaga kerja.
6. Mempersingkat proses manufaktur.
7. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
8. Mempermudah aktivitas supervisi.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan mengikuti tahapan


(langkah-langkah) sebagai berikut:
1. Penyusunan area kerja produksi dengan
menggunakan konsep 5S. Gambar 1. Area Mesin Kompressor
2. Perancangan tata letak fasilitas produksi dengan
menggunakan metode Systematic Layout
4.2 Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi
Planning (SLP) yang dikembangkan oleh Muther
[12].
Langkah awal dalam perancangan tata letak,
3. Menghitung efisiensi luas lantai dan ongkos
dikaji mengenai kondisi existing layout. Dari kondisi
material handling dengan rancangan tata letak
existing layout, dengan menggunakan from to chart
fasilitas produksi usulan.
didapatkan ongkos material handling (OMH) seperti
terlihat pada Tabel 2. Hasil analisis terhadap kondisi
existing layout, didapatkan bahwa pada kondisi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN existing layout total waktu perpindahan untuk
keseluruhan proses produksi adalah 2996,7 detik
4.1 Penyusunan Area Kerja dengan Konsep 5S dengan total luas lantai yang terpakai adalah 754 m2.
Pada kondisi ini didapatkan OMH sebesar Rp.8080,9
Langkah pertama dalam implementasi 5S adalah
per proses atau Rp.525.255,5 per bulan.
pemilahan (Seiri) untuk setiap area kerja. Hasil
Setelah dilakukan proses perancangan sesuai
pemilahan untuk salah satu area kerja yaitu mesin
dengan konsep SLP maka didapatkan OMH seperti
rolling dapat dilihat pada Gambar 1 dan Tabel 1.
pada Tabel 3. Adapun Area Allocation Diagram
(AAD) dari layout usulan dapat dilihat Gambar 2.
Tabel 1 Data jumlah peserta kongres BKSTI
Hasil perancangan ulang tata letak menghasilkan
Barang yang dibutuhkan total luas lantai 388 m2, dengan total waktu
- Mesin rolling besar
- Mesin rolling kecil perpindahan untuk keseluruhan proses produksi
- Bahan/material yang akan diproses adalah 1042,4 detik. Pada kondisi usulan didapatkan
- Bahan/material yang telah diproses total ongkos material handling sebesar Rp.2857,- per
- Display cara pengoperasian mesin proses atau Rp.185.731 per bulan.
Barang yang tidak dibutuhkan
- Bahan-bahan (besi) yang sudah berkarat yang tidak
terpakai
- Kaleng-kaleng cat yang sudah kosong

II-238 Noviyarsi, Lestari Setiawati, Yoehendrio, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Tabel 2 OMH Existing Layout


Dari/ A B C D E F G H I J K Total
Ke
A 1461,3 1461,3
B 213,9 171,8 187,9 2322,8 2896,4
C 187,9 567 123,2 878,1
D 427,7 486 913,7
E 100,5 204,2 304,7
F 486 486
G 330,5 330,5
H 171,8 171,8
I 586,5 586,5
J 51,9 51,9
K
Total Ongkos Material Handling Layout awal 8080,9

Tabel 3 OMH Layout Usulan


Dari/ A B C D E F G H I J K Total
Ke
A 392,04 392,04
B 79,4 79,4 63,7 298,1 520,6
C 297 232,2 104,8 634
D 227,9 275,4 503,3
E 31,3 39,4 70,7
F 249,5 294,5
G 210,6 210,6
H 83,16 83,16
I 45,9 45,9
J 102,6 102,6
K
Total Ongkos Material Handling Layout Usulan 2857,4

Tabel 4. Effisiensi Hasil Rancangan


Existing Relayout Selisih Efisiensi

Waktu Perpindahan (dtk) 2996,7 1042,4 1954,3 64,64 %


Luas Lantai (m2) 754 377,34 376,66 49,95 %
OMH (Rp/bulan) 525.255,5 185.731 339.525,5 64,64 %

