Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tinjauan umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah dan perkembangan PT. BPR Dhana Adiwerna

Bank Perkreditan Rakyat Dhana Adiwerna berbadan hukum

perseroan terbatas dengan jumlah modal dasar Rp. 2.000.000.000,-

dan modal disetor Rp.1.000.000.000,-. PT. Bank Perkreditan

Rakyat Dhana Adiwerna mulai beroperasi sejak tanggal 3 Januari

1994, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor :Kep250/KM.17/1993

tentangPemberian Ijin Usaha PT. Bank Perkreditan Rakyat Dhana

Adiwerna, tanggal 3 November 1993, dengan akta pendirian

beserta perubahannya yang dibuat Ny. Siti Henny Shidiki, SH

notaris di Jakarta, nomor 59 dan 192 yang telah memperoleh

pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan Nomor C2-5679 HT.01.01 th 1993 tanggal 5 Juli 1993.

Lokasi usaha terletak di Jl. Lemahduwur No.28 A

Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Didaerah sekitar lokasi

terdapat banyak industri logam, besi maupun industri kecil rumah

tangga lainnya, dimana kebutuhan akan modal sangat besar dan

bervariasi. Karenanya untuk mendukung kegiatan operasi BPR

37
38

Dhana Adiwerna selain menghimpun dana dari pihak ketiga berupa

tabungan dan deposito, juga menjalin kerjasama dengan BPR BKK

dan BPR swasta lainnya. PT. BPR Dhana Adiwerna pada awalnya

terletak di Jl. Raya Kalimati No. 3 Adiwerna Tegal, terletak di

pertengahan batas kota Tegal – Slawi. Kemudian sekitar

pertengahan April 1997 pindah kantor yaitu di Jl. Raya Lemah

duwur No. 28 A Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

Secara garis besar dalam melaksanakan kegiatan operasi

BPR Dhana Adiwerna menunjukan adanya peningkatan bila

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena

kondisi ekonomi secara umum dan perkembangan dari BPR yang

banyak mengalami kenaikan terutama dari penyaluran dana.

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur Organisasi dalam perbankan sangat di perlukan

karena dari struktur organisasi akan nampak jelas kedudukan,

wewenang, serta tanggung jawab masing-masing bagian, dengan

demikian manajemen dapat mengetahui dan mengukur

keefektifan setiap karyawan dalam lingkungan kerja yang

menjadi tugasnya.

A. Dasar-dasar yang dipergunakan dalam penyusunan organisasi

antara lain :
39

1. Susunan organisasi PT. BPR Dhana Adiwerna

menggambarkan kebutuhan pelayanan dan volume

kegiatan yang ada dengan tetap mempertimbangkan segi

efisiensi dan efektivitas serta pencapaian sasaran laba.

2. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan:

a. Keberadaan fungsi sesuai dengan kebutuhan sistim

dan misi pencapaian sasaran BPR.

b. Azas pemisahan tugas dan tanggung jawab.

B. Pembagian kelompok fungsi operasional Bank disesuaikan

dengan kebutuhan sistim dan misi pencapaian sasaran BPR,

kelompok fungsi dibagi:

1. Operasional meliputi: kredit, dana, kas, pembukuan,

umum.

2. Pengawasan meliputi fungsi pengawasan atas selutuh

pelaksanaan ketentuan-ketentuan Bank.

C. Azas pemisahan tugas dan tanggung jawab:

a. Pembagian kelompok fungsi dilaksanakan sesuai azas

sistim yang pada prinsipnya telah mempertimbangkan

volume pekerjaan. Kecepatan pelayanan dan keamanan

(unsur-unsur pengawasan melekat) dan tanggung jawab

sesuai dengan resiko pekerjaan masing-masing.

b. Azas pemisahan dan tanggung jawab ini membawa

konsekuensi.
40

1. Perangkapan tugas dilaksanakan di masing-masing

kelompok fungsi sama sekali dilarang

2. Pemisahan tugas dilaksanakan di masing-masing

kelompok fungsi wajib dipatuhi oleh semua petugas.

3. Penyimpangan dari yang ditentukan dalam angka 1

(tentang: perangkapan tugas), maka perangkapan

tugas dimungkinkan dengan maksud agar setiap

pelaksana memperoleh tanggung jawab kerja yang

seimbang serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas

dengan memperhatikan segi keselamatan dan

keamanan.

4. Penyesuaian (Judgement)

Dalam hal-hal tertentu melihat kepentingan, beban

kerja dan kondisi BPR. Apabila prinsip-prinsip dasar

penyusunan organisasi ini tidak dapat dipenuhi maka

dimungkinkan adanya judgmentatau perubahan

struktur organisasi.
41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal

Sumber : PT. BPR Dhana Adiwerna


42

Tugas-tugas dari masing-masing bagian pada PT. BPR

Dhana Adiwerna adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris:

a. Mengontrol pemakaian dana.

b. Mengontrol pemakaian perusahaan.

