2104 6112 2 PB
2104 6112 2 PB
1 | September 2019
Andreas Heryjanto
Magister Manajemen, Universitas Bunda Mulia
email: aheryjanto@bundamulia.ac.id
ABSTRACT
Business longevity is one of the goals of a family business, where business is expected to last
for a long time, whether in the hands of family members or handled by professionals. The
longevity of a family business is influenced by the values in it. Values that are needed in the
family business are usually embedded in a vision. In vision contained the values, beliefs,
principles, and binding promises, which characterize a family business.
The embodied vision by all owners and employees is able to satisfy customers, which
ultimately perpetuates a family business. In order to realize the sustainability of the family
business, integration between family harmony, tolerance of differences, participation and
openness among stakeholders are needed.
Based on the business vision, the factors such as competitive value proposition, distinctive
capabilities, dynamic capabilities, trust and commitment are created, which are useful for
achieving the longevity of a family business.
ABSTRAK
Kelanggengan bisnis merupakan salah satu tujuan bisnis keluarga, di mana bisnis diharapkan
dapat berlangsung dalam waktu yang lama, entah di tangan anggota keluarga ataupun
ditangani oleh profesional. Kelanggengan suatu bisnis keluarga dipengaruhi oleh nilai-nilai
yang ada di dalamnya. Nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam bisnis keluarga biasanya
terkandung dalam suatu visi. Di dalam visilah terkandung nilai-nilai, keyakinan, prinsip, dan
janji yang mengikat, yang memberikan ciri khas suatu bisnis keluarga.
Pengejawantahan visi dengan tepat oleh seluruh pemilik dan karyawan mampu memuaskan
pelanggan, yang akhirnya melanggengkan suatu bisnis keluarga. Untuk mewujudkan
tercapainya kelanggengan bisnis keluarga tersebut, diperlukan keterpaduan antara harmoni
keluarga, toleransi terhadap perbedaan, partisipasi dan keterbukaan di antara pemangku
kepentingan.
Bersumber dari visi bisnis terciptalah faktor-faktor janji nilai bersaing, kemampuan unik,
kemampuan dinamis, kepercayaan dan komitmen, yang bermanfaat untuk tercapainya
kelanggengan suatu bisnis keluarga.
Key words : Business longevity, vision, trust and commitment
30
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
31
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
32
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
33
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
34
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
bisnis yang memiliki sumberdaya dengan harga lebih mahal, maka kriteria
bercirikan VRINE tersebut disebut inimitability sempurna terpenuhi dan
memiliki kemampuan unik. Kemampuan selama pesaing tidak bisa mendapatkan
unik adalah kemahiran meracik assets yang manfaat yang sama dengan menggunakan
menciptakan suatu keunikan untuk kombinasi sumber daya bernilai yang
perusahaan (Ihalauw, 2013). berbeda, tercapailah kriteria non-
Suatu bisnis yang memiliki sumber substitutability sempurna. Untuk
daya yang bernilai (valuable resources), mewujudkan itu semua, suatu bisnis harus
memampukannya untuk memiliki kemampuan untuk
mengimplementasikan strategi-strateginya mengeksploitasinya (exploitability) atas
secara efektif dan efisien (Barney, 1991), sumber daya yang dimilikinya agar
Dengan sumber daya yang bercirikan memiliki keunggulan bersaing.
rarity, memungkinkan suatu bisnis
Namun demikian, suatu bisnis tidak
menciptakan kelangkaan relatif terhadap
mungkin mampu mempertahankan
suatu permintaan. Dengan demikian,
kemampuan unik sumberdaya yang
menurut Carpenter dan Sanders (2009)
dimilikinya selamanya. Untuk
suatu bisnis yang memiliki sumber daya
mempertahankannya, harus tetap
yang bercirikan valuable dan rarity akan
memperhatikan pengaruh pasar yang
terjamin keunggulannya selama pesaing
dinamis dalam upaya memperbaharui
belum memilikinya atau mampu
sumber daya dan mengembangkan new
menemukan pengganti yang mirip. Salah
capabilitiesnya (Carpenter dan Sanders,
satu cara yang dapat dilakukan suatu bisnis
2009:108; Hooley, Piercy dan Nicoulaud
agar sumberdaya yang dimilikinya tetap
2012:136). Dengan menyesuaikan diri
valuable dan rarity (Hooley, Piercy dan
dengan kondisi lingkungan eksternal yang
Nicoulaud, 2012) yaitu melalui tacitness,
dinamis, suatu bisnis harus memperbaharui
yaitu keahlian dan pengetahuan tanwujud
dan mengembangkan sumberdaya yang
yang dihasilkan dari belajar dan
dimilikinya. Kemampuan baru
melakukan.
