Anda di halaman 1dari 13

Nama : Windy Purnama Indah Nasution

Kelas : 2 B S.TR Keperawatan

Mata Kuliah : KMB II

1. SOP Pemberian Insulin

A. Pengertian
Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.

Actrapid Novolet : adalah insulin short acting yang dikemas dalam bentuk pulpen insulin
khusus yang berisi 3 cc insulin.

B. Tujuan
Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.

C. Indikasi
1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh
sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.
2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak
dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard
akut atau stroke.
4. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila diet saja
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik.
6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen
tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan
memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati
normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan
insulin.
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

D. Kontraindikasi
1. Pemberian secara IV dapat menyebabkan hipoglikemi
2. Alergi terhadap obat hipoglikemi oral

E. Komplikasi
1) Kadar gula darah rendah
2)  Alergi/resistensi insulin
3) Reaksi lokal pada tempat penyuntikan
4) Pembengkakan tubuh

F. Persiapan Klien
1) Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur pemberian
injeksi insulin.
2) Menutup sampiran (kalau perlu).

G. Persiapan Petugas
1) Mencuci tangan
2) Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi injeksi
insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara
pemberian,dan pendokumentasian) .
3) Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4) Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
5) Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6) Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan atau
penurunan jumlah jaringan.
7) Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi insulin.

H. Persiapan Alat
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet) .
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab .
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.

I. Prosedur
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk klien
(berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik).
4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan,
inflamasi, atau edema.
5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya.
6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/ alcohol swab , dimulai
dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
7. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan regangkan
kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak dominan.
8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang domin secara lembut
dan perlahan.
9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
10. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum yang
sudah tertutup dengan tutupnya.

 Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) :


1) Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3) Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan indikator
dosis.
4) Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen (bagian cap )
sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah
dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.
5) Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan
perawat saatb memutar cap Novolet menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
11. Merapikan klien dan peralatan.
12. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
13. Perawat bersama pasien berdoa dengan mengucapkan
“allhamdulilahhirabbil’alamin”

J. Evaluasi
1. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30 menit setelah injeksi
insulin dilakukan.
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
3. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah terjadi pembengkakan atau
hematoma.
K. Dokumentasi
1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin

N ASPEK YANG DINILAI TINDAKAN


O YA TIDAK

1 TAHAP PRAINTERAKSI

a.       Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana


pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama
klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian,dan
pendokumentasian) .

b.       Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin

c.        Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan


hiperglikemia

d.       Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.

e.         Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati


apakah ada pengerasan atau penurunan jumlah jaringan.

f.        Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan


tujuan pemberian terapi insulin.

2 TAHAP ORIENTASI

a.       Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan


menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.

Contoh “assalamualaikum bapak/ibu perkenalkan saya


perawat...akan melakukan injeksi/penyuntikan insulin
yang bertujuan untuk...”

b.       Berikan kesempatan pasien untuk bertanya

c.        Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan


tindakan dengan membaca “bismillahirrohmanirrohim”

3 TAHAP KERJA

a. Mencuci tangan.

b. Memakai handscoen bersih.

c. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis


yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat
klien/instruksi medik).

d. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan


kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.

e. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin.


Lihat catatan perawat sebelumnya.

f. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas


alcohol/ alcohol swab , dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.

g. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien


yang kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk
dengan tangan yang tidak dominan.

h. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan


yang domin secara lembut dan perlahan.
i. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di
massage, hanya dilalukan penekanan pada area
penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.

j. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan


dalam keadaan jarum yang sudah tertutup dengan
tutupnya.

Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) :

a. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang


sesuai dengan kebutuhan.

b. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang


baru.

c. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0)


terletak sejajar dengan indikator dosis.

d. Memegang novolet secara horizontal dan


menggerakkan insulin pen (bagian cap ) sesuai dosis yang
telah ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan
jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.

Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit


(setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar
cap Novolet menandakan 2 unit insulin telah tersedia).

e. Merapikan klien dan peralatan.

f. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

g.Perawat bersama pasien berdoa dengan mengucapkan


“allhamdulilahhirabbil’alamin”
4 TAHAP TERMINASI

EVALUASI

a. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang


diberikan 30 menit setelah injeksi insulin dilakukan.

b. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping


pada klien.

c. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati


apakah terjadi pembengkakan atau hematoma.

DOKUMENTASI

a. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi


insulin.

b. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.

c. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin

2. Dosis Pemberian Insulin

Dewasa : Dosis suntikan awal adalah 20 unit, diikuti dengan 6 unit per jam sampai gula
darah turun ke 10 mmol/l atau di bawah 180 mg/dl.

3. Konsep Insulin
Insulin suntik adalah obat untuk memenuhi kebutuhan insulin pada penderita diabetes.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas untuk membantu mengendalikan
kadar gula darah.

Selain mengatur kadar gula darah, hormon ini juga mengatur metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein. Saat kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah cukup
atau saat insulin yang dihasilkan tidak dapat bekerja dengan optimal, akan terjadi penumpukan
gula di dalam darah.

Kondisi ini akan meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi pada penderita
diabetes, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, kerusakan sel saraf, dan stroke.

Insulin suntik diperlukan agar tidak terjadi penumpukan gula di dalam darah. Cara kerja
insulin suntik sama dengan insulin alami, yaitu membuat gula dapat diserap oleh sel dan bisa
diolah menjadi energi.