2. Direksi:

a. Menyusun anggaran pendapatan, biaya, pertumbuhan,

tingkat kesehatan, rasio kredit bermasalah dan efisiensi

BPR.

b. Menyusun strategi dan rencana kerja untuk mencapai

anggaran.

c. Mengkoordinasikan aktivitas pemasaran dan perkreditan

BPR dengan baik, aman dan lancar.

d. Membuat laporan keuntungan dan laporan terkait lainnya

untuk disampaikan kepada BI, komisaris, dan pihak

berwenang lainnya.

e. Memastikan bahwa sistem dan prosedur pemasaran dan

perkreditan dilaksanakan sesuai ketentuan.

f. Meningkatkan, memelihara, dan mengamankan harta

BPR.

g. Merekomendasikan atau mengusulkan penyelesaian

pinjaman bermasalah melalui jalur hukum.

h. Membuat keputusan terutama kredit.


43

i. Checklist laporan.

j. Selaku suvier dan analis.

3. Satuan Pengawas Intern (SPI)

a. Membantu manajemen bank dalam memberikan

rekomendasi yang protektif dan kostruktif.

b. Membantu mengoptimalkan pengawasan untuk

memastikan pelaksanaan oprasional perusahaan sesuai

SOP

c. Bertanggung jawab terjaminnya semua aktifitas

perusahaan.

4. Pembukuan:

a. Melaksanakan pembuatan voucher-voucher baik biaya

maupun pendapatan yang berkaitan dengan transaksi kas.

b. Membukukan atau mencatat voucher-voucher kedalam

buku-buku pembukuan sesuai dengan pos-pos atau

perkiraan masing-masing dengan cermat, teliti, dan rapi.

c. Melaksanakan input data-data dan transaksi-transaksi

kedalam komputer.

d. Membuat laporan berupa neraca dan laba rugi baik harian

maupun bulanan.

e. Mengontrol voucher-voucher.
44

5. Administrasi tabungan dan deposito:

a. Melayani nasabah yang bermaksud membuka, menutup

atau memperpanjang deposito maupun tabungan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dengan ramah, sopan,

cepat, dan akurat.

b. Melaksanakan proses pencatatan transaksi tabungan

kedalam kartu masing-masing nasabah baik transaksi

harian maupun transaksi bulanan (bunga tabungan).

c. Membuat aplikasi tabungan dan deposito.

6. Kepala Bagian Kredit:

a. Mengkoordinasi dan supervise kegiatan kredit

b. Membantu kerja Direksi dalam menangani masalah

perkreditan

7. Administrasi Kredit:

a. Menerima berkas permohonan kredit yang diberikan oleh

marketing.

b. Memeriksa kelengkapan dan syarat-syarat kredit.

c. Memeriksa proposal yang telah dibuat oleh bagian

marketing secara teliti kemudian mengusulkan persetujuan

kredit kepada direktur.

d. Menyerahkan kembali berkas-berkas permohonan kredit

yang telah disetujui direktur kepada bagian kredit untuk

disampaikan kepada calon nasabah.


45

e. Memantau kredit yang telah terlambat bayar dan telah

jatuh tempo untuk dikonfirmasi kepada bagian marketing

dan membuat laporan hasil penanganan kredit bermasalah

tersebut kepada direktur.

f. Mengkoordinir buku-buku laporan hasil kerja bagian

marketing untuk kemudian diserahkan kepada direktur.

g. Menata file-file nasabah.

h. Sebagai koordinar dengan notaris.

i. Membuat laporan asuransi.

8. Kepala Kantor Pembantu Kas(KPK):

a. Mengkoordinir marketing.

b. Pembuat laporan bulanan untuk laporan kantor pusat.

c. Mencari Nasabah.

9. Teller:

a. Menerima setoran baik dari nasabah maupun petugas-

petugas lainnya.

b. Melaksanakan pembayaran secara akurat dan cepat sesuai

dengan wewenang yang diberikan.

c. Melaksanakan pencatatan, pengambilan atau penyetoran.

d. Melaksanakan pembukuan dan penutupan kas sesuai

petunjuk atau pedoman yang ada dan segera melaporkan

kepada bagian pembukuan.

e. Pencairan administrasi.
46

f. Keuangan.

10. Marketing:

a. Memasarkan produk kredit kepada nasabah atau calon

nasabah yang membutuhkan.

b. Memproses permohonan kredit yang diterima dari bagian

administrasi kredit untuk mensurvei, mewawancara,

memganalisa dan membuat proposal.

c. Melaksanakan penagihan terhadap kredit yang bermasalah

sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

11. Office Boy:

a. Membuka dan menutup gedung kantor.

b. Membersihkan inventaris kantor dan menata rapi ruang

kantor.

c. Menyediakan hal-hal yang diperlukan oleh karyawan

(minuman, makanan, dan lain-lain).

d. Membantu tugas-tugas staf lain bilamana diperlukan.

4.1.3 Sumber Daya Manusia

Dalam hal pengenalan sumber daya manusia sebagai asset

terpenting dalam perusahaan PT. BPR Dhana Adiwerna

sementara secara terencana berupaya meningkatkan kualitas

karyawannya. Hal ini sesuai juga dengan anjuran pemerintah yang

sedang mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia.