(kemampuan dinamis) dapat diperoleh
Selama pesaing belum berhasil
melalui proses pembelajaran (learning),
memperoleh sumber daya yang valuable
inovasi dan kreativitas yang melibatkan
dan rare dengan cepat, atau diperolehnya
35
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
seluruh sumber daya yang dimiliki bisnis bisnis dan keluarga, dengan bekerja
tersebut. (Carpenter Sanders, 2009; Hooley, bersama untuk merencanakan atau
Piercy dan Nicoulaud, 2012). Kemampuan memecahkan masalah serta
dinamis (dynamic capabilities) adalah mengembangkan aturan-aturan keluarga
kemahiran perusahaan untuk memodifikasi yang adil dan menerapkannya secara
dan merevisi sumberdaya dan keahliannya konsisten untuk seluruh anggota keluarga
sesuai dengan perubahan lingkungan (Carlock dan Ward, 2001:11). Bisnis
(Carpenter dan Sanders, 2009). keluarga cenderung stabil, konservatif, dan
menjadi loyal terhadap visi, misi dan nilai-
Kepercayaan (trust) dan Komitmen
nilai pendiri karena keluarga memiliki
Menurut Lee (2004), keunikan
komitmen jangka panjang terhadap
bisnis keluarga dalam aras tertingginya
bisnisnya (Susanto et al., 2008). Namun
adalah kepercayaan (trust) dan komitmen.
demikian, komitmen bukan hanya untuk
Kedua faktor itu mutlak diperlukan, karena
penerus bisnis dan karyawan, karena
menurut Grote (2003) bahwa kesuksesan
komitmen pendirilah yang menyebabkan
bisnis keluarga tidak dapat dilepaskan dari
bisnis bisa terus bertahan. Oleh karena itu,
family rivalries. Bahkan menurut Freud
penting untuk membangun komitmen
(Carlock dan Ward, 2001) “intensity of
bisnis bagi keluarga serta membuat
family and work relationship is created by
perencanaan guna mewujudkan komitmen
conflicts between ‘lieben und arbeiten’
tersebut.
(love and work)” yang sangat mudah
memicu konflik di antara keluarga dan
METODE PENELITIAN
bisnis.
Penelitian ini menggunakan metode
Kepercayaan (trust) adalah
penelitian kualitatif. Desain yang
keyakinan seseorang tentang ketulusan
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
pihak lain terhadap kepentingan bersama,
kasus. Dengan desain studi kasus ini,
sedangkan komitmen adalah kesediaan
diharapkan dapat diperoleh gambaran
seseorang untuk secara sukarela
secara cermat terhadap gejala-gejala dan
mengikatkan diri pada tujuan bersama
fakta-fakta aktual yang tidak dapat
(Ihalauw, 2013). Kepercayaan akan
dipisahkan dari latar alamiahnya (Creswell,
muncul dari pengalaman individu dalam
2015; Ghony dan Fauzan, 2012). Dalam
36
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
studi kasus ini, yang dipakai adalah kasus penelitian yang terangkum dalam beberapa
tunggal, yaitu bagaimana peran visi bisnis bagian berikut ini :
dalam mempertahankan kelanggengan PERANAN VISI DALAM
bisnis Bandeng Juwana. MELANGGENGKAN BISNIS
Wawancara mendalam terhadap BANDENG JUWANA
beberapa informan kunci, studi Visi merupakan fondasi bisnis
dokumentasi, serta observasi pasif dengan keluarga, karena di dalamnya
waktu yang berbeda-beda, diharapkan terkandung suatu keyakinan, nilai-nilai,
tercapai triangulasi dalam penelitian ini. prinsip, dan janji yang mengikat. Visi
Wawancara dilakukan kepada informan yang diyakini oleh seluruh pemangku
kunci yang bersedia diwawancarai secara kepentingan dan diejawantahkan dengan
langsung yaitu Daniel (pendiri bisnis) dan tepat akan menghasilkan kekuatan untuk
Arif (menantu yang aktif menangani bisnis melanggengkan suatu bisnis keluarga.
