Tujuan dari dilakukannya percobaan modulasi frekuensi ini adalah:
1. cisa membentuk gelombang termodulasi FM.
2. Memahami pengaruh tegangan input terhadap output modulator.
3. Mengamati dan menganalisa sinyal termodulasi oleh sinyal sinusoida.
lat-alat yang digunakan dalam percobaan modulasi frekuensi ini adalah:
1. Modul TPS-3421.
2. ë .
3. | .
4. m
.
5.
.
6. Kabel penghubung.
Modulasi adalah suatu proses perubahan parameter sinyal atau
sinyal pembawa menggunakan sinyal informasi Sebagai contoh adalah proses
penyampaian informasi melalui °
° Dalam teknik telekomunikasi, sinyal
analog (suara anda) diubah dahulu menjadi sinyal digital. Sinyal tersebut
dimodulasikan dan dibawa ke tempat tujuan (°
° ) dan didemodulasi
sehingga lawan bicara anda dapat mendengar suara anda di °
° nya.
Tanpa adanya modulasi, informasi itu tidak akan dapat dikirim. Hal itu
disebabkan karena untuk mengirimkan suatu sinyal pada jarak tertentu diperlukan
frekuensi yang tinggi. Semakin tinggi frekuensinya, maka semakin jauh jangkauan
antarnya. Oleh sebab itulah dalam proses modulasi diperlukan sinyal
dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada sinyal informasi sehingga
informasi dapat disampaikan. Proses modulasi ini memiliki peranan penting
dalam penyampaian informasi. Hal itu disebabkan karena proses modulasi
memiliki banyak kegunaan, diantaranya:
Secara garis besar, modulasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu modulasi
analog dan modulasi digital. perbedaan mendasar antara modulasi analog dan
modulasi digital terletak pada bentuk sinyal informasinya. Pada modulasi analog,
sinyal informasi serta sinyal nya berbentuk analog sedangkan pada sinyal
digital sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal berbentuk analog.
Fase dari sebuah sinusoida dapat didefinisikan seperti argumen dari fungsi
sinusoida. Jadi fungsinya adalah sin , maka fase ij menjadi:
ij = Ȧt ....................................................................................................... (2.1)
Jika fungsi tersebut menunjukkan sebuah gelombang tak termodulasi, dan
Ȧ adalah konstanta, dan dengan menurunkan persamaan ini terhadap waktu
sehingga menghasilkan:
¨ Ȧ = Ȧm . ȕ ............................................................................................... (2.5)
ȕ = ¨ Ȧ/ Ȧm ........................................................................................................................................ (2.6)
·!" $Sinyal FM
(a) Sinyal pembawa
(b) Sinyal pemodulasi
(c) Sinyal termodulasi FM
$ #%&"
1. Hubungkan modul TPS-3421 dengan .
2. Hubungkan dengan r
.
3. Set ° r
ke posisi °°. kan terlihat sinyal
dengan frekuensi sekitar 800 KHz pada r
. Simpan
bentuk gelombang.