47

Untuk memenuhi peningkatan pengetahuan perbankan,

PT. BPR Dhana Adiwerna terus mengadakan pelatihan-pelatihan

baik yang diadakan oleh Bank Indonesia maupun Perhimpunan

Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO) untuk

membantu meningkatkan pengetahuan tentang perbankan dan

pengembangan produk-produk baru, serta tata kerja yang lebih

profesional dalam bidang tehnik dan pemasaran. Program

pengembangan kualitas tenaga kerja ini mencakup berbagai

kegiatan yaitu:

a. Pelatihan tenaga ahli satuan pengawas intern.

b. Pelatihan mengenal uang palsu terhadap kasir Bank.

c. Pelatihan manajemen perkreditan.

d. Pelatihan manajemen pendanaan.

e. Pelatihan pemasaran dana untuk menghadapi pesaing.

f. Pelatihan pada bagian akuntansi/pembukuan

g. Pelatihan menanggulangi dan menyelesaikan kredit

bermasalah.

Dalam hal kesejahteraan karyawan, PT. BPR Dhana

Adiwerna mempunyai kebijaksanaan berdasarkan atas prinsip

memberi gaji yang bersaing dengan perusahaan sejenis, dengan

mempertimbangkan prestasi dan kenaikan biaya hidup.

Perusahaan juga membeikan tunjangan kesehatan, pensiun, hari

raya dan bonus serta jaminan hari tua.


48

4.1.4 Jasa dan Pelayanan

Jasa dan pelayanan PT. BPR Dhana Adiwerna meliputi

simpanan dan pinjaman antara lain:

1. Simpanan

a. Tabungan Wajib

Yaitu tabungan nasabah pinjaman yangsekali pinjam

dipotong minimal sebesar 1% dari pinjaman, dan tabungan

ini bisa diambil setelah pinjaman lunas.

b. Tabungan Umum

Merupakan bentuk simpanan yang ditunjukan bagi

masyarakat umum dan dimana setoran awal minimal Rp.

2.500,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 1.000,00

tabungan dapat diambil setiap saat pada jam kas buka

dengan saldo terendah sebesar Rp. 5.000,00.

c. Deposito

Yaitu simpanan berjangka. PT. BPR Dhana Adiwerna

melayani simpanan deposito berjangka dengan jangka

waktu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dengan fasilitas

Automatic Roll Over (ARO) dan bilyet deposito PT. BPR

Dhana Adiwerna dapat dipergunakan sebagai agunan /

jaminan kredit.
49

2. Pinjaman

Jenis pinjaman yang ada di PT. BPR Dhana Adiwerna

antara lain:

a. Kredit Modal Usaha

Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha, pedagang,

petani, industri dan jasa dengan plafon minimal Rp.

1.000.000,00 s/d Rp 70.000.000,00 dengan jangka waktu 6

bulan s/d 24 bulan.

b. Kredit Musiman

Yaitu kredit yang diberikan kepada petani dan tambak

dengan plafon minimal Rp. 1.000.000,00 s/d

50.000.000,00 dengan jangka waktu 1 buln s/d 3 bulan.

c. Kredit Pegawai

Yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai dengan cara

potong gaji maksimal plafon 3 kali gaji jangka waktu 12

bulan s/d 24 bulan.

d. Kredit Mikro

Yaitu kredit yang diperuntukan kepada nasabah mikro

dipedesaan dengan plafon kredit dari Rp. 500.000,00 s/d

Rp 5.000.000,00 dan jangka waktu 6 bulan s/d 24 bulan.


50

Agunan yang harus diserahkan nasabah sebagai

jaminan kredit antara lain:

1. Sertifikat tanah hak milik atas nama sendiri.

2. Surat Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

3. Surat kios pasar.

4. Sertifikat deposito atas nama sendiri.

5. SK Pegawai Negeri.

Syarat-syarat dokumen pengambilan kredit:

a. Fotocopy jaminan ( BPKB/Sertifikat)

b. Fotocopy STNK

c. Fotocopy KTP Suami Istri

d. Fotocopy Keluarga

Dalam pengambilan kredit di BPR Dhana Adiwerna

tidak diwajibkan menyertakan slip gaji atau bukti penghasilan

nasabah. Pencairan di kantor pembantu kas diantara pukul

10:00 sampai pukul 13.00 karena harus mengambil uang di

kantor pusat terlebih dahulu, sehingga nasabah datang

bersamaan. Dan nasabah harus mengantri untuk melakukan

pencairan.
51

4.1.5 Pemasaran

Salah satu upaya PT. BPR Dhana Adiwerna dalam

pengembangan pasar adalah dengan meningkatkan peran nasabah

inti yang sudah lama kenal karakter dan kredibilitasnya untuk

memasarkan produk-produknya.

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan ini

adalah dengan memperhatikan pasar sasaran yang akan dituju. Dan

pasar sasaran yang akan dituju meliputi sektor perdagangan,

industri, jasa, angkutan dan pertanian.