sehari-hari). Observasi dilakukan dengan Hal ini terwujud dengan sempurna di
cara pengamatan, dengan tidak terlibat bisnis keluarga Bandeng Juwana.
dalam kegiatan-kegiatan subyek penelitian Seperti yang dinarasikan dengan
dan tidak berinteraksi dengan mereka gamblang oleh pendiri Bandeng
secara langsung. Observasi dilakukan Juwana, dr. Daniel, demikian :
hanya pada hal-hal yang terkait dengan “Visi / misinya : kasih sama kreatif
(kasih dan kreatif)
topik yang diteliti atau yang sangat relevan
Saya ngajari (mendidik) pegawai
dengan data yang dibutuhan. Sedangkan saya :
‘Kowe harus kasih sama kreatif’
studi dokumentasi diperoleh dari dokumen
(kamu harus berbuat kasih dan
(buku harian, surat-surat, aturan, memo), kreatif)
Suatu ketika ada rombongan
foto, serta informasi yang tersedia di
datang satu bus, tour-leadere (tour-
internet. leadernya)
turun masuk sini, tanya ….. (nama
pesaing utamanya) di mana?
HASIL DAN PEMBAHASAN Ooo di …... (menunjukkan nomor
yang dituju)
Dari hasil wawancara mendalam,
Mbok saya dianterken, dianterken
observasi dan dokumentasi yang sama pegawai saya”1
diperoleh, terjawablah persoalan-persoalan 1
Wawancara dengan dr. Daniel, tanggal 27 Januari
2018
37
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
(tolong saya diantarkan, terus dengan tepat oleh seluruh pemilik dan
diantarkan oleh pegawai saya)
pegawai mampu memuaskan
Masuk ke sana terus dianterken
(diantarkan) semua. Tinggal pelanggan, yang akhirnya
pulang
melanggengkan bisnis keluarga
Kira-kira setengah jam rombongan
itu ke sini semua, tersebut.
karena di sana digetak sama
Walaupun untuk mewujudkan visi
(dibentak oleh) kasirnya
Tour-leader bilang : Yuk pindah tersebut terkadang terasa merugikan
wae (aja ke) Bandeng Juwana.
bisnis sendiri, tetapi hal tersebut tetap
Bandeng Juwana luwih apik wong
e (lebih baik orangnya) harus dilakukan. Hal ini juga diyakini
oleh pendiri Bandeng Juwana di dalam
menjalankan bisnisnya, seperti yang
Pada waktu mendengar kejadian
diungkapkan berikut ini :
tersebut, sebenarnya dr. Daniel dalam
“Seperti orang parkir di sini,
hati mengatakan bahwa karyawannya
tukang parkir ndak boleh tanya
bertindak bodoh. Bagaimana mungkin (tidak boleh bertanya) mau beli di
mana.
calon pembeli menanyakan ke pesaing,
Kalau parkir di mana-mana ada
malahan diberi tahu dan bahkan diantar tulisannya :
parkir khusus untuk toko …. saya
sampai ke tempat yang dituju. Tetapi,
punya ndak (tidak)
dia tidak berani mengatakan terus Malah kencing (buang air kecil)
tempat saya, kan bersih
terang ke pegawai tersebut, karena
Tapi buat saya ndak (tidak)
bagaimanapun juga yang mengajarkan masalah,
karena saya punya toko itu
tentang kasih adalah dirinya sendiri.
merasakan bahwa
Dan itu berarti pegawai tersebut sedang narik (menumbuhkan minat) orang
masuk ke toko itu sukar
mengamalkan visi yang diajarkannya.
bagaimana orang bisa laku kalau
Akhirnya, dr. Daniel baru sadar bahwa orang itu tidak masuk toko
Jadi dia masuk sini duduk, ndak
kasih itu luar biasa. Kejadian itu
(tidak) beli saya sudah untung
memungkinkan konsumen bisa Dia tahu di sini ada ini … dia tahu.