4. Hubungkan dari Vvar ke r
FM1. Pastikan anda
mendapatkan skema berikut :
)*+,
-*./,
)*+,
-*./,
·!"3 Sinyal output pada aat Vvar minimum
Parameter sinyal :
Frekuensi =983 kHz
Vp-p = 3,31V
= x 3,31 = 1,66V
·!"1 Sinyal output pada saat Vvar medium
Parameter sinyal :
Frekuensi = 769 kHz
Vp-p = 4,73V
= x 4,73V= 2,365V
c. Sinyal Vvar FM1 Maksimum
·!"4 Sinyal output pada saat Vvar maksimum
Parameter sinyal :
Frekuensi = 30,30kHz
Vp-p = 4,81V
= x 4,81 = 2,405V
·!"2 Sinyal output FM1 dengan Vi 0,56 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi = 985kHz
Vp-p = 3,34V
= x 3,34V = 1,67V
b. Sinyal Vvar FM1 1 V
·!"$ Sinyal output FM1 dengan Vi 4 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi = 703kHz
Vp-p = 5,09V
= x 5,09= 2,545V
f. Sinyal Vvar FM1 5 V
Parameter sinyal :
Frekuensi = 622 kHz
Vp-p = 5,28 V
= x 5,28 = 2,64 V
Parameter sinyal :
Frekuensi =820 kHz
Vp-p = 4,84 V
= x 4,84 = 2,42 V
b Sinyal Vvar FM2 Medium
·!"3 Sinyal output FM2 pada saat Vvar Medium
Parameter sinyal :
Frekuensi =765 kHz
Vp-p = 4,91 V
= x 4.91 = 2,45 V
·!"1 Sinyal output FM2 pada saat Vvar Maksimum
Parameter sinyal :
Frekuensi =675 kHz
Vp-p = 5,22 V
= x 5.22 V = 2.61 V
'' 0| )25'()!6')
·!"4 Sinyal output FM2 dengan Vi 0,56 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi =811 kHz
Vp-p = 4,78 V
= x 4.78V = 2,39 V
Parameter sinyal :
Frekuensi =806 kHz
Vp-p = 4,78 V
= x 4,78V = 2,39 V
c. Sinyal Vvar FM2 2 V
·!" Sinyal output FM2 dengan Vi 2 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi =800 kHz
Vp-p = 4,88 V
= x 4,88 V = 2,44 V
·!" Sinyal output FM2 dengan Vi 3 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi =783 kHz
Vp-p = 4,91V
= x 4,91V = 2,455V
e. Sinyal Vvar FM2 4 V
·!" Sinyal output FM2 dengan Vi 4 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi =768 kHz
Vp-p = 4,91 V
= x 4,91 V = 2.45 V
·!"$ Sinyal output FM2 dengan Vi 5 volt
Parameter sinyal :
Frekuensi =753 kHz
Vp-p = 4,91 V
= x 4,91 V = 2,45 V
'(0-! 22#./
·!"'Sinyal informasi 100 KHz
Parameter sinyal :
Frekuensi = 102,12 kHz
Vp-p = 9,2 V
= x 9,2V = 4,6 V
'3 0!
·!"(Sinyal Termodulasi Minimum
Parameter sinyal :
Frekuensi = 554,60 kHz
Vp-p = 5,37 V
= x 5,37V= 2,685 V
b Sinyal Termodulasi Medium
·!"3Sinyal Termodulasi Medium
Parameter sinyal :
Frekuensi = 536,74 kHz
Vp-p = 5,37 V
= x 5,37V= 2,685 V
·!"1Sinyal Termodulasi Maksimum
Parameter sinyal :
Frekuensi = 418,5808 kHz
Vp-p = 5,37 V
= x 5,37V = 2,685 V
( . &"
Dari Gambar 2.6 dapat dilihat bentuk sinyal akan membantu
terjadinya proses modulasi yaitu dengan cara menumpangkan sinyal informasi.
Parameter sinyal :
Frekuensi = 780 kHz
Vp-p = 5V
= x 5V = 2,5 V
Dari Gambar 2.7, Gambar 2.8 dan Gambar 2.9 menunjukkan hubungan
antara dari Vvar ke r
FM1 masing-masing dengan tegangan
minimum, medium dan tegangan maksimum. cerdasarkan parameter ketiga
gambar tersebut, dapat dilihat bahwa semakin tinggi tegangan yang diberikan
maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil sedangkan amplitudonya akan
semakin besar. cegitu juga sebaliknya, jika tegangannya diperkecil maka
frekuensinya akan bertambah besar namun amplitudo yang dihasilkan menjadi
kecil.