Pelayanan yang cepat dan tepat menjadi fokus utama dalam

melayani para nasabah, sistim jemput bola selalu menjadi sasaran

utama pelayanan, baik dalam menghimpun dana maupun

pelayanan pengambilan tabungan, sehingga nasabah cukup

menghubungi petugasnya. Pengambilan tabungan juga bisa di antar

ke rumah.Kebijaksanaan dari sistim pemasaran walaupun

perusahaan berusaha mencari keuntungan yang besar, tetapi

perusahaan tetap harus mempertimbangkan tingkat resiko yang

akan dihadapi dikemudian hari atas penanaman aktiva

produktifnya.PT. BPR Dhana Adiwerna juga memberikan

perhatian khusus kepada nasabah inti dan bendahara pemotong gaji

yang merupakan perpanjangan tangan perusahaan dalam menjual

produk-produk yang ada di PT. BPR Dhana Adiwerna.


52

Keberhasilan PT. BPR Dhana Adiwerna dapat diukur dari

keuntungan yang maksimal dari tahun ke tahun sesuai dengan

target yang di rencanakan. Selain itu upaya pemasaran yang juga

menjadi perhatian perusahaan adalah pengembangan produk-

produk yang sudah ada serta penurunan suku bunga pinjaman, dan

juga memberikan insentif kepada nasabah yang membayar

angsuran tepat waktu. Untuk jangka panjang PT. BPR Dhana

Adiwerna beranggapan bahwa dengan penurunan suku bunga

pinjaman, maka nasabah akan lebih loyal terhadap perusahaan.

Dengan demikian dapat menekan Non Performing Loan (NPL)

atau kredit bermasalah dan juga akan lebih menjamin eksistensi

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Fungsi-fungsi yang terkait

Ada beberapa fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan

pemberian kredit di PT. BPR Dhana Adiwerna yaitu: Admin

Kredit, Staf Kredit (Marketing), Kepala Bagian Kredit, Teller dan

Pembukuan semuanya saling berkaitan dan kerjasama, adapun

tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Admin Kredit

Menyiapkan permohonan kredit untuk diisi oleh calon debitur

dan menerima permohonan kredit yang sudah diisi dan


53

ditandatangani oleh calon debitur. Setelah itu permohonan

kredit diregister dan diserahkan kepada Kepala Bagian Kredit.

Disini admin kredit juga bertugas mempersiapkan dan mengetik

perjanjian kredit, serta mengadministrasikan segala sesuatu

yang menyangkut kredit.

2. Marketing

Menganalisa berkas dan jaminan kredit berdasarkan nilai

jaminan tersebut, melakukan survei terhadap pegajuan kredit

yang ada, selain itu juga melakukan penagihan dan monitoring

terhadap kredit yang sudah dicairkan.

3. Kepala Bagian Kredit

Mengkoordinir dan mengecek atas kredit yang disalurkan baik

sebelum, saat akan, dan sesudah kredit disalurkan. Mengadakan

analisis, meneliti hasil marketing kredit, menyetujui atau

menolak kredit yang diajukan sampai dengan batas plafon yang

telah ditentukan. Apabila permohonan kredit disetujui maka

kepala bagian kredit akan mengajukan permohonan tersebut

kepada direksi.

4. Direksi

Memeriksa kelayakan proposal kredit yang diajukan oleh staf

dan kepala bagian kredit. Setelah itu memberikan tanggapan

atas proposal kredit yang diajukan apakah sudah layak dan

dapat diproses atau tidak.


54

5. Teller

Mengeluarkan uang dan bukti transaksi atas kredit yang sudah

dijalankan dan menerima serta menginput setoran yang masuk

dari nasabah.

6. Accounting (Pembukuan)

Membukukan transaksi-transaksi yang ada dan membuat

laporan keuangan perusahaan.

4.2.2 Dokumen yang digunakan

Setiap kegiatan dari segala kejadian yang ada pada suatu

organisai pastilah akan menghasilkan arsip atau dokumen yang

nantinya akan menjadi sumber informasi yang dibutuhkan.

Dokumen - dokumen yang digunakan pada PT.BPR Dhana

Adiwerna antara lain:

1. Formulir Permohonan Kredit (Lampiran 1)

Formulir ini pertama kali diisi oleh nasabah untuk pengajuan

pinjaman. Didalamnya berisi pernyataan tertulis dari peminjam

bahwa data yang diisikan adalah benar dan bersedia mengikuti

segala persyaratan yang berlaku. Dari dokumen ini dapat

diketahui berapa jumlah pinjaman dan jangka waktu yang

diajukan nasabah. Dokumen ini akan ditandatangani marketing

kredit setelah diteliti kelengkapannya.


55

2. Kartu Angsuran (Lampiran 2)

Kartu ini berisi perincian pembayaran angsuran yang dibuat

oleh admin kredit. Kartu angsuran diberikan kapada nasabah

dan harus dibawa setiap kali akan membayar angsuran kredit.

3. Buku Tabungan (Lampiran 3)

Buku ini dapat digunakan untuk menabung dan pemberian

IPTW dapat dimasukan langsung ke buku tabungan. Semua

nasabah peminjam kredit harus mempunyai buku tabungan ini

karena setiap peminjam mendapatkan potongan tabungan.

Tabungan tersebut dapat diambil lagi ketika pinjaman sudah

melunasi kreditnya.