Merek dagang insulin suntik: Apidra, Insulatard HM, Insuman Basal, Insuman Comb 25,
Insuman Comb 30, Insuman Rapid, Lantus, Mixtard 30 HM, Sansulin Log-G

 Apa Itu Insulin Suntik

Golongan Obat resep


Kategori Preparat insulin
Manfaat Memenuhi kebutuhan insulin pada penderita diabetes
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Insulin suntik untuk ibu Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan
hamil dan menyusui adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol
pada wanita hamil.

Insulin suntik dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui,


jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi
Bentuk obat Suntik

 Peringatan Sebelum Menggunakan Insulin Suntik

Insulin suntik hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Sebelum menggunakan insulin
suntik, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
 Jangan menggunakan insulin suntik jika Anda alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu
dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
 Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit tiroid,
penyakit liver, gagal jantung, hipoglikemia, penyakit infeksi, lipoatrophy (berkurangnya
jaringan lemak di daerah tubuh tertentu), atau hipokalemia.
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan insulin
suntik, karena dapat memengaruhi meningkatkan risiko rendahnya kadar gula darah.
 Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang membutuhkan
kewaspadaan, selama menjalani pengobatan dengan insulin suntik, karena obat ini dapat
menyebabkan pusing.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal
tertentu.
 Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius,
atau overdosis setelah menggunakan insulin suntik.

 Dosis dan Aturan Pakai Insulin Suntik

Insulin suntik akan diberikan lewat suntikan melalui pembuluh darah (intravena/IV), ke
dalam otot (intramuskular/IM), atau di bawah kulit (subkutan) oleh dokter atau petugas medis di
bawah pengawasan dokter.

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan insulin suntik sesuai kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Ketoasidosis diabetik

 Suntik intramuskular/IM

 Dewasa: Dosis suntikan awal adalah 20 unit, diikuti dengan 6 unit per jam sampai gula
darah turun ke 10 mmol/l atau di bawah 180 mg/dl.

 Suntik intravena/IV
 Dewasa: Dosis diberikan melalui infus dengan dosis awal 6 unit per jam, dosis
digandakan 2 atau 4 kali lipat jika kadar gula darah tidak juga turun.
 Anak-anak: Dosis diberikan melalui infus dengan dosis awal 0,1 unit/kgBB per jam,
dosis digandakan 2 atau 4 kali lipat jika kadar gula darah tidak juga turun.

Kondisi : Diabetes mellitus

 Suntik subkutan

 Dewasa: Dosis akan disesuaikan oleh sesuai kebutuhan. Suntikan dilakukan ke area paha,
lengan atas, bokong, atau perut.

 Cara Menggunakan Insulin Suntik dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan sebelum


menggunakan insulin. Insulin suntik yang ditujukan untuk kondisi ketoasidosis diabetikum akan
langsung diberikan oleh oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Insulin suntik yang ditujukan untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes
melitus biasanya disuntikkan 30 menit sebelum makan. Obat ini lebih baik disuntikkan pada
bagian tubuh yang berbeda untuk setiap suntikan. Jangan gunakan tempat yang sama persis
dengan suntikan sebelumnya.

Ikuti jadwal penyuntikan yang diberikan oleh dokter agar pengobatan efektif. Selama
pengobatan Anda perlu melakukan tes darah dan tes gula darah secara teratur untuk memeriksa
respons tubuh terhadap insulin suntik.

Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini
karena menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemia
(tingginya kadar gula di dalam darah).

 Interaksi Insulin Suntik dengan Obat Lain

Berikut ini adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi jika insulin suntik digunakan
bersamaan dengan obat-obatan lainnya:
 Peningkatan efek penurunan gula darah yang berisiko menyebabkan hipoglikemia jika
digunakan dengan obat diabetes, ACE  inhibitor, disopyramide, fibrat, fluoxetine,
antidepresan golongan MAOI, pentoxifylline, atau antibiotik sulfonamida
 Penurunan efek insulin suntik dalam menurunkan gula darah jika digunakan
dengan glukagon, danazol, diuretik, isoniazid, kortikosteroid, hormon tiroid, pil KB, atau
antipsikotik atipikal, seperti olanzapine
 Peningkatan risiko terjadinya kenaikan berat badan dan edema perifer jika digunakan
dengan pioglitazone atau rosiglitazone
 Peningkatan risiko tersamarnya gejala hipoglikemia jika digunakan dengan beta-blockers
 Penurunan efek obat sermorelin

Efek Samping dan Bahaya Insulin Suntik

Efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan insulin suntik adalah:

 Bengkak, merah, dan gatal di area yang penyuntikan


 Berat badan bertambah
 Konstipasi

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau semakin
buruk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih
serius, seperti:

 Rendahnya kadar kalium darah (hipokalemia), yang bisa ditandai dengan kram otot,
tubuh terasa lemas, dan detak jantung tidak teratur
 Rendahnya kadar gula darah, yang bisa ditandai dengan denyut jantung cepat,
berkeringat, muncul rasa lapar, pusing, gemetar, kesemutan, atau pandangan kabur
 Tangan atau kaki bengkak
 Berat badan bertambah dengan cepat.

4. Sasaran Pemberian Insulin


Kepada pasien penderita Diabetes Militus (DM).

Anda mungkin juga menyukai