suk ben nek butuh itu ke sini (lain
merasakan betapa primanya layanan
kali kalau membutuhkan itu, dia
yang diberikan kepada mereka, akan ke sini)
Nunut ke toilet ya nggak papa
sehingga mereka sangat terkesan
(Numpang ke toilet ya tidak apa-
dengan tindakan pegawainya tersebut. apa)
Justru di sinilah pengejawantahan visi
38
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
Buat saya ndak (tidak) masalah”2 diyakininya yaitu kasih. Hal itu terbukti
justru menguntungkan bagi
Masalah utama di kawasan tersebut kelangsungan hidup bisnis tersebut.
adalah masalah lahan parkir yang Selanjutnya untuk mewujudkan
terbatas. Para pesaing menerapkan visi tersebut harus memberikan manfaat
parkir untuk pembeli di tokonya, kepada masyarakat pada umumnya dan
sedangkan Bandeng Juwana justru konsumen pada khususnya. Seperti yang
membebaskan lahan parkirnya dipakai diungkapkan oleh dr. Daniel berikut ini
oleh yang membutuhkan, termasuk :
pengunjung yang hanya melihat-lihat “Seringkali mahasiswa itu datang
dari Yogya, dari mana-mana,
saja. Bahkan dr. Daniel menganggap
Ngajari bikin bandeng (melatih
suatu keuntungan apabila orang mau cara mengolah bandeng)
dan kita itu biasanya banyak sekali
parkir dan datang ke tokonya walaupun
mahasiswa yang praktek di sini
tidak membeli sama sekali. Menurutya, ndak ada satupun yang kita
paling sukar meminta konsumen untuk umpetin. Sak bumbunya kita ......
(Tidak satupun yang kita
mau masuk ke toko. Pada waktu sembunyikan. Seluruh bumbunya
konsumen sudah masuk toko, biasanya kita berikan)
Untung saya tuh kalau ngajari koyo
mereka akan dengan mudah dipengaruhi ngono, itu saya promosi
oleh suasana toko dan tidak terlalu (Keuntungan saya kalau
mengajarkan seperti itu, itu saya
mempermasalahkan harga lagi. Selain promosi)
itu, keuntungan lainnya apabila mereka Buat saya mengutungkan karena
banyak yang tahu Bandeng Juwana
puas dengan layanan yang diberikan, Hampir tiap minggu pasti ada”3
mereka tidak segan-segan untuk
Bagi dr. Daniel, dengan
merekomendasikan ke orang lain,
mengejawantahkan visinya berarti juga
sehingga terjadilah word of mouth
menguntungkan bagi Bandeng Juwana.
(getok tular). Bagaimanapun tindakan
Orang semakin tahu tentang aneka
yang dilakukannya selama ini
ragam oleh-oleh produk bandeng dan
merupakan pengejawantahan visi yang
Kota Semarangpun dikenal dengan
2 3
Wawancara dengan dr. Daniel, tanggal 27 Januari Wawancara dengan dr. Daniel, tanggal 27 Januari
2018 2018 dan 17 Maret 2018
39
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
oleh keluarga Bandeng Juwana tersebut menawarkan solusi yang lebih baik atas
seperti yang diungkapkan oleh Arif yang penting. Dengan mempelajari pola
40
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
41
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
Dari sampel inilah, biasanya muncul Arif, salah satu penerus bisnis Bandeng
produk-produk baru andalan yang akan Juwana, menambahkan demikian :
menambah omzet perusahaan. Selain itu “Ada sesuatu yang beda dari toko
dengan adanya sampel tersebut, akan yang lain
variasi dari bandeng ini sangat
menyempurnakan produk tersebut dari
banyak dibanding yang lain
saran dan kritikan konsumen yang Kepengin (inginnya) yang dibawa
mencobanya. Penyediaan sampel inilah dari Semarang yang ciri khasnya
dari bandeng Kalau sini ada
menjadi faktor janji nilai bersaing yang bandeng duri lunak, otak-otak
utama dalam upaya memenuhi kepuasan bandeng biasa ….