4. Tanda Terima Jaminan (Lampiran 4)

Surat tanda terima jaminan sebagai bukti bahwa nasabah telah

menyerahkan barang sebagai jaminan atau agunan di PT. BPR

Dhana Adiwerna Tegal, dan juga berisi surat tanda

pengambilan jaminan ketika kreditnya lunas. Surat ini

ditandatangani oleh nasabah, admin kredit, dan direksi.

5. Bukti Pembayaran Uang Pinjaman(Lampiran 5)

Dokumen ini ditandatangani oleh teller dan nasabah sebagai

tanda bukti bahwa teller telah mengeluarkan uang. Dibuat

rangkap 4.
56

6. Slip Setoran Kredit (Lampiran 6)

Slip ini digunakan untuk tanda bukti bahwa nasabah telah

membayar angsuran. Slip setoran kredit terdiri satu (1) lembar

ditandatangani oleh nasabah dan teller.

4.2.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dalam kemajuan teknologi yang terjadi maka setiap

kegiatan usaha telah didukung dengan sebuah sistem yang telah

mempermudah dalam pekerjaan, seperti halnya PT. BPR Dhana

Adiwerna Tegal. Melalui sebuah sistem teknologi kita hanya

memasukkan data dari debitur dan nominal pencairan kredit maka

dengan sendirinya sistem akan memproses dan membuat sebuah

neraca yang dengan langsung bisa kita lihat tanpa harus merekap

terlebih dahulu.

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi

pemberian kredit pada PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal adalah:

a. Jurnal Kas Masuk, dalam transaksi perkreditan transaksi ini

berfungsi untuk mencatat pemotongan biaya administrasi, biaya

profisi dan biaya materai yang dibebankan kepada nasabah.

b. Jurnal Kas Keluar, catatan akuntansi ini berfungsi untuk

mencatat jumlah pinjaman yang diberikan pada nasabah dan

pemberian biaya profisi serta penyetoran biaya materai.


57

c. Buku Besar, catatan akuntansi ini untuk membukukan transaksi

dari jurnal ke posnya masing-masing.

d. Neraca Harian, digunakan untuk mengetahui keadaan keuangan

perusahaan.

4.2.4 Jaringan yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit

1. Prosedur Permohonan Kredit

Calon nasabah mendatangi bank untuk mengajukan

permohonan kredit. Namun ada juga permohonan kredit yang

dibawa langsung oleh marketing.

2. Prosedur Verifikasi Permohonan

Formulir permohonan kredit diteliti kelengkapannya oleh

admin kredit. Setelah itu diberikan kepada kepala bagian kredit

tersebut. Selanjutnya akan diproses dan dimintakan persetujuan

dari direksi. Namun apabila dinilai tidak memenuhi syarat,

maka permohonan tersebut ditolak. Pemberitahuan penolakan

dilakukan lewat lisan dari petugas yang bersangkutan atau

dengan surat penolakan.

3. Prosedur Pemrosesan Persetujuan

Setelah formulir permohonan diterima staf kredit maka staf

kredit melakukan survey dan penilaian jaminan. Selanjutnya

admin kredit mengetik perjanjian kredit, kartu angsuran, buku

tabungan, tanda terima jaminan dan berkas-berkas lain yang


58

akan ditandatangani oleh nasabah. Setelah proses selesai dan

nasabah sudah menandatangani semua berkas selanjutnya

berkas dikirim ke kasir untuk dicairkan. Sebelum

ditandatangani oleh nasabah, berkas-berkas kredit tersebut

diajukan dahulu kepada direksi untuk ditandatangani dan SPI

untuk diperiksa kebenarannya serta diregister kedalam buku

droping kredit.

4. Prosedur Pencairan kredit

Berdasarkan kartu angsuran, tanda terima jaminan, dan bukti

penerimaan kredit yang dikirim oleh admin kredit, bagian teller

kemudian menandatangani dan melakukan validasi sebagai

bukti pembayaran uang dan bukti pengeluaran kas. Selanjutnya

dokumen tersebut dikirim ke accounting.

5. Prosedur Penjurnalan

Bagian pembukuan (accounting) menjurnal seluruh transaksi

keluar masuknya uang ke dalam jurnal berdasarkan dokumen

dari bagian teller. Kemudian memposting ke buku besar dan

buku bantu harian dan setelah itu mengerjakan neraca harian.

6. Prosedur Pengembalian Pinjaman

Waktu pelunasan kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR Dhana

Adiwerna Tegal adalah mulai dari 6 bulan sampai dengan 36

bulan.
59

Prosedur pembayaran angsuran adalah sebagai berikut:

1. Nasabah membawa kartu pembayaran angsuran.

2. Teller menerima kartu pembayaran angsuran nasabah dan

mencatat ke dalam slip pembayaran tanda bukti

pembayaran angsuran. Kemudian ditandatangani oleh teller

dan nasabah tersebut setelah menerima uang angsurannya.

3. Dari teller dibukukan oleh accounting dan mengetahui

kepala bagian umum, diperiksa oleh SPI dan dilaporkan ke

direksi. Jika digambarkan jaringan prosedur pemberian

kredit pada PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal dapat dilihat

pada gambar 4.2.