Gambar 2. Area Allocation Diagram Layout Usulan

Noviyarsi, Lestari Setiawati, Yoehendrio, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas II-239
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Hasil perancangan ulang terhadap tata letak Institute of Mining and Matallurgy & Mine
fasilitas produksi memperlihatkan terjadinya efisiensi Managers Association of Australia, pp. 27-37.
waktu perpindahan sebesar 64% dengan efisiensi luas [6] Shahin, Arash dan Mehdi Poormostafa, 2011,
lantaisebesai 50%. Besarnya efisiensi terhadap luas Facility Layout Simulation and Optimization:
lantai maupun ongkos material handling dikarenakan an Integration of Advanced Quality and
pada kondisi existing layout, pada area kerja banyak Decision Making Tools and Techniques,
terdapat komponen, material dan benda-benda yang Modern Applied Science, Vol 5. No 4, August
sebenarnya tidak dibutuhkan oleh area kerja. Hal ini 2011, pp. 95-111.
berdampak pada pemborosan terhadap penggunaan [7] Osada, Takashi, 2002, Sikap Kerja 5S Seri
area kerja. Minimasi terhadap pemborosan area kerja Manajemen Operasi, PPM, Jakarta.
ini berdampak pada efisiensi penggunaan luas lantai [8] Al-Aomar, Raid A., 2011, Applying 5S Lean
yang akhirnya berdampak pada minimasi OMH. Technology: An Infrastructure for Continuous
Disamping itu, apabila ditinjau dari effisiensi Process Improvement, World Academy of
waktu, maka waktu yang terbuang untuk kegiatan Science, Engineering and Technology 59, pp.
material handling perbulannya setara dengan waktu 2014-2019
yang diperlukan untuk pembuatan 0.5 unit produk. [9] Pusporini, Pregiwati dan Andesta, Deny, 2009,
Maka apabila ditinjau dari sisi biaya produksi produk, Integrasi Model Lean Sigma untuk Peningkatan
maka terjadi penghematan sebesar Rp. 2.100.000,- Kualitas Produk, Jurnal Teknik Industri
per bulan. Sehingga total efisiensi biaya per bulan Universitas Muhammadiyah Malang Vol. 10 No.
dengan adanya perbaikan layout adalah sebesar 2, pp. 176-183
Rp.2.499.519,5 per bulan. [10] Robinson, Alan G. & Schoereder, Dean M.,
2009, The Role of Front-Line Ideas in Lean
KESIMPULAN Performance Improvement, Quality
Management Journal, Vol. 16 No. 4 pp. 27-40.
1. Dengan menggunakan konsep 5S, maka setiap [11] Thomkins, James.A, White, John.A, Bozer,
area kerja dapat disusun dengan lebih efisien Yavuz.A, Tanchoco,J.M.A and Trevinom Jaime
dikarenakan pada setiap area kerja hanya terdapat (1996). Facilities Planning Second Edition.
material, peralatan ataupun aktivitas yang New York: Jhon Willey And Sons.
dibutuhkan. [12]
2. Rancangan layout usulan memberikan efisiensi
luas area sesbesar 64% dan luas lantai sebesar
50%. Efisiensi ini berdampak pada penutunan
OMH sebesar Rp.330.525,5,- per bulan. Secara
keseluruhan perbaikan layout ini memberikan
efisiensi biaya sebesar Rp.2.499.519,5 per bulan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Purnomo, Hari (2004). Perencanaan &


Perancangan Fasilitas. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu.
[2] Wignjosoebroto, Sritomo (2003). Tata Letak
Dan Pemindahan Bahan. Surabaya: Penerbit
Guna Widya.
[3] Hojjati, Seyed Mohammad Hossein, 2011,
Implementing 5S System in Persia Noor Factory,
International Journal of Industrial Engineering,
Vol. 18 No.8 pp.425-431.
[4] Zhenyuan, Jia, LU Xiaohong, Wang Dei, Jia
Defeng, Wang Lijun, 2011, Design and
Impelemtation of Lean Facility Layout System
of A Production Line, International Journal of
Industrial Engineering Vol. 18 No.5 pp.
260-269.
[5] Abdalla, Shaima, Mehmet S. Kizil, Ismet
Canbulat, 2013, Development of a Method for
Layout Selection Using Analytical Hierarchy
Process, 13th Coal Operators Conference,
University of Wollongong, The Australian

II-240 Noviyarsi, Lestari Setiawati, Yoehendrio, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas

Anda mungkin juga menyukai