Kita ada bandeng teriyaki, ada sate
konsumen.
bandeng, ada aneka pepes
“Jadi roti semua kasi (diberikan) nasi goreng bandeng, nasi bakar
sample semua” kata dr. Daniel8 bandeng
tahu bakso jadi tahu bandeng, sate
KEMAMPUAN UNIK
bandeng ada, bergedel bandeng”10
(DISTINCTIVE CAPABILITIES)
Kemampuan unik yang dimiliki Dengan bahan dasar ikan bandeng,
oleh suatu bisnis memudahkan Bandeng Juwana berusaha menciptakan
pelanggan untuk membedakannya dari variasi produk yang luar biasa, sehingga
pesaing. Ada ciri khas yang dimiliki saat ini memiliki 78 variasi produk
bisnis tersebut yang tidak dimiliki oleh dengan bahan utama bandeng. Variasi
pesaingnya. Bersumber dari visi bisnis produk dari bahan utama yang sama ini
Bandeng Juwana, terciptalah aneka menjadikannya Bandeng Juwana
bandeng yang tidak dilakukan oleh memiliki keunikan, karena pilihan yang
pesaingnya. diberikan sangat banyak yang tidak
“Masakan bandeng termasuk roti dimiliki oleh para pesaingnya. Bahkan
yang isinya bandeng …..
Itu semua 78 macem” kata dr. Bandeng Juwana secara berkala juga
Daniel9 mengadakan acara Bazar Bandeng agar
produk-produk bandengnya dikenal oleh
8
Wawancara dengan dr Daniel, tanggal 27 Januari
para pelanggannya.
2018
9 10
Wawancara dengan dr. Daniel, tanggal 27 Januari Wawancara dengan Arif, tanggal 13 Oktober
2018 2018
42
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
43
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
Jadi tiap kali itu kita berubah dari mempercayakan bisnis keluarganya
pengalaman”12 kepada menantu tertua yang bernama
Arif. Berikut pernyataannya :
Ditambahkan pula oleh Arif bahwa
“Langsung saya kasikan Arif, ‘Rif,
dalam dunia bisnis oleh-olehpun harus kowe nyekel Rif’
mengikuti trend yang sedang terjadi Rif kamu cekel, nanti kamu
rembugan sama saudara-saudara,
supaya tetap sesuai dengan selera sebulan ambil berapa
konsumen, seperti yang dituturkan Saya ndak tahu. Lancar ok, jalan
lancar. Anak dan mantu jauh lebih
demikian : terbuka
“Kreativitas dan berkualitas Omong-omong blak-blakan”14
Trendnya apa ….. kami (Langsung saya berikan ke Arif,
mengikuti”13 ‘Rif, kamu pegang Rif’
Rif kamu pegang, nanti kamu
bicarakan dengan saudara-
saudara,
KEPERCAYAAN (TRUST) DAN Sebulan ambil gaji berapa
Saya tidak tahu. Lancar semuanya,
KOMITMEN berjalan lancar.
Visi mengandung suatu keyakinan, Anak dan menantu jauh lebih
terbuka
nilai-nilai, prinsip, dan janji yang Komunikasi terbuka apa adanya)
mengikat, yang apabila diyakini dan
Memberikan tongkat estafet bisnis
diejawantahkan dengan sempurna, akan
pertama kali kepada menantu tertua
menciptakan faktor kepercayaan dan
adalah suatu langkah berani di dalam
komitmen. Kedua faktor ini menjadi ciri
mewujudkan prinsip kepercayaan
khas suatu bisnis keluarga yang
(trust). Hal itu tidak terlepas dari adanya
berhasil. dr. Daniel sangat memahami
komitmen kedua belah pihak, baik dari
dan mewujudkan kedua faktor itu
pemberi kepercayaan (dalam hal ini dr.
bertumbuh dengan sempurna di bisnis
Daniel) dan penerima kepercayaan
Bandeng Juwana. Hal ini nampak dari
(dalam hal ini Arif). Untuk
tindakannya yang berani
mengokohkan kepercayaan dan
12 komitmen tersebut, diadakanlah
Wawancara dengan dr. Daniel, tanggal 27
Januari 2018
13 14
Wawancara dengan Arif, tanggal 13 Oktober Wawancara dengan dr. Daniel, tanggal 27
2018 Januari 2018
44
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
45
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
46
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
desain grounded theory, agar dihasilkan Conte, Francesca, Siano, Alfonso, dan
Vollero, Agostino. 2017. CEO
teori mini yang memberikan gambaran
communication: engagement,
yang lebih lengkap tentang peran visi suatu longevity and founder centrality. An
exploratory study in Italy. Corporate
bisnis keluarga.