1 2

Prosedur permohonan Prosedur verifikasi


kredit permohonan

4 3

Prosedur pencairan Prosedur pemberian


kredit persetujuan

5 6

Prosedur penjurnalan Prosedur pengembalian

Gambar 4.2 Jaringan prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Dhana Adiwerna

Sumber : PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal


60

4.2.5 Unsur Pengendalian Intern

1. Organisasi

a. Bagian kredit terpisah dengan bagian akuntansi

Adanya pemisah fungsi antara bagian kredit dengan bagian

akuntansi menandakan bahwa adanya pemisah tanggung

jawab fungsional secara tegas, artinya pengendalian

internnya sudah baik.

b. Petugas analisa kredit yang menganalisa permohonan

kredit tidak hanya satu orang. Dan apabila plafon kreditnya

besar maka direksi ikut mendampingi survei.

c. Transaksi keluar masuknya uang dilaksanakan oleh teller

dan accounting. Tidak ada satu bagian yang menangani

satu transaksi secara lengkap. Hal ini sangat baik untuk

menghindari kecurangan yang mungkin dilakukan oleh

suatu bagian.

2. Otorisasi dan prosedur pencatatan

a. Formulir permohonan kredit diotorisasi oleh kepala bagian

kredit setelah dianalisa oleh staf kredit.

b. Perjanjian kredit diotorisasi oleh Direksi dengan

menambahkan tandatangan otorisasi dalam warkat kredit.

c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas didasari pada

bukti pengeluaran kas yang dikeluarkan oleh kasir.


61

3. Praktik yang sehat

a. Seluruh transaksi keuangan yang terjadi dicatat secara

periodik setiap hari.

b. Kasir dilengkapi dengan alat pendeteksi uang palsu dan

brankas untuk mengamankan kas.

c. Transaksi yang berhubungan dengan pemberian kredit

tidak hanya dilakukan oleh satu orang atau satu bagian dari

awal sampai akhir.

d. Secara periodik dilakukan pengawasan dari atasan terhadap

pekerjaan bawahannya atas kegiatan kantor dan jumlah

kas.

e. Unit-unit organisasi yang terkait bekerja secara

independen.

f. Adanya pembetukan organisasi yang bertugas untuk

mengecek unsur-unsur sistem pengendalian intern.

4. Tingkat Kecakapan Karyawan

Untuk mendapatkan karyawan yang tingkat

kecakapannya cukup, maka melakukan tahap-tahap yang harus

dilakukan. Seperti melakukan seleksi saat penerimaan

karyawan baru untuk mengetahui kemampuan calon karyawan

tersebut. Apakah calon karyawan tersebut memenuhi kriteria

perusahaan atau tidak.


62

Disamping itu, apabila karyawan sudah diterima

bekerja di PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal, diadakan

pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kecakapan karyawan

tersebut.

4.2.6 Flowchart / Bagan Alir

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-

langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah

kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.


63

Proses pemberian kredit dari nasabah ke admin kredit.

NASABAH ADMIN KREDIT

Mulai Menjelaskan
persyaratan
persetujuan kredit
persetujuan
Analisa pekerjaan
Analisa pekerjaan
Analisa penghasilan
Analisa Penghasilan
Permohonan Kredit
Permohonan kredit

pesetujuan

Mengisi dan melengkapi Analisa pekerjaan


form permohonan Analisa penghasilan
Prmohonan Kredit
Fc.Kartu Keluarga (KK)
Fc. KTP
Fc. STNK
BPKB

Persetujuan
Analisa Pekerjaan
Analisa penghasilan Meneliti dan mencatat
Permohonan Kredit persyaratan
Fc. Kartu Keluarga
Fc. KTP
Fc. STNK
BPKB Buku register
pengajuan kredit

Persetujuan
Analisa pekerjaan
Analisa Penghasilan
Permohonan Kredit
Fc. Kartu Keluarga
Fc. KTP Fc. STNK BPKB

Gambar 4.3 Flowchart pemberian kredit PT. BPR


2
Dhana Adiwerna

Sumber data : Data di olah


64

Proses kredit dari kepala bagian kredit ke admin kredit

KABAG KREDIT STAF KREDIT

2 3

Persetujuan
Persetujuan
Analisa Pekerjaan
Analisa Pekerjaan Analisa Penghasilan
Analisa Penghasilan Permohonan Kredit
Permohonan Kredit Fc. Kartu Keluarga
Fc. Kartu Keluarga Fc. KTP Fc. STNK BPKB
Fc. KTP
Fc. STNK
BPKB

Melakukan
Meminta
survey
disposisi

Persetujuan
Membuat analisa
Analisa Pekerjaan
kredit
Analisa Penghasilan
Permohonan Kreddit
Fc. Kartu Keluarga
Fc. KTP
Fc. STNK
BPKB

Gambar 4.4 Flowchart pemberian kredit PT. BPR Dhana Adiwerna

Sumber data : Data di olah


65

Proses pemberian kredit dari direksi ke admin kredit

DIREKSI ADMINISTRASI KREDIT

4 5

Persetujuan
Persetujuan Analisa Pekerjaan
Analisa Pekerjaan Analisa Penghasilan
Analisa Penghasilan Permohonan Kredit
Permohonan Kredit Fc. Kartu Keluarga
Fc. Kartu Keluarga Fc. KTP
Fc. STNK BPKB
Fc. KTP
Fc. STNK BPKB