Seperti yang dapat kita lihat pada gambar 2.25 dan 2.27 bahwa
sinyal termodulasi FM dengan amplitudo maksimum akan membentuk
rapatan dan renggangan. Sedangkan sinyal termodulasi FM dengan
amplitudo minimum tidak membentuk rapatan dan renggangan. Yang
dimaksud dengan rapatan dan renggangan adalah jarak antara puncak
puncak gelombang per detik. Selain itu, frekuensi juga berpengaruh
besar pada sinyal termodulasi FM. Jika amplitudo sinyal termodulasi
dinaikkan, maka frekuensinya akan semakin kecil. begitu juga
sebaliknya. pabila amplitudo sinyal termodulasi diturunkan, maka
frekuensinya akan semakin besar.
Jawaban:
)*+, 0.56 1 2 3 4 5
-*#./, 985 kHz 946 kHz 870 kHz 791 kHz 703 kHz 622 kHz
ë ë
ë
rr
rrr
rr
rr
rr
rr
r
r r
·!"4grafik perubahan tegangan terhadap frekuensi pada FM 1
3. Gambar grafik untuk tabel 2.2. Dimana perbedaan dengan tabel 2.1 ?
Jawaban:
"$ Perubahan Tegangan Terhadap Frekuensi Pada FM2
$ ' (
)*+, 0.56 1 2 3 4 5
-*#./, 811 kHz 806 kHz 800 kHz 783 kHz 768 kHz 753 kHz
ë ë
ë
rrr
rr
rr
rr
rr
r
r r
·!"2Grafik perubahan tegangan terhadap frekuensi pada FM 2
cerdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa frekuensi suatu sinyal
berbanding terbalik dengan tegangan yang diberikan. cila tegangan diperbesar,
maka frekuensi yang dihasilkan menjadi semakin kecil. Perbedaan grafik
perubahan tegangan terhadap frekuensi pada FM1 dan FM2 terletak pada
perbedaan selisih frekuensi yang dihasilkan. Pada grafik FM1 selisihnya cukup
jelas, tetapi pada grafik FM2 selisihnya tidak terlalu jauh atau kecil. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya resistor pada FM2 yang berfungsi sebagai peredam.
1 !6
cerdasarkan percobaan di atas maka dapat kita smpulkan bahwa :
1. cila suatu sinyal diberikan tegangan maka akan berpengaruh pula
terhadap frekuensi yang dihasilkan.
2. Frekuensi yang dihasilkan akan berbanding terbalik dengan tegangan
yang diberikan. Sedangkan semakin tinggi tegangan yang diberikan
maka amplitudonya akan semakin besar.
3. cerdasarkan grafik tabel 2.3 dapat dilihat bahwa frekuensi suatu
sinyal berbanding terbalik dengan tegangan. Semakin tinggi suatu
tegangan yang diberikan, maka frekuensi yang dihasilkan akan
semakin kecil. cegitu juga sebaliknya, apabila tegangan yang
diberikan diperkecil, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin
besar.
4. cerdasarkan grafik tabel 2.4 dapat dilihat bahwa selisih frekuensi yang
dihasilkan sangat kecil. hal ini disebabkan karena adanya resistor pada
FM2 yang berfungsi sebagai peredam.
5. mplitudo juga berpengaruh terhadap bentuk sinyal termodulasi FM.
Pada sinyal termodulasi FM dengan amplitudo maksimum akan
membentuk rapatan dan renggangan. Hal ini disebabkan karena, jika
amplitudo sinyal informasi dinaikkan, indeks modulasi dari sinyal
yang dihasilkan akan semakin besar sehingga pada sinyal yang
termodulasi terlihat rapatan dan renggangan. Namun, sinyal
termodulasi FM dengan amplitudo minimum tidak terbentuk rapatan
ataupun renggangan melainkan hampir sama dengan bentuk sinyal
6. Sinyal harus lebih tinggi frekuensinya dari pada sinyal
informasi.
7. Setiap sinyal memiliki panjang gelombang (ë) yang berbeda-beda
antara sinyal satu dengan sinyal lainnya yang ditentukan oleh
frekuensi sinyal tersebut.