Communications: An International
Journal
KETERBATASAN PENELITIAN
Creswell, John W., terjemahan. 2015.
Berhubung adanya keterbatasan Penelitian Kualitatif & Desain Riset –
Memilih di Antara Lima Pendekatan.
waktu, penelitian kualitatif ini dilakukan
Cetakan 1.
melalui wawancara mendalam hanya
De Wit, Bob dan Ron Meyer. 2005.
dengan 2 informan kunci. Oleh karena itu,
Strategy Synthesis : Resolving
peneliti melengkapinya dengan melakukan Strategy Paradoxes to Create
Competitive Advantage (Text and
observasi di berbagai waktu yang berbeda,
Readings). Second edition. Thomson
serta studi dokumentasi dari situs terkait di Learning. London.
internet.
Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan
Almanshur. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Cetakan I. Ar-
Ruzz-Media. Jogjakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Grote, Jim. 2003. Conflicting Generations :
A New Theory of Family Business
Barney, Jay. 1991. Firm Resources and
Rivalry. Family Business Review. vol.
Sustained Competitive Advantage.
XVI. no. 2, p. 113-124
Journal of Management. Vol. 17, No.
1, p. 99-120
Heryjanto, Andreas. 2016. Disertasi :
Mitosis-bisnis, Strategi Generasi
Carlock, Randel S. dan John L. Ward.
Ketiga Lunpia Semarang
2001. Strategic Planning for the
Mempertahankan Keberlanjutan-
Family Business. first edition.
bisnis. FEB Universitas Kristen Satya
Palgrave Macmillan, New York
Wacana, Salatiga.
Carpenter, MA dan Wm. Gerard Sanders.
Hooley, Graham, Nigel F. Piercy dan
2009. Strategic Management – A
Brigitte Nicoulaud. 2012. Marketing
Dynamic Perspective Concepts and
Strategy & Competitive Positioning.
Cases. Second Edition. Pearson
fifth edition. Pearson Education
Prentice Hall, New Jersey.
Limited, England.
47
Jurnal PRAXIS | Vol. 2 | No. 1 | September 2019
Lee, Jim. 2004. The Effect of Family Ward, John L. 2004. Perpetuating the
Ownership and Management on Firm Family Business (50 Lessons Learned
Performance. SAM Advanced from Long-Lasting, Successful
Management Journal. p. 46-53 Families in Business). first edition.
Palgrave Macmillan, Hampshire
Morden, Tony. 1997. Leadership as vision.
Management Decision, Vol. 35 Iss 9 Wernerfelt, Birger. 1984. A Resource-
pp. 668 - 676 based View of The Firm. Strategic
Management Journal vol. 5:171-180
Susanto, AB et. al. 2007. The Jakarta
Consulting Group on Family Business. Yoeli, Raya dan Berkovich, Izhak. 2010.
Divisi Penerbitan The Jakarta From personal ethos to organizational
Consulting Group, Cetakan I. vision: narratives of visionary
educational leaders. Journal of
Ta`pies, Josep dan Moya, Marı´a Educational Administration Vol. 48
Ferna´ndez. 2012. Values and No. 4, 2010 pp. 451-467
longevity in family business: evidence
from a cross-cultural analysis. Journal https://www.bandengjuwana.com/,
of Family Business Management Vol. diunduh per 2 Maret 2018
2 No. 2, pp. 130-146
Jateng.tribunnews.com/.../kisah-sukses-
Tokarczyk, John et. al. 2007. A Resource- dokter-daniel-nugroho-bisnis-
Based View and Market Orientation bandeng-presto, diunduh per 2 Maret
Theory Examination of The Role of 2018
‘Familiness’ in Family Business
Success”. Family Business Review vol.
XX(1):17-31
48