Mempersiapkan
pencairan kredit

Persetujuan
kredit
Perjanjian Kredit
4 3 2 BPUP
SELESAI
2 Tanda Terima Jaminan
Tabungan N
Persetujuan Slip Potongan
Analisa Pekerjaan tabungan Slip potongan
Analisa penghasilan Materai Kartu Angsuran
Permohonan Kredit
Fc. Kartu Keluarga
Fc. KTP
Fc. STNK
Meminta ttd direksi
BPKB dan SPI

Buku droping kredit


5

Gambar 4.5 Flowchart pemberian kredit


PT BPR Dhana Adiwerna Tegal
6
Sumber data : Data di olah
66

Proses kredit dari admin kredit ke teller dan accounting

TELLER ACCOUNTING

6 7

Tanda Terima Jaminan Slip Potongan


Kartu Angsuran Tabungan
1 Slip Potongan
Tabungan
Slip potongan Materai
Tabungan Slip potongan
Materai

Jurnal

Mengecek nominal Buku Pembantu


realisasi dan
Buku Besar
potongannya
Neraca

Validasi T

Tanda Terima Jaminan


Kartu Angsuran
1 Selesai
Tabungan
Slip Potongan
Tabungan
Gambar 4.6 Flowchart pemberian kredit
Slip Potongan
Materai PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal

Sumber data : Data di olah

NASABAH

7
67

Keterangan gambar 4.3 sebagai berikut:

1. Nasabah

a. Calon nasabah mengajukan kredit ke BPR diterima oleh

admin kredit untuk mendapatkan informasi dan penjelasan

tentang tatacara dan persyaratan pengajuan kredit.

b. Setelah calon nasabah melengkapi persyaratan pengajuan

kredit seperti, fotocopi kartu keluarga, KTP suami istri,

STNK, dan jaminan, lalu admin kredit memberikan formulir

pengajuan kredit.

c. Permohonan kredit yang telah diisi dan ditandatangani oleh

pihak pemohon serta ditandatangani oleh suami / istri / ahli

waris dan dilengkapi / dilampiri dengan persayaratan kredit

diserahkan kepada admin kredit.

2. Admin kredit

a. Menerima pengajuan kredit dari calon nasabah unntuk

diteliti dan dikoreksi berkas persyaratan pengajuan kredit.

b. Setelah permohonan kredit sudah lengkap dan tidak ada

kekurangan berkas permohonan kredit dicatat dalam buku

register kredit.

c. Admin kredit menyerahkan kepada kabag kredit.


68

Keterangan gambar 4.4 adalah sebagai berikut:

3. Kepala bagian kredit

a. Menerima permohonan dan meneliti serta mengoreksi

berkas permohonan kredit untuk diajukan ke direksi.

b. Menerima kembali berkas permohonan kredit yang telah

didisposisi untuk melakukan pembagian survey.

c. Memerintahkan kepada staf marketing sesuai dengan

disposisi direksi untuk melakukan analisa.

d. Menerima kembali hasil analisa dari marketing dan yang

berisikan penilaian jaminan dan laporan hasil survey dari

marketing.

e. Meneliti dan mengoreksi hasil analisa kredit.

f. Menandatangani persetujuan kredit

g. Mengajukan pengusulan kredit kepada direksi

4. Marketing / staf kredit

a. Menerima berkas permohonan kredit

b. Melakukan survey calon nasabah untuk dianalisa

c. Menandatangani dan mengusulkan hasil analisa kredit

kepada kepala bagian kredit


69

Keterangan gambar 4.5 adalah sebagai berikut:

5. Direksi:

a. Menerima permohonan kredit

b. Meneliti dan mengoreksi permohonan dan hasil analisa

kredit

c. Menyetujui atau menolak permohonan kredit dengan

besarnya plafon kredit

d. Memberikan rekomendasi untuk melakukan pengikatan

agunan

6. Administrasi kredit

a. Menerima berkas permohonan kredit beserta persetujuan

kredit yang telah ditandatangani staf kredit, kepala bagian

kredit, dan direksi.

b. Menginformasikan kepada nasabah untuk realisasi kredit

(memberitahu tentang besarnya plafon kredit, jangka waktu,

dan tanggal realisasi).

c. Menghubungi notaris pada tanggal yang telah ditentukan

untuk mengadakan pengikatan.

d. Membuat dan mempersiapkan berkas-berklas pencairan

yang akan ditandatangani oleh nasabah.

e. Nasabah datang untuk melakukan realisasi kredit dengan

menyerahkan agunan / jaminan asli dan menunjukkan KTP

asli untuk dicocokkan dengan berkas copyan.


70

f. Mengajukan dan meminta tandatangan berkas pencairan

kredit dan agunan asli kepada direksi dan SPI

g. Mencatat dalam buku droping kredit

h. Setelah pencairan selesai, admin membuat dan memasukan

data base, nomor rekening tabungan kredit dan ID nasabah

kedalam sistem.

i. Berkas-berkas pengajuan dan pencairan serta agunan asli

disimpan sebagai arsip perusahaan.

