1533 4344 1 PB
1533 4344 1 PB
Abstract
This research is aimed at understanding relationship between spiritual intelligence and
resilience of teenagers born in poor family in Jongin Village, Tolitoli Regency, Central
Sulawesi. There are 39 participants in this research, and data collecting technique uses
accidental sampling technique. Resilience variable is measured with resilience scale
adapted from Resilience Quotation (RQ) and Spiritual Intelligence scale is measured with
scale of Spiritual Intelligence Self-Report Inventory (SISRI-24). The data is analyzed with
correlation technique of Product Moment Pearson. Correlation coefficient is r = 0.654 (p
< 0,01), so it can be concluded that there is positive relationship and very significance
between spiritual intelligence and resilience of teenagers born in poor family in Jongin
Village, Tolitoli Regency, Central Sulawesi. The higher spiritual intelligence, the higher
resilience will be; and the lower spiritual intelligence, the lower resilience will be.
Keywords: resilience, spiritual intelligence, teenager
Chelsie Ireine Finka: Permisive Relationship Between Spiritual Intelligence …
Psikodimensia Vol.17/ 2, 2018 | 103-109 | DOI 10.24167/psidim.v17i2.1533 104
Chelsie Ireine Finka: Permisive Relationship Between Spiritual Intelligence …
Psikodimensia Vol.17/ 2, 2018 | 103-109 | DOI 10.24167/psidim.v17i2.1533 105
dan keluar dari kenyataan bahwa hidup perilaku dan hidup dalam konteks
mereka tidak harus seperti remaja lain makna yang lebih luas dan kaya,
yang hidup mengikuti zaman akan tetapi kecerdasan untuk menilai bahwa
dengan ekonomi yang rendah mereka tindakan atau jalan hidup seseorang
tetap dapat hidup bahagia dan sukses lebih bermakna disebut dengan
seperti remaja lain yang hidup mengikuti kecerdasan spiritual (Zohar dan Marshal,
tren masa kini. Kekuatan untuk tetap 2007). King dan DeCicco (2009)
mampu bertahan dalam menghadapi, menyatakan kecerdasan spiritual adalah
mengatasi, mempelajari kesulitan dalam sekumpulan kapasitas mental adaptif
hidup, dan bahkan ditransformasi oleh yang didasarkan pada aspek-aspek non
kesulitan tersebut dinamakan resiliensi material dan transenden dari realitas,
(Grotberg, 2003). secara khusus yang berhubungan dengan
critical existential thingking, personal
Resiliensi adalah kemampuan
meaning production, transcendental
untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam
awareness, conscious state expansion.
situasi sulit (Reivich dan Shatte, 2002).
Kecerdasan spiritual merupakan modal
Resiliensi merupakan faktor yang
spiritual individu, dengan model
berperan penting untuk dapat bertahan
spiritual yang ada dalam diri seseorang
dalam mengatasi masalah dan
akan mampu membangkitkan motivasi
mempertahankan diri dalam situasi yang
tinggi dalam memandang kehidupan,
menekan, serta mampu beradaptasi dan
tidak lagi hanya memandang sebatas
belajar dalam situasi tersebut. Resiliensi
materi tetapi menjadikan hidup ini
sangat memberi pengaruh positif bagi
penuh arti dan makna yang lebih tinggi.
individu karena resiliensi dapat
mengubah kehidupan seseorang menjadi METODE
lebih baik dari sebelumnya. Individu Pendekatan yang digunakan
yang dapat melakukan resiliensi dengan dalam dalam penelitian ini adalah
baik akan mampu mengatasi kesulitan pendekatan kuantitatif. Variabel yang
dan trauma yang dihadapi. digunakan dalam penelitian ini yaitu
Kecerdasan Spiritual dan Resiliensi.
Dalam mengembangkan
Penelitian ini dilakukan di Desa Jongin
resiliensi, banyak faktor yang dapat
Kab. Tolitoli Sulawesi Tengah. Sampel
mempengaruhi salah satunya faktor
dalam penelitian ini berjumlah 39 orang
lingkungan yang mencakup spiritualitas
remaja yang berumur dari 12-21 tahun,
dan agama. Seseorang yang memiliki
tinggal di rumah yang kurang layak, dan
agama dan mendalaminya maka akan
masih sering mendapatkan
memiliki spiritualitas yang baik yang
bantuan.Metode yang digunakan dalam
akan menjadi pengendali kehidupan
penelitian ini berupa skala yakni skala
manusia dan kedalam pembinaan pribadi
resiliensi dan skala kecerdasan spiritual
yang jika tertanam kuat maka semakin
dengan menggunakan metode skala
kuat pengaruhnya dalam pengendalian
Likert. Komponen skala resiliensi terdiri
tingkah laku dan pembentukan sikap.
dari 7 aspek yaitu regulation emotion,
Seseorang yang memiliki spiritualitas
impuls control, optimism, causal
dan mampu dalam menghadapi dan
analysis, empathy, self eficcacy,
memecahkan masalah serta mampu
danreaching out.Komponen skala
untuk mengendalikan tingkah laku dan
kecerdasan spiritual terdiri dari critical
sikap maka orang tersebut akan
existential thinking, personal meaning
dikatakan memiliki kecerdasan spiritual.
production, trancendental awareness
Kemampuan dalam menghadapi dan
dan conscious state expansion.
memecahkan persoalan makna dan nilai,
yaitu kecerdasan untuk menempatkan
Chelsie Ireine Finka: Permisive Relationship Between Spiritual Intelligence …
Psikodimensia Vol.17/ 2, 2018 | 103-109 | DOI 10.24167/psidim.v17i2.1533 106
Chelsie Ireine Finka: Permisive Relationship Between Spiritual Intelligence …
Psikodimensia Vol.17/ 2, 2018 | 103-109 | DOI 10.24167/psidim.v17i2.1533 107
Chelsie Ireine Finka: Permisive Relationship Between Spiritual Intelligence …
Psikodimensia Vol.17/ 2, 2018 | 103-109 | DOI 10.24167/psidim.v17i2.1533 108
Chelsie Ireine Finka: Permisive Relationship Between Spiritual Intelligence …
Psikodimensia Vol.17/ 2, 2018 | 103-109 | DOI 10.24167/psidim.v17i2.1533 109