Keterangan gambar 4.6 adalah sebagai berikut:

7. Teller

a. Menerima slip-slip pencairan dan slip-slip potongan kredit

b. Meneliti dan mengoreksi besarnya realisasi dan potongan-

potongan kredit

c. Mengeluarkan / membayar kepada nasabah

d. Menyerahkan buku tabungan, tanda terima jaminan dan

Bukti Pembayaran Uang Pinjaman (BPUP) kepada nasabah.

e. Memvalidasi slip-slip yang telah dibuat admin kredit.

f. Menginput semua biaya-biaya pencairan

8. Accounting

a. Berdasarkan slip-slip dari teller mencatatnya dalam jurnal

b. Diposting ke buku besar

c. Membuat neraca
71

d. Seluruh dokumen tersebut kemudian disimpan sebagai arsip

perusahaan

4.2.7 Perbandingan antara Teori dan Hasil Penelitian

Pada PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal prosedur pemberian

kredit sudah sesuai yang diharapkan, sama seperti yang diutarakan

oleh Faried Wijaya (dalam Budi Santoso,2001) yaitu sistem

pemberian kredit dimulai dari permohonan kredit, Bank pelaksana

meneliti permohonan kredit, keputusan Bank pelaksana, Bank

pelaksana membahas permohonan kredit dari pemohon, Bank

pelaksana menyetujui permohonan kredit, keputusan Bank

pelaksana diberitahu kepada nasabah.

Dokumen-dokumen yang digunakan PT. BPR Dhana

Adiwerna Tegal adalah Formulir Permohonan Kredit, Tanda

Terima Jaminan, Kartu Angsuran, Buku Tabungan dan Slip-slip.

Dokumen sudah sesuai dengan yang diutarakan pada teori

(Mulyadi : 2001) yaitu Formulir Permohonan Kredit, Kwitansi,

Bukti Pengeluaran Kas, Bukti Penerimaan Kas, dan Kartu

Pinjaman.

Catatan akuntansi yang diutarakan pada teori (Mulyadi :

2001) yaitu jurnal umum, jurnal pengeluaran kas, jurnal

penerimaan kas, kartu piutang. Sama halnya dengan catatan

akuntannsi yang digunakan pada PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal


72

yaitu Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, Buku Besar,

dan Neraca.

Unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern menurut

(Mulyadi : 2001) adalah struktur organisasi, sistem wewenang dan

prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan karyawan yang

mutunya sudah sesuai dengan tanggungjawab. Sedangkan menurut

pada PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal unsur pokok pengendalian

intern sudah sesuai dengan teori tetapi ada kecakapan karyawan

pada saat seleksi penerimaan karyawan baru.

Perbandingan antara teori dengan praktek di BPR Dhana

Adiwerna secara ringkas bisa digambarkan sebagai berikut:

Teori Praktek pada PT. BPR Dhana Adiwerna

1. Sistem pemberian kredit dimulai dari 1. Sistem pemberian kredit sesuai teori yang ada

permohonan kredit, Bank pelaksana yaitu dimulai dari permohonan kredit, pihak

meneliti permohonan kredit, PT. BPR Dhana Adiwerna meneliti

keputusan Bank pelaksana, Bank permohonan kredit, keputusan dari pimpinan,

pelaksana membahas pemohonan membahas pemohonan kredit dari pemohon,

kredit dari pemohon, Bank pelaksana pimpinan menyetujui permohonan kredit,

menyetujui permohonan kredit, keputusan pimpinan diberitahu kepada

keputusan Bank pelaksana diberitahu nasabah.

kepada nasabah menurut Faried

Wijaya (dalam Budi Santoso, 2001)


73

Teori Praktek pada PT. BPR Dhana Adiwerna

2. Dokumen yang digunakan yaitu 2. Dokumen yang digunakan PT. BPR Dhana

Formulir Permohonan Kredit, Adiwerna Tegal adalah formulir Permohonan

Kwitansi, Bukti Pengeluaran Kas, Kredit, Kartu Angsuran, Buku Tabungan, dan

Bukti Penerimaan Kas, dan kartu Slip-slip.

pinjaman (Mulyadi : 2001). 3. Catatan akuntansi yang digunakan pada PT.

3. Menurut Mulyadi (2001) Catatan BPR Dhana Adiwerna yaitu Jurnal

akuntansi yang digunakan yaitu Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas,

Umum, Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Buku Besar, dan Neraca.

Penerimaan Kas, Kartu Piutang. 4. Unsur-unsur pokok pengendalian intern pada

4. Unsur-unsur pokok sistem PT. BPR Dhana Adiwerna Tegal yaitu

pengendalian internmenurut Mulyadi struktur organisasi, sistem wewenang dan

(2001) adalah struktur organisasi, prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan

sistem wewenang dan prosedur karyawan yang mutunya sudah sesuai dengan

pencatatan, praktek yang sehat dan tanggung jawab dan juga ada kecakapan

karyawan yang mutunya sudah seseuai karyawan pada saat seleksi penerimaan

dengan tanggung jawab. karyawan baru.

Anda mungkin juga menyukai